GARDAN
1. Pedahuluan
Poros aksel belakang yang digunakan pada roda belakang kendaraan adalah merupakan akhir
dari sistem pemindah tenaga, hal ini sering disebut final drive. Poros aksel belakang sering
keliru disebut diferensial, padahal diferensial hanya bagian dari poros aksel belakang.
2. Konstruksi.
3. Rumah Diferensial.
Rumah diferesial seagai dudukan dari roda-roda gigi seperti roda gigi planet dan roda
gigi samping beserta poros-porosnya.
4. Planetary Gear
Sebagai gigi perantara antara roda gigi saping.
5. Side Gear
Roda gigi yang terhubung pada poros penggerak roda.
3. Cara Kerja
a. Kendaraan bergerak lurus
Ketika kendaraan bergerak lurus, planetary gear tidak beputar. Sehingga kedua roda
gigi samping akan berputar pada kecepatan yang sama (terbawa bersama-sama dengan
rumah diferestial). Dalam kondisi ini, seluruh mekanisme bergerak sebagai unit tunggal
yang solid.
Jika gigi samping kiri(merah) traksinya baik (jalan beraspal dan kering), maka gigi
planet (hijau) berputar pada porosnya dan berputar mengelilingi roda gigi samping kiri,
karena gigi samping kiri berhenti, dengan demikian roda gigi samping kanan selain
berputar bersama-sama dengan rumah defential ditambah tenaga/putaran roda gigi
planet.
4. Pengunci Deferensial
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa jika salah satu roda penggerak pada jalan kering
dan lainnya di atas es atau lumpur, ring gear dan rumah diferensial akan menggerakkan roda
gigi planet. Namun, roda gigi planet tidak akan mengerakan kedua roda gigi samping. Akan
tetapi roda gigi planet oleh rumah diferensial akan berputar di sekitar gigi samping dimana
roda pada jalan yang kering. Sebagai hasilnya, roda akan tergelincir, dan kendaraan tidak
bergerak.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pengunci deferensial, yang bertujuan untuk
menyatukan antara roda gigi samping kiri dan roda gigi samping kanan.
a. Pengunci deferensial menual.
Dengan terkuncinya salah satu poros aksel dengan rumah diferensial maka tidak akan
terjadi slip salah satu roda (Mencegah) slip salah satu roda saat roda kiri dan kanan
koefisien geseknya tidak sama. Setelah kendaraan sudah keluar dari lumpur pengunci
harus dilepas, jika lupa penggerak aksel bisa pecah.
Cara kerja dari diferensial kopling pelat banyak ditunjukkan pada Gambar dibawah
ini. Ketika kendaraan bergerak lurus ke depan, diferensial bekerja dengan cara yang
sama sebagai diferensial standar,
Gambar 149. Posisi Jalan Lurus
Ketika belok, kendaraan kehilangan traksi pada satu roda, menyebabkan roda slip,
Gambar16-19B. Sejak roda mengalami slip, roda gigi planet tidak menekan pada
roda gigi samping pada roda yang slip. Gigi samping juga tidak menekan ke arah
rumah deferensial, dan plat-plat kopling roda yang slip tidak ditekan. Ketika terjadi
slip yang besar maka roda gigi samping menekan plat- plat kopling sehingga daya
diberikan ke roda-roda secara merata.
Seperti ditunjukkan dalam Gambar diferensial torsi memiliki dua Central Worm yang
disebut sebagai poros roda gigi cacing. Satu poros roda gigi cacing melekat pada
setiap poros as roda. Worm wheel menumpang dan didorong oleh roda gigi cacing
pada poros as roda. Worm wheel berada didalam rumah diferensial. Memacu pada
hubungan antara roda gigi cacing dan worm wheel membentuk hubungan antara
dua poros gandar. Worm Wheel tidak dapat memutar gigi poros, sehingga mereka
mengunci diri pada gigi. Dengan cara ini, daya ditransmisikan ke roda gigi cacing
pada poros dan as terkunci.
Selama kendaraan berjalan lurus ke depan operasi, diferensial bekerja seperti
diferensial standar. Ketika kendaraan belok, atau ketika salah satu roda slip, terjadi
kecepatan relatif dari roda-roda. Perbedaan kecepatan ini ditularkan dari poros
yang berputar lebih cepat ke yang lebih lambat.
1. Aksel Banjo
Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial, biasa digunakan
pada kendaraan sedan, Station dan Jep.
2. Aksel Spicer
Naf roda terpasang kokoh pada pipa aksel melalui dua buah bantalan dan poros
penggerak aksel hanya berfungsi menggerakkan / memutar roda sehingga berat
kendaraan seluruhnya dijamin / dipikul oleh pipa aksel, tidak diteruskan ke poros
penggerak aksel, gaya ke samping juga tidak diteruskan ke poros penggerak aksel.
Konstruksi ini paling aman / baik karena poros penggerak tidak menahan berat dan
gaya ke samping kendaraan. Mahal dan banyak digunakan pada mobil berat ( misal:
truk dan bus ).
b. Poros penggerak suspensi indipenden
Poros penggerak suspensi indipenden yang digunakan pada kendaraan terdiri dari poros
dengan sendi fleksibel. Sendi Fleksibel memungkinkan setiap roda untuk bergerak secara
independen dari bodi kendaraan satu sama lain.