Progam Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman
Abstrak
Indonesia mempunyai potensi panas bumi yang sangat besar, hal ini disebabkan
Indonesia dilalui oleh deretan pegunungan api (ring of fire). Indonesia merupakan
negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia dengan memiliki 40% dari total
potensi energi panas bumi dunia, yaitu 28.000 MW sampai saat ini baru 4% yang baru
digunakan. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) merupakan suatu tempat
pembangkitan energi listrik dengan cara memanfaatkan energi panas dari dalam bumi
berupa uap yang dikonversikan menjadi energi mekanik menggunakan turbin uap dan
energi mekanik tersebut digunakan untuk memutar generator sehingga menghasilkan
energi listrik. Pada PLTP kamojang genertor unit 3 daya yang di bangkitkan adalah 55
MW. Dalam proses pembangkitannya daya yang di hasilkan tidak semua di
distribusikan, tapi ada daya yang di pakai untuk keperluan pembangkit itu sendiri,
salah satu contohnya untuk motor-motor bantu. Daya yang di pakai dari daya yang di
bangkitkan disebut pemakaian sendiri pembagkit.
Kata kunci: Pemakaian Sendiri, Trafo PS, Energi, Daya, Panas Bumi
1. PENDAHULUAN
unit 3 PT.Indonesia
Kamojang.
Power
UBP
Untuk
menjaga
kevakuman
condenser, gas yang tak terkondensasi
harus dikeluarkan secara kontinu oleh
sistem ekstraksi gas. Gas-gas ini
mengandung: CO2 85-90% wt; H2S 3,5%
wt; sisanya adalah N2 dan gas-gas
lainnya. Di Kamojang dan Gunung Salak,
sistem ekstraksi gas terdiri dari first-stage
dan second-stage (13) sedangkan di
Darajat terdiri dari ejector dan liquid ring
vacuum pump.
Sistem pendingin di PLTP
merupakan sistem pendingin dengan
sirkulasi tertutup dari air hasil kondensasi
uap, dimana kelebihan air kondensat yang
terjadi direinjeksi ke dalam sumur
reinjeksi (14). Prinsip penyerapan energi
panas dari air yang disirkulasikan adalah
dengan mengalirkan udara pendingin
secara paksa dengan arah aliran tegak
lurus/cross flow, menggunakan 5 forced
draft fan. Proses ini terjadi di dalam
cooling water.
Sekitar
70%
uap
yang
terkondensasi
akan
hilang
karena
penguapan
dalam
cooling
water,
sedangkan sisanya diinjeksikan kembali
ke dalam cooling tower (15). Reinjeksi
dilakukan untuk mengurangi pengaruh
pencemaran lingkungan, mengurangi
ground subsidence, menjaga tekanan, serta
recharge water bagi reservoir. Aliran air
dari cooling tower disirkulasikan lagi oleh
primary pump (16) sebagai media
pendingin secondary di intercooler .
Kemudian melalui after condenser dan
intercondenser (17) dimasukkan kembali
ke dalam kondensor.
2.3
Peralatan
pembagkitan
dalam
proses
3. Turbin Uap
Turbin
uap adalah suatu
penggerak yang mengubah energi
potensial uap menjadi energi kinetik dan
selanjutnya akan diubah menjadi energi
mekanik dalam bentuk putaran turbin.
Uap kering dari demister masuk turbin
dengan tekanan sekitar 6,5 bar. Turbin
yang dipakai adalah turbin jenis silinder
tunggal 2 aliran (single cylinder double
flow) yang terdiri dari masing-masing 5
10 tingkat kombinasi dari turbin aksi dan
turbin reaksi. Yang membedakan tingkat
aksi dan reaksi adalah pada tingkat aksi,
ekspansi uap atau penurunan tekanan
terjadi pada sudu tetapnya saja, sedangkan
turbin tingkat reaksi ekspansi uap terjadi
pada sudu tetap maupun pada sudu
geraknya. Uap yang keluar dari turbin
memiliki tekanan 0,13 bar di bawah
tekanan atmosfer dan selanjutnya akan
didinginkan oleh kondenser.
Turbin di PLTP Kamojang ini
dilengkapi dengan beberapa peralatan
pembantu, sebagai berikut:
a. Turbin Valve yang terdiri dari
Main Steam Valve (MSV) dan
Governor Valve yang berfungsi
untuk mengatur laju alir uap
yang masuk turbin.
b. Barring Gear, berfungsi untuk
memutar poros turbin pada saat
unit dalam kondisi stop atau
pada saat pemanasan sebelum
turbin start agar tidak terjadi
distorsi pada poros akibat
pemanasan/ pendinginan yang
tidak merata.
c. Peralatan
Pengamanan,
berfungsi untuk mengamankan
bagian bagian peralatan yang
terdapat pada turbin jika terjadi
gangguan ataupun kerusakan
operasi turbin. Peralat tersebut
antara
lain:
overspeed
Gambar 4 turbin
4. Generator
Generator
berfungsi
untuk
mengubah energi mekanik dari turbin
menjadi energi listrik. Generator yang
dipakai adalah jenis Turbo Generator
dengan putaran 3000 rpm berkutub
silindris dengan sistem eksitasi secara
brushless (tidak bersikat). Tegangan
generator yang dihasilkan sebesar 11,8 kV
dan daya 55MW ( untuk Unit II dan Unit
III). Selanjutnya tegangan ditransmisikan
ke trafo agar tegangan naik dan sebagian
dipakai
untuk
peralatan
bantu.
Gambar 5 generator
5. Kondensor
5
Gambar 6 kondensor
7. Transformer
6. Cooling tower
Transformator
utama
yang
digunakan adalah trafo tenaga untuk
menaikkan tegangan dari 11,8 kV menjadi
150 kV sesuai dengana tegangan jaringan.
Untuk menghindari panas yang berlebihan
pada saat trafo beroperasi, dipakai
pendinginan sistem Oil Natural Air
Natural (ONAN) atau pendingin udara
dan minyak yang bersilkulasi secara
alamiah melalui sirip-sirip yang terdapat
dibagian sisi luar dari rumah trafo. Untuk
mengetahui dan mengecek permukaan
minyak trafo dipasang indicator pada
separatornya. Sedangkan untuk menyerap
gelembung-gelembung udara, uap air dan
moisture yang masuk ke dalam minyak
digunakan Dehydrating Breathers tipe
Silica.
8. Switch yard
Tenaga listrik dari generator
disalurkan
ke
Main
Transformer/
Transformer utama yang berfungsi untuk
menaikkan tegangan output generator
sebesar 11,8 kV menjadi 150 kV ke Rel
Transmisi di Switch Yard sistem 150 kV
ke Garut 1, II, dan Bandung Selatan I, II
dengan rel ganda. Switch yard terletak di
bagian barat PT Indonesia Power UBP
Kamojang setelah trafo.
Konstruksi
bangunan cooling
tower yang digunakan terbuat dari kayu
merah (red wood) yang telah di awetkan
dengan CDA (copper dichidromate
arsenic) sehingga tahan terhadap air,
sedangkan untuk ventstock (menara) nya
terbuat dari PVC (poly vinil chloride).
Masukan dari cooling tower adalah air
yang terkondensasi dari kondenser dengan
temperatur sekitar 49 C dan keluarannya
adalah air dengan temperatur sekitar 29
C.
Air dingin ini kemudian
disirkulasikan sebagai air pendingin pada
beberapa sistem pendingin yang ada.
Kelebihan air dari cooling tower akan
diinjeksikan lagi ke bumi.
Jenis cooling tower yang dipakai
adalah
jenis
Mechanical
Draught
Crossflow Tower. Udara masuk sebagai
pendingin akibat tertarik oleh kipas besar
di bagian atas tower yang digerakan
secara mekanik. Udara masuk melalui sisi
menara melalui kisi-kisi yang cukup besar
pada kecepatan rendah. Kelebihan
pemakaian jenis ini adalah terjaminnya
aliran udara dalam jumlah yang
diperlukan pada segala macam kondisi
beban dan cuaca.
7
Gambar 9 tramsformator
2.4 Sistem pendingin
Dalam operasi pembangkitan ini,
terdapat sistem pendingin yang terdiri dari
tiga jenis sistem. Tiap sistem pendingin
merupakan suatu siklus karena terbatasnya
pasokan air di daerah pegunungan
sehingga tidak memungkinkan untuk
memakai sistem sekali aliran (one trough
cooling system) seperti pada PLTU
konvensional. Selain itu, dari segi
pengaruhnya terhadap lingkungan, sistem
siklus ini mempunyai pengaruh
ke
lingkungan yang lebih kecil daripada
sistem sekali aliran.
1. Sistem Pendingin Utama
Berikut
adalah
block
diagramBerikut adalah block diagram dari
sistem pendingin utama pada PLTP
Kamojang.
5. Pemeliharaan
Untuk menjaga keandalan dan keiapan,
trafo pemakaian sendiri juga dilakukan
pemeliharaan secara berkala .
Trafo pemakaian sendri yang
digunakan pada generator unit tiga
kamojang ada dua yaitu Trafo T32 yang
menurunkan tegangan dari 11,8KV
menjadi 6,3KV dengan hubungan delta
star. Trafo ini akan menyuplai ke motormotor 6,3 KV.
10
Stator
Rotor
Ns =
100%
Casing
Impeller
Shaft/Poros
Bearing/Bantalan
Kopling
Packing & Seal
Sistem Lubrikasi
Gambar 18 impeller
Desain impeller bergantung atas
kebutuhan tekanan, kecepatan aliran, serta
kesesuaian dengan sistemnya. Impeller
menjadi komponen yang paling utama
berpengaruh terhadap performa pompa.
Modifikasi desain impeller akan langsung
berpengaruh terhadap bentuk kurva
karakteristik pompa tersebut. Ada
berbagai macam desain impeller pompa
sentrifugal, antara lain tipe tertutup dan
terbuka, tipe single flow, tipe mix flow,
tipe radial, tipe non-clogging, tipe single
stage, dan tipe multi stage.
3. Poros (Shaft)
1. Casing
Komponen utama pertama dari pompa
sentrifugal adalah casing pompa. Casing
pompa sentrifugal didesain berbentuk
sebuah diffuser yang mengelilingi
impeller pompa. Diffuser ini lebih sering
dikenal sebagai volute casing. Sesuai
dengan fungsi diffuser, volute casing
berfungsi untuk menurunkan kecepatan
aliran (flow) fluida yang masuk ke dalam
pompa. Menuju sisi outlet pompa, volute
casing didesain membentuk corong yang
berfungsi
untuk
mengkonversikan
14emper 14empera menjadi tekanan
dengan jalan menurunkan kecepatan dan
menaikkan tekanan, hali ini juga
membantu menyeimbangkan tekanan
hidrolik pada shaft pompa.
2. Impeller
Impeller adalah bagian yang berputar
dari pompa sentrifugal, yang berfungsi
4. Bearing
14
Gambar 19 bearing
5. Kopling
Pada dasarnya kopling berfungsi untuk
menghubungkan dua shaft, dimana yang
satu adalah poros penggerak dan yang
lainnya adalah poros yang digerakkan.
Kopling yang digunakan pada pompa,
bergantung dari desain 15emper dan
pompa itu sendiri. Macam-macam kopling
yang digunakan pada pompa dapat berupa
kopling rigid, kopling fleksibel, grid
coupling, gear coupling, elastrometic
coupling, dan disc coupling.
6. Sistem Packing
Sistem packing pada pompa adalah
untuk mengontrol kebocoran fluida yang
mungkin terjadi pada sisi perbatasan
15
16
11 kW
4P
RULE IEC
34-1
INS CLASS
RATING
CONT
AMB TEMP
40 C
TEMP
RISE 70 deg
LIMIT
SHIELD BALL
Gambar 23 bearing gear
BEARING
6313 ZZ
6213
17
4. Ct.wetting pump
Motor ini berfungsi untuk
membasahi stuktur kayu pada cooling
tower. Motor ini biasanya digunakan pada
musim kemarau. Air akan di hisap ke atas
oleh ct wetting pump, kemudaian d
sebrotkan pada struktur kayu.
pump
berfungsi
untuk
mendinginginkan
air
pendingin
secondary
dan
mendingingkan
interkondensor dan aftercondenser.
primary
intercooler
19
h. Primary pump
Seperti halnya motor secondary,
motor primary pun terdiri dari dua
motor, daya yang di butuhkan oleh
motor ini adalah 85 kw.
Motor ini juga tidak berkerja duaduanya, tetapi hanya salah satu saja
yang berkerja.
20
BAB IV PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Dari hasli pengamatan dapat ditarik
kesimpilan sebagai berikut :
1. Tenaga panas bumi (geothermal energy)
merupakan suatu jenis sumber daya alam
yang
dapat
dimanfaatkan
untuk
pembangkit tenaga listrik, sama halnya
dengan air, minyak bumi, gas alam, dan
batubara.
2. PLTP sesungguhnya PLTU, hanya saja
uap yang didapat berasal dari perut bumi.
Oleh karena itu, PLTP umumnya terletak
di pegunungan dan dekat dengan gunung
berapi.
3. Kandungan H2S tinggi yang
terkandung
dalam
uap
dapat
mengakibatkan pipa, turbin dan peralatanperalatan yang terbuat dari logam menjadi
mudah korosi.
"http://sibueasciencenuclear.blogspot
.com/favicon.ico"prinsip - kerja
PLTP.html
21
22