PENDAHULUAN
1
1.3 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Prakerin
Waktu untuk melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah
mulai dari tanggal 09 Januari 2023 s/d 11 Maret 2023, yang bertempat di
ARUL MOTOR SERVIS, Des. Kedai Runding Kec. Kluet Selatan, Kab.
Aceh Selatan
Berikut ini merupakan jam masuk kerja di ARUL MOTOR SERVIS :
2
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
ARUL SERVIS
Pimpinan
ARUL SERVIS
Mekanik
3
BAB III
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
Sepeda motor matic adalah sepeda motor yang menggunakan transmisi CVT,
banyak pengguna yang meyukainya karena kemudahannya.. Berbeda dengan
motor sport atau motor bebek yang masih menggunakan sistem tranmisi
manual dan pemindahan gigi.
Sistem CVT ini mengacu pada gaya sentrifugal dari putaran stasioner sampai
putaran tinggi... Pada putaran stasioner atau langsam, putaran dari crankshaft
diteruskan ke pulley primer, kemudian putaran diteruskan ke pulley sekunder
yang dihubungkan oleh V-belt.... Selanjutnya putaran dari pulley sekunder
diteruskan ke kopling sentrifugal.
4
Pada putaran stasioner kopling sentrifugal belum bisa bekerja karena gaya tarik
per kopling masih lebih kuat daripada gaya sentrifugal, sehingga sepatu
kopling belum menyentuh rumah kopling dan rear wheel (roda belakang) tidak
berputar.... Pada saat putaran mesin mulai meninggi, maka terjadi gaya
sentrifugal yang lebih kuat dari gaya tarik per kopling... Pada putaran yang
tinggi, sepatu kopling akan terlempar keluar dan mengopel rumah kopling.
Pada putaran bawah posisi V-belt pada bagian pulley primer diameternya
masih mengecil sedangkan bagian pulley sekunder, diameter V-belt masih
membesar.. Sedangkan di pada putaran menengah, diameter V-belt kedua
pulley berada pada posisi balance ( sama besar ).
Pergerakan ini terjadi akibat gaya sentrifugal pada berat roller yang terdapat
pada pulley primer... Saat pulley primer berputar semakin tinggi maka akan
terjadi gaya sentrifugal yang membuat roller terlepar dan mendorong sliding
sheave ke arah fixed sheave.... Sehingga akan terjadi tekanan pada sliding
sheave mengakibatkan V-belt bergeser ke arah lingkaran luar atau membesar
dan menarik V-belt pada pulley sekunder ke arah lingkaran dalam atau
mengecil.
Pada sitem penggerak CVT ini komponen yang perlu di perhatikaan adalah
roller... Berat roller sangat berpengaruh pada pergerakan vbelt... Jika roller
sudah aus atau peyang maka akan timbul suara kasar, saat berakselerasi timbul
5
suara seperti mendengung.
Kata Saiful, kelembutan dari CVT hal ini karena mengendalkan dua puli yang
dihubungkan dengan belt atau sabuk, yang umumnya terbuat dari material baja.
“Kalau matik konvensional, saat di jalan ada hentakan saat mobil dipacu lebih
cepat. Sedangkan CVT lebih lembut. Smooth banget,” ucapnya.
Selain itu, dia juga menyatakan, saat ini CVT memang lebih irit bahan bakar.
Hal ini karena putaran mesinnya terkontrol lebih stabil.
a.) Pada bagian primery sheave sendiri ada beberapa komponen yaitu:
6
Gambar 4. Tampilan Komponen Primery
7
Gambar 6. Tampilan Sliding Sheave
Sliding Sheave berfungsi untuk menekan v-belt dalam putaran tinggi, karna
sliding sheave ini dapat bergerak kekanan ataupun ke kiri.
3. Collar
Collar berfungsi sebagai tempat dudukan dari fixed sheave, sliding sheave dan
cam.
4. Cam
8
Gambar 8. Tampilan Cam
5. Slider
Slider berfungsi sebagai pendorong roller, yang roller sendiri akan mendorong
sliding sheave. Slider ini bergerak saat putaran mesin tinggi.
6. Roller
9
Gambar 10. Tampilan Roller
Roller berfungsi sebagai penekan sliding sheave. cara kerjanya sesuai putaran
mesin, apabila putaran mesin tinggi roller ini menekan sliding sheave dan
begitu pula sebaliknya. Dan biasanya di sebut gaya sentrifugal.
1. V-Belt
10
sheave, yaitu meneruskan putaran mesin dari sliding sheave. Biasanya v-belt
ini memiliki gerigi-gerigi yang di rancang agar v-belt tidak terlalu panas akibat
gesekan terus menerus.
3. Per
11
Gambar 13. Tampilan Per
12
Gambar 15. Tampilan Rumah Kopling
13
Gambar 17. Tampilan Gear Reduksi
14
3. Gejala Mangkok Ganda Nggak Normal
Gejala seperti akselerasi endut-endutan tersendat di RPM putaran bawah, bisa
jadi hal tersebut menjadi indikasi mangkuk kopling sentrifugal (clutch housing)
bermasalah. Masalah ini disebabkan karena permukaan area kontak mangkuk
dan kanvas kopling udah nggak rata. Sehingga daya cengkram kanvas kopling
sentrifugal saat membuka kurang maksimal mengikat clutch housing.
15
kebocoran seal dan volume oli pun berkurang.
3.7 Troubleshooting
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan di atas, maka penulis mengambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Prinsip kerja sistem transmisi otomatis (CVT), pada saat putaran rendah
(stasioner) daya putar dari poros engkol akan diteruskan ke pulley primary
=> drive belt => pulley secondary => kopling setrifugal. Saat putaran
menengah, gaya sentrifugal yang diterima oleh roller pemberat pada pulley
primary sudah cukup besar sehingga roller terlempar keluar menekan
movable drive face untuk bergerak ke arah menyempit dan mendorong
drive belt ke bagian diameter pulley primary yang lebih besar. Sedangkan
saat putaran tinggi, gaya sentrifugal yang diterima oleh roller semakin
besar sehingga roller terlempar kesisi paling luar menekan movable drive
face dan menghasilkan perbandingan rasio yang semakin tinggi.
2. Gangguan pada sistem CVT sering kali mempengaruhi akselerasi sepeda
motor, timbulnya suara berisik pada ruang CVT, getaran yang berlebihan,
dan suara mendecit ketika akselerasi mulai meningkat. Untuk mengatasi
hal tersebut maka perlu dilakukan perawatan secara berkala, contohnya
melakukan pembersihan pada komponen serta ruang CVT, mengganti
drive belt/V-belt setiap 20.000 km, dan jangan lupa mengganti oil gear
setiap 10.000 km sekali. 80
3. Hasil pengujian daya dan torsi menggunakan variasi berat roller 8 gram, 9
gram, dan 11 gram (standard) didapatkan daya tertinggi oleh roller 8 gram
dengan daya 9,1 HP pada 4791 rpm dan torsi tertinggi 14,80 N.m pada
4086 rpm. Pada roller 9 gram daya tertinggi 8,4 HP pada 4901 rpm dan
torsi tertinggi 13,55 N.m pada 4200 rpm. Sedangkan roller 11 gram
(standar) daya tertinggi 7,6 pada 7395 rpm dan torsi tertinggi 10,58 N.m
pada 4135 rpm. Semakin ringan roller CVT maka semakin besar pula torsi
yang dihasilkan pada putaran rendah, akan tetapi untuk putaran tinggi daya
dan torsi mulai menurun. Sebaliknya semakin berat roller CVT maka torsi
17
yang dihasilkan kurang maksimal pada putaran rendah, akan tetapi untuk
putaran tinggi daya yang dihasilkan cukup maksimal.
4. Untuk pengujian akselerasi dan top speed didapatkan akselerasi tercepat
oleh roller 8 gram dengan waktu tercepat 13,31 detik dengan jarak tempuh
201 meter dan top speed 75 km/jam. Pada roller 9 gram waktu tercepat
13,81 detik dengan jarak tempuh 201 meter dan top speed 73 km/jam.
Sedangkan roller 11 gram (standar) waktu tercepat 14,73 detik dengan
jarak yang sama dan top speed 75 km/jam.
4.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.materitugastugas.com/2020/11/laporan-pkl-cvt-speda-motor.html
19
LAMPIRAN
Nama : ILHAM
Tempat, Tanggal Lahir : Kedai Runding, 10 Mei 2005
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Golongan Darah : -
Nomor Induk Siswa : -
Kompetensi Keahlian : T. BISNIS SEPEDA MOTOR
Kelas : XI
Alamat Siswa : Kedai Runding
Catatan Siswa :-
ILHAM
20