Anda di halaman 1dari 14

Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan ISSN 1978-2365

Vol. 11 No. 1 Juni 2012 : 27 - 40

EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK


TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)
Studi Kasus: PLTMH Kombongan, Kab. Garut, Jawa Barat

EVALUATION ON THE PERFORMANCE OF MICROHYDRO POWER


PLANT (PLTMH)
Case Study: PLTMH Kombongan, Garut, West Java

Subhan Nafis1), Akbar Berlian2), Tri Anggono3), dan Hasan Maksum4)


Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan
dan Konservasi Energi
Jl. Ciledug Raya Kav. 109 Telp.(021)7203530, Cipulir Kebayoran Lama Jak-sel.
subhan_nafis@yahoo.co.id

ABSTRAK
Setiap pembangkit tenaga listrik yang telah dibangun dan dilakukan pengujian operasi oleh
kontraktor, harus melaksanakan uji laik operasi oleh pihak ketiga untuk memastikan pembangkit
beroperasi dengan baik dan efisien. Kegiatan evaluasi kinerja pembangkit listrik di Indonesia
merupakan usaha jasa penunjang tenaga listrik yang telah diatur dalam Undang Undang No 30
tahun 2009. Dalam tulisan ini disajikan hasil pengujian uji kinerja pada PLTMH Kombongan
sebagai bentuk pelaksanaan Undang-undang tersebut dengan mengikuti aturan atau standar
internasional pengujian kinerja pembangkit listrik tenaga air skala kecil (IEC 60041). Cakupan
evaluasi sistem ketenagalistrikan PLTMH Kombongan ini hanya sebatas sistem pembangkitan
tenaga listrik yang terdiri dari tubin, generator dan konstruksi sipil secara umum. Evaluasi ini
dilakukan dengan melakukan pengukuran menggunakan power quality analyzer dan water current
meter serta melakukan pemeriksaan terhadap getaran dan kebisingan peralatan. Hasil pengujian
menunjukan bahwa kinerja PLTMH Kombongan masih berada di bawah nilai desain. Hal ini
terkait erat dengan sistem perawatan yang dilakukan dan usia komponen utama pembangkit.

Kata kunci : PLTMH, Uji kinerja, Produksi daya listrik, Debit air.

ABSTRACT

Any power station which has been duly installed and commissioned by contractor should be tested
by a third party to confirm that all its parts and systems are performing their assigned functions
correctly and generating units are operating efficiently.The evaluation of power generation
performance in Indonesia is the power of business support services that have been regulated in
Law No. 30 of 2009. This paper presents results of Kombongan Micro Hydro Power Plant (MHP)
performance test reffering to the rules or international standards of performance testing for small
scale hydro power plant (IEC 60041). Scope of evaluation of the MHP-Kombongan electricity
system is only limited at electric power generation system including the turbine, generator and
civil construction in general. This evaluation is done by performing direct measurement using
portable power quality analyzer, water current meter, examination of equipment vibration and
noise. The analysis results show that MHP-Kombongan performance is still under design
specification due to maintenance system applied and life time of the main components.

Keywords: MHP, Performance test, Electrical power production, Water volume rate.

Diterima redaksi: 3 Mei 2012, dinyatakan layak muat : 1 Juni 2012 27


Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 1 Juni 2012 : 27 - 40

PENDAHULUAN telah dijamin oleh kontraktor atau pihak

Latar Belakang pabrikan[1]. Selain itu sangat penting juga untuk


diperhatikan bahwa efisiensi turbin air tidak
Seiring terjadinya peningkatan kebutuhan
hanya berkaitan dengan kemampuan turbin,
suplai daya listrik ke daerah-daerah pedesaan
tetapi juga perilaku hidrodinamiknya [2]. Sebuah
dan keterbatasan kemampuan finansial
mesin dengan nilai efisiensi yang rata-rata
pemerintah melakukan perluasan jaringan
rendah menunjukkan bahwa desain hidrolik
listrik, sering membuat mikrohidro menjadi
mesin tersebut tidak optimal, selain itu terdapat
alternatif dalam memenuhi kebutuhan listrik
faktor-faktor lain yang dapat mengganggu
masyarakat pedesaan. Hal ini disebabkan
kinerja mesin seperti getaran, belokan pipa,
karena skema mikrohidro yang mandiri
kavitasi, dan lainnya. PLTMH Kombongan
cenderung menghemat biaya perluasan jaringan
merupakan pilot project pengembangan dan
transmisi daya listrik. Untuk memaksimalkan
pemanfaatan tenaga air skala kecil oleh Pusat
pemanfaatan mikrohidro, selain dilihat dari sisi
Penelitian dan Pengembangan Teknologi
sosial, selayaknya pelaksanaan pembangunan
Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan,
PLTMH diikuti dengan pengujian dan evaluasi
dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE) yang
kinerja agar instalasi yang terbangun dapat
dibangun pada tahun 2007 dengan kapasitas
berjalan dan memiliki kinerja yang optimum.
daya sebesar 165 kW. PLTMH ini dibangun di
Selain itu sebagai sebuah instalasi pembangkit
Dusun Kombongan, Desa Pakenjen, Kecamatan
listrik, wajib dilaksanakan uji laik operasi
Pamulihan, Kabupaten Garut. Dusun
PLTMH oleh pihak ketiga diluar pemberi dana
Kombongan terletak 53,5 KM ke arah selatan
dan penyedia. Kegiatan evaluasi kinerja
kota Garut, Propinsi Jawa Barat.
pembangkit listrik di Indonesia merupakan
usaha jasa penunjang tenaga listrik yang telah
diatur dalam Undang Undang No 30 tahun
2009. Uji kinerja Peralatan elektro-mekanikal
pada PLTMH pada dasarnya merupakan
kewajiban kontraktor dalam usaha pelaksanaan
pembangunan PLTMH yang sekaligus dapat
memberikan masukan strategis pada proses
perancangan dan fabrikasi. Penilaian kinerja
Gambar 1. Peta Wilayah
sebuah turbin air umumnya mengacu pada
PLTMH-Kombongan-Garut
aturan bahwa efisiensi sebuah mesin
pembangkit dengan output daya listrik dan
PLTMH ini direncanakan memiliki dua
variasi tinggi jatuh air (head) pada jangkauan
sistem penyaluran daya produksi, yaitu sistem
(range) tertentu harus memenuhi efisiensi yang
interkoneksi (on grid) dan sistem terisolasi (off

28
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 1 Juni 2012 : 27 - 40

Ketentuan Pengukuran Debit Absolut tekanan diperoleh dari Pressure Gauge yang
Dengan Metode Profeller-Water Current dipasang pada saluran masuk turbin atau pada
Meter, Reference: IEC-60041 (1991), adapter pipe. Penentuan pemasangan alat
Clause 10.2 ukur tekanan juga diatur dalam pedoman.
Pengukuran Head Pada Bendung, Sedangkan data temperatur bearing diukur
Reference: IEC-60041 (1991), Clause dengan termo kopel. Peralatan ukur power
10.6.4 quality analyzer dipergunakan untuk
Pedoman Pengukuran debit air dalam mengukur dan merekam daya yang terbangkit.
Saluran Terbuka, Reference: Clause 10.2.5 Pengukuran di atas dimulai dari awal start

Ketentuan Untuk Pengukuran Daya generator berputar sampai dengan nilai

Listrik, Reference: IEC-60041(1991), maksimum pembangkitan yang dapat tercapai

Clause 12 dengan melepaskan daya listrik yang


dihasilkan ke ballast load. Pengukuran daya

b. Pengambilan Data listrik dilakukan untuk memastikan nilai

Pengambilan data dilakukan dengan frekwensi, voltase, dan arus yang ditunjukkan

melakukan pengukuran berdasarkan pedoman indikator pada panel kontrol. Semua

yang dipegang meliputi: pengukuran dilakukan secara bersamaan

1. Pengukuran debit air pada saluran untuk setting daya mulai dari 10 kW hingga

pembawa. 110 kW.

2. Pengukuran debit air pada saluran buang.


3. Pengukuran tekanan air pada saluran c. Analisa Data

masuk turbin. Analisa data dilakukan untuk

4. Pengukuran temperatur pada bearing menghitung secara terperinci nilai efisiensi

5. Pengukuran tingkat kebisingan pembangkit. Dari hasil perhitungan ini dapat

6. Pengukuran daya listrik yang dihasilkan. ditentukan apakah nilai efisiensi pembangkit

Nilai debit air diperoleh melalui perhitungan telah memenuhi spesifikasinya. Selain itu dari

berdasarkan data pengukuran laju aliran air. hasil data yang diperoleh dapat diketahui

Pengukuran laju aliran air dilakukan dengan apakah peralatan utama pada pembangkit

menggunakan Water Current Meter. telah bekerja sesuai spesifikasinya. Evaluasi

Pengukuran dimulai dengan mengetahui sistem ketenagalistikan di PLTMH tempat

terlebih dahulu luas penampang saluran. pelaksanaan kegiatan ini meliputi sistem

Penentuan titik pengukuran diatur dalam pembangkitan tenaga listrik yang berasal dari

standar. Nilai yang digunakan adalah nilai laju generator dan pemakaian daya oleh konsumen

aliran air rata-rata. Nilai debit air diperoleh (masyarakat setempat). Evaluasi ini dilakukan

dari hasil perkalian nilai laju aliran air rata- dengan melakukan pengukuran menggunakan

rata terhadap luas penampang saluran. Data power quality analyzer dan water current

30
Evaluasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
Studi Kasus: PLTMH Kombongan, Kab. Garut, Jawa Barat

meter. Power quality analyzer tersebut sungai. Kondisi bendung masih berfungsi baik
digunakan untuk mengukur dan merekam dengan menaikan muka air dan memasok air
daya yang dibangkitkan. memasuki intake. Kedalaman sungai rata-rata
saat pengukuran adalah 50 cm, dan dengan
Data Umum PLTMH adanya bendung ini, terjadi kenaikan muka air

Lokasi : Dusun Kombongan, Desa Pakenjen, normal menjadi 75 cm. Bendung yang dibuat

Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut. merupakan pasangan batu yang kemudian


diplester. Untuk saluran headrace, PLTMH
1. Gross Head : 46 Meter Kombongan memiliki panjang headrace 1200
2. Net Head : 45,08 Meter meter dengan lebar dasar saluran 80 cm dan
3. Debit Air Desain : 560 liter/detik ketinggian air normal rata-rata 60 cm.
4. Debit Air Maks : 650 liter/detik Sepanjang saluran pembawa ini (head race)
5. Debit Air Min : 225 liter/detik banyak terdapat titik-titik lokasi yang
6. Kapasitas : 165 kW berpotensi terjadi longsoran yang dapat
7. Tipe Turbin : Cross Flow T14 merusak saluran pembawa. Bahkan pada saat
8. Efisiensi desain turbin : 0,74 dilaksanakan pengujian ini, terdapat beberapa
9. Tipe Generator : Stamford Sinkron longsoran dan kerusakan pada saluran, namun
Generator UCI 274H, 210 kVA/168 telah dapat diperbaiki. Hal ini tentu sangat
kW, 1500 rpm 50 Hz mengganggu jumlah debit air yang
10. Efisiensi generator : 0,93 dibutuhkan pembangkit. Berdasarkan hasil
11. Sistem Transmisi : Flat belt Siegling pengukuran yang dilakukan diketahui bahwa
Extremultus GT 40 saluran pembawa memiliki kecepatan rata-
12. Efisiensi transmisi : 0,98 rata aliran sebesar 1,425 meter/detik. Hal ini
13. Penstock : Welded Rolled Steel sesuai dengan perencanaan yaitu kecepatan
Plate, Diameter 570 mm aliran direncanakan 1-1,5 meter/detik. Intake
PLTMH Kombongan dilengkapi pintu air plat
Pemeriksaan Konstruksi Sipil besi dengan poros ulir tunggal. Pada desain
Pemeriksaan konstruksi sipil dilakukan intake ini, pengoperasian pintu air dapat
terhadap bendung (weir), saluran headrace, dilakukan secara manual dengan hand wheel
bak pengendap, saluran pelimpah, pipa regulator, sehingga volume air menuju
penstock, rumah pembangkit, tailrace, dan saluran pembawa dapat diatur secara manual.
pintu air. Bendung PLTMH Kombongan di Pada kenyataannya, volume air yang masuk
desain untuk dapat mengalirkan air sebanyak tidak dapat diatur, karena kerusakan yang
600 liter/detik melewati intake. Bendung terjadi pada intake, sehingga ketika PLTMH
dibangun permanen dengan panjang 25 meter dioperasikan untuk menghasilkan daya hingga
dan memiliki ketinggian 1,25 meter dari dasar 90% kapasitasnya, pembangkit tidak dapat

31
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 1 Juni 2012 : 27 - 40

beroperasi secara maksimal akibat kekurangan


debit air. Sistem bak penenang yang berfungsi
sebagai reservoar air, terdiri atas bak
pengendap (settling basin), saluran pelimpah
(spillway), pipa penguras, saringan
(trashrack), dan bak penenang sendiri.
Kondisi sipil sistem bak penenang tesebut
masih berfungsi dan dalam kondisi baik. Pipa
Gambar 6. Power House dan Pipa
penstock dan rumah pembangkit, masih sesuai Penstock PLTMH Kombongan
rancangan awal dari kontraktor penyedia.
Pemeriksaan Peralatan Mekanikal

Kondisi operasi turbin air pada PLTMH


kombongan relatif masih baik dan aman,
getaran tidak berlebih, kondisi kebisingan
masih di bawah batas yang dipersyaratkan,
dan tidak ada bagian yang retak serta masih
aman terhadap keausan. Perencanaan pada
Gambar 3. Water Intake PLTMH Kombongan
studi awal pembangunan PLTMH, turbin
harus dapat mampu beroperasi stabil pada
rentang debit yang ada. Selain itu turbin juga
direncanakan dapat bekerja optimal pada head
efektif 45,08 meter dan debit 560 liter/detik.

Gambar 4. Saluran pembawa (head race) Pada pengujian kecepatan runaway turbin,
dan titik potensi terjadinya longsoran yaitu pengujian bagian yang berputar pada
turbin dengan kondisi guide van terbuka
penuh dan tanpa beban, turbin masih mampu
beroperasi selama 5 menit. Hal ini sesuai
dengan standar yang digunakan. Secara
keseluruhan kinerja turbin cukup baik pada
pengujian di lapangan, namun dikarenakan

Gambar 5. Bak pengendap PLTMH terjadi kerusakan pada water intake, turbin
Kombongan hanya mampu beroperasi sekitar 110 kW dari
kemampuan terbesarnya 165 kW. Kondisi
bearing katup (guide vane) turbin masih
dalam keadaan baik dan tidak berkarat.

32
Evaluasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
Studi Kasus: PLTMH Kombongan, Kab. Garut, Jawa Barat

Perencanaan nilai efisiensi sistem mengikuti jadwal perawatan. Kondisi Ball


transmisi pada PLTMH Kombongan sekitar (Pelor/gotri) pada bearing masih terlihat baik
98%. Sistem transmisi ini menggunakan flat dan belum mengalami keausan yang dapat
belt siegling extremultus Tipe GT 40 ukuran mengganggu operasi. Secara visual
4794 mm x 160 mm. Dari pengamatan secara persyaratan alignment poros turbin terhadap
visual, kondisi belt ini telah mengalami generator juga masih terpenuhi, demikian juga
kerusakan yang akan membahayakan operasi sistem pendinginannya. Namun dari hasil
PLTMH. Hal ini terjadi karena usia pakai penelusuran usia kopling sudah mendekati
yang telah cukup lama. Sistem transmisi pada jadwal pergantian.
kedua sisi (sisi turbin dan sisi generator)
dilengkapi plummer block bearing set untuk
menumpu poros pulley. Temperatur operasi
bantalan saat pengujian masih dalam batas
yang diijinkan yaitu sekitar 70o C dalam
keadaan operasi normal terus menerus. Selain
itu, tingkat ketegangan belt juga masih sesuai
dengan syarat dalam manual book. Kondisi
kekencangan baut pengunci pulley juga masih Gambar 8. Generator PLTMH
Kombongan
baik.

Manual/ Instruksi Operasi & Pemeliharaan

PLTMH Kombongan dilengkapi


dengan dokumen standar operasi dan sistem
perawatan secara berkala. Namun dari catatan
yang ada, sistem perawatan belum
dilaksanakan secara optimal oleh operator
yang ditunjuk. Metode dan frekuensi
pemeriksaan, perbaikan dan pemeliharaan
Gambar 7. Turbin Cross Flow PLTMH (termasuk gambar teknis manual dari
Kombongan penstock, water gate, katup pembilasan dan
lainnya) telah dijelaskan dalam manual book
Pemeriksaan Peralatan Elektrikal
pembangkit.
Sistem AVR, sistem eksitasi, dan
proteksi tegangan berlebih pada generator Pemeriksaan Sistem Pengkabelan
PLTMH Kombongan ini masih berjalan Ruang lingkup pemeriksaan sistem
dengan normal sesuai perencanaan awal. pengkabelan pada PLTMH Kombongan ini
Sistem pelumasan dari bearing telah meliputi: sistem pengkabelan generator, kabel

33
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 1 Juni 2012 : 27 - 40

Ballast Load, dan kabel konsumen. Dari hasil


pemeriksaan, ikatan kabel di terminal
generator sinkron, ELC, MCCB dan Ballast
Load, beberapa ikatan dalam kondisi sedikit
longgar, dan segera dilakukan pengencangan
ikatannya. Pemeriksaan di atas dilakukan Gambar 9. Panel sistem kontrol PLTMH
dalam kondisi pembangkit tidak beroperasi. Kombongan
Dari hasil pengukuran OHM pada terminal
ballast load heater, dapat dikatakan bahwa HASIL DAN PEMBAHASAN

semua elemen pemanas air celup masih Penentuan Efisiensi Turbin dan Parameter

beroperasi secara normal. Seal elemen yang Terlibat

pemanas air celup dan terminal heater masih Secara umum efisiensi turbin

dalam kondisi baik, namun mengalami sedikit dinyatakan dengan persamaan:

korosi. Pada saat pembangkit dalam kondisi


h=r .................. ..................... (1)
beroperasi, rotary fan pada panel ELC masih
berfungsi dengan baik.
Secara terperinci, untuk perhitungan efisiensi
Pemeriksaan Sistem Kontrol sistem pembangkit tenaga air dinyatakan
Sistem kontrol pada PLTMH dengan persamaan:

Kombongan ini didesain dengan konsep


pembangkit ini pada kondisi dan waktu h= ..... (2)

tertentu tidak ditunggu oleh operator dan


mempertimbangkan sistem sinkronisasi, dan nilai didapat berdasarkan persamaan:

dapat dilakukan baik secara manual maupun


otomatis. Peralatan sistem kontrol masih = + + + +
h
bereaksi sesuai dengan perencanaan awal.
Dari hasil pengujian, diketahui bahwa sistem Sedangkan untuk Daya Hidrolik didapatkan
kontrol tegangan, kontrol beban dan dari persamaan:
kecepatan, kontrol sinkron, dan kontrol
switchgear masih beroperasi dengan baik. (Ph) = g x Hn x r x Q .................... (3)

Dimana:
Ph = Daya Hidrolik (kW)
Pg = Daya keluaran generator (kVA)
hg = Efisiensi Generator
Pth = Daya hilang pada thrust bearing
turbin (Hp)

34
Evaluasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
Studi Kasus: PLTMH Kombongan, Kab. Garut, Jawa Barat

Pgd = Daya mekanikal yang hilang pada pihak kontraktor yaitu sebesar 0,93 dan 45,08
guide bearing (Hp) m. Dalam pengukuran efisiensi ini parameter-
Pau = Daya listrik yang disuplai untuk parameter yang terlibat adalah:
peralatan pendukung (Watt)
1. Debit air (m3/det)
Ptr = Kerugian daya mekanis pada sistem
2. Tinggi jatuh air (m)
transmisi (Hp)
3. Massa jenis air (kg/m3)
PLTMH Kombongan menggunakan 4. Percepatan gravitasi (m/det2)
sistem transmisi mekanik pulley flat belt yang 5. Daya keluaran generator (kVA)
dilengkapi dengan kopling fleksibel. Dengan 6. Efisiensi generator
sistem transmisi ini, maka dapat diasumsikan
Pengukuran yang dilakukan untuk
kerugian daya mekanis (Ptr) dapat diabaikan[5].
mendapatkan nilai parameter-parameter diatas
Untuk daya listrik yang disuplai bagi
harus mengacu pada standar yang telah
peralatan pendukung (P au) dapat dihilangkan
ditetapkan.
dengan mengukur daya keluaran generator
sebelum terjadi konsumsi daya listrik oleh
Pengukuran Debit Air
peralatan pendukung. Selanjutnya dalam
Pengukuran debit air diperoleh dengan
pengujian pembangkit listrik skala kecil
mendapatkan data laju aliran air. Menurut
kerugian bantalan dapat diabaikan[2], sehingga
standar yang digunakan yaitu IEC-60041
persamaan efisiensi akan menjadi seperti
(1991)[4] ada beberapa metode yang dapat
berikut:
digunakan untuk pengukuran ini, di antaranya
h adalah
h= ............................... (4)
r 14. Current meter method
Dimana: 15. Pitot tube gauging
16. Pressure-time method (Gibson method)
h = Efisiensi Sistem 17. Tracer methods
18. Ultrasonic method
= Daya keluaran generator (kVA)
19. Weirs
h = Efisiensi Generator
20. Standardised differential pressure devices
= Percepatan gravitasi (m/det2) 21. Volumetric gauging method
Pada kegiatan kali ini metode yang
= Net Head (m)
digunakan adalah dengan menggunakan
= Massa jenis air (kg/m3)
Profeller Water Current Meter Method untuk
= Debit air (m3/det) mendapatkan nilai debit air. Hasil pengukuran

Untuk nilai efisiensi generator dan net debit air dan perhitungan efisiensi sistem

head digunakan data hasil pengukuran oleh dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.

35
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 1 Juni 2012 : 27 - 40

Tabel 1. Hasil pengukuran debit dan pada saat Q/Qmak 1, disamping itu untuk
perhitungan efisiensi sistem. perubahan debit sampai dengan Q/Qmak 0,2
Debit Air Pengujian menunjukan harga effisiensi yang relatif
Efisiensi
(liter/detik)
tetap[6].
70 0
98 20
155 29 Pengujian Daya Keluaran Maksimum
209 33 Kapasitas daya pembangkitan
309 42 maksimum yang dapat dihasilkan oleh
426 48 PLTMH Kombongan pada saat pengukuran
545 63
seperti yang terlihat pada Gambar 10 adalah
655 60
sebesar 150 kW dari kapasitas desain sebesar
Dari Tabel 1 di atas terlihat bahwa 165 kW. Namun, setelah mencapai titik
efisiensi pembangkit cenderung meningkat tersebut daya yang dihasilkan langsung turun
seiring dengan pertambahan nilai debit air. mencapai titik nol dikarenakan air yang ada
Namun selanjutnya nilai efisiensi mengalami pada bak penenang sudah habis masuk ke
penurunan. Hal ini disebabkan desain turbin dalam saluran menuju turbin. Hal ini terjadi
yang direncanakan bekerja optimal pada debit karena terdapat kerusakan pada gate van
sekitar 560 liter/detik, yang ditentukan sehingga gate tidak dapat dibuka penuh
berdasarkan data hidrologi dari data studi 100%. Nilai maksimum pembangkitan yang
kelayakan sebelumnya. Hal ini ditentukan dapat dimungkinkan untuk bekerja secara
dengan menghitung nilai debit maksimal yang stabil dan konstan ada pada kisaran 130 kW
tersedia dari sumber air. Sehingga setelah seperti yang diperlihatkan pada Gambar 11.
nilai debit telah melebihi 560 liter/detik, nilai Namun pengujian ini hanya dilakukan sesaat
efisiensi akan mengalami penurunan. Estimasi mengingat hal tersebut dilakukan hanya untuk
debit optimal yang diperoleh akan memastikan nilai maksimum yang dapat
berpengaruh terhadap perhitungan segitiga dioperasikan secara stabil, kemudian operasi
kecepatan pada desain turbin, yang secara PLTMH dikembalikan ke nilai tengah
langsung akan berpengaruh terhadap pembangkitannya untuk memenuhi kebutuhan
perhitungan runner, rancangan governor, listrik masyarakat sekitar pembangkit.
desain mekanisme guide van, serta desain
pulley yang akan digunakan. Sehingga ketika
debit berada pada nilai yang lebih besar dari
debit optimal, maka terjadi ketidaksesuaian
dengan desain optimal hidrodinamik turbin,
dan cenderung menurunkan nilai efisiensi.
Efisiensi maksimum turbin cross flow dicapai

36
Evaluasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
Studi Kasus: PLTMH Kombongan, Kab. Garut, Jawa Barat

generator mengalami perubahan yang


signifikan secara kontinyu.
160000 50.12
50.10
140000
50.08 390.00 250
120000 50.06 385.00 200

Tegangan (V)
W 50.04 380.00

Hz

Arus (A)
a 100000 150
50.02
t 375.00
t 80000 50.00 100
370.00
49.98
60000 365.00 50
49.96
40000 49.94 360.00 0
0 2 3 5 6 8 10 1113 14 16 18 1921 22 24 0 5 101419242934384348535862
Waktu (Menit) Waktu (Menit)
Daya Nyata Frekuensi tegangan arus
Evaluasi
Gambar 10. Kinerja Pembangkit
Pengukuran daya Gambar
Listrik Tenaga 12. Pengukuran
Mikrohidro (PLTMH) tegangan dan arus

keluaran maksimum PLTMH Kombongan, Kab. Garut, keluaran


generator
Studi Kasus: Jawa Baratgenerator

160000 60.00 Pada waktu pengukuran daya terbangkit


140000 50.00 dari generator yang diatur pada keluaran
120000
40.00 sebesar 65 kW mulai sore menjelang malam
100000
Watt

80000 30.00 hari seperti yang tertera pada Gambar 13,


Hz

60000 20.00 terlihat adanya penurunan frekuensi listrik


40000
10.00 dari 50 Hz menjadi 41 Hz. Hal ini
20000
0 0.00 mengindikasikan bahwa daya keluaran yang
0 5 1014 19 2429 34 38 4348 53 58 62 dihasilkan oleh generator tidak dapat
Waktu (menit)
Daya Nyata Frekuensi memenuhi besarnya kebutuhan daya listrik

Gambar 11. Pengukuran daya keluaran pelanggan. Untuk itu dilakukan pengaturan
daya pembangkitan dari generator hingga
generator untuk nilai maksimum yang stabil
mencapai 80 kW agar dapat menstabilkan
Tegangan listrik yang dihasilkan pada
kembali frekuensi yang dihasilkan dari
saat generator bekerja secara stabil dan
generator. Bahaya yang dapat diakibatkan dari
konstan berada pada kisaran 380 385 V
pergeseran besar frekuensi ini adalah dapat
(Gambar 12). Hal ini menunjukkan bahwa
merusak generator yang sedang bekerja serta
sistem kendali dan generator dapat berfungsi
peralatan elektronik yang terdapat pada
dengan baik untuk dapat membangkitkan
pelanggan.
tenaga listrik yang aman dikonsumsi oleh
pelanggan. Fluktuasi besarnya tegangan listrik
yang dihasilkan dalam kisaran 370 385 V
akan tampak apabila arus yang dihasilkan oleh

37
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 1 Juni 2012 : 27 - 40

80000 51.00 air yang tersedia dan akan mempengaruhi


49.00 efisiensi sistem pembangkit.
75000
47.00
Watt

70000 45.00 Perbandingan effisiensi Pengukuran VS Desain


PLTMH Kombongan-Garut
65000

Hz
43.00

41.00 70
60000
39.00 60
55000

Effisiensi (%)
50
37.00
40
50000 35.00 30
0
12
23
35
47
59
70
82
94
106
117
20
10
Waktu (Menit) 0
0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600 660 720
Daya Nyata Frekuensi
Debit (Liter/Detik)

Gambar 13. Pengukuran daya keluaran Effisiensi Desain


Effisiensi Pengukuran
generator
Gambar 14. Perbandingan efisiensi turbin
Perbandingan Efisiensi Desain Pembangkit
dengan Hasil Pengujian hasil pengujian dengan efisensi desain

Dari hasil pengukuran, dapat dilihat Dari grafik terlihat bahwa efisiensi
pada Gambar 14 bahwa efisiensi berdasarkan perencanaan dan hasil pengujian sama-sama
hasil pengujian berada di bawah efisiensi yang mengalami kenaikan seiring dengan
direncanakan pada variasi debit yang ada. Hal pertambahan nilai debit air, hingga melewati
ini dapat terjadi karena faktor usia pembangkit debit air optimal yaitu sekitar 560 liter/detik
atau terjadi endapan dan longsoran pada efisiensi mengalami penurunan. Kedua
saluran pembawa dan bak penenang. Selain efisiensi maksimal pada hasil pengujian dan
itu dalam laporan ini perlu dilakukan kembali desain, sama-sama berada pada kisaran 550-
perhitungan nilai error pada peralatan ukur 560 liter/detik. Kenaikan nilai efisiensi
yang digunakan karena riwayat kalibrasi pengujian pada rentang debit antara 300
peralatan telah melewati masa penggunaanya. sampai 560 liter/detik cukup besar, sedangkan
Nilai-nilai efisiensi komponen utama seperti pada desain hanya sedikit terjadi perubahan
turbin dan generator akan mengalami nilai efisiensi. Nilai efisiensi pembangkit
penyusutan seiring bertambahnya jam operasi sama-sama dapat diketahui setelah debit air
pembangkit. Terlebih lagi jika pergantian mencapai nilai lebih dari 70 liter perdetik.
spare part pada komponen penggerak utama Pada pengujian yang dilakukan, debit air yang
tidak dilakukan sesuai jadwal. Endapan dan diperoleh dapat dihasilkan hingga di atas 1500
longsoran pada saluran pembawa dan bak liter/detik pada daya sebesar 110 kW. Namun
penenang juga cenderung mengurangi debit hal ini tidak disertakan pada laporan berikut,
sebab pada desain perencanaan, debit
38
Evaluasi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
Studi Kasus: PLTMH Kombongan, Kab. Garut, Jawa Barat

maksimal yang ditampilkan sampai kisaran pembuat, hal ini disebabkan oleh usia
700 liter/detik saja. Hingga untuk peralatan dan terjadinya endapan pada
memudahkan perbandingan efisiensi ini, batas saluran pembawa dan bak penenang atau
debit yang digunakan mengikuti desain pada belum dilakukannya perhitungan nilai
studi awal perencanaan pembangunan. eror dari alat ukur yang digunakan.

KESIMPULAN DAN SARAN Saran

Kesimpulan 1. Pemeliharaan peralatan penelitian seperti


peralatan pengukuran dan pengujian
Dari penelitian ini dapat ditarik
harus dilakukan secara berkala dan
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
memiliki riwayat yang jelas agar kondisi
1. Kondisi komponen-komponen utama peralatan penelitian terpantau dengan
PLTMH seperti generator, turbin, gate baik, sehingga tidak ada lagi kerusakan
van, serta sistem kontrol pembangkit peralatan yang tidak terdeteksi oleh unit
masih bekerja sesuai spesifikasinya pemeliharaan.
meskipun tidak ditemukan riwayat 2. Pelaksanaan perbaikan kerusakan pada
perawatannya. Demikian pula dengan PLTMH agar daya output maksimal
kondisi water heater sebagai ballast load dapat tercapai.
masih bekerja sesuai perencanaan. 3. Kalibrasi peralatan penelitian juga
2. Konstruksi bangunan sipil yaitu bendung seharusnya dilakukan sesuai jadwal.
(weir), saluran headrace, bak pengendap, 4. Sebagai sebuah fasilitas penelitian,
saluran pelimpah, pipa penstock, rumah pembangkit PLTMH milik P3TKEBTKE
pembangkit, dan tailrace masih berada sebaiknya menyediakan lokasi
dalam kondisi baik. penempatan peralatan ukur atau peralatan
3. Terjadi kerusakan pada pintu masuk air uji tambahan, karena dari kondisi yang
(water intake) menuju saluran pembawa ada sangat sulit melakukan beberapa
yaitu intake tidak dapat dibuka penuh pengukuran, misalnya mengukur torsi,
sehingga debit air maksimum yang debit air dalam penstock, dan lainnya.
dibutuhkan tidak dapat tercapai, hal ini
DAFTAR PUSTAKA
mengakibatkan daya pembangkitan
maksimum yang dapat dihasilkan oleh 1. Ghosh, S., Mali, S., and Kshirsagar,
J.T., 2010. Performance Testing of A
PLTMH Kombongan rata-rata di bawah Low Head Small Hydro Power (SHP)
120 kW dari yang seharusnya sekitar 160 Plant-Zho Suwei (Taiwan). IGHEM-
kW. 2010, Oct 21-23, 2010, AHEC, IIT
Roorkee, India.
4. Nilai efisiensi turbin hasil pengujian
masih berada di bawah nilai desain dari

39
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 1 Juni 2012 : 27 - 40

2. March, P.A., Almquist, C.W., and Wolff,


P.J., 2005. Best Practice Guidelines
for Hydro Performance Processes.
3. Chandran, A.T., Anil, G., and
Chandapillai, J., 2010. Development and
Testing of A Cross Flow Turbine.
IGHEM-2010, Oct 21-23, 2010, AHEC,
IIT Roorkee, India.
4. IEC:60041 (1991), International
Standard: Field acceptance tests to
determine the hydraulic performance of
hydraulic turbines, storage pumps and
pump turbines, Third Edition.
5. Sularso., Suga, K., Dasar Perencanaan
dan Pemilihan Elemen Mesin, Pradya
Paramita, Jakarta, 1991.
6. Meier, U., 1981. Local Experience With
Micro-Hydro Technology. St. Gall Swiss
Center For Appropriate Technology
(SKAT).

40

Anda mungkin juga menyukai