Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Permasalahan yang terdapat dalam sistem pendidikan diantaranya adalahrendahkan kualitas atau
mutu pendidikan, belum adanya pemerataan dalammemperoleh akses di bidang pendidikan, dan
tidak adanya efisiensi dalam penyelenggaraan pendidikan, serta belum adanya demokratisasi
pendidikan(Nurharjadmo, 2008). Khusus untuk sekolah kejuruan, persoalan yang dirasakansangat
penting berkaitan dengan ketidakmampuan lulusan dalam memasukilapangan kerja. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) pada dasarnyadiselenggarkan untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil
tingkat menengahuntuk mendukung pembangunan ekonomi nasional (Angraeniet al , 2015) .

Salah satu bentuk kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mendukung pembangunan
ekonomi adalah kebijakan pendidikan sistem ganda (dual system).Pendidikan Sistem Ganda yang
diselenggarakan pada sekolah menengah kejuruanmerupakan salah satu implementasi kebijakan “link
and match” antara dunia pendidikan dengan dunia kerja. Bentuk penyelenggaraan Pendidikan
SistemGanda menekankan pada pendidikan keahlian profesional yang memadukansecara sitematik
dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program keahlian yang diperoleh langsung
di perusahaan. Pendidikan sistemganda sering disebut dengan istilah praktik kerja industri atau
“Prakerin”.

Prakerin adalah pendidikan dan pelatihan yang dilakukan di sekolah, dipraktikkandi dunia usaha.dunia
industri (DU/DI), sehingga akan terjadi kesesuaian antarakemampuan yang diperoleh di sekolah
dengan tuntutan dunia usaha//duniaindustri (DU/DI). Hal ini merupakan wahana untuk
mempersiapkan lulusan SMKyang memenuhi kualifikasi dan kebutuhan pasar kerja (AR & Usman,
2009).Pelaksanaan prakerin dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi peserta prakerin yang
bertujuan untuk magang disuatu tempat kerja, baik dunia usaha maupundidunia industri setidaknya
sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yangdigelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari
pembimbing di sekolah untukmemiliki ilmu-ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau
duniaindustri. diajarkan di Sekolah.Pelaksanaan prakerin ini diharapkan setiap peserta prakerin
mampu mengikuti dan memahami kegiatan kerja yang dilakukan di duniausaha ataupun di dunia
industri
1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut:1.

Apa pengertian sistem universal joint pada kendaraan mobil?2.

Apa saja jenis-jenis universal joint pada mobil?3.

Bagaimana cara memelihara dan memperbaiki sistem universal joint padamobil?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dalam laporan ini adalah sebagai berikut.1.

Memahami pengertian sistem universal joint pada kendaraan mobil.2.

Memahami jenis-jenis universal joint pada mobil.3.

Memahami cara memelihara dan memperbaiki sistem universal joint padamobil.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Profil Bengkel

2.1.1. Sejarah Singkat Bengkel Mobil Gianto

Bengkel "Muara Motor" berada di jalan lintas Margajadi sp6b, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji,
Provinsi Lampung. Bengkel ini didirikan oleh pak Sugianto pada tahun 2019. Beliau memiliki 1 orang
mekanik yang bernama Pak Agus. Bengkel ini diberi nama "Muara Motor" karena sang pemilik lahir di
kota Muara Tenang.

Tujuan Bapak Sugianto mendirikan bengkel ini ,supaya beliau dapat hidup mandiri. Dengan modal 100
juta beliau membuka usaha bengkel ini. Uang tersebut digunakan beliau untuk membeli kompresor,
disel beserta dinamo, kunci- kunci, serta untuk mendirilan bengkel tersebut dan untuk membeli
peralatan lainya.

Bengkel ini sekarang telah berdiri kurang lebih selama 3 tahun.Dan sekarang Bapak Sugianto dibantu
oleh istrinya Ibu Lia untuk mengelola bengkel tersebut, dan dibantu oleh satu orang mekaniknya.
Sekarang Bengkel "Muara Motor" telah memilik banyak pelangganyang memberikan kepercayaan nya
kepada bengkel tersebut.

2.1.2. Visi Misi Persusahaana.

a.Visi

 Untuk menjadi bengkel terbaik yang mengutamakan pada kepuasan pelanggan.

b. Misi

 Membangun bengkel yang sehat dan terpercaya dengan :


 Memberikan jasa bengkel yang unggul berdasarkan nilai-nilai kejujuran,keadilan, dan kehati-
hatian.
 Memberikan layanan mobil sehat yang cepat dan berkualitas.
 Memberikan solusi tepat dan cepat mjlai dari saat pelanggan inginmemperbaiki mobil, proses
menunggu sampai dengan selesai diperbaiki.

2.1.3.

BAB III
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
2.2. Sistem Universal Joint Mobil

2.2.1. Pengertian Universal Joint

. Penjelasan Umum

Propeller shaft terbuat dari pipa baja tahan puntir. Propeller shaft berfungsi untuk menghubungkan
putaran atau tenaga dari transmisi ke differensial. Transmisi dipasangkan pada rangka, sedangkan
differential dipasangkan pada axle housing yang ditunjang oleh transmisi. Oleh karena itu differential
terhadap transmisi berubah ubah tergantung kondisi beban dan jalan.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka pada propeler dipasang :

1. Universal joint

2. Sleeve Joint

Pada Laporan ini akan membahas tentang penggantian universal joint. Universal joint merupakan
sebuah komponen penyambung yang terdiri dari dua buah engsel yang memiliki 2 buah yoke yang
terletak pada bagian driving atau input shaft dan pada bagian driven atau output shaft, dan sebuah
komponen berbentuk tanda tambah (+) yang dinamakan sebagai cross. Komponen yoke digunakan
untuk menyambung universal joint. Sedangkan komponen cross berfungsi sebagai dudukan 2 buah
yoke yang dilengkapi dengan bearing. Input shaft yoke menyebabkan komponen cross untuk berputar
sehingga output shaft yoke juga berputar. Pada saat kedua shaft membentuk sudut satu sama lain,
bearing yang ada pada yoke memungkinkan keduanya berputar pada pin masing-masing. Keadaan ini
memungkinkan kedua shaft berputar bersamaan pada sudut yang berbeda.

Universal Joint yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk
memungkinkan poros berputar dengan lancar walaupun terjadi perubahan sudut. Kondisi jalan
mempengaruhi kerja suspensi &berakibat pada posisi differential selalu berubah-ubah terhadap
transmisi. Universal joint dipakai untuk mengatasi kondisi tersebut agar poros selalu dapat berputar
dengan lancar, sehingga universal joint harus mempunyai syarat dapat mengurangi resiko kerusakan
propeller saat poros bergerak naik/ turun, tidak berisik atau berputar dengan lembut, konstruksinya
sederhana dan tidak mudah rusak.
2.2.2. Fungsi Universal Joint

1) Untuk menghubungkan propeller dengan transmisi dan differensial

2) Untuk melembutkan putaran saat terjadi perubahan sudut

3) Untuk membuat sambungan fleksibel antara 2 poros kaku dengan sudut tertentu

2.2.3. Jenis-Jenis Universal Joint

a. Hook Joint

Pada umumnya poros propeller menggunakan konstruksi tipe ini, karena selain konstruksinya sederhana
tipe ini juga berfungsi secara akurat dan konstan. Ada dua tipe hook joint yaitu shell bearing cup dan
solid bearing cup. Shel bearing cup pada universal joint tidak bisa di bongkar, sedangkan tipe solid
bearing cup bias dibongkar.

b. Flexible Joint

Model ini mempunyai keuntungan tidak mudah aus, tidak berisik dan tidak memerlukan minyak /grease.

c. Trunion Joint

Model ini menggabungkan tipe hook joint dan slip joint namun hasilnya masih di bawah slip joint.

d. Uniform Velocity Joint

Model ini dapat membuat kecepatan sudut yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi getaran dan
suara bising.
Komponen -komponen Universal joint
1. Spider : Sebagai penyerap perubahan sudut dan penyambung poros dan yoke

2. Snap ring : Sebagai pengunci agar bearing cup tidak lepas

3. Bearing cup : Untuk menahan spider agar tidak lepas dari yoke

4. Yoke : Sebagai dudukan atau tempat spider

5. Needle bearing : Terdapat pada bearing cup untuk menahan beban yang tinggi
3.1. Prosedur Perawatan Dan Perbaikan

Pada dasarnya kendaraan mempunyai umur atau jangka waktu operasi,sebelumnya jadwal perawatan
dan perbaikan harus dipatuhi, maka dengandemkian harus diperlukaan perbaikan secara bekala.
Berikut beberapa proseduryang perlu diperhatikan:

a.Pemeriksaan Kendaraan.

Seorang pengendara perlu mengetahui kondisi normal kendaraan sehingga jikaada masalah dalam
operasi kendaraan, pengemudi/pemiliknya dapat mengetahuiapa yang terjadi kerusakan atau tidak
kepada kendaraannya.

b.Identifikasi Kerusakan

Setelah diketahui ada bagian yang mengalami kerusakan, dengan semestinya perlukita lakukan
pengindetifikasikan kerusakan yang terjadi, itu dapat dilakukandengan alat indra.

c.Perbaikan Kerusakan

Setelah diketahui bagian yang rusak dapat segera dilakukan perbaikan,Sebelumnya kita harus perlu
pengetahuan tentang mekanisme dan tentang cara pemasangan komponen yang benar danp eralatan
yang memadai.

d.Pemeriksaan Ulang

Jika telah dilakukan perbaikan perlu diperiksa apakah bagian yang rusak sudah bekerja dengan baik
kembali.

3.2. Perawatan Universal Joint

Dalam perawatan universal joint maka memerlukan pemeriksaan pencegahan atau perawatan
dilaksanakan secara berkala sehingga kondisi komponen terjaga dan optimal kerjanya. Sehingga
dari hal tersebut, analisa kasus dan penyelesaian permasalahan dapat dilakukan dengan urutan
yang cepat, tepat dan benar.

Kamu sepertinya harus tahu apa saja yang harus dilakukan dalam merawat universal joint pada
kendaraanmu nih!
1.Pelumasan dengan grease pada universal joint.

Bagi kamu yang sering aktif dalam berkendara maka merupakan suatu keharusan dalam
seringnya intensitas melakukan pelumasan universal joint berdasarkan sistem lubrikasi pada
akibat fungsi sebagai transmitter yang vital. Sistem lubrikasi dengan berbagai macam pilihan
pelumas yang tepat dan sangat beragam dapat dilihat pada logam-makmur.com. Pelumasan
menyebabkan putaran yang terjadi tetap lancar dan lembut karena pergerakan terutama saat
terjadi perubahan sudut atau jarak tidak keras dan sulit.

2.Pembersihan kotoran

Apabila terdapat kotoran yang muncul di sekeliling universal joint maka dapat dilakukan
pembesihan kotoran maka kamu perlu membesihkannya. Kotoran yang muncul dapat berupa
tanah maupun bekas vet. Adanya kotoran baik tanah maupun bekas vet dapat menyebabkan
mekanisme kerja terhadap perubahan sudut dan jarak menjadi terhambat dan tidak dapat
bekerja secara optimal.

3.Perawatan pada Vet

Perawatan universal joint lainnya yang dapat kamu lakukan yaitu dengan melakukan perawatan
pada vet berdasarkan suatu jangka waktu tertentu. Caranya yaitu memasukkan vet
menggunakan pompa vet yang melalui nipel pelumasan. Perawatan pada vet penting untuk
melengkapi fungsi lubrikasi atau pelumasan.

4.Melakukan pemeriksaan kebengkokan

Kegiatan pemeriksaan kebengkokan dapat dilakukan dengan beberapa langkah diantaranya


peletakkan poros propeller pada v-blok, lalu mengatur dial indicator dalam pengukuran dengan
cara bagian tengah dari poros propeller ditekan. Langkah lanjutannya yaitu dengan memutar
poros propeller secara perlahan dalam satu putaran serentak dengan pembacaan jarum pada dial
indicator. Hasil yang memperlihatkan angka lebih dari 0,8 mm mengartikan komponen propeller
harus diganti

5.Pemeriksaan Universal Joint

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan maju mundur, hal ini dapat dilakukan dengan tetap
mempertahankan poros propeller. Langkah berikutnya yaitu melihat gerakan yang terjadi pada
universal joint yang mengartikan sambungan kendor. Hal lain juga dapat ditandai mengenai
kerusakan yaitu adanya gerakan antara universal joint dengan poros propeller. Dari hal tersebut
maka perbaikan yang dapat dilakukan ialah melakukan pembongkaran dengan alat khusus yang
disebut tracker serta mengganti bearing. Tracker berfungsi agar pembongkaran tidak membuat
lecet atau rusak komponen ini.
3.2.1.. Prinsip Kerja Universal Joint

Cara kerja propeller shaft

Sebenarnya, cara kerja propeller shaft cukup sederhana. Komponen ini bekerja dengan meneruskan
putaran dari sistem transmisi menuju gardan (poros axle roda belakang), tak peduli kondisi jalan apa
pun yang dilalui kendaraan, entah itu jalan bergelombang atau menanjak.

Saat bekerja, propeller shaft bergerak memutar karena memang fungsinya untuk meneruskan
putaran. Namun, selain gerak memutar, propeller shaft juga bergerak naik turun menyesuaikan
kondisi permukaan jalan. Gerak naik turun ini disebabkan karena propeller shaft terhubung dengan
poros roda belakang yang berkaitan dengan sistem suspensi.

Nah, gerak naik turun tersebut kadang membuat panjang propeller shaft berubah. Agar perubahan
tersebut tidak membahayakan, maka komponen ini dilengkapi dengan rear universal joint dan rear
slip joint. Keduanya bertugas untuk menyesuaikan panjang serta posisi propeller shaft sesuai
kebutuhan mobil.

Antara sepatu rem dengan tromol terdapat jarak atau celah, berikut adalah dampak pada pengaturan
celah tersebut, yaitu:

1.jika celah atau jarak antara sepatu rem dengan tromolterlalu jauh akanmengakibatkan
keterlambatan pengereman atau rem blong saat parkir,terutama parkir ditanjakan.

2.Jarak Rem Terlalu Rapat dapat menyebabkan rem macet atau rem menguncidan terkadang roda
akan bunyi saat kendaraan jalan sehabis parkir atausetelah membebaskan hand rem

3.Jika celah rem tromol tidak sama antara roda kiri dan kanan akanmenyebabkan kendaraan tertarik
kesatu arah.
3.2.2. Perlengkapan Keamanan Kerja (safety )

Perlengkapan keamanan kerja (safety) ialah Seperangkat alat yang digunakantenaga kerja untuk
melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari potensi bahaya atau kecelakaan kerja Pada
perlengkapan ini sangat disarankan supayadigunakan menurut prosedur dan harus memenuhi standar
nasional. Berikut pelengkapan safety yang harus dipakai dalam perbaikan rem:

1.Wear Pack

Wear pack berfungsi untuk melindungi kulit dari benda kasar dan tajam sertamelindungi dari
tempat/lingkungan yang kotor.

2. Masker

Masker berfungsi untuk mulut dan hidung dari partikel-partikel/debu/asapyang cukup berbahaya bagi
organ tubuh.

3. Sarung Tangan

Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari luka tersayat atautertusuk oleh
tepi-tepi/ujung-ujung runcing pada benda keras.

4. Sepatu Safety (Safety Shoes)

Sepatu safety berfungsi untuk melindungi bagian kaki (ujung jari-jari kaki)dari cidera akibat tertimpa
benda-benda berat dan menjaga pemakai agar tidakmudah terpelest pada tempat-tempat yang licin.

3.2.3. Permasalahan

1.Sulit belok. Gejala kerusakan pada propeller shaft dapat terdeteksi ketika anda kesulitan memutar
atau membelokkan kendaraan. Ini disebabkan roda tidak menerima besaran tenaga torsi yang
semestinya, sehingga roda seakan terhenti sejenak setelah anda mengembalikan posisi stir.

2.Suara mendecit/ mendengung. Dalam kasus tertentu, suara yang dihasilkan oleh kendaraan selama
akselerasi dan deselerasi dapat menjadi indikator cacatnya propeller shaft. Jika anda mendengar
bunyi mendecit/ mendengung semakin cepat saat anda melakukan akselerasi dan bunyi melambat
saat deselerasi, maka kemungkinan besar terjadi kerusakan pada komponen internal propeller shaft,
atau bisa jadi pada U-Joint.

3.U-Joint. Jika U-joint tidak berputar atau justru berputar terlalu cepat, maka akan menyebabkan
masalah pada propeller shaft. Cek dengan teliti kondisi U-joint dan bearing yang seringkali berkarat
dibagian cap seal. Bunyi keras saat menggeser persneling adalah tanda lain U-Joint mulai aus.

4.getaran ini biasanya terjadi ketika kendaraan melaju atau melambat. Meskipun getaran kendaraan
dapat ditimbulkan karena masalah ban, getaran yang berasal dari propeller shaft disebabkan oleh
banyak faktor, diantaranya kurangnya pelumas pada U-Joint, busing aus/longgar termasuk propeller
shaft yang penyok.

3.2.4.Alat dan Bahan


Ø Alat : 1. Kunci Ring Pas 12 & 14

2. Dongkrak buaya / Car Lift

3. 2 buah Jack Stand (Jika menggunakan Dongkrak buaya)

4. Tang Snap ring

5. Palu (Jika dibutuhkan pada saat bearing cup susah terlepas)

6. Obeng min (-)

7. Pin

8. Pressan

Ø Bahan : 1. 1 Unit mobil Mitsubishi L300 Diesel 1800cc

2. Grase

3. 1 set Universal Joint sesuai yang di butuhkan

3.2.5. Pemeriksaan dan Perbaikan

Pemeriksaan Pada Sistem Propeller Shaft Dan Universal Joint

a. Pemeriksaan Kebengkokkan

1. Letakan poros propeller pada v- blok seperti pada gambar.

2. Lalu setting dial indicator untuk pengukuran dengan menekan bagian tengah dari poros propeller.

3. Putar poros propeller secara perlahan hingga satu putaran, sambil membaca pergerakan jarum di
dial indicator tersebut.

4. Jika hasil pengukuran lebih dari 0,8 mm, maka poros propeller sudah terlalu bengkok dan harus
diganti
b. Pemeriksaan Universal Joint

1. Lakukan penarikan atau penekanan seperti pada gambar kea rah maju atau mundur dari
universal joint di poros propeller. Lakukan hal ini sambil menahan poros propeller.

2. Rasakan apakah terjadi gerakan pada universal joint yang menunjukkan bahwa sambungan dari
universal joint kendor. Jika terasa bisa ada gerakkan antara universal joint dengan poros propeller,
maka bearing pada universal joint sudah rusak.

3. Perbaikannya adalah membongkar universal joint tersebut dan mengganti bearingnya.


Pembongkaran universal joint ini membutuhkan peralatan khusus yang bernama tracker, sehingga
pembongkaran tidak merusak atau membuat lecet pada bagain dari universal joint

Landasa Kerja :

Cara Kerja Propeller Shaft

Seperti yang sudah diketahui, fungsi poros transmisi digunakan untuk melanjutkan tenaga putar dari
transmisi ke bagian gardan.

Cara kerjanya pun dipengaruhi oleh beberapa komponen penting yang ada di dalam propeller shaft agar
berfungsi dengan tepat, baik pada saat kendaraan berjalan di permukaan jalan bergelombang maupun
rata.
Jika mobil berjalan di permukaan yang cukup rata, hal ini tidak berpengaruh pada fungsi propeller shaft
yang terjadi di antara gardan dan transmisi.

Karena poros transmisi yang terhubung dengan slip yoke akan memutar komponen tersebut sesuai
dengan arah putaran yang dihasilkan oleh propeller shaft.

Putaran tersebut tadi juga akan membuat komponen batang poros, universal joint, dan flange yoke
berputar ke satu arah yang sama. Dengan begitu, semua komponen yang ada di poros transmisi akan
berputar dalam satu kesatuan Namun, hal tersebut akan menyesuaikan dengan kondisi jalan yang
dilalui. Semakin tidak rata jalanan, maka akan terjadi perubahan jarak dan sudut menjadi lebih besar.

Slip yoke akan bergeser lebih mundur dari poros transmisi sehingga akan menambah jarak yang
dibutuhkan propeller shaft. Sedangkan cara kerja propeller shaft di bagian universal joint akan
memberikan pergeseran sudut putar melalui slip yoke dan flange yoke.

Agar dapat bekerja dengan baik untuk meneruskan tenaga atau memindahkan putaran mesin melalui
transmisi, propeller shaft terdiri dari lima komponen pendukung, seperti universal joint, drive shaft,
flange yoke, center bearing, dan sleeve yoke.

Meskipun hal tersebut terjadi, namun poros transmisi masih tetap bisa meneruskan tenaga putar
dengan baik dan lembut

Ana lisis Gangguan

U Joint tidak berputar : berkarat dibagian cup seal


Penyebab : bunyi keras saat perpindahan persneling

Faktor : usia

Cara mengatasi : diganti

Peroses Perbaikan

1. Melepas Cincin Pengunci / Pin Pengunci Universal Joint

Model cincin pengunci / pin pengunci ini ada 2 jenis, yaitu : cincin pengunci diluar dan cincin pengunci
didalam.

●Cara melepas jenis cincin pengunci diluar, ujung cinci di jepit menggunakan tang sirklip / tang snap ring
dan tarik keluar

●Cara melepas jenis cincin pengunci didalam, gunakan obeng min ( - ) posisikan mata obeng ke cincin
pengunci dan pukul ujung obeng satunya dengan hentakan palu hingga cincin pengunci terlepas

2.Melepas Bantalan Spider (Bantalan Universal Joint)

Menggunakan SST, tekan bantalan keluar dari poros propeller. Naikkan bagian yang bertanda A
secukupnya, sehingga tidak menyentuh bantalan.

●Jepitlah luncuran luar bantalan pada ragum dan pukul poros propeller dengan palu. Lepas bantalan
pada sisi yang berlawanan dengan prosedur yang

●Pasang dua luncuran luar bantalan pada spider menggunakan SST, tekan bantalan keluar dari yoke

●Jepitlah luncuran luar bantalan pada ragum dan pukul-lah yoke dengan palu. Lepas bantalan pada sisi
yang berlawanan, dengan prosedur yang sama.

●Atau gunakan pipa besi / mata kunci sock bekas (yang sudah rusak) dan palu besi untuk melepas
bantalan spider dari dudukannya

●Lakukan cara tersebut untuk melepas keempat bantalan spider (bantalan universal joint) dari
dudukannya.

●Cara tersebut juga berlaku untuk pemasangan kembali bantalan.

3.Pemasangan Bantalan Spider Dan Snap Ring / Cincin Pengunci


Sebelum memasang bantalan spider (bantalan universal joint) oleskan gemuk pada spider dan bantalan.
Lepas bantalan pada sisi yang berlawanan, dengan prosedur yang sama.

●Tepatkan tanda pada yoke dan poros.

● Pasang spider baru pada yoke menggunakan SST, pasang bantalan baru pada spider

●Menggunakan SST, setel kedua bantalan, sehingga alur snap ring pada posisi maksimum dan sama
lebar.

4.Memasang Snap Ring / Cincin Pengunci (Pin Pengunci)

●Pasang keempat snap ring dengan ketebalan yang sama yang memberikan gerak bebas 0 - 0,05 mm.
Jangan menggunakan kembali snap ring bekas.

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa dan siswi,
dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerjadilapangan sesuai keahlian masing-masing
siswa. Sehingga siswa dapatmelihat gambaran mengenai kagiatan bidang usaha dimasa yang akan
datang,serta siswa-siswi mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluangkerja dan
kesempatan kerja.Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi
biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas.Pada praktek kerja Industri
ini diperlukan keahlian yang cukup. Selama penulismelaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri),
penulis merasa bangga bisamendapatkan Ilmu yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya
sertamemperoleh banyak pengalaman.Tujuan lain Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah menambah
wawasan yangluas bagi siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya. Adapulatempat
yang disukai yakni diruangan pemilahan arsip, penulis bisa belajar dandapat mengetahui yang belum
penulis dapatkan selama ini, terutama pengetahuan tentang berbagai arsip yang tersedia.Praktek
Kerja Industri telah terlaksana dengan baik, dengan program keahlianmasing-masing tanpa halangan
apapun dan penulis mengucapkan banyakterima kasih kepada yang telah bersedia menerima penulis
apa adanya untukmelaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri) dan bersedia mendampingi penulis
selama Prakerin berlangsung

3.2. Saran

1.Saat membongkar mesin perhatikan di mana letak baut

baut dan jangan sampai tertukar.

2.Selalu gunakan peralatan kerja seperti sepatu safety, sarung tangan,helm keselamatan kerja.

3.Saat membersihkan komponen jangan sampai kotoran atau plak plak masuk kelobang baut.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 1 Way Panji Tahun
Pelajaran2019/2020https://willycar.com/2014/05/26/

sistem-dan-jenis-jenis-rem-pada-mobil/https://garasi.id/artikel/mengenal-lebih-jauh-sistem-
pengereman-pada-mobil/5c8a353d36f398027411c4f4https://materiotomotifsmk21.blogspot.com/
2015/10/siste

m-rem-fungsi-rem.htmlhttps://www.autoexpose.org/2017/12/komponen-rem-tromol-mobil.html

LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN PRAKERIN

Anda mungkin juga menyukai