Fungsi dan Cara Kerja Transmisi Manual Beserta Nama Komponennya. Pada umumnya
transmisi manual adalah sebagai salah satu komponen sistem pemindah tenaga yang
mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut :
2. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan
kondisi jalan)
3. Memungkinkan kendaraan dapat berjalan mundur (reserve) pada kendaraan lebih dari 2
roda
CARA KERJA TRANSMISI MANUAL
Saat posisi netral tenaga dari mesin tidak diteruskan ke poros out put, karena sincromesh
dalam keadaan bebas atau tidak terhubung dengan roda gigi tingkat.
Posisi Gigi 1.
Jika tuas ditekan ke arah kiri kemudian ditarik ke belakang maka gear selection fork akan
menghubungkan unit sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 1. Posisi 1 akan
menghasilkan putaran yang lambat tetapi momen pada poros out put besar.
Posisi Gigi 2.
Tuas ditekan kearah kiri kemudian didorong ke depan maka selector fork akan menggerakan
hub sleave sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi tingkat no 2. Posisi 2
putaran poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 1.
Posisi Gigi 3.
Jika tuas ditarik lurus ke belakang maka selector fork akan menggerakan hub sleave sehingga
menghubungkan unit sincromesh untuk berkaitan dengangigi tingkat 3. Posisi 3 akan
menghasilkan putaran yang cepat dibandingposisi 2.
Posisi Gigi 4.
Tuas didorong lurus ke depan maka selector fork akan menggerakan hub sleave sehingga unit
sincromesh berhubungan dengan roda gigi tingkat no 4. Posisi 4 putaran poros out put lebih
cepat dibanding pada posisi 3.
Posisi Gigi R.
Tuas ditekan kearah kanan kemudian ditarik ke belakang maka akan menggerakkan gear
selection fork sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi R. Antara roda gigi R dan
roda gigi pembanding dipasangkan roda gigi idel (idler gear)yang menyebabkan putaran poros
input berlawanan arah dengan poros out put.
3. Input Shaft, berfungsi untuk meneruskan putaran dari kopling ke transmisi / counter
gear
4. Counter Gear, berfungsi untuk meneruskan putaran dari input shaft ke gigi percepatan
5. Gigi percepatan, berfungsi untuk merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan
kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan)
6. Hub Sleave, berfungsi untuk mengunci singkromes dengan gigi percepatan sehingga
memungkinkan output shap bisa perputar dan berhenti
7. Sinkronizer Ring / Singkromes, berfungsi sebagai komponen transmisi yang
memungkinkan perpindahan gigi pada transmisi dapat bekerja / hidup
8. Reverse Gear, berfungsi sebagai gear perubah arah putaran output shaft sehingga
memungkinkan kendaraan bisa bergerak mundur
10. Output shaft, berfungsi untuk meneruskan putaran dari transmisi ke propeller shaft
11. Extension Housing, berfungsi sebagai penutup output shaft sekaligus dudukan tongkat
perseneling.
GARDAN / DIFFERENTIAL
2. Membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat kendaraan berbelok atau
slip
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama
dalam kecepatan putaran yang sama. Dan juga beban yang ditanggung roda kiri dan
roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari propeller shaft
akan diteruskan untuk memutar drive pinion. Drive pinion akan memutar ring gear, dan
ring gear bersama - sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya
differential case, maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differential
case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft.
Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus, maka
pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam
satu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar,
pinion gear hanaya membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan
differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar
satu kali, maka side gear juga berputar satu kali juga, demikian seterusnya dalam
keadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as
roda dan kemudian menggerakkan roda.
Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian dalam
adalah lebih besar dari pada beban yang ditanggung roda bagian luar. Misalkan sebuah
mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiriakan lebih besar dari pada beban
roda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut :
Putaran dari propeller shaft akan diteruskan untuk memutar drive pinion.
Drive pinion akan memutar ring gear. Dengan berputarnya ring gear maka differential
case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda
kanan saat belok ke kiri, maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan
terhadap pinion gear untuk tidak berputar . Gaya perlawanan dari side gear kiri ini akan
membuat pinion gear menjadi berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya
pininon gear, maka side gear kanan akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear
kanan akan berputar lebih cepat dari side gearkiri. Gerakan side gear ini akan
diteruskan ke as roda kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat
daripada roda kiri karena side gear kanan berputar lebih cepat.
2. Roda Gigi Ring ( Ring Gear ), berfungsi untuk meneruskan putaran dari drive
pinion ke differential case
3. Bak Differential ( Differential Case ), berfungsi sebagai dudukan tempat
berdiamnya pinion gear, pin pinion dan side gear
4. Roda Gigi Pinion ( Pinion Gear ), berfungsi untuk membedakan putaran roda
kiri dan kanan pada saat kendaraan berbelok
5. Pin Pinion, berfungsi untuk mengunci pinion gear pada differential case
6. Roda Gigi Samping ( Side Gear ), berfungsi untuk meneruskan putaran dari
differential ke as roda
8. Tutup Bantalan ( Bearing Cap ), berfungsi untuk mengunci bantalan, dan untuk
mengunci differential case ke differential carier
10. Plate Pengunci, berfungsi sebagai plate pengunci baut ring gear pada
differential case
Sebelumsaya bahas tentang Axle Shaft, mari kita lihat terlebih dahulu tipe
penggerakkendaraan yang banyak digunakan pada kendaraan mobil.
1. Tipe FE– RD
Front Engine – Rear Drive (FE-RD), dimana mesin diletakkan di depan kendaraan,
sedangkan roda yang menggerakkan kendaraan adalah roda bagian belakang.
2. Tipe FE– FD
Front Engine – Front Drive (FE-FD), dimana mesin diletakkan di depan kendaraan, dan
yang menggerakkan kendaraan adalah roda bagian depan.
3. Tipe RE– RD
Four Wheel Drive (4 WD), mesin di letakkan di depan kendaraan, sedangkan yang
menggerakkan kendaraan adalah ke empat roda, baik roda depan maupun roda
belakang sama-sama menggerakkan kendaraan. Maka untuk menggerakkan ke empat
roda tersbut dipasanglah Transfer
Axle shaft pada kendaraan dibedakan menjadi dua yakni front axle shaft (poros penggerak roda
depan) dan rear axle shaft (poros penggerak roda belakang). Pada kendaraan Front Engine
Front Drive (FF) , front axle shaft sebagai penggerak (driving axle shaft), sedangkan pada
kendaraan tipe Front Engine RearDrive (FR), rear axle shaft sebagai penggerak (driving axle
shaft). Sedangkan pada kendaraan Four Wheel Drive (4WD) atau AWD, front axle shaft maupun
rear axle shaft sebagai sama-sama sebagai penggerak (driving axle shaft).
Axle shaft diklasifikasikan menjadi :
1. Axle shaft rigid
A. Rigid Axle Shaft Type rigid sering digunakan pada kendaraan berskala menengah keatas
dengan muatan yang besar, juga pada kendaraan yang dirancang untuk medan-medan berat
karena mampu menahan beban yang berat.
a. Penerusputaran ke roda.
b. Pendukungbeban roda
1. Front axle yang berfungsi sebagai penerus putaran ke roda juga sebagai tempat
knuckle agar roda bisa dibelok-belokan.
Komponen - komponennya :
Komponen-komponennya:
1. Axle shaft
2. Gasket
3. Axle shim
5. Axle flange
6. Nut
Pada type ini bantalan dipasang antara axle housing dengan axle shaft dan roda
langsung dipasang pada ujung poros.
Jenis ini biasa digunakan pada kendaraan jenis sedan,station wagon dan jeep.
Keuntungan :
1. Konstruksi sederhana
2. Biayanya murah
Kerugian :
1. Axle shaft menjadi bengkok akibat berat kendaraan langsung dipikul oleh poros.
Bantalan dipasang antara axle housing dengan wheel hub dan axle shaft, secara tidak
langsung axle shaft ikut memikul beban kendaraan.
Keuntungan :
Kerugian :
Pada type ini wheel hub terpasang kokoh pada axle housing melalui dua buah bantalan
dan axle shaft hanya berfungsi untuk menggerakkan roda.
Keuntungan :
1. Berat kendaraan seluruhnya dipikul oleh axle housing, sehingga axle shaft tidak
menjadi bengkok.
Kerugian :
- Biayanya mahal
2. Pada saat kendaraan berjalan di medan yang berat body kendaraan tidak stabil.
Fungsi CV Joint :
1. Outer race
2. Inner race
3. Ball cage
4. Steel ball
Carakerja CV Joint
a. Pada saat jalan lurus dan rata tenaga putar dari differential diteruskan oleh axle
shaft melalui inner race housing – steel ball - intermediate axle shaft - steel ball -
outer race housing - roda. Pada saat itu steel ball diam sehingga CV joint tidak
membentuk sudut.
b. Sedangkan pada saat belok atau jalan tidak rata tenaga putar dari differential
diteruskan oleh inner race housing - steel ball - intermediate axle shaft - steel ball
- outer race housing – roda. Dimana pada saat itu disamping sebagai penerus
putaran dari intermediate shaft steel ball juga bergerak pada inner race,
sehingga CV joint mampu membuat sudut yang memungkinkan kedudukan
kendaraan menjadi stabil.
Keuntungan:
1. Konstruksinya ringan.
3. Perawatan mudah.
Kerugian: