(ARCH BRIDGE)
Disusun Oleh:
Mahmudin (333610001)
Asy Syakur Hamdani (3336190003)
Muhamad Rizki Firmansyah (3336190025)
Muhammad Fadhil Al Hadiana (3336190039)
Eron Patabang (3336190051)
TS Raehan Magribi (3336190063)
Ahmad Thoriq Asrori (3336190075)
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Jembatan merupakan satu struktur yang melintaskan alur jalan melewati rintangan
yang ada tanpa menutupnya. Jembatan dapat digunakan untuk melintasi sungai, jalan atau
bahkan untuk menghubungkan antar pulau. Jembatan lengkung adalah jembatan dengan
penyangga di setiap ujungnya yang berbentuk lengkungan melengkung. Secara struktural,
jembatan lengkung merupakan jenis jembatan yang mengandalkan batang lengkung
(busur) dan kabel penggantung antara busur jembatan dengan dek jembatan untuk
memikul beban yang terjadi. Jembatan lengkung ini bekerja dengan memindahkan berat
jembatan dan muatannya sebagian ke dorong horizontal yang dikendalikan oleh
penyangga di kedua sisi. Lengkungan dapat digunakan untuk mengurangi momen tekuk
pada strukturstruktur bentang panjang. Pada dasarnya, lengkungan bekerja sebagai
kebalikan dari kabel, sehingga lengkungan menerima bebannya berupa tekan, karena
ketegarannya lengkungan harus juga menahan beberapa bengkokan dan gaya geser yang
bergantung pada bagaimana lengkungan dibebani dan dibentuk. Khususnya, jika
lengkungan memiliki bentuk parabolik dan dibebani oleh beban vertikal yang terdistribusi
merata secara horizontal, maka dari analisis kabel hanya mengikuti gaya-gaya mampatan
yang akan ditahan oleh lengkungan. Saat ini sebagian besar jembatan lengkung terbuat
dari baja atau beton, dan mereka dapat menjangkau hingga 800 kaki. Jika sekilas
kekuatan yang bekerja di jembatan lengkung dapat menjangkau 2000 hingga 7000 kaki
yang itu merupakan jarak jauh yang melebihi dari jenis jembatan lainnya. Kurva alami
lengkungan dan kemampuannya untuk menghilangkan gaya luar sangat mengurangi efek
ketegangan pada bagian bawah lengkungan.
a. Deck Arch
Jenis ini merupakan salah satu jenis jembatan busur dimana letak
lantainya menopang beban lalu lintas secara langsung dan berada pada
bagian paling atas busur. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1 berikut:
b. Through Arch
Jenis ini merupakan salah satu jenis jembatan busur dimana letak
lantainya berada tepat di springline busurnya. Sebagaimana terlihat pada
Gambar 2 berikut.
c. A Half–Through Arch
Jenis ini merupakan salah satu jenis jembatan busur dimana letak lantai
kendaraannya berada diantara springline dan bagian busur jembatan atau
berada ditengah – tengah. Sebagaimana terlihat pada Gambar 3 berikut.
Gambar 3. Jembatan rangka baja pelengkung bentuk a half–through arch.
Pada jembatan lengkung terdapat dua macam gaya, yaitu gaya tarik dan gaya tekan.
Dalam proses pemilihan desain jembatan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
diantaranya adalah:
a. Pelengkung
pada jembatan Pelengkung pada jembatan busur merupakan struktur utama yang
menahan sebagian besar beban yang di terima oleh jembatan. Lengkung umumnya
pada perletakan jepit, dengan ketebalan awal lengkung sebesar 1,65 sampai 2 kali
(L/20) dari puncak lengkung (L/40) ketebalan rata rata adalah L/30 dan tinggi fokus
L/5 (ACI 1996).
b. Jumlah segmen
Jumlah segemen berpengaruh pada penyaluran gaya pada jembatan, Semakin sedikit
jumlah segmen semakin besar gaya yang yang di pikul oleh kolom penyangga.
c. Pengaku batas
Pengaku berfungsi memaksimalkan penyaluran gaya, dan sebagai penguat struktur
pada jembatan.
2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Jembatan Lengkung
Keseluruhan bagian pelengkung menerima tekan, dan gaya tekan ini ditransfer
ke abutmen dan ditahan oleh tegangan tanah dibawah pelengkung. Tanpa gaya tarik
yang diterima oleh pelengkung memungkinkan jembatan pelengkung bisa dibuat lebih
panjang.
Untuk material baja, memerlukan maintenance yang rutin karena sifat baja yang
lemah terhadap oksidasi atau karat. Bentuk maintenance seperti pelapisan dengan cat
dan harus detil ke setiap elemen yang terpapar udara bebas
1. Chaotianmen Bridge
3. Jembatan Holtekamp
Jembatan sepanjang 732 meter ini menghubungkan Kota Jayapura dan Distrik
Muara Tami. Nantinya, waktu tempuh dari Jayapura menuju perbatasan Skouw bakal
lebih pendek 1,5 jam menjadi hanya 1 jam saja bila jembatan ini telah rampung.
4. Sydney Harbour Bridge
Jembatan ini adalah bangunan tertinggi di kota Sydney hingga tahun 1967.
Menurut Guinness World Records, jembatan ini adalah yang terlebar di dunia,
sekaligus sebagai jembatan lengkung berkerangka besi tertinggi di dunia dengan
puncaknya berdiri 134 meter di atas permukaan pelabuhan. Jembatan ini juga
tercatat sebagai jembatan lengkung besi terpanjang nomor empat di dunia.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pada konstruksi jembatan lengkung terdapat berbagai jenis tergantung pada
penggunaan dan pembuatannya seperti Deck Arch, Through Arch, A Half-Through
Arch. Jembatan lengkung sendiri pun memiliki bagian-bagian penting seperti Deck
Girder, Batang Lengkung.
Konstruksi jembatan lengkung memiliki beberapa pembebanan yaitu beban mati,
beban hidup, beban sekunder dan beban yang termasuk dalam beban khusuu untuk
perhitungan tegangan pada perencanaan jembatan itu sendiri.
Daftar Pustaka
https://futureofworking.com/6-advantages-and-disadvantages-of-arch-
bridges/
https://rekayasasipil.ub.ac.id/index.php/rs/article/view/359
https://www.britannica.com/technology/arch-bridge
https://science.howstuffworks.com/engineering/civil/bridge5.htm
https://en.wikipedia.org/wiki/Arch_bridge