Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

TENTANG OVERHOUL
DIBENGKEL “AMAL MOTOR”
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat Mengikuti Ujian Akhir Nasional
Di Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Karangmojo Gunungkidul

Disusun Oleh :
Nama : Yogi Sahputra
Kelas : XI OD
NIS :

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF ULAMA


DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUANPEMBANGUNAN KARANGMOJO
GUNUNGKIDUL
2016/2017
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang dilaksanakan pada tanggal

Hari : ……………………………….
Tanggal : ……………………………….
Tempat : Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Karangmojo Gunungkidul

Mengetahui
Pimpinan Bengkel Pembimbing Bengkel

Mamat Nanang Rifai

Ketua DU/DI

QODRI
HALAMAN MOTTO

- Manusia tidak ada yang sempurna maka jadikan ketidaksempurnaan itu menjadi
sebuah kelebihan
- Jadilah orang yang jangan mudah menyerah karena menyerah itu bukan hal yang
bagus untuk setiap orang, hanya orang-orang yang bodoh gampang menyerah
- Kegagalan adalah awal dari keberhasilan
HALAMAN PERSEMBAHAN

Atas tersusun Laporan ini saya persembahkan kepada :


1. Ibunda dan ayahanda yang telah membiayai saya
2. Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Karangmojo
3. Teman-teman XI OD
4. Bapak Guru SMK Pembangunan Karangmojo
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidaya-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Industri dibengkel “AMAL
MOTOR” Manyaran sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Praktek Kerja Industri ini sangat membantu dan bertujuan untuk memenuhi
pendidikan system ganda (PSG) yang wajib dilaksanakan oleh seluruh siswa Sekolah
Menengah Kejuruan.
Dalam kesempatan ini diucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan laporan ini, diantaranya ucapan terimakasih ditunjukkan
kepada :
1. Kepala Sekolah SMK Pembangunan Karangmojo Bapak Ahmad Darmadi, yang telah
memberikan izin melaksanakan Praktek Kerja Industri.
2. Pimpinan Bengkel “AMAL MOTOR” yang mengizinkan dan telah memberikan
bimbingan arahan dan pengetahuan.
3. Kepada para mekanik yang telah mengarahkan sehingga dapat melaksanakan Praktek
Kerja Industri dengan benar.
4. Kepada kedua Orang tua tercinta yang telah mendukung dan membiayai dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Industri.
5. Dewan Guru berserta karyawan Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Menengah
Atas Pembangunan Karangmojo.
6. Bapak Pembimbing akademis Praktik Kerja Industri.
7. Rekan-rekan kelas XI OD
8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu dalam membantu baik
secara materiil maupun spiritual.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktek Kerja Industri


Pada dasarnya pelaksanaan Praktek Kerja Industri merupakan salah satu syarat
yang harus dipenuhi bagi semua siswa Sekolah Kejuruan Pembangunan Karangmojo
untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah Nasional. Selain persaingan didunia kerja
menuntut siswa sekolah Menengah Kejuruan untuk terampil pada keahliannya
masing-masing karena seseorang yang mau bekerja harus mempunyai keahlian
dibidangnya dan mempunyai pengalaman kerja atau magang dan juga dituntut untuk
bekerja secara professional dan bisa mengembangkan keterampilan, mutu dan waktu
pengalaman kerja.
Kualitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui pendidikan professional,
sedangkan pendidikan professional dapat diperoleh dengan melaksanakan pendidikan
system Gansa (PSG) yaitu sekolah dan sebagian di dunia kerja / industry.
Pihak industry diharapkan dapat membantu sekolah dan berperan aktif dalam
legalitas bkegiatan belajar-mengajar baik di sekolah maupun di industi melalui awal
sampai akhir tahun pelajaran antara lain meliputi :
1. Pengembangan atau penyusunan program / kurikulum
2. Seleksi awal
3. System evaluasi
Dengan beberapa hal diatas perlu dilakukan beberapa usaha yang melibatkan
semua pihak khususnya sekolah yang meliputi lembaga. Menyiapkan lulusan sekolah
sebagai lulusan yang unggul dan umumnya pada dunia usaha sebagai tempat
pelaksanaan kegiatan, diantaranya adalah pendidikan system ganda dalam praktek
kerja industry baik guru maupun peserta didik.
Praktek kerja industry ini dilaksanakan oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan
sebagai bimbingan dari sekolah yang mendampingi siswa dalam melaksanakan
peraktek kerja industry.

B. Tujuan Pembuatan Laporan


Pada dasarnya banyak sekali tujuan dalam penyusunan laporan ini, tetapi tujuan
utama dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai syarat kenaikan kelas
2. Menindak lanjuti program sekolah yaitu melaksanakan Praktek Kerja Industri
selama 3 bulan.
3. Sebagai bukti bahwa siswa telah melaksanakan Praktek Kerja Industri sesuai
dengan ketentuan sekolah.
4. sebagai bahan pertimbangan ilmu yang diperoleh di dunia industry dan di sekolah.
5. mendorong siswa untuk berlatih disiplin dan bertanggung jawab dalam dunia
kerja.

C. Sistematika Laporan Praktek Kerja Industri


Merupakan arahan dalam penyusunan setelah siswa melaksanakan Praktik Kerja
Industri yang isinya merupakan gambaran kegiatan selama melaksanakan Praktik
Kerja Industri adalah sebagai berikut :
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori
Bagian paling atas dari kontruksi mesin sepeda motor adalah kepala silinder. Kepala
silinder berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder dan tempat
dudukan busi.

Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya
disekat dengan gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran kompresi,
disamping itu agar permukaan metal kepala silinder dan permukaan bagian atas blok
silinder tidak rusak. Kepala silinder biasanya dibuat dari bahan Aluminium campuran,
supaya tahan karat juga tahan pada suhu tinggi serta ringan. Biasanya bagian luar
kontruksi kepala silinder bersirip, ini untuk membantu melepaskan panas pada mesin
berpendingin udara.

B. Blok Silinder
Blok silinder merupakan tempat bergerak piston. Tempat piston berada tepat
di tengah blok silinder. Silinder liner piston ini dilapisi bahan khusus agar tidak cepat
aus akibat gesekan. Meskipun telah mendapat pelumasan yang mencukupi tetapi
keausan lubang silinder tetap tak dapat dihindari. Karenanya dalam jangka waktu
yang lama keausan tersebut pasti terjadi. Keausan lubang silinder bisa saja terjadi
secara tidak merata sehingga dapat berupa keovalan atau ketirusan. Masing-masing
kerusakan tersebut harus diketahui untuk menentukan langkah perbaikannya.
Cara mengukur keausan silinder:
1. Lepaskan blok silinder
2. Lepaskan piston
3. Ukur diameter lubang silinder dengan ”dial indikator” bagian yang diukur bagian
atas, tengah dan bawah dari lubang silinder.
Pengukuran dilakukan dua kali pada posisi menyilang

C. Piston

1. Piston
Piston mempunyai bentuk seperti silinder. Bekerja dan bergerak secara
translasi (gerak bolak-balik) di dalam silinder. Piston merupakan sumbu geser
yang terpasang presisi di dalam sebuah silinder. Dengan tujuan, baik untuk
mengubah volume dari tabung, menekan fluida dalam silinder, membuka-tutup
jalur aliran atau pun kombinasi semua itu. Piston terdorong sebagai akibat dari
ekspansi tekanan sebagai hasil pembakaran. Piston selalu menerima temperatur
dan tekanan yang tinggi, bergerak dengan kecepatan tinggi dan terus menerus.
Gerakan langkah piston bisa 2400 kali atau lebih setiap menit. Jadi setiap detik
piston bergerak 40 kali atau lebih di dalam silindernya. Temperatur yang diterima
oleh piston berbeda-beda dan pengaruh panas juga berbeda dari permukaan ke
permukaan lainnya. Sesungguhnya yang terjadi adalah pemuaian udara panas
sehingga tekanan tersebut mengandung tenaga yang sangat besar. Piston bergerak
dari TMA ke TMB sebagai gerak lurus. Selanjutnya, piston kembali ke TMA
membuang gas bekas. Gerakan turun naik piston ini berlangsung sangat cepat
melayani proses motor yang terdiri dari langkah pengisian, kompresi, usaha dan
pembuangan gas bekas Bagian atas piston pada mulanya dibuat rata. Namun,
untuk meningkatkan efisiensi motor, terutama pada mesin dua langkah,
permukaan piston dibuat cembung simetris dan cembung tetapi tidak simetris.
Bentuk permukaan yang cembung gunanya untuk menyempurnakan pembilasan
campuran udara bahan bakar. Sekaligus, permukaan atas piston juga dirancang
untuk melancarkan pembuangan gas sisa pembakaran.

2. Katup (Valve)

Katup digerakkan oleh mekanisme katup, yang terdiri atas:


a. Poros cam - Batang penekan
b. Pegas penutup
c. Rol baut penyetel
Katup hanya terdapat pada motor empat langkah, sedangkan motor dua
langkah umumnya tidak memakai katup. Katup pada motor empat langkah
terpasang pada kepala silinder. Tugas katup untuk membuka dan menutup ruang
bakar. Setiap silinder dilengkapi dengan dua jenis katup (isap dan buang)
Pembukaan dan penutupan kedua katup ini diatur dengan sebuah poros yang
disebut poros cam (camshaft). Sehingga silinder motor empat langkah
memerlukan dua cam, yaitu cam katup masuk dan cam katup buang. Poros cam
diputar oleh poros engkol melalui transmisi roda gigi atau rantai. Poros cam
berputar dengan kecepatan setengah putaran poros engkol. Jadi, diameter roda gigi
pada poros cam adalah dua kali diameter roda gigi pada poros engkol. Sebab itu
lintasan pena engkol setengah kali lintasan poros cam. Katup dibuat dari bahan
yang keras dan mudah menghantarkan panas.
Katup menerima panas dan tekanan yang tinggi dan selalu bergerak naik dan
turun, sehingga memerlukan kekuatan yang tinggi. Selain itu hendaknya katup
tahan terhadap panas dan gesekan. Fungsi katup sebenarnya untuk memutuskan
dan menghubungkan ruang silinder di atas piston dengan udara luar pada saat
yang dibutuhkan. Karena proses pembakaran gas dalam silinder mesin harus
berlangsung dalam ruang bakar yang tertutup rapat. Jika sampai terjadi kebocoran
gas meski sedikit, maka proses pembakaran akan terganggu. Oleh karenanya
katup-katup harus tertutup rapat pada saat pembakaran gas berlangsung. Katup
masuk dan katup buang berbentuk cendawan (mushroom) dan di sebut “poppet
valve”. Katup masuk menerima panas pembakaran, dengan demikian katup
mengalami pemuaian yang tidak merata yang akan berakibat dapat mengurangi
efektivitas kerapatan pada dudukankatup.

3. Chamshaft (Noken As)

Camshaft adalah sebuah alat yang digunakan dalam mesin untuk menjalankan
poppet valve. Dia terdiri dari batangan silinder. Cam membuka katup dengan
menekannya, atau dengan mekanisme bantuan lainnya, ketika mereka berputar.
Hubungan antara perputaran camshaft dengan perputaran poros engkol sangat
penting. Karena katup mengontrol aliran masukan bahan bakar dan
pengeluarannya, mereka harus dibuka dan ditutup pada saat yang tepat selama
langkah piston. Untuk alasan ini, camshaft dihubungkan dengan crankshaft secara
langsung (melalui mekanisme gear) atau secara tidak langsung melalui rantai yang
disebut ”rantai waktu”. Dalam mesin dua langkah yang menggunakan sebuah
camshaft, setiap valve membuka sekali untuk setiap rotasi crankshaft dalam mesin
ini, camshaft berputar pada kecepatan yang sama dengan crankshaft. Dalam mesin
empat langkah katup-katup akan membuka setengah lebih sedikit, oleh karena itu
dua putaran penuh crankshaft terjadi di setiap putaran camshaft. Gesekan luncur
antara bagian muka cam dengan follower tergantung kepada besarnya gesekan.
Untuk mengurangi aus ini, cam dan follower mempunyai permukaan yang keras,
dan minyak pelumas modern mengandung bahan yang secara khusus mengurangi
gesekan luncur. Lobe (daun telinga) dari camshaft biasanya meruncing,
mengakibatkan follower atau pengangkat katup berputar sedikit dalam setiap
tekanan, dan membuat aus komponen. Biasanya bagian muka dari cam dan
follower dirancang untuk aus bersamaan, jadi ketika salah satu telah aus maka
keduanya harus diganti untuk mencegah aus yang berlebihan.

4. Rantai Cam Dan Perenggangannya

Katup masuk dan katup buang pada sepeda motor membuka dan menutup
sesuai dengan proses yang terjadi pada ruang bakar. Proses yang terjadi pada
ruang bakar motor ditentukan oleh langkah piston di mana langkah piston tersebut
ditentukan oleh putaran poros engkol. Sebaliknya putaran poros engkol
dipengaruhi pula oleh proses yang terjadi dalam ruang bakar. Dengan demikian
ada hubungan timbal-balik antara putaran poros engkol dan proses yang terjadi
dalam ruang bakar Agar pembukaan katup-katup sesuai dengan proses yang
terjadi dalam ruang bakar maka mekanisme pembukaan dan penutupan katup–
katup tersebut digerakkan oleh putaran poros engkol. Ada tiga macammekanisme
penggerak katup, yaitu dengan batang pendorong, roda gigi, dan rantai (rantai
camshaft). Rantai camshaft sepeda motor harus dipasang dengan tegangan yang
cukup. Rantai camshaft yang terlalu tegang akan menimbulkan bunyi mendesing
terutama pada putaran tinggi sedangkan rantai camshaft yang terlalu kendor akan
menimbulkan suara berisik. Untuk menyetelnya harus diperhatikan terlebih
dahulu mekanisme penyetelannya. Cara penyetelan rantai camshaft untuk setiap
sepeda motor tidak sama. Jika kekencangan rantai berubah-ubah, akan
berpengaruh pada putaran mesin, valve timing atau saat pengapian akan berubah-
ubah pula. Untuk menghasilkan setelan rantai yang standar, ada 3 tipe penyetelan
rantai: - Tipe penyetelan manual Tipe ini memerlukan penyetelan kekencangan
secara berkala. Cara penyetelan dengan menekan batang penekan - Tipe
penyetelan otomatis Jika rantai mengalami kekendoran, maka secara otomatis
batang penekan akan menekan chain guide (karet), karena adanya per penekan.
Karet akan melengkung, dan akan menekan rantai sehingga rantai mengalami
ketegangan.
D. Kerusakan Dan Perbaikan
1. Permukaan kepala silinder tidak rata
Akibatnya : kompresi bocor
Perbaikan : amplas permukaan silinder cop sampai rata-ganti silinder cop
2. Dudukan katup rusak
Akibatnya : kompresi bocor
Perbaikannya : Skur klep/katup,
Ganti dudukan katup
3. Baut & mur kendor
Akibatnya : bocor kompresi
Perbaikannya: Kencangkan mur baut
4. Baut &mur kendor
Akibatnya : bocor kompresi
Perbaikannya :Ganti mur baut
5. Silinder cop retak
Akibatnya : bocor kompresi
Perbaikannya : Silinder cop di las, Ganti silinder cop
6. Lubang busi dol
Akibatnya : Bocor kompresi
Perbaikannya:Lubang busi iverbus
7. Paking silinder cop rusak
Akibatnya:bocor kompresi
Perbaikannya:ganti packing silinder cop
8. Ruang bakar kotor
Akibatnya : mesin cepat panas & suara kasar
Perbaikannya : Bersihkan ruang bakar
9. Dudukan noken as aus
Akibatnya : Suara kasar dari silinder cop
Perbaikan : Silinder cop diverbus
10. Dudukan as timlar aus
Akibatnya : suara kasar dari arah katup
Perbaikannya : Dudukan as diverbus
E. Ring Piston Bermasalah
Performa mesin adalah salah satu perhatian penting para pengendara. Paling
enak, begitu gas diinjak dapur pacu mobil merespon dengan amat maksimal.
Pengendara pasti mengeluh bila mesin terasa tak bertenaga. Bukan hanya karena
mesin payah, tapi praktis gejala semacam ini juga menunjukkan konsumsi bahan
bakar yang boros.
Pada umumnya, salah satu yang menyebabkan kondisi ini adalah adanya
kebocoran kompresi mesin. Kompresi yang normal akan menghasilkan tenaga mesin
yang maksimal. Kompresi menjadi tidak normal ketika terdapat kebocoran.
Kebocoran dapat menyebabkan kompresi mesin menurun sehingga output yang
dihasilkan mesin pun kecil.
Diantara beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan kebocoran adalah
kerusakan pada ring piston. Komponen yang terletak di dalam mesin ini dapat
tergores (aus), atau kotor. Hubungan antara kondisi ring piston dan kebocoran mesin
sangat kuat mengingat ring piston memegang peranan penting dalam menjaga
kerapatan antara piston dan dinding silinder.
Dengan kerapatan ini, ring piston akan mencegah terlalu banyaknya campuran bahan
bakar dan udara masuk ke ruang oli. Ini perlu dicegah karena bila terlalu banyak
masuk ke ruang oli, akan menyebabkan tekanan kompresi mesin menurun. bila
merasakan tenaga mesin yang lemah disertai gejala-gejala seperti di atas, maka coba
fokuskan perhatian ke masalah kompresi. Caranya:
Lakukan tes tekanan kompresi. Ada alat khusus yang bisa digunakan yang bisa
menunjukkan standar tekanan kompresi yang diijinkan oleh masing-masing
kendaraan. Bila tekanan kompresi ternyata di bawah standar, langkah selanjutnya
adalah menemukan penyebab masalah kompresi.
Hubungan antara kompresi dan kerusakan ring piston dapat diketahui dengan cara
menambahkan oli ke dalam silinder pada saat melakukan tes kompresi. Tes ini perlu
dilakukan mengingat penyebab kompresi bocor tidak hanya kerusakan pada ring
piston. Bisa juga disebabkan oleh seal katup dan katupnya aus; paking silinder head
(gasket) tidak dapat merapatkan blok silinder dan silinder head. Apabila, kompresi
naik setelah ditambahkan oli, maka penyebab utamanya hanya dua: dinding silinder
dan ring piston.
Bila sudah terbukti ring piston rusak, solusi satu-satunya adalah overhaul.
Sebetulnya, masalah di atas dapat kita hindari. Yaitu, dengan melakukan perawatan
rutin. Terutama, yang terkait dengan oli mesin dan sistem pendinginan mesin (air
radiator). Oli harus diperiksa dan diganti secara rutin. Pergantian oli tergantung pada
tipe yang digunakan. Bisa setiap 5.000 km, 10.000 km dst. Tergantung rekomendasi
produsen oli. Kuantitas dan kualitas oli juga harus diperiksa. Harus diantara garis E –
F. Lebih save bila berada di posisi F.
Begitu juga air radiator. Kuantitas dan kulitasnya harus dijaga. Jangan sampai
timbul korosi berlebihan yang dapat menghambat proses pendinginan mesin.
Piston dibuat dari campuran aluminium karena bahan ini dianggap ringan tetapi cukup
memenuhi syarat-syarat :
1. Tahan terhadap temperatur tinggi.
2. Sanggup menahan tekanan yang bekerja padanya.
3. Mudah menghantarkan panas pada bagian sekitarnya
4. Ringan dan kuat.
Piston terdiri dari piston, ring piston dan batang piston. Setiap piston dilengkapi
lebih dari satu buah ring piston. Ring tersebut terpasang longgar pada alur ring. ring
piston dibedakan atas dua macam yaitu:
1. Ring Kompresi, jumlahnya satu, atau dua dan untuk motor-motor yang lebih besar
lebih dari dua. Fungsinya untuk merapatkan antara piston dengan dinding silinder
sehingga tidak terjadi kebocoran pada waktu kompresi.
2. Ring oli, dipasang pada deretan bagian bawah dan bentuknya sedemikian rupa
sehingga dengan mudah membawa minyak pelumas untuk melumasi dinding
silinder Ring piston mesin dua langkah sedikit berbeda dangan ring piston mesin
empat langkah. Ring piston mesin dua langkah biasanya hanya 2 buah, yang
keduanya berfungsi sebagai ring kompresi. Pemasangan ring piston dapat
dilakukan tanpa alat bantu tetapi harus hati-hati karena ring piston mudah patah.
Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ring piston dua langkah dapat berakibat:
1. Dinding silinder bagian dalam cepat aus
2. Mesin tidak stasioner
3. Suara mesin pincang
4. Tenaga mesin kurang
5. Mesin sulit dihidupkan
6. Kompresi mesin lemah
F. Kerusakan Pada Noken As
Ganggunan poros nok dapat menyebabkan mesin sulit stasioner, mesin
pincang, saat pengapian tidak stabil. Permasalahan yang sering dihadapi sehingga
menyebabkan gangguan tersebut antara lain: 1) Poros bengkok Kebengkok poros
menyebabkan putaran poros tidak sesumbuh, hal ini menyebabkan platina terbuka dan
lama buka tidak sama antara bagian nok satu dengan yang lain atau silinder satu
dengan yang lain sehingga saat pengapian dan kuat percikan api yang dihasilkan tiap
silinder berubah-ubah, putaran mesin tidak stabil. 2) Keausan pada poros pengerak
dan nok Akibat tekanan pegas platina maka celah antara poros dengan nok menjadi
menjadi kecil, sumbuh poros tidak segaris dengan sumbuh nok, namun saat putaran
tinggi akibat gaya centrifugal nok akan bergerak sehingga poros dan nok sesumbuh.
Gerakan tersebut akan mendorong rubbing block sehingga celah pemutus arus
membesar, saat pengapian maju. 3) Poros penggerak dan nok macet Antara poros
dengan nok harus dapat bergerak sehingga nok dapat berputar saat centrifugal
advancer bekerja. Kelonggaran antara poros dengan nok sangat kecil sehingga sering
menjadi macet, untuk menghindari macet maka kedua bagian tersebut perlu dilumasi.
Macetnya poros dan nok menyebabkan centrifugal advancer tidak dapat berfungsi
sehingga tenaga mesin lemah saat putaran menengah maupun tinggi karena saat
pengapian kurang maju. Bila dilakukan penyetelan tenaga mesin baik pada putaran
menengah dan tinggi maka mesin tidak dapat stasioner karena saat stasioner
pengapian terlalu maju, atau sebaliknya. Memeriksa apakah poros dengan nok macet
dengan cara memutar rotor dengan tangan searah putaran rotor saat poros tertahan,
bila rotor dapat bergerak dan saat dilepas kembali lagi maka hubungan poros dengan
nok normal. Pemeriksaan juga dapat menggunakan timing tester dan selang vacuum
advancer dilepas. Hidupkan mesin dan tambah putaran mesin, maka pengapian harus
semakin maju sebanding dengan bertambahnya putaran, bila tetap maka poros macet.
4). Nok aus. Nok selalu bergesekan dengan rubbing blok, sehingga bila tidak
diperhatikan pelumasanya menyebabkan cepat aus. Keausan nok menyebabkan celah
semakin sempit untuk sudut dweel yang sama, sempitnya celah menyebabkan
percikan api pada permukaan kontak pemutus arus besar, waktu pemutusan lambat
dan induksi tegangan tinggi menjadi kecil. Selain itu percikan api pada permukaan
kontak pemutus arus yang besar menyebabkan pemutus arus cepat aus. Keausan nok
sering tidak merata antara nok silinder satu dengan yang lain, akibatnya saat
dilakukan penyetelan celah pemutus arus celah berubah-ubah saat dilakukan
pengecekan ulang. Misalnya saat penyetelan berada di rubbing blok yang aus, celah
disetel 0,40 mm dan kemudian mesin dihidupkan. Setelah beberapa saat dilakukan
pengecekan, saat pengecekan rubbing block berada pada nok yang normal, maka hasil
pengecekan akan menunjukkan celah yang lebih lebar dari 0,40 mm.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dengan adanya praktek tugas akhir ini maka dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi siswa tentang perbaikan ,perawatan pada sepeda motor. Citra
Technology School mempunya peran penting karena memberikan pengetahuan dan
ilmu tentang teknik otomotif . Serta siswa juga diharapkan mampu terjun lansung ke
dunia kerja

B. SARAN
Kami selaku siswa Citra Technology School mengharapkan kepada pihak
sekolah agar menambah bahan dan alat-alat untuk praktek. Dengan kedisiplinan para
staf dalam mengajar, semoga apa yang diharapkan dan di cita-citakan siswa dapat
terwujud.
DAFTAR PUSTAKA

https://inidimaz.wordpress.com/2016/02/08/pengertian-engine-overhaul-dan-langkah-
langkah-kerja-dalam-engine-overhaul/

http://www.kitapunya.net/2015/01/pengertian-engine-over-haul.html

http://www.pipercomex.com/2014/05/definisi-engine-overhaul.html

Anda mungkin juga menyukai