Anda di halaman 1dari 8

PERANCANGAN MESIN PEMIPIH PURUN

KAPASTITAS 15 Kg/Jam
DI SUSUN

OLEH

Julfanio Atur Mangisi Samosir


5183121034

Ujian UTS

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
1
6

7 2

3
9

Gambar 2. Sketsa Mesin Pemipih Purun

Keterangan :

1. Tuas penyetel jarak celah pemipih

2. Puli yang digerakan

3. Sabuk

4. Puli Penggerak

5. Motor Listrik

6. Rumah bantalan

7. Roda gigi

8. Poros

9. Rangka
A. Bagian – Bagian Utama Mesin Pemipih Purun

Pada mesin pemipih purun ini terdapat beberapa bagian komponen utama

mesin pendukung dari fungsi mesin tesebut. Adapun bagian-bagian pada mesin

pemipih purun tersebut diantaranya :

1. Poros

Poros yang terdapat pada mesin pemipih merupakan komponen yang

berfungsi untuk meneruskan daya dari motor listrik. Poros untuk meneruskan

daya diklasifikasikan menurut pembebanannya sebagai berikut:

- Poros Transmisi.

Poros macam ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur.

Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi,puli, sabuk atau

sproket, rantai, dll.

- Spindel

Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas,

dimana beban utmanya berupa puntiran disebut spindel. Syarat yang harus

dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya

harus teliti.

- Gandar

Poros seperti yang dipasang diantara roda-roda kereta barang, dimana

tidak mendapat beban puntir bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar, disebut
gandar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur, kecuali jika digerakkan oleh

penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga.

Pada perencanaan ini poros yang yang digunakan poros transmisi, dimana

daya ditransmisikan kepada poros ini melalui puli, sabuk dan roda gigi.

2. Roda gigi

Roda gigi merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi meneruskan

daya dan putaran elemen mesin lainnya. Dibandingkan dengan elemen mesin

lainnya seperti: puly, sabuk, sproket dan rantai. Roda gigi mempunyai beberapa

keunggulan seperti: putaran lebih tinggi dan daya yang ditransmisikan lebih besar.

Kelebihan ini tidak selalu menyebabkan dipilihnya roda gigi dibanding dengan

cara lain, karena memerlukan ketelitian yang lebih besar dalam pembuatan,

pemasangan, maupun pemeliharaannya. Roda gigi diklasifikasikan menurut letak

poros, arah putaran, dan bentuk jalur gigi. Dalam perencanaan ini roda gigi yang

dipakai merupakan roda gigi lurus.

3. Bantalan

Bantalan adalah elemen yang berfungsi menumpu poros berbeban, sehingga

putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan

tahan lama. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen

mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik

maka prestasi seluruh sistem akan menurun atau tak dapat bekerja secara

mestinya. Jadi, bantalan dalam permesinan dapat disamakan peranannya dengan

pondasi pada gedung.

Bantalan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

(1) Atas Dasar Gerakan Bantalan Terhadap Poros


(a). Bantalan luncur.

Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan

karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan

perantaraan lapisan pelumas.

(b). Bantalan gelinding.

Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang

berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola

(peluru), rol.

(2) Atas Dasar Arah Beban Terhadap Poros

(a) Bantalan radial.

Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah gerak tegak lurus

sumbu poros.

(b) Bantalan aksial.

Arah beban ini sejajar dengan sumu poros.

(c) Bantalan gelinding khusus.

Bantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak

lurus sumbu poros.

Dalam perencanaan ini bantalan yang digunakan bantalan gelinding

dengan menggunakan elemen bola,dan jenis bantalan bola dengan beban radial

dengan cincin luar diam dan cincin dalam berputar.

4. Pengatur Celah Pemipih

Untuk mendapatkan hasil pemipihan batang purun yang diinginkan, maka

perlu dibuat pengatur atau penyetel yang dapat mengatur jarak antara kedua poros

yaitu poros penggerak dan poros pemipih. Pada perencanaan rancangan ini
dibuatlah baut, dimana baut ini dihubungkan ke rumah bantalan poros pemipih.

Akhirnya yang bisa diatur atau disetel jarak celah pemipih hanya pada poros

pemipih sedangkan poros penggerak diam.

5. Puli

Puli berfungsi untuk meneruskan putaran dari motor ke puli yang

digunakan dengan putaran sabuk. Puli ini mempunyai alur V yang berfungsi

sebagai tempat sabuk. Puli yang digunakan pada mesin ada dua : puli penggerak

dan puli yang digerakkan.

Puli penggerak dipasang pada poros motor listrik. Untuk mendapat

diameter puli yang diizinkan dan dianjurkan dapat kita peroleh berdasarkan tabel

diameter minimum puli yang diizinkan dan diajurkan (Sularso 1997 : 169). Untuk

puli yang digerakkan diameternya lebih besar dari pada puli penggerak (puli yang

ada pada motor), sehingga putaran yang diinginkan dapat dihasilkan.

6. Pasak

Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-

bagian mesin seperti roda, sprocket, puli, kopling dan lain-lain. Pada poros

momen di teruskan dari poros ke naf atau dari naf ke poros.

Pasak pada umumnya dapat digolongkan atas beberapa macam, menurut

letaknya pada poros dapat dibedakan antara pasak pelana, pasak rata, pasak benam

dan pasak singgung yang umumnya berpenampang segi empat dalam arah

memanjang dapat berbentuk promatis atau berbentuk tirus, pasak tirus pramatis

ada yang khusus dipakai sebagai pasak luncur. Disamping macam pasak diatas
ada pula pasak tembereng dan pasak jarum. Pada perencanaan ini pasak yang

digunakan adalah pasak benam berpenampang segi empat

7. Sabuk

Sabuk merupakan komponen yang berfungsi menghubungkan atau

mentransmisikan puli putaran dari motor listrik (puli) penggerak ke puli yang

digerakkan. Transmisi sabuk dapat dibagi atas tiga kelompok. Dalam kelompok

pertama ialah sabuk rata, dipasang pada puli silinder dan meneruskan momen

anatara dua poros yang jaraknya dapat sampai 10 (m) dengan perbandingan

putaran antara 1/1 sampai 6/1. Dalam kelompok kedua ialah sabuk dengan

penampang trapesium (sabuk V), dipasang pada puli dengan alur dan meneruskan

momen antara dua poros dengan jaraknya dapat sampai 5 (m) dengan

perbandingan putaran antara 1/1 sampai 7/1. Kelompok terakhir terdiri atas sabuk

dengan gigi yang digerakkan dengan sproket pada jarak pusat sampai mencapai 2

(m), dan meneruskan putaran secara tepat dengan perbandingan antara 1/1 sampai

6/1. Pada perencanaan ini sabuk yang digunakan sabuk V tipe A.

8. Motor Listrik

Motor listrik atau motor penggerak adalah komponen utama yang

berfungsi sebagai sumber penggerak yang menghasilkan putaran untuk memutar

puli, poros dengan perantaraan sebuah sabuk sebagai alat untuk mentransmisikan

putaran.

9. Rangka

Rangka berfungsi untuk menopang atau penegak semua komponen-

komponen mesin secara kokoh.

Anda mungkin juga menyukai