KELOMPOK 1:
LT-3A
1
PRAKATA
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat
dan rahmat-Nya kami bisa menyusun tugas Makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akademik Penggunaan Mesin
Listrik semester Genap. Adapun topik yang dibahas di dalam makalah ini adalah
mengenai Perhitungan Kebutuhan Lift Di Rs Awal Bros Makassar. Dimana
setelah membahas topik ini, diharapkan pembaca dapat memahami cara
menghitung kebutuhan lift .
Lift adalah seperangkat alat angkut transportasi vertikal yang mempunyai
gerakan periodik dan digunakan untuk mengangkut (menaikkan/menurunkan)
orang atau barang secara vertikal melalui suatu guide rail vertical (jalur rel
vertikal) dengan menggunakan seperangkat alat mekanik baik disertai alat
otomatis ataupun manual.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Haris Santosa, ST, M.
Kom sebagai dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu
dikarenakan keterbatasan materi yang ada, bagi penulis. Sehingga penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua.
Sehingga permasalahan penggunaaan alat ini dapat terselesaikan. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
PRAKATA .......................................................................................................... i
3
4.4 Menetapkan spesifikasi lift ................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan yang kami temukan dan kami angkat dalam makalah
ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Lift ?
2. Bagaimana cara menghitung kebutuhan lift di RS Awal Bros Makassar ?
5
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan dalam makalah ini, tujuan yang
ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
pengertian dari lift itu sendiri, berapa lift yang dibutuhkan di RS Awal Bros
Makassar, berapa daya outputnya dan berapa kWh untuk penggunaan lift
selama sebulan. Diharapkan dengan adanya pembahasan mengenai masalah
yang kami angkat dalam makalah ini segala permasalahan tersebut dapat
terjawab dan dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan
pembaca serta dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
6
BAB II
DASAR TEORI
7
akan berubah menjadi atas jika telah melayani permintaan lantai paling
bawah.
Sistem kerja elevator dapat dibagi menjadi dua yaitu Simplex (tunggal) dan
Duplex (ganda). Yang dimaksud dengan sistem kerja Simplex adalah elevator
bekerja secara masing-masing atau tidak saling berhubungan satu sama lain.
Contohnya adalah dalam sebuah gedung terdapat 4 buah elevator dengan 4
buah tombol, apabila tombol pertama ditekan tidak akan mempengaruhi
elevator lainnya, sedangkan yang dimaksud dengan sistem kerja Duplex
adalah sistem elevator yang saling berhubungan satu sama lain untuk
menyelesaikan tugasnya. Contoh dalam sebuah gedung bertingkat di
dalamnya terdapat 4 buah elevator dengan 2 tombol, jika salah satu tombol
ditekan maka kedua tombol akan menyala dan salah satu dari keempat
elevator akan melayani permintaan yang diminta.
8
Bila kecepatan sudut berubah dari ω 1 ke ω 2 pada saat beban berubah
maka energi kinetik sistem lift tersebut adalah :
9
penambahan massa yang diberikan kepada beban, atau suatu perubahan di
dalam dimensi beban.
2.7 Gesekan
Dalam penentuan gaya yang menjadi hal penting yang perlu
dipertimbangkan adalah faktor gesekan.Karena gesekan ini akan
mengurangi percepatan.Sehingga sistem lift kerjanya terganggu dengan
adaya gesekan.Gesekan terjadi ketika dua permukaan bertemu dalam suatu
pergerakan.Kadang kala faktor gesekan sering diabaikan, namun hal ini
menjadi penting bila kinerja sistem dirancang untuk beberapa tahun
sebelum perbaikan.Berikut persamaan dasar gaya gesek: Ff= µ N
Model gesekan ada 2 yaitu ada model gesekan klasik dan model gesekan
kinetik umum.
Fungsi Transfer:
10
Dengan mensubstitusikan I(s) persamaan 5 ke persamaan 6 makan didapatkan
persamaan baru, yaitu:
11
BAB III
PROFIL RS AWAL BROS MAKASSAR
terdiri dari 9 lantai, dengan masing-masing lantai itu terdiri dari 15 kamar pasien,
1 ruang bedah, 1 ruang dokter, 1 apotek dan 2 toilet. Setiap kamar pasien tersebut
memiliki ukuran panjang 6 meter dan lebar 4 meter. Selain itu, setiap lantai
memiliki 2 buah lift dan sebuah tangga.
12
3.4 Denah Gedung
13
BAB IV
PEMBAHASAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN LIFT
A. Lift Pasien
4.1 Menentukan Building Population dan Building Efficiency
Building population merupakan populasi dalam bangunan atau estimasi
jumlah orang dalam bangunan. Jika jam kunjungan tidak dibatasi, populasi
pengunjung menentukan jumlah elevator. Jika pengunjung dibatasi pada jam
tertentu maka jumlah staf menentukan jumlah elevator. Jika lalu lintas rumah
sakit sangat sibuk, maka kombinasi lift penumpang dan lift rumah sakit yang
lebih besar dapat digunakan untuk pelayanan yang optimum.
Cara menghitung building population atau jumlah dari populasi pengguna
bangunan dapat dilakukan berdasarkan fungsi dan luas bangunan (net area
atau efisiensi bangunan), adapun perhitungan building population adalah
sebagai berikut:
Menghitung Building Population, berdasarkan tabel population of typical
buildings for estimating elevator and escalator requirements berikut:
14
= 202.5 = 203 orang
Menghitung Building Efficiency, berdasarkan tabel office buildings
efficiency berikut:
15
4.4 Menetapkan Spesifikasi Lift
Penetapan spesifikasi lift terdiri atas penentuan kapasitas muatan dan
kecepatan lift yang dianjurkan, adapun untuk menentukan itu dapat dilakukan
dengan melihat tabel berikut:
Menentukan kapasitas muatan dan kecepatan lift yang dianjurkan sesuai
tabel:
16
4.6 Menentukan Round Trip (RT)
Round trip (RT) atau waktu perjalanan bolak balik lift (satuan jarak adalah
meter dan satuan kecepatan: meter/dtk), adapun cara menentukan Round Trip
adalah sebagai berikut:
Dimana:
h = jarak lantai ke lantai (m) = 5 meter
s = kecepatan rata-rata lift (m/detik) = 1,3 m/s
n = jumlah lantai yang dilayani lift = 9 lantai
m = daya angkut/kapasitas lift (orang) = 19 orang
Maka:
17
4.9 Daya Listrik Untuk Lift
Daya motor lift adalah daya yang diperlukan untuk lift bekerja dalam suatu
gedung betingkat.Faktor yang mempengaruhi perhitungan daya motor lift
adalah sebagai berikut:
a) Kapasitas lift dalam kg = 1.588 kg
b) Kecepatan lift = 1,3 m/s.
c) overbalance (0,425 s/d 0,50)
Dari data diatas dapat diperhitungkan untuk menghitung daya motor lift yang
akan di optimasi dengan rumus sebagai berikut:
Dimana:
Poutout = Daya yang menghasilkan kerja (kw)
K = Kapasitas lift (kg)
s = kecepatan lift (mpm)
O/B = overbalance (0,425 s/d 0,50)
6120 = angka konversi dalam kgm/m/kw
Η = rendemen system instalasi
B. Lift Pengunjung
4.10 Menentukan Building Population dan Building Efficiency
Building population merupakan populasi dalam bangunan atau estimasi
jumlah orang dalam bangunan. Jika jam kunjungan tidak dibatasi, populasi
pengunjung menentukan jumlah elevator. Jika pengunjung dibatasi pada jam
tertentu maka jumlah staf menentukan jumlah elevator. Jika lalu lintas
rumah sakit sangat sibuk, maka kombinasi lift penumpang dan lift rumah
sakit yang lebih besar dapat digunakan untuk pelayanan yang optimum.
Cara menghitung building population atau jumlah dari populasi pengguna
bangunan dapat dilakukan berdasarkan fungsi dan luas bangunan (net area
18
atau efisiensi bangunan), adapun perhitungan building population adalah
sebagai berikut:
Menghitung Building Population, berdasarkan tabel population of typical
buildings for estimating elevator and escalator requirements berikut:
Dengan menganggap gedung yang direncanakan merupakan Hospital
dengan jenis General Private, maka Building Populationnya (Jumlah
Orang Dalam Bangunan):
19
Dengan menganggap gedung yang direncanakan adalah Hospitals dengan
jenis general private, maka pHC = 10 – 11 %.
20
4.14 Menentukan Car Passenger Capacity (P)
Penentuan car passenger capacity (P) atau muatan normal penumpang lift
(orang) dapat dilakukan dengan melihat table berikut:
Dimana:
h = jarak lantai ke lantai (m) = 5 meter
s = kecepatan rata-rata lift (m/detik) = 1,3 m/s
n = jumlah lantai yang dilayani lift = 9 lantai
m = daya angkut/kapasitas lift (orang) = 19 orang
Maka:
21
4.16 Menghitung Kapasitas Dalam 1x Pengangkutan
Cara menghitung kapasitas yang akan diangkut dalam 1x pengangkutan (h)
adalah sebagai berikut :
22
BAB V
DESKRIPSI LIFT
23
5.2 Jenis Motor Penggerak
Jenis Motor penggerak pada lift ini menggunakan penggerak motor AC
geared yang biasanya dpergunakan pada lift berkecepatan rendah dan sedang.
Type motor geared menggunakan motor AC yang dilengkapi dengan worm
gear atau gear reducer yang berfungsi untuk menurunkan putaran motor ke
speed elevator yang diinginkan. Karena pada motor AC ini mempunyai
putaran yang tinggi antara 900 RPM sampai dengan 1460 RPM atau lebih.
Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik
(Ac) dari PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator.
24
BAB VI
PENUTUP
25
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/38619920/Perhitungan-Kebutuhan-Revisi
http://www.slideshare.net/MohdMuljana/lift-by-martin-muljana
http://www.scribd.com/doc/100136275/Prinsip-Kerja-Elevator
26
SESI TANYA JAWAB
27