Abstrak
Semakin banyaknya kebutuhan akan energi listrik, maka mengakibatkan juga semakin
menipisnya sumber daya alam seperti minyak bumi, gas alam dan lain-lain. Cara untuk
menghemat energi listrik salah satunya dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga hibrida.
Pembangkit listrik tenaga hibrida ialah pembangkit yang menggunakan sumber energi lebih dari
satu macam. Teknik hibrida yang sekarang banyak digunakan adalah menggabungkan beberapa
jenis pembangkit listrik yang tidak dapat diperbaharui maupun dapat diperbaharui, contohnya
seperti pembangkit energi angin, surya (photovoltaic), feul cell dan diesel, pembangkit energi
angin dan surya, pembangkit energi angin dan diesel, pembangkit energi surya (photovoltaic),
dan fuel cell. Pembangkit energi surya (photovoltaic), dan fuel cell di pilih karena emisinya
kecil, selain itu juga pembangkit hibrida ini akan menggabungkan kelebihan-kelebihan yang
dimiliki oleh energi surya (photovoltaic) dan fuel cell. Pada tugas akhir ini jenis fuel cell yang
digunkan adalah Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PMFC) yang memiliki efisiensi cukup
baik dan dua modul photovoltaic. Penelitian dilakukan berdasarkan pada GT-3000 fuel cell
technology panel, terdapat empat fuel cell dengan masing-masing fuel cell memiliki daya 12
watt dengan tegangan 12 volt dan dua modul photovoltaic yang masing memiliki daya 12 watt
dengan tegangan 12 volt. Unjuk kerja dari fuel cell dan photovoltaic dapat diperoleh dari
koneksi antara keempat fuel cell dan dua modul photovoltaic dengan prinsip koneksi seri
maupun paralel dimana dapat diketahui nilai tegangan,arus,daya dan efisiensi yang dihasilkan
dari pengukuran berbagai koneksi yang dilakukan. Metode penelitian tugas akhir ini dilakukan
di labolatorium energi teknik elektro Universitas Jendral Soedirman.
Kata kunci : Fuel cell, PEMFC, Photovoltaic, Hibrida, Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara
yang mempunyai sumber daya alam yang
melimpah, salah satunya minyak bumi yang
diolah untuk digunakan sebagai bahan bakar.
Namun dengan berkembangnya dunia
industri, bahan bakar minyak menjadi dilema,
karena kandungan minyak bumi di dunia
semakin menipis seiring dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada
beberapa cara untuk menghemat energi listrik
salah
satunya
dengan
menggunakan
Pembangkit
Listrik
Tenaga
Hibrida.
Pembangkit listrik Tenaga Hibrida ialah
1.4 Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah
dengan menganalisa karakteristik unjuk kerja
tegangan, arus, daya dan efisiensi unjuk kerja
dari Pembangkit Listrik Hibrida fuel cell dan
photovoltaic.
1.5 Hipotesa
Baik fuel cell maupun photovoltaic
tegangan keluaran maupun daya yang di
hasilkan itu tergantung pada hal yang
memepengaruhi kondisisi pada saat alat
bekerja seperti temperatur, tekanan, dan
kondisi elektrokimia yang berada dalam sel
bahan bakar. Begitu juga dengan photovoltaic,
temperatur, tekanan dan cahaya matahari
sangat berpengaruh terhadap kerja alat.
1.6 Manfaat
Adapun beberapa manfaat dari
penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Studi
Analisis Unjuk Kerja Pembangkit Listrik
Hibrida Sistem DC Dengan Fuel Cell Dan
Photovoltaic Kapasitas 72 Watt sebagai
berikut :
1. Memenuhi persyaratan akademis program
studi teknik elektro strata 1 di Universitas
Jenderal Soedirman.
2. Mengetahui prinsip kerja Pembangkit
Tenaga Hibrida dengan fuel cell dan
photovoltaic serta karakteristik arus,
tegangan, daya pada berbagai beban serta
efisiensi
dari
pembangkit
hibrida
photovoltaic dan fuel cell.
3. Dapat menjadi referensi bagi mahasiswa
lain yang hendak mengambil topik tugas
akhir yang serupa.
1.7 Metode Pengumpulan Data
1. Studi literatur
Penulis mempelajari literatur-literatur
mengenai Pembagkit Listrik Hibrida dengan
fuel cell dan photovoltaic dari jurnal, bukubuku, dan internet.
2. Pengukuran dan perhitungan
Penulis akan mengukur tegangan, arus
dan daya dengan menggunakan multimeter
dan osiloskop, serta akan menghitung
efesiensi dari sistem tersebut.
3. Analisis Data
Setelah melakukan pengkuran dan
mendapatkan data, maka akan dilakukan
analisas dari data yang di dapatkan.
4. Penulisan buku tugas akhir
BAB I Pendahuluan
Merupakan bab pendahuluan yang
berisi tentang judul penelitian, latar belakang,
perumusan masalah, pembatasan masalah,
hipotesa,
tujuan
penelitian,
manfaat
penelitian, metode pengumpulan data dan
sistematika penulisan yang digunakan.
2.
....................... (2.2)
dengan
Voc = Tegangan open circuit ( Volt )
Isc = Arus short circuit (Ampere)
Vm = Tegangan nominal ( Volt )
Im = Arus nominal (Ampere)
2.2.3 Klasifikasi Sistem Photovoltaic
Sistem Photovoltaic diklasifikasikan
menjadi dua kelas utama: komponen sitem
B. Konfigurasi Switched
Fuel Cell
Sel bahan bakar (fuel cell) termasuk
dalam golongan sel galvanik, di mana energi
kimia dari suatu reaksi kimia dikonversikan
menjadi energi listrik dan berlangsung secara
kontinyu. Penemuan fuel cell sebagai sistem
konversi energi diawali pada pertengahan
abad ke-19. Penemuan fuel cell ini diprakarsai
oleh Sir William Grove, namun prinsip
A.
B.
C.
D.
E.
dengan
elektrolit,
sehingga
menjadi
katalisator dalam reaksi reduksi bahan bakar
dan kemudian mengalirkan elektron dari
reaksi tersebut menuju rangkaian eksternal
(beban)
2. Katoda (oxygen electrode) yaitu komponen
yang menjadi tempat untuk bertemunya
oksigen dengan elektrolit, sehingga menjadi
katalisator dalam reaksi oksidasi oksigen dan
kemudian
mengalirkan
elektron
dari
rangkaian eksternal kembali kea dalam fuel
cell yang akhirnya menghasilkan air dan
panas.
3. Elektrolit yaitu bahan yang berfungsi
sebagai penghantar yang mengalirkan ion
yang berasal dari bahan bakar di anoda
menuju katoda.
4. Katalis yaitu material atau bahan khusus
untuk mempercepat reaksi kimiawi atau
reduksi-oksidasi.
Untuk mampu menghasilkan tegangan
yang tinggi/yang dinginkan maka sel tersebut
dihubungkan secara seri. Kumpulan dari
banyak sel tunggal ini disebut stack. Untuk
membuat stack, selain dibutuhkan sel tunggal,
juga diperlukan sel separator.
C. Karakteristik PEMFC
Proton Exchange Membrane Fuel Cell
mengkonversi energi kimia menjadi energi
listrik melalui proses reaksi elektrokimia.
Bagian penting dari PEMFC adalah
membrane electrode assembly(MEA) yang
terdiri dari polymer elektrolit yang
berhubungan dengan anoda dan katoda dari
kedua sisi, fungsinya membran mengantarkan
ion hidrogen(proton) dan memisahkan kedua
gas untuk melalui bagian cell lainnya.
1.
2.
3.
4.
5.
Gambar 2.4 Struktur PEM fuel cell (Marcel,
2010)
Dari gambar terlihat ada 2 bagian
6.
dimana
harga energi bebas gibs air untuk 1
atm ( J/Kg mol).
harga energi bebas gibs hidrogen
untuk 1 atm ( J/Kg mol).
harga energi bebas gibs oksigen
untuk 1 atm ( J/Kg mol).
Pada kondisi standard 25 C (298K) dan
tekanan 1 atm, energi kimia (H= H) pada
reaksi hidrogen /oksigen adalah 285,8
kJ/mole, dan energi bebas yang tersedia yang
dapat digunakan adalah 237,1 kJ/mole.
Sehingga efisiensi ideal fuel cell (termal)
dengan hidrogen dan oksigen murni adalah:
Menurut referensi, tegangan ideal fuel cell
pada kondisi ideal adalah 1,229 volt. Efisiensi
termal fuel cell selanjutnya dapat ditulis dalam
terminologi tegangan sel sebagai, efisiensi
termal sebenarnya dari suatu fuel cell yang
beroperasi pada suatu tegangan tertentu V
berdasarkan nilai pemanasan tertinggi dari
hidrogen diberikan dengan persamaan;
....... (2.6)
Efisiensi aktual dari fuel cell dapat
diekspresikan dengan rasio tegangan operasi
sel (Vact) terhadap tegangan sel ideal (Videal)
.......................................(2.7)
Tegangan operasi (aktual) lebih kecil
dibandingkan idealnya akibat rugi-rugi
polarisasi sel dan rugi iR. Sehingga tegangan
fuel-cell aktual adalah E (V=E-Losses).
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Pada penelitian tugas akhir dilakukan
di Laboratorium Energi Teknik Elektro
Universitas Jenderal Soedirman pada bulan
Maret-Juni 2014.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem Hybrid GT-3000 Fuel Cell and
Photovoltaic Technology Panel
2. Multimeter Digital
3. Osiloskop
4. Sebuah unit laptop Toshiba Asus A46C
dengan spesifikasi:
a. Intel Brige Dual-Core ULV 1.5 GHz
CPU @2.50 GHz, RAM 2 GB dan
500 GB HDD
b. Sistem
Operasi
Microsoft
Windows 8 Pro 64 Bit (6.2, Build
9200)
3.3 Tahapan Penelitian
Metode peneilitian yang
terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
digunakan
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pengukuran
c. Tahap Analisis
d. Tahap Akhir
3.3.1 Tahap Persiapan
Merupakan tahapan sebelum melakukan
penelitian, meliputi pembuatan pra-proposal,
perumusan masalah, hingga mengidentifikasi
masalah. Mempelajari permasalahan melalui
studi literatur (studi pustaka, buku, jurnal,
artikel, dan sebagainya) untuk mendapatkan
suatu hipotesa. Menentukan objek serta lokasi
penelitian.
Pada tahap persiapan, penulis melakukan
pengumpulan literatur-literatur berupa jurnal,
buku maupun artikel yang terkait dengan
pembangkit listrik dengan fuel cell.
Daftar Pustaka
Chaar L. 2007. Solar Power Conversion.
Power Electronic Handbook. 26: 66171
Dewi EL, Ismujanto T, Chandrasa GT. 2008.
Pengembangan dan Aplikasi Fuel
Cell. ISBN 978-979-3980-15-7: A524
Giorgi L, Leccese F.2013. Fuel Cells:
Tecnologies and Applications. The
Open Fuel Cells Journal. 6: 1-20
Jay, Warmke A. 2011. Fuel Cell Technician
Training
Guide.
Educational
Technologies Group.
Kumar S, Garg V. 2013. Hybrid System of
PV Solar/ Wind and Fuel Cell.
International Journal of Advanced
Research in Electrical, Electronics
and Instrumentation Engineering.
2(8): 3666-79
gambar 2.6 Alur Penelitian
Leonardo
M.
2010.
Pengembangan
Tahap Pengukur
Konfigurasi Pengendalian
Tegangan
Keluaran Dari Proton Exchange
Membrane Fuel Cell Menggunakan
Logika Fuzzy. Skripsi. Program Studi
Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Indonesia. 64 Hal
10
11