Anda di halaman 1dari 14

Elemen Mesin II

Perancangan

Dosen Tetap
Ir. Muchayar

Tedi Syach Al Rasyid


(2070011035)
Teknik Mesin Reg. Pagi

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pasak merupakan bagian daripada elemen mesin yang berfungsi


sebagai pengikat diantara poros dan roda puli, poros dan roda gigi, poros
dan kopling dan lain sebagainya. Selain itu ada juga poros, Poros adalah
suatu bagian mesin yang berputar karena putaran mesin, dapat
mentransmisikan daya dari satu poros keporos lainnya.

Selain pasak dan juga poros, ada pula bagian dari pada elemen
mesin yaitu Clutches(Kopling) berfungsi sebagai pemutus dan
penghubung gerak putaran dari poros penggerak kepada poros yang
digerakkan,dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya,serta
dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan
diam maupun berputar digunakan pada kendaraan roda dua/sepeda
motor dan kendaraan roda empat/mobil. Selain itu bagian kopling juga ada
kopling kerucut, Suatu kopling gesek dengan konstruksi sederhana
mempunyai keuntungan dengan gaya aksial yang kecil dapat
mentransmisikan momen yang besar, kopling macam ini sudah jarang
bahkan tidak dipakai lagi,karena daya yang diteruskan tidak seragam.

Rem juga merupakan bagian dari elemen mesin, salah satunya.


Rem tromol bekerja dengan prinsip gesekan. Gesekan ini akan mengubah
energi putar pada tromol rem menjadi energi panas. Sehingga putaran
roda akan berhenti dan temperature sekitar rem akan meningkat.
Konstruksi rem tromol memiliki dua buah kampas rem yang terletak
dibagian dalam. Lalu dibagian luar kampas rem terdapat komponen
berbentuk mangkuk yang kita kenal sebagai tromol rem. Arah gerakan
rem tromol itu saling menjauhi, artinya saat rem ditekan maka duua buah
kampas rem akan bergerak ke arah luar (saling menjauhi). Gerakan
tersebut akan membuat kampas rem menekan permukaan dalam tromol
rem. Sehingga terjadilah gesekan yang akan menghentikan putaran
tromol dan roda.

Prinsip Sabuk atau belt adalah bahan fleksibel yang melingkar


tanpa ujung, yang digunakan untuk menghubungkan secara mekanis dua
poros yang berputar. Sabuk digunakan sebagai sumber penggerak,
penyalur daya yang efisien atau untuk memantau pergerakan relatif.
Sabuk dilingkarkan pada katrol.

1.2 Rumusan Masalah

 Mengetahui apa itu dimensi poros


 Mengetahui pasak
 Mengetahui apa itu kopling
 Kopling Gesek plat tunggal dan multi
 Kopling Kerucut
 Kopling Sentrifugal
 Mengetahui apa itu rem tromol
 Mengetahui apa itu sabuk

1.3 Tujuan Penulisan

Agar mahasiswa mengerti berbagai macam perancangan, fungsi, jenis-


jenis dan juga konsep kerja dari beberapa bagian elemen mesin yaitu.
Dimensi poros, Pasak/Spline, Kopling gesek, Rem tromol, Sabuk
BAB II

PERMASALAHAN
2.1 Pengertian dan Fungsi

a) Dimensi poros

Poros adalah suatu bagian mesin yang berputar karena putaran mesin,
dapat mentransmisikan daya dari satu poros keporos lainnya.Gaya
tangensial dan resultan torsi atau momen puntir yang terdapat pada poros
mengakibatkan daya dapat dipindahkan kebermacam-macam komponen
mesin yang berhubungan dengan poros tersebut.Untuk mentransmisikan
daya,putaran dan momen puntir dari suatu poros melalui komponen mesin
lainnya seperti Pasak,Pulley,Coupling dan Gear.akibat gaya-gaya yang
bekerja dapat menyebabkan poros melengkung dengan kata lain bisa
dinyatakan bahwa poros yang digunakan mengalami momen puntir dan
momen lengkung.

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi umumnya


dibuat dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang sangat tahan
terhadap keausan beberapa diantaranya adalah baja khrom, nikel, baja
khrom nikel molibden.

b) Pasak/Spline

Pasak adalah merupakan bagian daripada elemen mesin yang


berfungsi sebagai pengikat diantara poros dan roda puli, poros dan roda
gigi, poros dan kopling dan lain sebagainya. Suatu pasak biasanya terbuat
dari bahan baja lunak, disisipi antara poros dan hub atau bos puli (kepala
katrol) dihubungkan bersama untuk mencegah gerakan diantaranya,juga
disisipi pada sumbu poros arah parallel berguna pula untuk menahan
tegangan crushing/bengkok dan tegangan geser yang terjadi.
berfungsi sebagai penahan elemen seperti puli, sproket roda gigi atau
kopling pada poros. tirus yang berfungsi sebagai penahan elemen seperti
puli, sproket roda gigi atau kopling pada poros.

c) Kopling gesek

Kopling gesek secara prinsip diaplikasikan untuk meneruskan momen


dengan perantaraan gesekan dengan demikian pembebanan yang
berlebihan pada poros penggerak saat dihubungkan,dapat dihindari selain
itu karena dapat terjadi slip,maka kopling ini sekaligus juga dapat
berfungsi sebagai pembatas momen dan meneruskan daya dari poros
mesin penggerak.,menurut jumlah platnya,kopling ini dapat dibagi atas
kopling plat tunggal dan kopling plat multi,kopling disebut kering bila plat-
plat gesek bekerja dalam keadaan kering dan disebut basah bila terendam
minyak pelumas.

berfungsi sebagai pemutus dan penghubung gerak putaran dari poros


penggerak kepada poros yang digerakkan,dengan putaran yang sama
dalam meneruskan daya,serta dapat melepaskan hubungan kedua poros
tersebut baik dalam keadaan diam maupun berputar digunakan pada
kendaraan roda dua/sepeda motor dan kendaraan roda empat/mobil.

d) Rem tromol

Jenis rem yang bekerja menggunakan dua buah kampas berada


didalam tromol rem berbentuk mangkuk dan menekan pinggiran mangkuk
tersebut kearah luar. Sehingga putaran tromol yang tersambung ke roda
akan berhenti.

kelebihan sistem rem tromol adalah braking power yang tinggi, karena
luas penampang kampaa rem itu lebih lebar dari sistem rem cakram
sehingga mampu menghentikan kendaraan berbobot besar seperti truk
tronton.

e) Sabuk
Sabuk adalah elemen mesin yang menghubungkan dua buah puli yang
di gunakan untuk mentransmisikan daya. besar tenaga yang di
transmisikan tergantung dari faktor: kecepatan pada sabuk, kekencangan
sabuk pada puli, hubungan antara sabuk dan puli kecil, serta kondisi
pemakaian sabuk. Perlu diperhatikan Poros harus sejajar, Puli tidak harus
saling berdekatan dan tidak terlalu jauh, Kekencangan sabuk harus pas,
untuk sabuk datar, jarak maksimum antara poros tidak boleh melebihi dari
10 meter dan minimum tidak boleh kurang dari 3-5 kali diameter puli
terbesar.

Berfungsi untuk mentransmisikan daya.

2.2 Jenis-Jenis

a) Dimensi Poros

1. Poros transmisi, mentransmisikan daya antara sumber dengan


mesin yang menyerap daya.poros counter,poros lurus,poros over head
dan lainnya adalah poros transmisi,karena poros poros ini membawa
komponen mesin lain seperti pulley,gear tentunya poros transmisi akan
mengalami puntirandan lengkungan.

2. Poros mesin, poros ini sudah terintegrasi dengan bagian mesin itu
sendiri seperti crank shaft (poros engkol).

b) Pasak/Spline
1. Sunk Keys ( Pasak Alur )

Menurut Ref Khurmi jenis Sunk Keys ada 6( Enam ) macam yaitu :

 Rectangular Sunk Keys yang bentuknya persegi panjang


pemakaian secara proporsional untuk pasak jenis ini adalah :

Lebar Pasak (w) = d/4

Tebal Pasak (t) = 2w/3 = d/6


d :adalah diameter poros yang dianggap sama pula dengan lubang
hub.

 Square Sunk Keys yang berbentuk kubus dimana sisi-sisinya


mempunyai ukuran yang sama.

Lebar Pasak (w) = Tebal Pasak (t) = d/4.

 Parallel Sunk Keys pada prinsipnya = Rectangular Sunk Keys


hanya dipakainya secara ganda.
 Gib Head Keys seperti halnya Rectangular Sunk Keys jenis ini
mempunyai kepala.
 Feather Keys
 Woodruff Keys bentuk ini seperti setengah lingkaran.
2. Saddle Keys ( Pasak Lubang )

Jenis Saddle Keys ada 2( Dua ) diantaranya adalah :

1.Flat Saddle Keys yang mempunyai dimensi sebagai berikut ini :

t = w/3 = d/12

2.Hollow Saddle Keys

Jenis Spline ini bentuknya tergantung desain dan propil poros atau
kopling,secara sederhana untuk yang 4( Empat ) celah dapat
ditentukan ukurannya :

D : diameter rata-rata bagian dalam = 1,25

d : diameter dalam rongga.

b : Lebar celah = 0,25 D

3. Tangent Keys ( Pasak Sudut )


4. Round Keys ( Pasak Bundar/Bulat )
5. Spline ( Pasak Berbintang )
c) Kopling
 Kopling Gesek

Kopling gesek secara prinsip diaplikasikan untuk meneruskan


momen dengan perantaraan gesekan dengan demikian pembebanan
yang berlebihan pada poros penggerak saat dihubungkan,dapat dihindari
selain itu karena dapat terjadi slip,maka kopling ini sekaligus juga dapat
berfungsi sebagai pembatas momen dan meneruskan daya dari poros
mesin penggerak.,menurut jumlah platnya,kopling ini dapat dibagi atas
kopling plat tunggal dan kopling plat multi,kopling disebut kering bila plat-
plat gesek bekerja dalam keadaan kering dan

disebut basah bila terendam minyak pelumas.guna meningkatkan


kecepatan putaran,sebagai catatan :
1. Permukaan yang bersentuhan menimbulkan gaya
gesek , seharusnya mengambil beban dengan tekanan
rendah diantara permukaan yang bergesekan.
2. Panas akibat gesekan seharusnya dapat diserap dan tak
dapat dihilangkan kecenderungannya mengambil yang
serendah/sekecil mungkin*).
3. Permukaan seharusnya didukung oleh material yang
cukup keras/kaku untuk memastikan tekanan dapat
didistribusikan dengan merata.
4. plat tunggal dan multi
 Kopling Kerucut

Suatu kopling gesek dengan konstruksi sederhana mempunyai


keuntungan dengan gaya aksial yang kecil dapat mentransmisikan
momen yang besar kopling macam ini sudah jarang bahkan tidak dipakai
lagi,karena daya yang diteruskan tidak seragam.
 Kopling Sentrifugal

Kopling ini bekerja berdasarkan gaya sentrifugal,akibat putaran


yang terjadi masing masing sepatu didorong oleh pegas kearah
penampang permukaan drum sehingga terjadi kontak.dengan
bertambahnya kecepatan putar,maka sepatu lebih keras menekan dan
memungkinkan akan menambah lebih besar lagi momen puntir yang
diteruskan.x

d) Rem Tromol
1. Leading and trailing shoes

Tipe pertama adalah tipe leading and trailing. Sesuai namanya, pada
dua buah sepatu rem ada yang berfungsi sebagai leading dan ada pula
yang bertugas sebagai trailling. Leading shoes berarti sepatu rem yang
berperan menghentikan laju putaran tromol lebih kuat. Sementara trailling
berfungsi sebagai bantuan pengereman.

Pada tipe rem leading dan trailing, kita akan menemukan satu buah
fixed wheel cylinder yang biasanya terletak dibagian ujung atas sepatu
rem. Sementara ujung sepatu rem lainnya terletak pada sebuah pin yang
bisa digerakan.

Silinder roda ini memiliki dua buah piston, sehingga saat bekerja piston
tersebut akan mendorong kedua sepatu rem ke arah membuka. Ini
membuat bagian permukaan kampas rem menyentuh lebih dulu dengan
tromol rem.

2. Single leading shoes


Tipe leading shoes merupakan satu jenis rem tromol dengan dua buah
kampas remnamun hanya satu yang bergerak sebagai leading shoes.
Sementara sepatu rem satunya hanya sebagai pendukung kampas
utama. Sistem ini memang sangat simple tapi memiliki daya pengereman
yang kecil sehingga untuk saat ini sudah jarang digunakan.
Biasanya rem tromol tipe single leading shoes digunakan pada sepeda
motor dengan penggerak mekanis yang memanfaatkan sebuah nok
diantara dua sepatu rem untuk melakukan pengereman.
3. Two leading shoes

Sementara untuk tiper two leading shoes, kedua sepatu rem akan
bertindak sebagai leading shoes. Perbedaannya dengan tipe yang
pertama adalah gerakan sepatu remnya. Pada tipe leading and trailing
sepatu rem akan bergerak secara refleksi. Sementara pada tipe ini
kampas rem bergerak secara berkebalikan.

Jadi apabila tromol berputar searah jarum jam maka bagian atas pada
sepatu rem sebelah kanan akan bergerak. Sementara sepatu rem sebelah
kiri akan bergerak dibagian bawahnya.

Dengan kata lain, ada dua buah cylinder yang menggerakan masing-
masing sepatu rem. Namun wheel cylinder ini hanya dilengkapi oleh satu
piston. Sehingga hanya bisa menggerakan satu sepatu rem untuk satu
wheel cylinder.

4. Dual fixed cylinder

Tipe berikutnya juga masih sama dengan tipe yang ketiga yaitu leading
shoes. Tetapi pada tipe ini, gerakan sepatu rem sudah bisa digerakan
secara keseluruhan. Artinya, saat kita injak pedal rem maka seluruh
permukaan kampas rem baik kampas rem sebelah kanan atau kiri akan
menempel dengan sempurna pada permukaan tromol.

Ini terjadi karena ada dua buan wheel cylinder dengan dua piston,
sehingga saat ada tekanan hidrolis keempat piston akan mendorong
keempat ujung sepatu rem secara bersamaan. Ini membuat daya
pengereman jauh lebih kuat.

5. Uni servo
Tipe uni servo merupakan tipe rem tromol yang dipermudah
konstruksinya. Karena secara cara kerja, ini hampir sama dengan sepatu
rem tipe leading and trailing, namun sistem ini hanya dilengkapi satu buah
wheel cylinder yang memiliki satu piston.

Satu piston tersebut bisa menggerakan dua buah sepatu rem. Ini
karena adjuster yang ada dibagian bawah itu floating atau tidak dibaut ke
backing plate, dengan kata lain adjuster ini bisa bergerak kekanan dan
kekiri.

Prinsip kerjanya, ketika ada tekanan hidrolis maka piston akan


mendorong salah satu sepatu rem. Apabila sepatu rem tersebut sudah
mentok ke permukaan tromol maka dorongan itu terus berlanjut kebagian
bawah sepatu rem dan karena posisi adjuster melayang maka dorongan
tersebut akan diteruskan ke sepatu rem lainnya.

6. Duo servo

Tipe terakhir juga sama seperti tipe uni servo yang memiliki adjuster
melayang, hanya saja tipe ini memiliki satu siliinder roda dengan dua buah
piston. Sehingga kalau dilihat sekilas ini seperti tipe leading and trailing,
namun bukan.

Kelebihannya, adalah tidak ada kampas rem ngantung atau


keausan kampas rem yang tidak rata. Ini karena tekanan yang diberikan
ke dua sepatu rem akan diratakan ke permukaan kampas karena posisi
adjuster sebagai tumpuan bisa bergerak bebas.

Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai macam macam


sepatu rem semoga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi
kita semua.

e) Sabuk
1. Penggerak dengan kecepatan rendah digunakan untuk memindahkan
daya yang kecil kecepatan sabuk kira-kira 10 m/s .Untuk mesin
pertanian,mesin perkakas kecil.
2. Penggerak dengan kecepatan sedang digunakan untuk memindahkan
daya yang sedang kecepatan sabuk antara 10 s/d 22 m/s . Untuk
mesin perkakas sedang.
3. Penggerak dengan kecepatan besar digunakan untuk memindahkan
daya yang besar,kecepatan sabuk kira-kira diatas 22m/s. Untuk
kompresor dan generator.

2.3 Prinsip Kerja

a) Dimensi Poros

Untuk mentransmisikan daya,putaran dan momen puntir dari suatu


poros melalui komponen mesin lainnya seperti Pasak,Pulley,Coupling dan
Gear.akibat gaya-gaya yang bekerja dapat menyebabkan poros
melengkung dengan kata lain bisa dinyatakan bahwa poros yang
digunakan mengalami momen puntir dan momen lengkung.

b) Pasak/Spline

Disisipi antara poros dan hub atau bos puli (kepala katrol) dihubungkan
bersama untuk mencegah gerakan diantaranya,juga disisipi pada sumbu
poros arah parallel berguna pula untuk menahan tegangan
crushing/bengkok dan tegangan geser yang terjadi.

c) Kopling

Kopling gesek secara prinsip diaplikasikan untuk meneruskan momen


dengan perantaraan gesekan dengan demikian pembebanan yang
berlebihan pada poros penggerak saat dihubungkan,dapat dihindari selain
itu karena dapat terjadi slip,

d) Rem Tromol
Rem tromol bekerja dengan prinsip gesekan. Gesekan ini akan
mengubah energi putar pada tromol rem menjadi energi panas. Gerakan
tersebut akan membuat kampas rem menekan permukaan dalam tromol
rem. Sehingga terjadilah gesekan yang akan menghentikan putaran
tromol dan roda.

e) Sabuk

Belt memindahkan tenaga melalui kontak antara belt dengan pulley


penggerak dan pulley yang digerakkan. Belt digerakkan oleh gaya gesek
penggerak, kemampuan belt untuk memindahkan tenaga tergantung pada
kriteria berikut ini.

 Tegangan belt terhadap pulley.


 Gesekan antara belt dan pulley.
 Sudut kontak antara belt dan pulley.
 Kecepatan belt.
BAB III

PEMBAHASAN
Data untuk mobil : p = 83 tk dan N = 6000 rpm

Anda mungkin juga menyukai