Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG PRAKERIN

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis selama

melaksanakan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan kurikulum yang

dilaksanakan diluar sekolah, yang merupakan tugas akademik yang diberikan

kepada para siswa yang duduk dikelas XI (Sebelas) Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) pada semester IV tahun pelajaran 2011/2012 dimana

PRAKERIN ini sangat menentukan standar kualitas siswa yang bersangkutan

pada jenjang pendidikan, yang bertujuan agar siswa dapat mengetahui kondisi

sebenarnya di lapangan dan diharapkan siswa dapat menyerap ilmu dari

bengkel.

1.2. TUJUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Setiap Pendidikan baik formal maupun non formal mempunyai tujuan

yang sama, yaitu untuk meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya

manusia, maka didalam PRAKERIN mempunyai tujuan meliputi :

1.2.1. Tujuan Umum :

a. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan ketrampilan siswa

sehingga menambah bekal dikemudian hari

b. Membekali siswa dengan pengalaman yang sebenarnya didunia

kerja dengan masyarakat

1
2

c. Dapat melatih disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas

yang dibebankan kepadanya

d. Mendorong siswa untuk berjiwa wiraswasta

e. Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk memantapkan dalam

pengembangan dunia kerja

1.2.2. Tujuan Khusus :

a. Untuk memantapkan ketrampilan siswa yang diperoleh disekolah

b. Agar siswa dapat mengembangkan teori pelajaran dari berpraktek

langsung

c. Untuk membekali siswa dengan pengalaman didunia kerja sebagai

bekal dimasa yang akan datang

d. Sebagai dasar kita mengambil data guna menyusun karya tulis atau

laporan Praktek Kerja Industri

1.3. METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam menyusun laporan Praktek Kerja Industri, PENYUSUN

menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data, yaitu :

1.3.1. Metode Observasi

Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang

diamati, yaitu dengan melihat langsung dari prakerin yang meliputi gedung

lokasi, disiplin karyawan, cara kerja, cara perbaikan, komponen-komponen

beserta kerusakan yang belum diperbaiki.

1.3.2. Interview (Wawancara)

Yaitu dengan berwawancara secara langsung dengan orang-orang

yang mengetahui masalah atau persoalan yang diperlukan.

2
3

1.3.3. Metode Literature (Perpustakaan)

Yaitu penulis mencari maupun meminjam buku-buku mesin yang

dapat diperoleh diperpustakaan ataupun ditoko-toko buku yang berguna

untuk menambah data dalam pembuatan laporan.

1.3.4. Metode Praktek Langsung

Yaitu penulis mengadakan praktek agar mengetahui bagian-bagian,

cara penyelesaian dan lain-lain sehingga mudah dalam memperoleh data

yang diperlukan.

3
4

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Alam Motor Babakan Lor merupakan bengkel di wilayah Babakan Lor

yang di dirikan oleh Bapak Said tepatnya sejak tahun 2004

Pada awalnya bengkel itu merupakan bengkel kecil, setelah beberapa

lama Bpk. Said pun mempunyai Inisiatif menjadikan bengkelnya tersebut

menjadi bengkel yang lebih besar. Bpk. Said pun merubah bengkel kecil itu

menjadi bengkel sepeda motor yang layak, dan akhirnya diberi nama

BENGKEL ALAM MOTOR.

Bpk. Said mempercayakan kepada Omen dan Tarno yang tidak lain

adalah saudara sendiri, untuk mengurusi usaha yang sudah dibuatnya itu.

Dengan bertambahnya waktu akhirnya Bengkel Alam Motor menjadi bengkel

yang cukup besar diwilayah Babakan Lor yang hingga saat ini yang menjadi

karyawannya adalah Omen dan Tarno

4
5

2.2. Struktur Organisasi

PIMPINAN
Bpk. Said

Mekanik 1 Mekanik 2
Omen Tarno

Struktur Bengkel

2.3. Kondisi Perusahaan

Kini Bengkel Alam Motor adalah salah satu Bengkel yang kurang lebih

47% menjadi langgangan service di daerahnya. Dengan berbagai macam

produk dan kegunaan, kualitas yang tinggi, penyaluran yang tepat waktu,

pelayanan terhadap pelanggan yang baik, kemampuan distribusi dan strategi

harga yang bersaing telah membuat Bengkel Alam Motor selalu dapat

mempertahaankan posisi puncaknya.

5
6

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Transmisi (Gear box)

Prinsip dasar transmisi adalah bagaimana bisa digunakan untuk

merubah kecepatan putaran suatu poros menjadi kecepatan yang diinginkan

untuk tujuan tertentu. Gigi transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat

kecepatan dan momen (tenaga putaran) mesin sesuai dengan kondisi yang

dialami sepeda motor. Transmisi pada sepeda motor terbagi menjadi; a)

transmisi manual, dan b) transmisi otomatis.

Komponen utama dari gigi transmisi pada sepeda motor terdiri dari

susunan gigi-gigi yang berpasangan yang berbentuk dan menghasilkan

perbandingan gigi-gigi tersebut terpasang. Salah satu pasangan gigi tersebut

berada pada poros utama (main shaft/input shaft) dan pasangan gigi lainnya

berada pada poros luar (output shaft/ counter shaft). Jumlah gigi kecepatan

yang terpasang pada transmisi tergantung kepada model dan kegunaan sepeda

motor yang bersangkutan. Kalau kita memasukkan gigi atau mengunci gigi,

kita harus menginjak pedal pemindahnya.

Tipe transmisi yang umum digunakan pada sepeda motor adalah tipe

constant mesh, yaitu untuk dapat bekerjanya transmisi harus menghubungkan

gigi-giginya yang berpasangan. Untuk menghubungkan gigi-gigi tersebut

digunakan garu pemilih gigi/garpu persnelling (gearchange lever).

6
7

3.2. Cara Kerja Transmisi Manual

Cara kerja transmisi manual adalah sebagai berikut:

Gambar Konstruksi Kopling Manual

Pada saat pedal/tuas pemindah gigi ditekan (nomor 5 gambar 7.16),

poros pemindah (21) gigi berputar. Bersamaan dengan itu lengan pemutar

shift drum (6) akan mengait dan mendorong shift drum (10) hingga dapat

berputar. Pada shift drum dipasang garpu pemilih gigi (11,12 dan 13) yang

diberi pin (pasak). Pasak ini akan mengunci garpu pemilih pada bagian ulir

cacing. Agar shift drum dapat berhenti berputar pada titik yang dikendaki,

maka pada bagian lainnya (dekat dengan pemutar shift drum), dipasang

sebuah roda yang dilengkapi dengan pegas (16) dan bintang penghenti

putaran shift drum (6). Penghentian putaran shift drum ini berbeda untuk

setiap jenis sepeda motor, tetapi prinsipnya sama.

Garpu pemilih gigi dihubungkan dengan gigi geser (sliding gear). Gigi

geser ini akan bergerak ke kanan atau ke kiri mengikuti gerak garpu pemilih

7
8

gigi. Setiap pergerakannya berarti mengunci gigi kecepatan yang dikehendaki

dengan bagian poros tempat gigi itu berada.

Gigi geser, baik yang berada pada poros utama (main shaft) maupun

yang berada pada poros pembalik (counter shaft/output shaft), tidak dapat

berputar bebas pada porosnya (lihat no 4 dan 5 gambar 7.16). Lain halnya

dengan gigi kecepatan (1, 2, 3, 4, dan seterusnya), gigi-gigi ini dapat bebas

berputar pada masingmasing porosnya. Jadi yang dimaksud gigi masuk

adalah mengunci gigi kecepatan dengan poros tempat gigi itu berada, dan

sebagai alat penguncinya adalah gigi geser.

8
9

3.3. Cara Kerja Transmisi Otomatis

Transmisi otomatis umumnya digunakan pada sepeda motor jenis

scooter (skuter). Transmisi yang digunakan yaitu transmisi otomatis "V“ belt

atau yang dikenal dengan CVT (Constantly Variable Transmission). CVT

merupakan transmisi otomatis yang menggunakan sabuk untuk memperoleh

perbandingan gigi yang bervariasi.

Gambar Konstruksi transmisi otomatis tipe CVT

Seperti terlihat pada gambar di atas transmisi CVT terdiri dari; dua

buah puli yang dihubungkan oleh sabuk (belt), sebuah kopling sentripugal (6)

untuk menghubungkan ke penggerak roda belakang ketika throttle gas di

9
10

buka (diputar), dan gigi transmisi satu kecepatan untuk mereduksi

(mengurangi) putaran. Puli penggerak/drive pulley centripugal unit (1)

diikatkan ke ujung poros engkol (crankshaft); bertindak sebagai pengatur

kecepatan berdasarkan gaya sentripugal. Puli yang digerakkan/driven pulley

(5) berputar pada bantalan poros utama (input shaft) transmisi. Bagian tengah

kopling sentripugal/centripugal clutch (6) diikatkan/dipasangkan ke puli (5)

dan ikut berputar bersama puli tersebut. Drum kopling/clucth drum (7) berada

pada alur poros utama (input shaft) dan akan memutarkan poros tersebut jika

mendapat gaya dari kopling.

Kedua puli masing-masing terpisah menjadi dua bagian, dengan

setengah bagiannya dibuat tetap dan setengah bagian lainnya bisa bergeser

mendekat atau menjauhi sesuai arah poros. Pada saat mesin tidak berputar,

celah puli penggerak (1) berada pada posisi maksimum dan celah puli yang

digerakkan (5) berada pada posisi minimum.

Pada gambar di bawah ini dapat dilihat bahwa pergerakkan puli (2)

dikontrol oleh pergerakkan roller (nomor 7 dalam gambar di bawah ini).

Fungsi roller hampir sama dengan plat penekan pada kopling sentripugal.

Ketika putaran mesin naik, roller akan terlempar ke arah luar dan mendorong

bagian puli yang bisa bergeser mendekati puli yang diam, sehingga celah

pulinya akan menyempit.

10
11

Gambar Posisi Dan Cara Kerja Puli

Ketika celah puli mendekat, maka akan mendorong sabuk ke arah luar.

Hal ini akan membuat puli (2) tersebut berputar dengan diameter yang lebih

besar. Setelah sabuk tidak dapat diregangkan kembali, maka sabuk akan

meneruskan putaran dari puli (2) ke puli yang digerakkan (5).

Jika gaya dari puli (2) mendorong sabuk ke arah luar lebih besar

dibandingkan dengan tekanan pegas yang menahan puli yang digerakkan (5),

maka puli (5) akan tertekan melawan pegas, sehingga sabuk akan berputar

dengan diameter yang lebih kecil.

Kecepatan sepeda motor saat ini sama seperti pada gigi tinggi untuk

transmisi manual (lihat ilustrasi bagian C gambar di atas). Jika kecepatan

mesin menurun, roller puli penggerak (7) akan bergeser ke bawah lagi dan

menyebabkan bagian puli penggerak yang bisa bergeser merenggang. Secara

11
12

bersamaan tekanan pegas di pada puli (5) akan mendorong bagian puli yang

bisa digeser dari puli tersebut, sehingga sabuk berputar dengan diameter yang

lebih besar pada bagain belakang dan diameter yang lebih kecil pada bagain

depan. Kecepatan sepeda motor saat ini sama seperti pada gigi rendah untuk

transmisi manual.

12
13

BAB IV

HASIL PRAKTIKUM LAPANGAN

4.1. Hasil Yang Dicapai

Dengan adanya kegiatan PSG, kami bisa lebih mengenal tentaang dunia

instansi, khususnya yang kami tempati selama kurang lebih 3 bulan, kami

mengabdi da belajar tentang semua yang ada di Bengkel Alam Motor, serta

kami bisa mengenal lebih dekat dengan karyawan-karyawan yang ada di

Bengkel Alam Motor. Bukan Cuma itu saja, kami juga bisa mengerti cara

menangani motor yang rusak terutama yang berhubungan dengan cuci

karburator, mengganti oli, menambal ban, menyetel kelep, membuka blok

mesin dengan benar, dan bagaimana cara melayani masyarakat dengan baik

dengan senyuman, ramah tamah dan masih banyak lagi yang kami kerjakan di

Bengkel Alam Motor.

Dengan manfaat-manfaat yang kami dapatkan, sudah selayaknya kami

diharuskan bisa menjadi siswa yang tanggap terhadap setiap permasalahan

yang kami hadapi khususnya dalam belajar dan bermasyarakat.

13
14

BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Kesimpulan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)

Banyak sekali sistim pada kendaraan yang telah saya praktekan

dibengkel “BENGKEL ALAM MOTOR” antara lain adalah sistim transmisi,

sistim suspensi, sistim rem, sistim pengapian, sistim pendinginan, perbaikan

body, kelistrikan dan masih banyak yang lainnya. Penulis mengambil salah

satu sistim yang telah di praktekan yaitu “CARA KERJA TRANSMISI

(GEAR BOX) SEPEDA MOTOR” .

Kegiatan prakerin sangat membantu memperdalam pengetahuan siswa

mengenai otomotif dan dunia kerja khususnya. Kegiatan prakerin juga sangat

tepat untuk meningkatkan ketrampilan siswa dan sebagai sarana perbandingan

antara praktek disekolah dengan didunia kerja secara nyata.

5.2. SARAN-SARAN

5.2.1. Saran untuk sekolah :

a. Melengkapi sarana dan prasarana untuk praktek disekolah

b. Menyediakan peralatan praktek yang lebih maju sesuai dengan

perkembangan teknologi

c. Mengutamakna guru-guru pengajar yang lebih handal

d. Pihak sekolah memberikan teori sejelas-jelasnya dalam pelajaran dan

praktek agar siswa dapat menerapkannya didunia kerja dengan mudah

14
15

e. Pihak sekolah mengadakan kerjasama dengan pihak bengkel/industri

untuk memepermudah siswanya dalam melaksanakan prakerin

5.2.2. Saran untuk bengkel :

a. Meningkatakn salinan komunikasi antara siswa praktek kerja industri dan

mekanik

b. Kerjasama antara pembimbing dengan siswa praktek kerja industri

senantiasa harus diperhatikan

c. Kelengkapan alat masing-masing mekanik perlu ditambahkan untuk

meningkatkan kemudahan dalam memperabiki kendaraan dan siswa yang

sedang melaksanakan prakerin juga bisa mempelajarinya

15
16

DAFTAR PUSTAKA

 http://www.google.com

 http://seezhndieh.blogspot.com

 Google search Pengertian Transmisi (Gear Box) Sepeda Motor

 Google search Prinsip Kerja Transmisi (Gear Box) Sepeda Motor

 Google search Komponen Transmisi (Gear Box) Sepeda Motor

16

Anda mungkin juga menyukai