Anda di halaman 1dari 30

PROPELLER DAN DIFERENTIAL

DI SUSUN :
ADE RAMDANI
EDWIN SUSILO BUDI
RIZKI YUSUF EFFENDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
2014-2015

PEMBAHASAN

PROPELLER
Propeller shaft berfungsi untuk memindahkan atau meneruskan
tenaga dari transmisi ke difrensial. Propeller shaft dibuat
sedemikian rupa agar dapat memindahkan tenaga dari transmisi
ke difrensial dengan lembut tanpa dipengaruhi kondisi permukaan
jalan dan ukuran beban.
Propeller shaft dibuat dari tabung pipa baja yang memiliki
ketahanan terhadap gaya puntiran atau bengkok. Pada umumnya
propeller shaft terdiri dari satu pipa yang mempunyai dua
penghubung yang terpasang pada kedua ujung berbentuk
universal joint. Pada kendaraan tipe front engine rear drive,
mesin,kopling, dan transmisi terletak dibagian depan.
Sedangka rear axle dan rear wheel yang dibantu oleh
suspension terletak di bagian belakang. Untuk
memindahkan tenaga mesin ini ke sistem penggerak roda
belakang, maka digunakan propeller shaft transmisi dengan
differential.
Karena kondisi jalan yang berada, maka letak dari rear axle

Oleh karena itu, propeller shaft harus dibuat sedemikian rupa. Sehingga dapat
mengatasi segala perubahan tersebut. Seperti perubahan panjang pendek
maupun harus berputar secara lancar walaupun terjadi sudut propeller shaft.
Oleh karena itu, propeller shaft biasa terbuat dari steel tube yang tahan
terhadap puntiran. Untuk menghindarkan getaran (vibrasi) yang berlebihlebiha biasanya dipasang balance weight pada propeller shaft.
Pada umumnya, propeller shaft terdiri dari satu batang ( ball joint ).
Untuk propeller shaft yang panjang digunakan 2 batang dengan 3 joint, hal ini
dimaksudkan untuk mencegah timbulnya vibrasi yang besar, propeller shaft
mudah melentur dan jalannya kenaraan tidak nyaman. Sehingga pada
umumnya, apabila propeller shaft terlampau panjang, dibagi menjadi 2 atau 3
bagian dengan 3 atau 4 joint.

Gambar : Bagian-bagin
propeller shaft

1. Konstruksi:
2. Garpu penghubung
: Bentuk garpu dan berlubang sebagai dudukan/tumpuan
penghubung salib
3. Poros
: Bentuk pipa dengan maksud mengurangi berat tetapi tidak
mengurangi kekuatannya.
4. Penghubung luncur
: Bentuk pejal dan pipa yang terhubung melalui alur-alur dan
dapat bergeser sepanjang alur tersebut
5. Timbangan balans
: Bentuk plat yang di las titik terhadap poros propeler untuk
menghindari gaya sentrifugal
Bahan : Baja yang dikeraskan dengan ketelitian yang sangat tinggi

Ada dua jenis Propeller shaft.


Tipe 2 joint.

Tipe 3 joint

Universal joint
Universal joint berfungsi untuk meredam perubahan sudut
dan untuk melembutkan perpindahan tenaga. Tipe propeller
shaft dua bagian dengan tiga joint kadang-kadang
menggunakan bearing tengah yang bertujuan untuk
menguragi getaran.

Universal joint harus memeiliki syarat-syarat.


a. Dapat menghindari kerusakan pada saat propeller shaft bergerak naik
turun.
b. Tidak berisik dan harus dapat berputar dengan lembut.
c. Konstruksinya harus sederhana dan tidak mudah rusak.

Dilihat dari konstruksinya,


maka universal joint dibagi
menjadi beberapa jenis, yaitu
hook joint, slip joint, trunion
joint, fleksible joint, dan
uniform velocity joint.

Hook joint

Konstruksi sederhana dari hook joint yang bekerja konstan. Hook


joint tersebut menggunakan 2 buah yoke, salah satu yoke
digabungkan dengan propeller shaft, sedangkan spider dan bearing.
Untuk mencegah keausan, maka bagian spider yang berhubunga
dengan roller bearing dibuat lebih keras. Untuk mengurangi gesekan
yang terjadi bentuk bearing menggunakan model roller bearing yang
ditutup dengan cup. Supaya bearingnya tdak terlepas pada waktu
propeller shaft berputar dengan kecepatan tinggi, maka snap ring
atau lock plate dipasangkan pada yoke.

Hook joint dibagi dua.


a. Solid bearing cup (dapat dibongkar ).

b. Shell bearing cup ( tidak dapat dibongkar ).

Slip joint

Panjang propeller shaft dapat berubah-ubah disebabkan


adanya perubahan posisi antara transmisi dan poros-poros
belakang. Bagian ujng proprller yang dihubungkan dengan
poros output transmisi terhadap alur-alur untuk pemasangan
slip joint, hal ini memungkinkan panjangnya propeller shaft
sesuai dengan jarak output shaft dengan defferential.

Trunion joint

Trunion joint adalah kombinasi antara hook joint dengan


slip joint. Ddalam bodi terdapat alur sebagai tempat
masuknya propeller shaft dan ujung pin dipasangkan ball.
Model ini sekarang jarang digunakan karena dalam
memindahkan daya /tenaga masih kurang baik
dibandingkan dengan model slip joint sendiri.

Flexible joint

Flexible joint terdiri dari coupling, rubber coupling, dan


sleeve yoke yang dihubungkan atau diikat oleh baut. Model
ini mempunyai keuntungan tidak mudah rusak, tidak
berisik, dan tidak memerlukan minyak/grease. Tetapi
apabila sudut Anaya drive shaft dan driven shaft melebihi
7-10, maka akan timbul juga vibrasi. Untuk menghindari
hal ini, maka dipasngka center ring ball pada ujungnya.

Uniform velocity joint/Constant velocity


Joint ini dapat membuat kecepatan sudut yang lebih baik
sehingga dapat mengurangi vibrasi dan suara bising, akan tetapi
hargana relative lebih mahal. Tipe ini digunakan pada kendaraan
yang menngunakan system pemindaha daya tipe from engine
front drive (FFI), missal pada TOYOTA COROLLA FF dan starlet.
Constantvelocityjointmempunyai keuntungan memindahkan
putaran dan momen lebih lembut, dan
mempunyaikerugianmahalkarenadesa- innya komplit.
Karenanya jarang dipakai untuk
penyambunganpropellershaft,tetapi lebih sering dipakai pada
poros penggerak depandarikendaraan penggerak roda depan
atauporospenggerakbelakangdarikendaraan dengan suspensi
belakang independent.
Constant velocity joint terbagi menjadi dua tipe :
a. Tripod joint
b. Birfield joint

Center Bearing.
Center bearing terdiri dari rubber
bushing yang melindungi bearing dimana
gerakannya menahan propeller shaft.
Rubber bushing juga berfungsi untuk
mencegah getaran yang mencapai bodi
kendaraan. Dan hasilnya getaran atau
bunyi dari propeller shaft pada kecepatan tinggi dapat dikurangi seminimal
mungkin.

DIFERENTIAL
Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada
mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda yang
sebelumnya melewati transmisi dan propeller shaft . Sekedar untuk
mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal dari proses
pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang
kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun . Lalu gerak
naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol .
Di bawah ini ada satu pertanyaan yang harus dijawab ?
MENGAPA RODA DAPAT BERPUTAR DAN MENJALANKAN
KENDARAAN ?
Gerak putar poros engkol pada mesin ini akan diteruskan untuk memutar roda
gila / flywheel. Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling
kemudian diteruskan memutar transmisi ke as kopel lalu ke gardan . Gardan
akan meneruskan putaran ini ke as roda sesuai dengan beban dari kendaraan dan
as roda akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi dapat Anda
ingat kembali urutan perpindahan tenaga dan putaran dari mesin sampai ke roda
, sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.

Cara kerja diferential.


Pada saat mobil berjalan lurus :
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama
- sama dalam kecepatan putaran yang sama.Dan juga beban yang
ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan
perpindahan putaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive
pinion . Drive pinion akan memutar ring gear , dan ring gear bersama - sama
dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case
, maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differential case
karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion
shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan
lurus , maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri
untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus
sebenarnya pinion gear tidak berputar , pinion gear hanaya membawa side
gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case dalam
kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali ,
maka side gear juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam
keadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk
menggerakkan as roda dan kemudian menggerakkan roda.

Pada saat kendaraan membelok :


Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda
bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda
bagian luar . Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban
pada roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan
demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut ;
P:utaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion .
Drive pinion akan memutar ring gear . Dengan berputarnya ring gear
maka differential case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban
roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok ke kiri , maka side gear
sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak
berputar . Gaya perlawanan dari side gear kiri ini akan membuat pinion
gear menjadi berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya
pininon gear , maka side gear kanan akan diputar oleh pinion gear.
Sehingga side gear kanan akan berputar lebih cepat dari side gear kiri.
Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda kemudian ke roda.
Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat daripada roda kiri karena
side gear kanan berputar lebih cepat.

Pada saat membelok dan lurus.

BAGIAN-BAGIAN
DIFERENTIAL

Penggerak Sudut
1. Bagian bagian poros penggerak aksel

Baaian-bagian diferential.
1. Rel Axle housing bagian yang dikatakan tumpuan bagian
berat mobil, karena letak di bagian roda belakang khusus
pada mobil minibus.
2. Gasket bagian yang penting karena bagian ini berfungsi
menghambat jika terjadi kebocoran oli dan jika terjadi
kebocoran maka pelumasan pada gigi mejadi tidak
sempurna hingga mengkibatkan kerusakan pada bagian
gear.
3. Differential Carrier Gigi differential dipasang pada bagian
ini Untuk penyetelan ulang atau penggantian gigi baru
bagian ini delepaskan dari differential housing.
4. Diferential ring gear dan drive pinion gear kit karena
perbaikan diferential hanya cukup dengan mengganti
bagian bagian ini.
5. Bagian differentian carrier berfungsi untuk memancing
salah sisi dari bearing ring gear.
6. Kedua bearing yang mengancing drive shaft ini harus
diganti kalau waktu membongkar tampak ada titik hitam
atau sudah berwarna kehitaman.

7. Oil Seal yang terletak di bagian ujung dari differential


housing ini berfungsi mencegah agar oli tidak habis. Kalau anda
menemukan di sekitar bagian ini ada basah akibat rembesan oli
sebaiknya segera mengganti seal baru.
8. Universal joint Flange ini adalah bagian yang meneruskan
putaran propeler shaft differential disamping itu ia juga
berfungsi sebagai penyumbat agar oli tidak keluar.
9. Differential pinion atau montir menyebutnya gigi satelit. Gigi
ini yang mengatur supaya pada saat mobil menikung kecepatan
roda kiri dan kanan bisa saling menyesuaikan diri.
10. Mur pengancing drive shaft ini sering kurang diperhatikan.
Tidak terlintas untuk memeriksa apakah masih terkancing
dengan baik terutama pada mobil muatan.

MODEL DIFERENTIAL
A. MODEL FF.

MODEL FR.

Penyebab Kerusakan pada diferensial.


Minyak Pelumas.
Telah dikatakan bahwa diadalam Diferential (gardan)
terdapat bagian_bagian yang bergerak, seperti misalnya
roda gigi ring, roda gigi pinion, bantalan dan sebagainya.
Pelumas dimaksudkan untuk menghindari hubungan/kontak
langsung dari dua bagian yang bergerak atau bergeseran.
Apabila diantara roda gigi dan bantalan ini tidak diberi
minyak, maka sebagai akibatnya akan timbul geekan yang
besar. Hal ini menjadi sebab timbulnya keausan dan panas
yang tinggi, sehingga menimbulkan gangguan dan kerusakan
pada gardan. Sistim pelumasan direncanakan untuk
mengatur proses pelumasan pada gardan dan juga
penggantian setiap 20.0O0 KM.

Perawatan diferential atau gardan dan cara


mengatasi. Bila kehabisan oli pelumas.
a. Periksalah dan amati pada bagian gardan, trutama dibagian lubang untuk
memasukan oli, karena ada kemungkinan bautnya longgar dan dari
kelonggaran tersebut oli menetes ke luar.
b. Jangan lupa periksa kekentalan dan keenceran oli, jangan sekali-sekali
memasukan oli selain oli untuk gardan, karena akan mengakibatkan gigigigi tidak berkerja maksimal atau mengalami kerusakan.
c. Bila kerusakan tidak terlalu berat, maka oli tersebut harus segera diganti
dengan yang baru.
d. Bila kerusakan berat, maka segeralah perbaiki sendiri atau dibawa ke
bengkel.

SEKIAN DAN
TRIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai