Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan


karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang
berlangsung disekolah, keluarga dan masyarakat. Proses pembelajaran merupakan
suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan dari mulai perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian.

Program pembelajaran dapat berlangsung disekolah, keluarga dan masyarakat.


Program pembelajaran yang berlangsung di masyarakat dapat berupa Praktik
Kerja Lapangan (PKL) program ini disusun bersama antara sekolah, masyarakat,
dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik dan sebagai kontribusi dunia
kerja terhadap pengembangan program pendidikan SMK.

Pada dasarnya Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu model


penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara utuh dan terintegrasi
kegiatan belajar siswa disekolah dengan proses penguasaan keahlian kejuruan
melalui bekerja langsung di lapangan kerja. Metode tersebut dilaksanakan dalam
rangka meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mencapai
relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.

Harapan utama dan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini disamping
meningkatkan keahlian professional siswa agar sesuai dengan tuntunan kebutuhan
tenaga kerja juga agar siswa memiliki kemampuan bekerja, motivasi, inisiatif,
kreatif, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu, dan kerajinan dalam
bekerja.

1
Pemeliharaan dan perbaikan Power Steering pada mobil L300 tahun 2014 adalah
salah satu poin yang diamati ketika melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Oleh sebab itu, penulis memutuskan mengambil judul tersebut untuk membuat
laporan PKL ini.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu sekolah kejuruan yang
mengembangkan tugas-tugas atau tujuan untuk mendidik para siswa untuk
menjadi tenaga kerja yang terampil dalam bidang teknik. Dengan harapan siswa
telah menyelesaikan pendidikannya punya kreatifitas untuk mandiri dan juga
punya tanggung jawab dalam kelangsungan kerja. Adapun tujua umumnya ialah :
a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yaitu tenaga
kerja yang memiliki tingkat pengetahuan keterampilan dan etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
b. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan antara SMK dan dunia
kerja
c. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagian
dari proses pendidikan.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)

a. Bagi Siswa
Pada dasarnya, program pendidikan ini bermanfaat untuk memperkenalkan
siswa kepada dunia pekerjaan, baik di perusahaan maupun industri.
Harapannya, siswa benar-benar telah siap memasuki dunia kerja.

b. Bagi Sekolah
Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan atau instansi terkait,
dan dapat menjadi bahan penyesuaian program pendidikan sesuai dengan
kebutuhan lapangan kerja juga sebagai bahan evaluasi bagi kurikulum
pendidikan.

2
1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah PKL ini adalah :


“Bagaimana cara pemeliharaan dan perawatan power steering pada mobil L300
tahun 2014?”

1.5 Metode Penelitian

Dalam penyusunan laporan ini telah digunakan beberapa metode sebagaimana


yang tertera dibawah ini:
a. Observasi (pengamatan langsung)
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan secara
langsung pada objek yang telah di bahas.
 
b. Metode Interview (Wawancara)
Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan cara menggunakan
media tanya jawab dengan mekanik.
 
c. Metode Praktik Kerja Lapangan
Metode Praktek Kerja Lapangan adalah metode pengumpulan data dengan cara
ikut langsung menangani masalah yang berhubungan dengan pokok bahasan.

3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN/INDUSTRI

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Bengkel Mesin dan Body Mobil “ SENTOSA MESIN” didirikan oleh Pak Heru
Santoso. Tujuan dari berdirinya bengkel ini adalah langkanya fasilitas dan tempat
reparasi mesin mobil di lingkungan tersebut. Sehingga, memunculkan ide
membangun bengkel ini.

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Pemilik / Ketua : Heru Santoso


Karyawan : Anwar

2.3 Visi dan Misi

VISI :

Menyediakan jasa reparasi mesin dan body mobil untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dengan kualitas terbaik dan menjadikan kepuasan pelanggan sebagai
prioritas utama pelayanan.

MISI :

Menjadi bengkel mesin dan body mobil dengan pelayanan terbaik dan dapat
menjadi pilihan utama masyarakat. Juga memberikan pelayanan yang berkualitas
dan terdepan dalam mewujudkan kepuasan pelanggan.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Power Steering

Power steering adalah sebuah sistem dalam mobilnyang membantu pengemudi


mengemudikan mobil dengan meningkatkan tenaga yang diperlukan untuk
memutar roda kemudi, sehingga memudahkan mobil untuk berbelok atau
bermanuver. Pada bahasan kali ini kita akan membahas tentang power steering
pada mobil L300 tahun 2014.

3.2 Perawatan Komponen Power Steering

Perawatan yang dilakukan pada komponen-komponen power steering L300 ini


adalah pada roda kemudi (steering wheel), poros utama, pipa saluran, tangki
cadangan (reservoir), pompa power steering, power steering gear box.

A. Perawatan Roda Kemudi

Roda kemudi mempunyai peranan penting didalam sistem power steering,


dimana dengan roda kemudi ini sebuah kendaraan dapat digerakkan atau
dibelokkan kekanan atau kekiri. Untuk itu roda kemudi harus mendapatkan
perawatan dan perbaikan dalam sistem power steering ini. Adapun
pemeriksaan terhadap roda kemudi dilakukan tiap kelipatan 20.000 Km.
kegiatan perawatan ini dilakukan sebatas pemeriksaan saja, tetapi jika terdapat
kerusakan-kerusakan terhadap komponen perlu dilakukan penggantian.
1. Pemeriksaan stationary steering effort
a) Tempatkan kendaraan pada permukaan yang rata, putar kemudi pada
posisi lurus kedepan.
b) Hidupkan mesin dan pasang spring balance pada lingkaran luar roda
kemudi kemudian ukur kekuatan yang diperlukan untuk memutar roda
kemudi kekanan dan kekiri dari posisi lurus kedepan (dengan

5
jangkauan 1,5 putaran). Adapun harga steering effort yang diizinkan 4
kg.
c) Pemeriksaan kembali roda kemudi ke posisi tengah.

2. Pemeriksaan gerak bebas kemudi (free play


a) Saat engine berputar (hydrolik bekerja), set roda depan lurus
menghadap ke depan.
b) Ukur gerak bebas pada roda kemudi dengan memutar kemudi dalam
kedua arah dengan posisi roda depan lurus, limit maksimum gerak
bebas 30 mm.
c) Bila melebihi limit maksimum, periksa atau stel baut penyetel pada
gear box dengan cara meluruskan roda depan dalam posisi lurus.
Kendorkan baut pengunci pada baut penyetel unit kemudi. Putar baut
penyetel sesuai arah jarum jam untuk mengurangi gerak bebas, atau
berlawanan jarum jam untuk menambah gerak bebas. Setelah gerak
main sudah sesuai spesifikasi kencangkan baut pengunci.
d) Periksa juga kekendoran roda kemudi dengan menggerakkan ke depan
dan ke belakang.

Cara pemeriksaan lanjutanya adalah dengan melakukan tes jalan kira – kira
kecepatan 35 km/jam putar kemudi 900 dan lepaskan roda kemudi setelah 2
detik. Apabila roda kemudi berputar kembali 700 atau lebih dianggap bagus.

B. Poros Utama (Steering Shaft)

Poros utama adalah komponen dari sistem kemudi yang mana bertugas

sebagai penyalur gaya putar dari roda kemudi yang diteruskan ke gear

box. Adapun perawatan pada poros utama ini dilakukan sebatas pemeiksaan

saja tetapi jika terdapat beberapa kerusakan komponen, lakukanlah

penggantian.

6
1. Pemeriksaan poros utama jika terjadi ketidak lurusan, baut dan mur juga.

C. Pipa Saluran Oli

Saluran oli merupakan instalasi – instalasi pipa untuk sistem power steering.


Dalam perawatan, saluran ini juga harus mendapatkan perhatian yang rutin
dan cermat. Untuk itu pemeriksaan terhadap saluran oli ini meliputi:
1. Pemeriksaan baut – baut dan mur sambungan.
2. Pemeriksaan instalasi pipa jika terjadi kebocoran yang menyebabkan
sistem power steering tidak bekerja dengan optimal.

3. Pemeriksaan saluran oli dari ketersumbatan dikarenakan terjadi


pengendapan oli di dinding pipa saluran.

D. Tangki Cadangan (Reservoir Tank)

Oli reservoir merupakan fluida cadangan yang disimpan dalam tangki sebagai
minyak pendorong power piston melalui pipa dalam sistem power
steering L300. Minyak yang digunakan adalah ATF (Automatic Transmision
Fluid) Dextron atau Dextron II. Minyak power steering harus dicek secara
teratur. Pemeriksaan minyak harus dilakukan secara rutin setiap 10.000 Km.
Pemeriksaan untuk minyak power steering ini meliputi:
1. Pemeriksaan jumlah minyak power steering.
a) Parkir kendaraan pada lantai yang rata dan keras, lalu hidupkan
engine, dan putar roda kemudi beberapa kali agar temperature fluid-
nya mencapai 500 – 600 C.
b) Dengan engine dalam keadaan hidup, putar penuh roda kemudi
kekanan dan kekiri beberapa kali.
c) Periksa minyak pada tangki cadangan apakah timbul berbusa atau
berubah warna menjadi agak putih. Periksa perbedaan dari jumlah
minyak pada waktu engine mati dan pada saat engine hidup. Apabila

7
perubahan jumlah minyak 5 mm atau lebih, lakukan buang angin (Air
bleeding).

2. Penggantian fluida power steering


a) Angkat roda depan dengan menggunakan dongkrak dan kemudian
topang dengan rigid rack.
b) Lepaskan slang balik dari tangki reservoir dan kuras minyak ke dalam
penampung.
c) Sambil menghidupkan starter motor beberapa kali untuk membuang
semua fluida.
d) Pasang kembali slang balik dengan benar, dan kemudian kencangkan
slang balik dengan clip.
e) Isi tangki reservoir dengan fluida yang baru sesuai spesifikasi sampai
diatas posisi lower dari filter.

3. Pemeriksaan tekanan fluida


a) Lepaskan hubungan pipa tekanan dari rumah roda gigi.
b) Pasang sisi pengukuran pada pompa dan sisi katup pada saluran tekan.
c) Keluarkan udara dari sistem dan putar roda kemudi beberapa kali
sehingga temperatur fluida naik kira – kira 50 0 – 600 C. Hidupkan
engine dan stel putaran idling 1000 rpm atau lebih.
d) Tutup penuh katup pengukur tekanan dan amati pembacaan pada alat
pengukur, nilai tekanannya berada pada nilai standar 7, 3 – 8, 0 Mpa.

E. Pompa Power Steering

8
Pompa merupakan suatu sistem power steering pada L300 yang harus
mendapatkan perawatan yang dilaksanakan setiap 20.000 Km. Perawatannya
meliputi :
1. Pemeriksaan Puli dari Keausan dan Kerusakan
Lihat dan dengarkan putaran dari puli, apakah putarannya masih dalam
batas-batas toleransi. Kemudian apakah terjadi keausan pada puli akibat
gesekannya dengan sabuk.

2. Pemeriksaan katup pengontrol aliran dan pegas katup


Cek bahwa oli dapat di alirkan melalui lubang katup dengan berat oli
tersebut. Lihat dan periksa panjang pegas katup.

F. Power Steering Gear Box


Pemeriksaan untuk steering gear box dilakukan setiap kelipatan 20.000 Km,
dan pemeriksaan ini dilakukan hanya penyetelan dan perbaikan bahkan
penggantian jika dianggap perlu.
1. Pemeriksaan Bantalan
Dengar apakah terjadi suara yang tidak normal selama bantalan bekerja.
Periksa keausan dari bantalan.
2. Pemeriksaan Poros Sector dan Gear Sector
Periksa permukaan poros dari kerusakan dan keausan. Lihat dan periksa
gigi sector apakah ada yang rusak atau aus.
3. Pemeriksaan poros cacing (worm shaft) dan mur bola (ball nut)
Periksa alur poros cacing dan mur bola terhadap keausan dan kerusakan.
Periksa alur ball nut telah cacat, melekuk atau kemasukan suatu benda.
Periksa bahwa mur bola dapat berputar turun terhadap poros, oleh beratnya
sendiri.
4. Pemeriksaan sil oli (Oli seal)
Periksa oli seal apakah karetnya rusak atau sudah aus.

9
Catatan: pemeriksaan untuk poin diatas dilakukan dengan cara
membongkar sistem gear box. Itupun dilakukan jika perlu.
5. Drive Belt
Drive belt berfungsi sebagai penggerak, maka apabila terdapat kerusakan
pada drive belt ini akan berpengaruh kepada seluruh sistem power
steering. Oleh karena itu drive belt harus selalu rutin diperiksa setiap
10.000 Km. Pemeriksaan yang biasanya dilakukan ialah pemeriksaan
permukaan sabuk dan pemeriksaan ketegangan sabuk.

3.3 Perawatan Tidak Terencana


Pada power steering, perawatan ini di lakukan di saat sistem ini terjadi gangguan
atau kerusakan di luar dari perawatan yang sudah di rencanakan sebelumnya, di
mana gangguan-gangguan atau kerusakan pada power steering dapat di atasi
dengan perbaikan ringan saja. Termasuk di dalamnya perawatan darurat
(emergency maintenance) yang meliputi :
1. Perawatan/penggantian yang di lakukan ketika terjadinya kebocoran pada seal
oli pada pompa di sebabkan temperature fluida yang cukup tinggi.
2. Perawatan/penggantian seal oli pada steering gear box yang di sebabkan oleh
temperature fluida yang cukup tinggi.
3. Mengganti slang aliran fluida ketika terjadinya kebocoran yang di sebabkan
karena robek atau terkena benda lain.
4. Mengganti/melakukan buang angin pada fluida jika adanya udara pada fluida.

3.4 Perbaikan
Power steering ini erat kaitannya dengan roda depan mobil, suspensi dan frame.
Oleh karena itu, masalah yang sering dirasakan oleh pengemudi yang dianggap
kesulitan timbul di sistem kemudi.

10
Untuk perbaikan dan kerusakan yang timbul dapat disesuaikan dengan bagian-
bagian yang mengalami kerusakan apakah diperbaiki (diganti), distel atau masih
layak pakai.

A. Ganguan Power Steering


1. Pengendalian kemudi kurang stabil.
Penyebabnya :
a. Pemasangan gear box kurang tepat.
b. Ball joint kendor.
c. Tekanan ban kurang atau tidak sama dengan ban yang lain.
d. Batang penghubung longgar.
Cara mengatasinya :
a. Stel Pemasangan gear box
b. Kencangkan kembali atau ganti balljoint.
c. Cek tekanan ban.
d. Stel atau ganti bagian batang penghubung yang aus.

2. Kemudi Berat
Penyebab :
a. Tali kipas kendor.
b. Kehabisan oli fluida power steering atau pembentukan elmulisifikasi
fluida power steering terlalu banyak.
c. Tekanan ban kurang.
d. Pelumasan sambungan kurang.
e. Ball joint lengan bawah aus.
f. Steering column rusak.
Cara mengatasinya :
a. Stel ketegangan tali kipas sesuai standarnya
b. Ganti fluida power steering.

11
c. Tambah tekanan ban dan cek kembali tekanan ban

d. Lumasi sambungan kemudi.

e. Ganti ball joint lengan bawah.

f. Periksa steering column.

3. Timbulnya suara gemetar


Penyebabnya :
a. Pemasangan ball joint dan steering linkage kendor.
b. Tie-rod end rusak.
Cara mengatasinya :
a. Periksa dan stel ball joint serta steering linkage.
b. Ganti tie-rod end yang baru.

B. Overhoul
Overhoul merupakan suatu kegiatan perbaikan dan pemeriksaan keseluruhan
dari suatu perlengkapan elemen mesin seperti bongkar pasang khususnya
sistem power steering L300 (Hardtop). Kegiatan overhaul yang dilakukan
pada sistem ini adalah:
1. Membuka dan membongkar pompa power steering
Buka dan bongkar pompa power steering dengan cara melepas clip selang
oli power steering dengan obeng dan melepas 2 baut pada dudukan pompa
power steering. Membukanya menggunakan kunci 14 ring pass, kemudian
lakukan pembongkaran power steering dengan cara :
a. Lepas baut power steering ukuran 19 dengan kunci 19 ring pass
b. Lepas sneering pompa power steering menggunakan tang snering.
c. Lalu lepas pompa power steering.

2. Analisa terhadap pompa power steering.


a. Periksa katup pengontrol aliran (Flow control valve)

12
b. Oleskan fluida power steering pada katup dan cek bahwa katup dapat
masuk dengan lembut ke dalam lubang oleh beratnya sendiri.
c. Cek kebocoran katup, tutup satu lubang dan berikan tekanan udara dari
arah yang berlawanan dan pastikan udara tidak keluar dari ujung.
d. Bila ditemukan pegas tidak sesuai dengan spesifikasi 36 – 38 mm, jika
diluar nilai spesifikasi ganti pegas.

3. Periksa rotor dan vane plate.


d. Ukur celah antara rotor dan vane plate dengan feeler gauge dengan
celah maksimum 0.03 mmm, bila melebihi nilai max ganti rotor.
e. Ukur tinggi, tebal dan dan panjang vane plate. Tinggi max, 8.0 mm,
tebal min 1.77 mm, dan panjang min 14.97 mm.
f. Periksa puli dari keausan dan kerusakan.
g. Ganti seal oli semuanya jika dirasakan perlu.

4. Membongkar steering gear box.


Sebelum melakukan pembongkaran, terlebih dahulu buka dan lepaskan
baut penghubung antara poros kemudi dengan steering gear box beserta
baut – baut pengikat lainnya. Urutan dalam pembongkaran steering gear
box adalah :

a. Lepas lengan kemudi (Pit man ARM).


b. Buka mur pengunci sekrup penyetel dan Buka tutup kemudi poros
sektor dengan empat baut.
c. Tahan poros sektor diposisi lurus kedepan pada waktu melepaskannya
dari kotak gigi. Jangan melepas poros sektor dari rumah gigi dengan
palu atau alat pemukul lainnya.
d. Buka mur pengunci secrup penyetel bantalan roda gigi cacing dan
lepaskan sekrup penyetel bantalan.
e. Tarik keluar poros cacing (Worm Shaft) dari rumah roda gigi.

13
Jangan membongkar mur bola (ball nut) dari poros cacing (worm
shaft) dan hindarkan agar (ball nut) tidak membentur ujung poros cacing.
5. Analisa terhadap pembongkaran steering gear box.
a. Lakukan perbaikan yang diperlukan dan penggantian komponen-
komponen dari steering gear box jika ditemukan keausan, kerusakan
atau kondisi abnormal lainnya.
b. Periksa poros cacing (Worm shaft) dan mur bola (Ball nut) dari keausan
dan kerusakan.
c. Lakukan pengujian pada poros cacing terhadap mur bola dengan cara
menahan poros kearah vertical dan periksa mur bola turun dengan
gerakan yang mulus. Jika penurunan mur bola karena beratnya sendiri
tidak lancar, periksa poros cacing jika ada kebengkokkan dan alur bola
mendesing, penyok atau ada benda lain.
d. Periksa bantalan poros cacing dari keausan dan kerusakan, ganti
bantalan dan luncuran bantalan jika rusak.
e. Bila perlu ganti luncuran bantalan dalam roda gigi dan juga ganti
luncuran bantalan dalam secrup penyetel.
f. Periksa permukaan poros sector yang bergeseran dengan bos serta
periksa gigi – gigi jika kemungkinan rusak dan ukur diameter poros
menggunakan micrometer.
g. Periksa celah dorong poros sector menggunakan feeler gauge. Celah
maksimum 0.04 mm, jika perlu pasang cincin dorong yang baru untuk
mendapatkan celah oli yang minimum diantara poros sector dan secrup
penyetel. Periksa oli seal, jika perlu ganti oli seal dengan yang baru.
h. Periksa tutup rumah kemudi terhadap kerusakan dan keausan dan ukur
diameter dalam bushing. Periksa rumah kemudi terhadap kerusakan dan
ukur diameter dalam rumah kemudi.

6. Merakit steering gear box


a. Oleskan grease pada pada bushing dan seal oli.

14
b. Pada saat memasang, harus berhati – hati jangan sampai merusak seal
oli dan beri gasket cair pada secrup tutup ujung.

c. Pasang poros cacing dan mur bola pada rumah kemudi serta pasang
bantalan pada poros cacing.

d. Kencangkan baut tutup rumah kemudi bagian depan, sambil


mengencangkan baut pada tutup pastikan poros cacing dapat berputar
dengan lancar dan lembut.

e. Pasang dan stel secrup penyetel bantalan kencangkan secrup penyetel


dengan pelan – pelan.

f. Pasang sekrup penyetel dan cincin dorong pada poros sector, set mur
bola diposisi tengah dari poros cacing.

g. Masukan poros sector dalam rumah kemudi, sehingga pertengahan gigi


saling berkaitan.

h. Oleskan cairan perapat pada gasket dan tutup rumah kemudi. Pasang
tutup rumah kemudi diatas gasket dan kencangkan empat baut tutup
rumah kemudi.

i. Kendorkan secrup penyetel semaksimal mungkin, kemudian


kencangkan empat baut tutup rumah kemudi.

j. Set poros roda cacing pada posisi netral dengan cara menghitung jumlah
putaran poros dan putar kembali poros setengah dari jumlah putaran
poros tersebut.

k. Setel beban mula total dengan cara memutar secrup penyetel sambil
mengukur beban mula sampai diperoleh beban mula yang benar.

l. Kencangkan mur pengunci secrup penyetel poros sector.

m. Pasang gear box pada kedudukannya kembali, kencangkan baut


pengikat gear box pada chasis.

15
n. Pasang pit man arm, tepatkan tanda pada poros sector dengan tanda
pada pit man arm.

o. Pasang pit man arm pada batang pengantar (Relay rod) dan sambungan


kemudi (Steering linkage).

p. Periksa dan stel gerak bebas kemudi.

q. Pasang saluran hisap dan saluran tekanan dari pompa power


steering ke steering gear box.

C. Penyetelan Ban
Ban merupakan faktor lain yang mempengaruhi dari sistem kemudi. Ada dua
hal yang sangat perlu diperhatikan yakni :
a. Balancing

Agar mendapatkan kestabilan roda depan yang sama perlu dilakukan


balancing. Balancing merupakan suatu cara yang dilakukan untuk menjaga
kestabilan dan kerataan ban, agar tidak terjadi keausan terhadap roda depan.
Tujuannya agar dalam mengendarai mobil dapat berjalan dengan baik dan
benar.
b. Penyetelan roda depan (Front Wheel Alignment)

Front Wheel Alignment atau spooring adalah cara untuk menyetel sudut roda


depan pada kendaraan yang sesuai dengan spesifikasinya. Penyetelan ini
bertujuan agar mendapatkan keamanan, kenyamanan dan ekonomis seperti
meringankan kemudi, menstabilkan kemudi, memperkecil keausan ban,
sehingga ban dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang cukup lama, dan
meluruskan roda kemudi ke posisi lurus setelah membelokkan roda dengan
sempurna.

BAB IV

PENUTUP

16
4.1  Simpulan

Kesimpulannya ialah pemeliharaan yang baik ialah pemeliharaan yang


dilakukan secara berkala agar kesehatan mobil dapat terjaga terutama power
steering. Serta perbaikan yang segera apabila ditemukannya kendala kendala
yang membuat performa mobil berkurang.

Kegiatan PKL sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi khususnya siswa- siswi
SMK. Dengan adanya kegiatan PKL siswa-siswi dituntut untuk mempunyai
sikap mandiri, inisiatif, dan mampu berinteraksi dengan orang lain.

Kegiatan PKL dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja menengah
yang ahli dan professional dalam bidangnya yang mampu memenuhi pasar
nasional atau bahkan internasional. Dengan begitu siswa-siswi akan menjadi
bekal dasar pengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat mengamalkan
apa yang telah diperolehnya, dalam kehidupan sehari-hari.

4.2  Saran – saran


Dalam penyusunan laporan ini penulis memberikan beberapa saran sebagai
berikut
1. Saat membongkar mesin perhatikan di mana letak baut – baut dan jangan
sampai tertukar.
2. Selalu gunakan peralatan yang lengkap

DAFTAR PUSTAKA

17
Sejati, Pijar Prastian. 2015. Perawatan dan perbaikan transmisi manual. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Putra, David Kurnia. 2021. Perawatan & Perbaikan Sistem Transmisi Manual.
[online]. Tersedia: docplayer.info. diakses 12 April 2022

Faiz, Ahmad. 2018. Perawatan & perbaikan Sistem transmisi manual. [online].
Tersedia: scribd.com. diakses 8 April 2022.

Lubis, Nico S. 2018. Laporan Praktik Kerja Lapangan di PT. Trakindo Utama
Samarinda Cooling System. Samarinda: Politeknik Negeri Samarinda.

18
LAMPIRAN

19

Anda mungkin juga menyukai