INDUKSI
Klasifikasi Motor Listrik
PENDAHULUAN
Arus rotor motor induksi bukan diperoleh dari sumber tertentu.
Ns Nr
Slip(%) x100
Ns
Ns = kecapatan putaran sinkron/ stator (rpm)
Tmaks
S
S=1 S=0
14
KONSEP MEDAN PUTAR
Prinsip Kerja
t0 t1 t2 t3 t4 t5 t6
FT
T
F
Fa
c
F
a
x
ia ib ic -c -b
FFbc
a b
x x
Fa
F
Fb
FT Fa
F
ib ia ic ib ia ic
Fa
b c Fa FT
Fc
ia ic ib ia
Fc
ic ib
b
F
FFcb
-a
ic ia ib
c
F
Fb
T
F
FT
Prinsip Kerja
t0 t1 t2 t3 t4 t5 t6
a
x
ia ib ic -c -b
Fb
x x
ib ia ic ib ia ic
FT Fa
ic ib ia ic ib ia b c
Fc
ic ia ib -a
t0 t1 t2 t3 t4 t5
FT
T
F F
c
Fa
xa xa xa xa xa
xa
-c -b -c -b -c -b -c -b -c -b
FT Fa x Fb
F x x x -c -b x Fc x x x x x
a
Fa
F
x x
Fb
Fc
Fb
b c
b
b b c b c b c b c
Fa FT Fa
F
Fc b c Fb
Fc
c
F
-a -a -a -a -a
Fb
-a
T
FT
F
Mode Operasi
+T Bila ns > nr mesin berfungsi
Sebagai motor.
Plugging
Motor
1.0 0 -1.0 S
Generator
E1 I2 R 2 X 2
V1 E1 I1 R1 X1
I0 IC2 I2m
RANGKAIAN PENGGANTI MOTOR
INDUKSI
a 2 R 2
s
cos =
2
a 2 R 2
2
s a 2
X 2
P = T
P = 3 E1 I '2 cos
P 3 E1 '
T= = I 2 cos
P 3 V1 '
Bila Z1dianggap kecil T = = I 2 cos
KURVA TORSI DAN SLIP
3 s a R 2
T = V 2 2
a R s a X
2 2
1 2 2 2
2 2
dT
T diperoleh bila =0
ds
maks
R
saat : s = 2
X 2
3 V12
Tmaks =
2 a 2 X 2
1. Sebuah motor induksi mempunyai tahanan rotor dan reaktansi
rotor masing-masing 20,5 Ohm dan 6,48 Ohm. Jika pada rotor
dilalui arus sebesar 3,62 A. Hitunglah tegangan (ggl) pada Stator
E1 = 3,65 (20,5 + 6,48) = 98,5 Volt
Pussiiiinggg..
Torka Motor Induksi torque: tanaga
putaran kopel
I1 R1 X1 a2R2/S a2X2
I0
I2 P T 3E1 I 2' cos
V1 RC XM E1
Bila Z1 = R1 +jX1 dianggap kecil
maka E1 = V1 , dan T adalah :
E1 4.44 f1 N1 p K1 3 Sa 2 R2
T V2
1
a 2
R2 2
S 2 a2 X 2 2
E2 4.44 f1 N 2 p K 2
Harga S untuk mendapatkan T maks
E1
I
' dT
0 maka didapat Tmaks pada
a
2 2 2
2
R2 / S a2 X 2 dS
R2 3V12
S dan TMaks
a 2 R2 / S X2 2a 2 X 2
cos
a 2
R2 / S 2
a2 X 2 2
Daya motor Induksi
Daya masuk Stator :
P1 3V1 I1 cos
Daya masuk rotor :
P2 3 I
' 2 2 R2
2 a
S
Daya keluar rotor ( P mekanis )
1 S
Pm 3 I 2
' 2 2
a R2
S
Rugi-rugi daya :
' 2
Pr 3 I 2 a 2 R2
Sehingga P 2 : Pm : Pr = 1 : ( 1 - S ) : S
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR
INDUKSI
Umumnya berputar dengan kecepatan konstan, mendekati
kecepatan sinkronnya.
Pada penggunaan tertentu dikehendaki adanya pengaturan
putaran.
Pengaturan kecepatan putaran motor induksi dapat dilakukan
dengan beberapa cara :
1. Mengubah jumlah kutub motor
2. Mengubah frekuensi masukan
3. Mengatur teganan masukan
PENGATURAN DENGAN MENGUBAH
JUMLAH KUTUB
120f
n =
p
S
ns baliknya.
Jumlah kutup dapat diubah2 dengan meren
Dari persamaan diatas diketahui bahwa dengan mengubah f semakin besar maka
Menyebabkan kecepatan motor akan semakin besar juga dan sebaliknya.
Pengaturan Motor Induksi
Mengatur tegangan jala jala :
Besarnya kopel motor induksi sebanding
3 Sa 2 R2 dengan pangkat dua tegangan yang di
T V2
1
a 2
R2 S a X 2
2 2 2 2
berikan ( V1) T = k V2.
T = V 2 2
a R s a X
2 2
1 2 2 2
2 2
Pengaturan motor induksi
Pengaturan tahanan luar Penambahan tahanan luar
R2 pada rotor belitan sampai
T harga tertentu dapat torka
Start maksimum.
Penambahan tahanan luar
juga diperlukan untuk memba
tasi arus awal yg besa saat
Start.
Dengan mengubah2 tahanan
luar juga diperlukan untuk me
ngatur kecepatan motor.
R2 naik
Cara ini mengakibatkan rugi
daya yang cukup besar pada
rotor
n4 n3 n2 n1 n
T = V 2 2
a R s a X
2 2
1 2 2 2
2 2
MOTOR INDUKSI SATU FASA
Hubungan Delta
Hubungan Bintang
NAMEPLATE MOTOR INDUKSI
INFORMASI PADA NAMEPLATE
Horse Power =: Kemampuan putaran rotor menggerakkan beban
makimum.1HP = 746 W
Volt : biasanya mempunyai toleransi 10 %
AMPS : Kemampuan motor dengan beban maksimum
HERZT : Frekuensi jaringan listrik
RPM : Kecepatan putaran rotor saat tersambung beban maksimum
Service Factor : Faktor perkalian kemampuan daya mekanik dimana motor
bisa dioperasikan
INSULATION CLASS
daya keluaran
=
daya masukan
Px eff
Beban= 1
HP x0,746