PENDAHULUAN
Dalam rangka menempuh Ujian Akhir Semester (UAS) dan Ujian Nasional (UN). Maka
semua siswa kelas XI SMK Bina Mandiri, di wajibkan untuk melaksanakan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN).
a. Menerapkan ilmu yang diperoleh dari sekolah kemudian dipraktekan di dunia industri
(lapangan kerja), sebagai studi perbandingan antara yang diterima di sekolah dengan kenyataan
di lapangan.
b. Memperluas wawasan dan pengetahuan siswa terhadap jenis-jenis karya yang ada pada
bidang yang bersangkutan/tempat praktek.
d. Membekali siswa dengan pengalaman sebenarnya dalam dunia kerja sebagai persiapan guna
menghadapi tantangan dalam dunia kerja dan masyarakat.
KEPALA BENGKEL
BPK...................
INSTRUCTUR
BENGKEL
BPK.SUJONO
BPK.SUSILO BPK.
BPK.ASEP BPK.SIAM
HERMAWAN
Berdasarkan hasil kegiatan praktek selama ini dipelajari penulis bahwa hasil kegiatan praktek di
P.O RENCANA JAYA sangat baik ditunjang dengan peralatan yang cukup memadai sehingga
kegiatan praktek ini tidak memberatkan siswa.
Adapun jenis kegiatan yang dilakukan siswa selama melakukan Praktek Kerja Industri
(Prakerin)
di P.O RENCANA JAYA antara lain :
1. Rem Tromol
kanvas rem
anchor pen
cam
per pembalik
tromol/ drum
Pada saat tuas rem belum di tarik / di injak maka rem belum bekerja. Di antara tromol
dan kanvas rem masih ada celah dan tidak bersinggungan. Per pengembali kanvas masih
belum meregang.
2. Setengah pengereman
Apabila tuas rem ditarik setengah maka akan mulai terjadi pergerakan pada komponen
rem. Cam akan bergerak memutar dan kanvas akan bergerak keluar sehingga akan mulai
bergesekan dengan drum/ tromol. Terjadilah gesekan kecil dan rem bekerja sedikit.
Pada saat rem tuas rem di tarik penuh maka akan terjadi gesekan yang kuat antara
tromol dan kanvas rem. Cam memutar maksimal dan penekanan pada kanvas rem
4. Pelepasan rem
Saat pelepasan rem adalah dimana tuas dilepas dan kembali pada posisi semula. Per
pengembali kanvas bekerja untuk mengembalikan kedudukan kanvas seperti pada saat
belum bekerja. Gesekan antara kanvas dan tromol tidak ada.
Rem Hidrolik Rem hidrolik merupakan suatu rangkaian yang sangat rumit dimana
terdiri dari berbagai komponen alat yang memeiliki fungsi kerja berbeda-beda. Setiap
komponen memiliki peranan dalam hal pengeraman. Berikut adalah komponen rem
hidrolik pada mobil:
Piston Metupakan komponen pengerak dari system kerja rem hidrolik. Piston
rem ada 2 jenis yatu piston pedal dan piston cakram. Piston pedal adalah piston
yang terhubung dengan pedal penginjak rem, sedangkan piston cakram adalah
Boster Rem Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi
melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster
rem disebut rem servo (servo brake). Boster rem ada yang dipasang menjadi satu
dengan master silinder, tetapi ada juga yang dipasang terpisah.
Cara kerja boster rem Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik
membuka sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar Adanya
perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston mengaklbatkan torak
terdorong ke dapan
Katup Pengimbang Katup pengereman atau yang lebih dikenal dengan nama
katup proporsional adalah alat yang berfungsi sebagai pembagi tenaga
pengereman. Komponen ini berfungsi misalnya saat mobil yang mengerem
mendadak, yang mengakibatkan sebagian besar beban kendaraan tertumpu pada
ban depan. Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada
silinder roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih
kecil daripada daya pengereman roda depan.
Tromol Adalah bagian yang ikut berputar bersama roda. Bagian inilah yang akan
menjadi media untuk menghentikan perputaran roda.
Cara Kerja Rem Hidrolik Pada rem hidrolik terdapat pipa-pipa hidrolik yang berisi
cairan berupa minyak rem. Pada ujung-ujung pipa ini terdapat piston penggerak yaitu
piston pedal dan piston cakram. Pipa dan piston inilah yang memegang peranan penting
dimana konsep dan sterukturnya telah didesain sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
hukum pascal, dengan tujuan menghasilkan daya cengkram yang besar dari penginjakan
pedal rem yang tidak terlalu dalam. Penyesuaian terhadap hukum pascal yang
dimaksud adalah dengan mendesain agar pipa pada pedal rem lebih kecil daripada pipa
yang terhubung dengen piston cakram. Saat pedal rem diinjak pedal yang terhubung
Full Air Brake adalah sebuah sistem rem yang menggunakan udara bertekanan untuk
menghasilkan gaya pengereman. Udara bertekanan itu di hasilkan oleh kompresor yang
berputar mengikuti putaran mesin yang kemudian ( udara ) akan di kumpulkan di dalam
tangki udara.
1. Air tank Berfungsi untuk menampung udara sementara yang di suplay dari
kompresor udara yg sebelumnya udara tersebut sudah di saring terlebih dahulu
oleh filter udara dan Air Dryer agar udara yg masuk kedalam tangki bener bener
bersihh tidak terdapat kotoran atau air yang masuk ke system saluran
3. Brake Valve Katup ini mengendalikan rem dengan cara membuka dan menutup
untuk mengatur aliran udara bertekanan. Pengendalian rem untuk roda depan
dan belakang dilakukan secara terpisah.
4. Relay valve Relay valve di kendalikan oleh udara bertekanan dari brake valve,
relay valve membuka dan menutup aliran udara bertekanan dari tangki ke tabung
rem (brake chember). Untuk mengaktifkan dan membatalkan rem dengan cepat
5. Brake cember Brake chamber berfungsi unuk merubah tekanan udaara menjadi
gerakan mekanis dan melalui sebuah push rod mengerakan tuas slack adjuster
6. Air dryer Berfungsi untuk menyaring kelembapan udara sebelum udara masuk
ke tangki udara di air dryer ini antara air dan kotoran di saring terlebih dahulu
agar udara yang masuk ke Air Tank benar-benar bersih Cara kerja Udara yang
akan di gunakan untuk daya pengereman ini di hubungkan oleh Brake Valve dan
Relay Vlave.
Brake Valve berfungsi sebagai kontrol pengiriman udara bertekanan ke Brake Chamber
sesuai dengan sudut injakan dari pedal rem. Sedangkan Relay Valve berfungsi sebagai
2. REM CEKRAM
Hampir semua komponen dan cara kerja rem cakram hidroli sama dengan rem tromol
yang membedakannya adalah gerakan piston untuk menekan kanvas. jika pada rem
tromol gerakan piston menekan kanvasnya keluar atau mengembang,lain halnya dengan
rem cakram yaitu gerakan piston menekan kanvas kedalam atau menjepit cakram.
Sistem rem anti-lock braking sistem (ABS) merupakan sistem pengereman pada mobil
agar tidak terjadi penguncian roda ketika terjadi pengereman mendadak/keras. Sistem
ini bekerja apabila pada mobil terjadi pengereman keras sehingga salah sebagian atau
semua roda berhenti sementara mobil masih melaju, membuat kendaraan tidak
terkendali sama sekali. Ketika sensornya mendeteksi ada roda mengunci, ia akan
memerintahkan piston rem untuk mengendurkan tekanan, lalu mengeraskannya kembali
begitu roda berputar. Proses itu berlangsung sangat cepat, bisa mencapai 15 kali/detik.
Efeknya adalah mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif.
Sensor Kecepatan yang terletak pada setiap roda ataupun diferensial (dalam beberapa
kasus), menyampaikan informasi kepada ABS ketika roda hendak mengunci.
Katup
Di setiap rem pada jalur pengereman terdapat sebuah katup yang dikendalikan oleh
ABS. Dalam beberapa sistem, katup tersebut memiliki 3 posisi :
Posisi satu; katup dalam keadaan terbuka dan tekanan dari master silinder
diteruskan langsung ke rem.
Posisi dua; katup menghalangi jalur pengereman dan mengisolasi rem dari
master silinder. Hal ini bertujuan untuk mencegah bertambahnya tekanan saat
pengemudi menginjak pedal rem lebih dalam.
1. Pompa
Pompa berfungsi mengembalikan tekanan yang dilepaskan oleh katup pada jalur
pengereman.
2. Kontroler
Cara kerja
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang telah berlangsung tanggal 02 November s/d 02
Januari 2016 kemarin merupakan suatu bentuk penyelenggara yang di laksanakan secara
serentak oleh seluruh murid kelas XI SMK Bina Mandiri.
Dimana dalam penyelenggaraannya ditunjukan agar setiap siswa mengetahui cara kerja,
sistem, dan sedikitnya mengetahui seluk-beluk tentang perusahaan/instansi dimana ia
melakukan magang. Selain itu kegiatan prakerin memberikan pengalaman bagi siswa yang kelas
XI yang akan masuk dunia kerja seandainya lulus nanti.
Demikian juga dengan penulis, disini penulis dapat menyimpulkan bahwa Praktek Kerja
Industri (Prakerin) bukan hanya semata-mata diberlakukan karena merupakam persyaratan
mengikuti UAS/UAN, tetapi memberikan hal yang lebih dimana pengalaman seorang siswa
yang bekerja di suatu perusahaan itu menjadi modal awal untuk menghadapi persaingan dunia
kerja saat ini yang semakin ketat.
- Meningkatkan kembali disiplin siswa peserta prakerin dalam rangka menjaga nama baik
sekolah di industri-industri.
- Untuk lebih memperhatikan bekerjanya kegiatan Prakerin langsung dan lapangan kerja
setidaknya setiap dua minggu sekali.
- Kepada pembimbing agar dapat mendampingi siswa sampai kegiatan Prakerin ini berakhir,
termasuk dalam pengambilan sertifikat dari pihak instansi/perusahaan.
- Memberikan bimbingan dan pengarahan yang lebih kepada peserta prakerin mengenai bidang
dan jenis kegiatan yang harus diterapkan.
- Melengkapi alat-alat atau perlengkapan praktek yang ada di sekolah, agar para peserta
prakerin lebih siap dalam penguasaan alat secara praktis.
-Pada tahun ajaran 2015/2016 perusahaan agar dapat menerima kembali peserta Prakerin.
-Penulis menyarankan kepada P.O RENCANA JAYA agar tetap mau menerima siswa-siswi
SMK Bina Mandiri.