OLEH :
IRFAN SITORUS
SYAFRIZAL, ST SYAFRIZAL, ST
Mengetahui,
KEPALA SEKOLAH
SMK NEGERI 1 BANGKO
ALDI, S.Pd
NIP. 19660723 199003 1 004
BAB I
PENDAHULUAN
A. URAIAN KERJA
Prakerin (Praktek Kerja Industri) yang telah dilaksanakan di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan di Perusahaan atau Instansi, Alhamdulillah
akhirnya dapat berjalan dengan lancar. Dalam penyelenggaraan prakerin ini,
SMK Negeri 1 Bangko bekerjasama dengan Perusahaan atau Instansi.
Materi pertama yang diberikan adalah tentang wawasan dunia otomotif.
Tidak hanya tentang itu beliau juga mengajarkan tentang bagaimana menjadi
seorang wirausaha, mekanik yang baik dan pekerja industri yang handal, tak
hanya sampai disitu ternyata banyak pengalaman-pengalaman dari Bpk.
HUTAGAUL teknisi di bengkel MAYSA SERVICE yang di berikan ke pada
kami untuk memacu semangat kami selama disini agar lebih baik lagi dan bisa
mendapatkan ilmu yang bermanfaat kelak saat memasuki dunia kerja.
B. Jenis-Jenis Kopling
Menurut konstruksi dan cara kerjanya, kopling pada automobile dapat di
bedakan menjadi beberapa macam antara lain:
1. Kopling Gesek (Fraction Clutch)
Komponen utama dari kopling gesek ini adalah sebagai berikut:
a. Driven plate
Driven plate (Juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau
friction disc/piringan gesek, atau kanvas kopling). Plat kopling bagian
tengahnya berhubungan slip dengan poros transmisi. Sementara ujung
luarnya dilapisi kampas kopling yang pemasangannya di keling.
b. Pressure plate (plat penekan) dan rumahnya,
Unit ini yang berfungsi untuk menekan/menjepit kampas kopling
hingga terjadi perpindahan tenaga dari mesin ke poros transmisi. untuk
kemampuan menjepitnya, plat tekan didukung oleh pegas kopling. Pegas
kopling paling tidak ada dua macam, yaitu dalam bentuk pegas coil dan
diafragma atau orang umum menyebutnya sebagai matahari.
3. Kopling Fluida
Penerusan daya dilakukan oleh fluida sehingga tidak ada hubungan antara
kedua poros. Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran
tinggi dan daya yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak
dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pula pada
waktu terjadi pembebanan lebih. Penggerak mula tidak akan terkena momen
yang akan melebihi batas kemampuan.
2. Pelat Kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi.
Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek
tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan
keeling (rivet).
3. Pelat Tekan (Preasure Plate)
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang. Pelat tekan berbentuk bulat dan
diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. Salah satu sisinya
(sisi yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan
menekan plat dengan kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.
2. Pemeriksaan Kopling
a. Periksa Plat Kopling Dari Keausan Atau Kerusakan
Menggunakan jangka sorong, ukurlah kedalaman paku keeling.
Kedalaman kepala paku keeling minimum: 0,3 mm (0,012 in).
Bila ada kelainan gantilah plat kopling.
b. Periksa Keolengan Plat Kopling
Menggunakan dial gauge, ukurlah keolengan palat kopling.
Keolengan maksimum: 0,8 mm (0,031 in).
Bila keolengan berlebihan, gantilah plat kopling.
c. Periksa Keolengan Roda Gaya (Flywheel)
Menggunakan dial gauge ukurlah keolengan roda gaya.
Keolengan maksimum: 0,1 (0,004 in).
d. Periksa Bantalan Pilot
Putar bantalan dengan tangan, sambil memberikan tekanan aksial .
Bila bantalan macet atau terasa berat, ganti bantalan pilot.
Catatan: bantalan dilumasi secara permanen dan tidak memerlukan
pembersihan atau pelumasan kembali.
A. KESIMPULAN
Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat
bagi siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja
dilapangan sesuai keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat
gambaran mengenai kagiatan bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa-
siswi mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan
kesempatan kerja. Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik,
instansi-instansi biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin
dan cerdas. Pada praktek kerja Industri ini diperlukan keahlian yang cukup.
Selama penyusun melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri) di Bengkel
MAYSA SERVICE, penyusun merasa bangga bisa mendapatkan Ilmu yang
belum pernah penyusun dapatkan sebelumnya serta memperoleh banyak
pengalaman. Tujuan lain Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah menambah
wawasan yang luas bagi siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di
tempatinya. Praktek Kerja Industri telah terlaksana dengan baik, dengan program
keahlian masing-masing tanpa halangan apapun dan penyusun mengucapkan
banyak terima kasih kepada Bpk. HUTAGAUL Pemilik serta Pembimbing di
Bengkel MAYSA SERVICE yang telah bersedia menerima penyusun apa adanya
untuk melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri) dan bersedia mendampingi
penyusun selama Prakerin berlangsung. Alhamdulilah penyusun mendapatkan
ilmu yang bermanfaat dan pengalaman yang sangat berharga.
Akhirnya penyusun bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa
penyusun telah menyelesaikan Praktek kerja Industri, yang dituangkan kedalam
Laporan ini.
B. SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan dalam Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
yang telah penyusun laksanakan, penyusun sarankan dan hal-hal sebagai berikut:
1. Membangun sikap saling percaya, saling menghargai, saling bekerjasama
dan saling instropeksi diri memperbaiki kekurangan pribadi masing-masing.
2. Komunikasi antara peserta Prakerin dan guru pendamping lebih di
tingkatkan, agar peserta tidak bingung selama mengikuti kegiatan Prakerin.
3. Melengkapi fasilitas bengkel agar siswa-siswi mampu mengunakan fasilitas
bengkel dengan maksimal.
4. Mengunakan peralatan yang ada di bengkel sesuai dengan SOP (Standard
Operating Procedure).