Anda di halaman 1dari 5

PLT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI

(PLTPB)

NAMA ANGGOTA :
 YOGA BAGUS RAMADHAN (1310197005)
 FAIRUZ IFTINAN DYCHA (1310197011)
 RAFFIF ARIESANDI ROLA (1310197016)
 AHMAD NURKHOLIS MAJID (1310197022)
KELAS : 2 D4 PLN
DOSEN : Lucky Pradigta Setiya Raharja, S.ST, MT

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2021
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI
(PLTPB)

I. Pengertian Energi Panas Bumi


Energi geothermal merupakan sumber energi terbarukan berupa energi thermal
(panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Istilah geothermal berasal dari
bahasa Yunani dimana kata “geo”, berarti bumi dan “thermos”, berarti panas, menjadi
geothermal yang juga sering disebut panas bumi. Energi panas di inti bumi sebagian
besar berasal dari peluruhan radioaktif dari berbagai mineral di dalam inti bumi.
Energi geothermal merupakan sumber energi bersih bila dibandingkan dengan
bahan bakar fosil karena sumur geothermal melepaskan sangat sedikit gas rumah kaca
yang terperangkap jauh di dalam inti bumi, ini dapat diabaikan bila dibandingkan
dengan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Ada cukup energi geothermal di dalam inti bumi, lebih dari kebutuhan energi dunia saat
ini. Namun, sangat sedikit dari total energi panas bumi yang dimanfaatkan pada skala
global karena dengan teknologi saat ini hanya daerah di dekat batas-batas tektonik yang
menguntungkan untuk dieksploitasi.
Indonesia adalah salah satu dari negara-negara berkembang ini yang meghadapi
perningkatan permintaan listrik sebanyak 10% setiap tahunnya (terutama di pulau-pulau
di luar Jawa) dan karena itu negara ini membutuhkan tambahan kapasitas untuk
menghasilkan listrik sekitar 6 Giga Watt per tahun. Rasio kelistrikan Indonesia - yaitu
persentase rumah tangga Indonesia yang terhubung dengan jaringan listrik - sekitar
80,38% pada akhir 2013, mengimplikasikan bahwa masih ada sekitar 50 juta penduduk
Indonesia yang tidak memiliki akses listrik. Pemerintah Indonesia memiliki harapan-
harapan tinggi untuk energi geothermal. Indonesia memiliki cadangan-cadangan
geothermal terbesar di dunia, karena itu Pemerintah bertujuan meningkatkan peran
energi geothermal sebagai penghasil listrik. Karena permintaan energi meningkat tajam
di Indonesia (negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara) - karena pertambahan
penduduk dikombinasikan dengan ekspansi struktural ekonomi menyebabkan semakin
bertambahnya jumlah kalangan menengah dan juga pertumbuhan industrialisasi dan
investasi-investasi baru - Pemerintah, baru-baru ini, telah melakukan usaha-usaha untuk
mempermudah investasi dalam ekspansi geothermal setelah selama ini cenderung
mengabaikan sektor ini.
Potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia berdasarkan data Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Kita memiliki potensi
energi panas bumi sebesar 27.000 MW yang tersebar di 253 lokasi atau mencapai 40%
dari cadangan panas bumi dunia. Dengan kata lain, kita merupakan negara dengan
sumber energi panas bumi terbesar di Dunia.
II. Prinsip Kerja Pembangkit Energi Panas Bumi
Terdapat tiga macam teknologi yang digunakan untuk mengkonversi panas yang
bertemperatur tinggi menjadi listrik, yaitu:
a. Flash Steam Power Plant
Pada tipe ini cairan panas merupakan energi utama untuk menggerakan turbin.
Teknologi ini bekerja pada suhu uap reservoir yang sangat panas (>235 derajat
celcius) dan air yang tersedia di reservoir amat sedikit jumlahnya. Teknologi ini
merupakan teknologi tertua yang telah digunakan di Lardarello, Italia pada tahun
1904.
Pada umumnya cairan ini berupa cairan asin yang disebut brine dan
megandung banyak mineral. Cairan ini tidak bisa langsung disalurkan melalui pipa
karena dapat menyebabkan korosi. Cairan ini harus dipisahkan antara air dan uap. Uap
yang telah dipisahkan disalurkan ke pembangkit melalui pipa. Uap dikumpulkan pada
suatu wadah dan kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin. Uap yang
meninggalkan turbin dikondensasikan untuk memaksimalkan kinerja turbin. Pada
umumnya uap tersebut dikondensasi dengan cara direct contact condenser.

Jenis ini sesuai untuk PLTP kapasitas kecil dan untuk kandungan gas yang
tinggi. Contoh jenis ini di Indonesia adalah PLTP Kamojang 1 x 250 kW dan PLTP
Dieng 1 x 200. Jika uap kering yang tersedia dalam jumlah yang lebih besar, dapat
dipergunakan PLTP jenis Condensing, dan dipergunakan kondensor dengan
kelengkapannya yang seperti menara pendingin dan pompa. Tipe ini sesuai untuk
kapasitas yang lebih besar. Seperti contohnya adalah PLTP Kamojang 1 x 30 MW dan
2 x 55 MW, serta PLTP Drajad 1 x 55 MW.
b. Dry Steam Power Plant
Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di atas
suhu 1750 C dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam Power
Plants. Tipe ini menggunakan uap basah sebagai sumber energinya. Uap ini perlu
dipisahkan antara air dan uapnya. Pada awalnya uap basah yang keluar berasal dari
cairan bertemperatur tinggi yang ada di perut bumi. Uap basah biasanya mengandung
20% uap dan 80% air. Berdasarkan hal ini diperlukan separator untuk proses
pemisahannya. Uap yang sudah dipisahkan diteruskan ke turbin untuk menggerakkan
generator, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam perut bumi. Proses
penyuntikan air ini selain untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah, air yang
sudah diinjeksi akan mengalami proses pemanasan lagi yang nantinya dapat
dimanfaatkan. Tipe ini merupakan tipe yang sering digunakan di Indonesia.
Contohnya adalah PLTP Salak dengan 2 x 55 MW.

c. Binary Cycle Power Plant


Pada tipe ini batuan panas merupakan sumber energinya. Batuan panas pada
perut bumi merupakan akibat dari kontak dengan sumber panas bumi yaitu
magma. Teknologi ini dapat dioperasikan pada suhu rendah yaitu antara  90o - 175o C.
Pada proses pemanfaatannya, air disuntikan ke dalam batuan panas dan nantinya akan
diambil uap panas dari proses tersebut. Uap panas ini digunakan sebagai penggerak
turbin karena letak sumber batuan panas ini jauh di dalam perut bumi. Untuk
pemanfaatannya diperlukan teknik pengeboran khusus yang memerlukan biaya yang
relatif tinggi. Keuntungan dari teknologi binary-cycle ini adalah dapat dimanfaatkan
pada sumber panas bumi bersuhu rendah. Selain itu teknologi ini tidak mengeluarkan
emisi, karena alasan tersebut teknologi ini diperkirakan akan banyak dipakai dimasa
yang akan datang. Sedangkan kedua teknologi yang dijelaskan sebelumnya 
menghasilkan emisi karbon dioksida, nitritoksida dan sulfur, namun 50x lebih rendah
dibanding emisi yang dihasilkan pembangkit minyak.
III. PLTPB Di Indonesia
1. PLTP Kamojang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Merupakan
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi tertua di Indonesia yang pertama kali
dibuat pada tahun 1982. PLTP ini dioperasikan oleh PT. Pertamina Geothermal
Energy (PGE) yang mampu memproduksi hingga 375 MW listrik. PLTP
Kamojang terdiri atas lima unit yaitu PLTP Kamojang I, Kamojang II, Kamojang
III, Kamojang IV, dan Kamojang V.
Kamojang Power Generation and O&M Services Unit mengelola 7 unit
Pembangkit Tenaga Listrik Panas Bumi yang berkapasitas sebesar 375 MW.
Kamojang POMU mengelola 3 Sub Unit yaitu PLTP Kamojang (3 Unit) di
Kabupaten Bandung, PLTP Darajat (1 Unit) di Kabupaten Garut dan PLTP
Gunung Salak (3 Unit) di Kabupaten Sukabumi. Panas bumi merupakan salah
satu sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable) dan ramah lingkungan.
Selain UPJP Kamojang mengelola pembangkit yang dimiliki Indonesia Power,
Perusahaan juga mengelola jasa O&M milik PLN yaitu PLTP Ulumbu dengan
kapasitas terpasang 4 x 2,5 MW.
Sebagai bagian dari tata kelola perusahaan yang baik, Indonesia Power Kamojang
POMU melakukan Program Tanggung Jawab Sosial atau lebih sering dikenal
dengan Program CSR (Corporate Social Responsibility).
Diantaranya adalah budidaya tanaman kopi pelag yang ditanam di kaki Gunung
Papandayan oleh mitra binaan sebagai tanaman penyangga untuk mencegah
longsor di daerah pegunungan dan sebagai area tangkapan air yang fungsinya
sebagai natural recharge sumber uap panas bumi.
Selain itu Kamojang POMU juga melakukan pemberdayaan pada nelayan ikan di
Situ Bagendit yang merupakan area obyek wisata di wilayah Garut untuk
membudidayakan ikan nila dan juga mengolahnya menjadi produk camilan
bernama Laux Leutix. Kamojang POMU juga melakukan program penanaman
1000 pohon dalam periode hingga 2021 untuk mengurangi emisi CO2.

Anda mungkin juga menyukai