Anda di halaman 1dari 16

OLEH :

1. Arby Hadi Ramadhan

2. Derazona Maxim

3. Ihsan Rio Aunur Rizqi

4. Mas Aldy Praditya

5. Muhammad Aldino Rama S.

Produksi 1-A

Dosen Pembimbing :

Achmad Djumarma, Dr., Ir., Dipl.Seis


A. SUMBER ENERGI PANAS BUMI

Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak
bumi. Temperatur di bawah kerak bumi bertambah seiring bertambahnya kedalaman. Suhu di
pusat bumi diperkirakan mencapai 5400 °C. Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang
Panas Bumi Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas,
uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya
tidak dapat dipisahkan dalam suatu Sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya
diperlukan proses penambangan.

Energi panas bumi berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak
planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan
bumi. Selain itu sumber energi panas bumi ini diduga berasal dari beberapa fenomena:

 Peluruhan elemen radioaktif di bawah permukaan bumi.


 Panas yang dilepaskan oleh logam-logam berat karena tenggelam ke dalam pusat bumi.
 Efek elektromagnetik yang dipengaruhi oleh medan magnet bumi.

Energi ini telah dipergunakan untuk memanaskan (ruangan ketika musim


dingin atau air) sejak peradaban Romawi, namun sekarang lebih populer untuk
menghasilkan energi listrik. Sekitar 10 Giga Watt pembangkit listrik tenaga panas bumi telah
dipasang di seluruh dunia pada tahun 2007 dan menyumbang sekitar 0.3% total energi listrik
dunia. Energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan, namun terbatas hanya pada
dekat area perbatasan lapisan tektonik.

Pangeran Piero Ginori Conti mencoba generator panas bumi pertama pada 4 July
1904 di area panas bumi Larderello di Italia. Grup area sumber panas bumi terbesar di dunia,
disebut The Geyser, berada di Islandia, kutub utara. Pada tahun 2004, lima negara (El
Salvador, Kenya, Filipina, Islandia, dan Kostarika) telah menggunakan panas bumi untuk
menghasilkan lebih dari 15% kebutuhan listriknya.

Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.
Pengembangan dan penyempurnaan dalam teknologi pengeboran dan ekstraksi telah
memperluas jangkauan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dari lempeng
tektonik terdekat. Efisiensi termal dari pembangkit listrik tenaga panas umi cenderung rendah
karena fluida panas bumi berada pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan dengan
uap atau air mendidih. Berdasarkan hukum termodinamika, rendahnya temperatur membatasi
efisiensi dari mesin kalor dalam mengambil energi selama menghasilkan listrik. Sisa panas
terbuang, kecuali jika bisa dimanfaatkan secara lokal dan langsung, misalnya untuk pemanas
ruangan. Efisiensi sistem tidak memengaruhi biaya operasional seperti pembangkit listrik
tenaga bahan bakar fosil.

B. SUMBER ENERGI PANAS BUMI DARAJAT

Wilayah Jawa Barat sangat kaya dengan potensi panas buminya. Hingga saat ini
terdapat tiga daerah sumber panas bumi yang dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTP) yaitu Kamojang, Karaha Bodas, dan Kawah Darajat. Listrik yang diproduksi
dengan panas bumi adalah energi ramah lingkungan dan sekaligus energi terbaru. Prosesnya
sendiri merupakan proses emisi rendah yang secara alami menggunakan uap dari daerah
vulkanik untuk membangkitkan listrik.

Energi panas bumi adalah sumber energi yang akan menikmati penghasilan tambahan
dari penghasilan Clean Development Mechanism (CDM) untuk Certified Emission
Reduction. Penghasilan dari CDM inilah yang menciptakan daya tarik investor untuk
mengembangkan dan meneruskan projek ini secara ekonomis.

PLTP Kawah Darajat dikelola oleh Amoseas Indonesia Inc. Amoseas adalah salah
satu anak perusahaan dari Chevron Texaco yang kini juga merupakan induk dari PT Caltex
Pasific Indonesia (CPI). Amoseas berhasil memenangkan projek panas bumi Darajat lewat
tender terbuka, dan menjadi pionir dalam projek panas bumi yang ditandatangani tahun 1984.
Pada saat itu, Amoseas bermitra dengan PT Pertamina dalam joint operation contract (JOC)
dan PT PLN dalam kontrak energy sales contract.

Saat ini Amoseas mengoperasikan projek pembangkit Darajat I yang menghasilkan 55


MW mulai beroperasi November 1994, yang dioperasikan oleh PLN, sepenuhnya
menggunakan uap hasil panas bumi dari ladang panas bumi Amoseas. Sedangkan
Pembangkit Darajat II dibangun dan dioperasikan oleh Amoseas sejak 2000 dan
memproduksi lebih dari 90 MW. Amoseas saat ini sedang mengevaluasi perluasan projek
panas bumi ini dengan merencanakan pembangunan pembangkit baru dengan kapasitas yang
direncanakan 100 MW yang dinamakan Darajat III. Mereka bermitra dengan PT Darajat
Geothermal Indonesia (PT DGI) dalam pengembangan projek PLTP Darajat tersebut.

Keberadaan serta rencana pengembangan ini justru mendapatkan tentangan dari


pemerintah daerah yang merasa tersisihkan selama ini. Dilatarbelakangi oleh sangat
minimnya PAD Garut tiap tahunnya, Pemkab Garut terus berusaha agar mereka dilibatkan
terutama dalam perimbangan keuntungannya. "Kita yang punya daerah, kerusakan
lingkungan pun kita yang tanggung, tetapi kita tak dapatkan sepeser pun dari mereka kecuali
PBB dan PPh. Panas bumi PT Amoseas sama sekali belum terasa panasnya di Kabupaten
Garut," tutur Ketua DPRD Garut, Drs. Ir. Iyos Somantri.

Unit PLTP Darajat merupakan salah satu Unit Pembangkit Panas Bumi, unit PLTP
Darajat terletak di kaki Gunung Papandayan dan lokasi Unit PLTP Darajat terletak di
Kampung Cileuleuy–Desa Padawaas, Kecamatan Samarang Kabupaten Garut pada
ketinggian ±1750 meter di atas permukaan laut. Dengan perkiraan mengandung energi panas
bumi yang setara dengan ±200 MW energi listrik dalam waktu 25 tahun. Jenis tanah Andosol
Umbrik dan Andosol Vitrik. Hidrologi permukaan daerah penelitian merupakan bagian dari
DAS Cimanuk. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Pebruari-September 2001.

Penyelidikan panas bumi di Darajat dimulai pada awal tahun 1970-an ketika
Pemerintah Indonesia melakukan survai rekonaisan dengan bantuan Pemerintah Selandia
Baru. Hasil survai eksplorasi menunjukkan adanya reservoar dengan dominasi uap seperti
Lapangan Kamojang di dekatnya. Hal ini dikuatkan dengan pemboran dan uji coba dari tiga
sumur eksplorasi (DRJ- 1, DRJ-2 dan DRJ-3) pada tahun 1976 – 1978.
Kabupaten Garut memiliki potensi energi panas bumi cukup besar yang diperkirakan
mencapai total 1045 MW(Mwe). Sumber energi panas bumi dapat dimanfaatkan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Sebagai energi terbarukan, panas bumi dapat diandalkan
sebagai pasokan jangka panjang. Disamping pembangkit tenaga listrik, energi ini dapat
dimanfaatkan untuk pengeringan hasil pertanian, pengawetan hasil perikanan dan pariwisata.
Pengusahaan secara komersial pemanfaatan langsung baru sebatas untuk terapi dan rekreasi
seperti di Cipanas, sedangkan pemanfaatan tidak langsung untuk pembangkit listrik baru
dikembangkan di daerah Darajat (350 MW). Hal ini tentu saja menjadikan peluang untuk
pengembangan di masa mendatang.

Potensi Pengembangan Energi Panas Bumi

Energy Potensial
Install
Resources
No Lokasi PLTP Reserve (Cadangan)
(Sumber Daya) Total
(Mwe)
Speculative Hypothetic Possible Probable Proven
1 Cilayu - 100 - - - - 100
2 Ciarinem - 25 - - - - 25
3 G. Papandayan - 225 - - - - 225
4 G. Guntur Masigit - - 70 - - 70
5 Darajat 125 - - 70 280 350
6 G. Talaga Bodas - - 75 120 80 - 275
TOTAL 125 425 620 1045
Sumber : Dinas SDAP Kabupaten Garut
Proyek panas bumi Darajat dimulai pada tahun 1984 ketika Amoseas menandatangani
Join Operation Contract (JOC) dengan Pertamina dan Energy Sales Contract (ESC) dengan
PLN untuk membangun sumber panas bumi di Garut Jawa Barat. Hingga saat ini terdapat
tiga unit pembangkit tenaga panas bumi Darajat, sebagai berikut :

1 Darajat Unit I
Dioperasikan oleh PT. Indonesia Power
Kaspasitas Generator 55 MW
Tekanan Turbin 10 Bara
Konsumsi Uap Spesifik 1.84 kg/s/Mwe
2 Darajat Unit II
Dioperasikan oleh CTEI
Kaspasitas Generator 90 MW
Tekanan Turbin 13.8 Bara
Konsumsi Uap Spesifik 1.69 kg/s/Mwe
3 Darajat Unit III
Dioperasikan Oleh CTIE
Kapasitas Generator 110 MW

B.I KONDISI GEOLOGI DAN BAWAH PERMUKAAN

Peta Geologi Lapangan Panas bumi Darajat


Lapangan panas bumi Darajat terletak di bagian timur Gunung Kendang yang
merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Kuarter sepanjang 25 kilometer, dari Gunung
Papandayan di sebelah barat daya sampai Gunung Guntur di sebelah timur laut. Secara umum
stratigrafi daerah Darajat didominasi oleh batuan piroklastika (breksi dan tuf) berselingan
dengan lava andesit. Tebal batuan piroklastika dapat mencapai lebih dari 1000 meter. Sekuen
batuan piroklastika ini menutupi zona batuan yang terdiri dari aliran lava dan intrusi
berkomposisi andesit yang relatif belum teralterasi secara intensif (disebut “kompleks
andesit”).

Peta Struktur Geologi Darajat & Kamojang


B.II SISTEM PRODUKSI

Sistem panas bumi Darajat merupakan sistem dengan dominasi uap kering (vapor
dominated). Batuan reservoar terutama batuan vulkanik dengan rekahan-rekahan yang
membentuk reservoar yang homogen. Sumur-sumur di Darajat terutama memproduksi uap
kering dengan kandungan gas rata-rata 1,5 persen berat. Perhitungan volumetrik
menunjukkan jumlah cadangan yang cukup untuk memasok Unit I, Unit II dan Unit III
dengan Jumlah Total sekitar 260 Mwe.

Hingga kini, 33 sumur berdiameter sedang hingga besar telah di bor di Lapangan
Panas bumi Darajat. Sumur-sumur tersebut terdiri dari 28 sumur produksi, 2 sumur reinjeksi,
2 sumur sub-komersial, dan 1 sumur yang ditutup-matikan. Kedalaman sumur-sumur tersebut
bervariasi dari 760 meter hingga 2800 meter kedalaman terukur. Sumur-sumur di Darajat
adalah sumur uap kering dengan tekanan reservoir 35 Bar gauge dan temperatur dasar sumur
240 derajat Celcius.

Pembangkit listrik dengan menggunakan bahan baku panas bumi mempunyai


beberapa kelebihan diantaranya menggunakan bahan baku yang terbarukan (renewable),
berkelanjutan karena kondesat yang dihasilkan diinjeksikan kembali ke geothermal reservoirs
untuk menghasilkan uap kembali. Dengan demikian tidak ada limbah cair industri, proses
operasi yang bersih dan ramah lingkungan karena tidak ada pembakaran fosil. Sehingga dapat
mengurangi udara emisi dan pemakaian sumber daya air.

Teknologi ini sangat bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan listrik nasional,


mereduksi gas rumah kaca, menekan konsumsi bahan bakar fosil, kontribusi energi untuk
interkoneksi mengembangkan cadangan energi panas bumi dan mengurangi pemakaian bahan
bakar fosil. Ini telah diterapkan di desa Padawas, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Lapangan
Panas bumi Darajat dikategorikan sebagai sistem dominasi uap atau vapour dominated
system, yaitu sistem panas bumi dimana sumur-sumurnya memproduksi uap kering. Hal ini
dikarenakan rongga-rongga batuan reservoir-nya sebagian besar berisi uap panas. Uap panas
yang dihasilkan dari beberapa sumur (well) di lapangan panas bumi Drajat sudah mencapai
tingkatan uap sangat jenuh (superheated steam). Diperkirakan 35% batuan reservoirnya berisi
air panas, sedangkan rongga-rongga lainnya berisi uap. Dalam sistem dominasi uap tekanan
dan temperatur umumnya relatif tetap terhadap kedalaman. Pemanfaatan energi panas bumi
dapat dilakukan dengan cara konvensional ataupun dengan pemanfaatan panas batuan kering.
B.III PROSES FLOW

Uap dari sumur dilewatkan pada katup pengatur tekanan PCV dialirkan ke bejana
tekan scrubber untuk menaikkan kekeringan, kemudian uap dialirkan ke turbin setelah
melalui alat ukur venturi dan menuju turbin memutar generator menghasilkan listrik. Uap
panas dari turbin mengalir ke condenser sehingga mengalami kondensasi dengan bantuan air
yang bersumber dari cooling tower. Condenser bertugas menjaga tekanan disisi buangan
turbin tetap rendah agar daya keluaran turbin sesuai rancangan. Gas yang tidak terkondensasi
(NCG) di dalam uap dihisap oleh sistem pembuangan yang kemudian mengirimkannya ke
cooling tower. Kipas pada cooling tower membantu menyebarkan gas yang tak terkondensasi
ke udara bebas.
C. SUMBER PANAS BUMI ISLANDIA

Islandia atau lebih resmi disebut Republik Islandia adalah sebuah negara pulau yang
berlokasi di tengah Samudera Atlantik Utara, selatan samudera Arktik. Sebagian besar dari
Islandia merupakan wilayah gletser dan padang salju. Islandia memiliki beragam jenis
topografi namun lebih banyak didominasi oleh wilayah aktifitas vulkanik. Oleh sebab itu
negara ini memiliki morfologi yang tidak rata dengan beberapa titik sumber air panas, sulfur,
geyser, ladang lava, jurang dan air terjun.

Tercatat ada 200 gunung api di negara ini dan sebagian besar merupakan gunung api
aktif. Islandia merupakan pulau vulkanik yang disebabkan oleh adanya hot spot di tengah
Atlantik yang memisahkan lempeng Amerika Utara dengan Eurasia. Ini yang menyebabkan
Islandia menjadi pulau aktif berdasarkan faktor geologinya. Hot spot Islandia terbentuk
jutaan tahun lalu dan hingga sekarang masih berlanjut. Wilayah pedalaman Islandia
merupakan plato dengan sedikit tutupan hutan. Lokasi geologi Islandia (lebih dari keretakan
di lempeng benua), konsentrasi tinggi gunung berapi di daerah sering keuntungan dalam
generasi energi panas bumi, pemanasan dan produksi listrik. Selama musim dingin, trotoar
dekat daerah-daerah tersebut (seperti Reykjavik dan Akureyri) yang memanas.

Porsi Panas Bumi untuk Pembangkit Listrik

di 10 Negara Teratas Dunia

C.I SEARAH PEMANFAATAN PANAS BUMI ISLANDIA

Energi panas bumi di Islandia ditemukan secara kebetulan. Pada tahun 1907, seorang
petani di Islandia Barat mengambil uap dari air panas yang mengalir di bawah tanah
pertaniannya melalui pipa beton yang masuk ke rumahnya untuk digunakan sebagai air
panas. Apa yang dilakukan petani ini kemudian dicontoh petani-petani lain, dan berkembang
pemanfaatannya di wilayah perkotaan pada tahun 1930-an.

Krisis minyak tahun 1970-an memaksa Pemerintah Islandia untuk mengubah


kebijakan energi mereka. Dengan meningkatnya biaya penggunaan minyak bumi sebagai
bahan bakar, pemerintah berusaha mengganti minyak bumi dengan tenaga hidro dan panas
bumi yang banyak terdapat di Islandia. Pemerintah mengalokasikan dana untuk melakukan
eksploitasi sumber daya panas bumi di daerah baru serta membangun sistem transmisi pipa
dari sumber panas bumi ke kota, desa dan wilayah peternakan. Ketika krisis minyak berakhir
di tahun 1980-an, negara-negara lain kembali kepada minyak bumi, namun Islandia tetap
konsisten dengan pengembangan panas bumi dan terus membuat kemajuan dalam
pengembangan energi terbarukan. Keberhasilan negara tersebut mengembangkan energi
terbarukan menjadikan Islandia menghasilkan teknologi baru di bidang ini yang banyak
diadopsi oleh negara-negara lain.
Pada tahun 2010, Pemerintah Islandia menargetkan listrik yang dihasilkan dari
sumber panas bumi menjadi dua kali lipat dari sebelumnya, dengan tetap berkomitmen untuk
menyeimbangkan kebutuhan ekonomi terhadap dampak lingkungan. Pemanfaatan panas
bumi di Islandia dilakukan melalui metode yang sederhana. Pengeboran dilakukan di
wilayah yang disinyalir sebagai sumber panas bumi. Uap yang dikeluarkan oleh sumber
panas bumi kemudian digunakan untuk memutar turbin dan memompa air yang disalurkan ke
pemukiman. Selain uapnya, air panas bumi digunakan untuk memanaskan sekitar 90%
gedung dan perumahan di Islandia. Panas bumi juga dimanfaatkan untuk memanaskan trotoar
dan tempat parkir agar bebas salju di musim dingin. Air panas dari mata air dipompa
langsung ke keran menuju rumah untuk menghemat energi untuk pemanas air.

Saat ini tercatat lima Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) besar di Islandia
untuk memenuhi sekitar 24% kebutuhan listrik negara berpenduduk 500.000 jiwa tersebut.
Kelima PLTP tersebut adalah Pembangkit Svartsengi, Pembangkit Nesjavellir, Pembangkit
Krafla, Pembangkit Hellisheioi, dan Pembangkit Reykjanes. Pembangkit Svartsengi dan
Pembangkit Nesjavellir menghasilkan listrik dan air panas, sedangkan tiga lainnya hanya
menghasilkan listrik.

C.II PENGGUNAAN PANAS BUMI SECARA LANGSUNG

Islandia dikenal sebagai pemimpin dunia dalam penggunaan district heating panas
bumi. Setelah Perang Dunia kedua, Orkustofnun dilakukan penelitian dan pengembangan,
yang telah menyebabkan penggunaan sumber daya panas bumi untuk pemanasan rumah
tangga. Saat ini, sekitar 9/10 rumah tangga dipanaskan dengan energi panas bumi.

Pemanas ruangan merupakan komponen terbesar dalam penggunaan langsung dari


energi panas bumi di Islandia. Angka ini memberikan rincian pemanfaatan energi panas bumi
untuk 2013. Pada tahun 2013, total penggunaan energi panas bumi adalah 46,7 PJ, dengan
ruang pemanas akuntansi untuk 45%.
C.III PEMANFAATAN BERKELANJUTAN

Energi panas bumi merupakan sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan
secara berkelanjutan atau berlebihan. Produksi berlebihan dari lapangan panas bumi hanya
dapat dipertahankan untuk waktu yang relatif singkat, dan dapat menunjukkan lebih dari
investasi dalam sumur dan peralatan pembangkit listrik. Setelah masa berlebihan
berkepanjangan, operator lapangan dipaksa untuk mengurangi produksi dengan tingkat
pemanfaatan berkelanjutan maksimum.

Untuk menghindari produksi yang berlebihan, "pembangunan Stepwise" dimulai


pengembangan bertahap dari sumber panas bumi adalah metodologi yang memperhitungkan
kondisi individu masing-masing sistem panas bumi dan meminimalkan biaya produksi jangka
panjang. Biaya pengeboran adalah komponen substansial baik dalam eksplorasi dan
pengembangan lapangan panas bumi. Dengan metode pengembangan bertahap, produksi dari
lapangan dimulai tak lama setelah yang pertama, sumur yang sukses telah dibor. Produksi
dan respon sejarah reservoir selama tahap pengembangan pertama digunakan untuk
memperkirakan ukuran langkah pengembangan selanjutnya. Dengan cara ini, kondisi yang
menguntungkan dicapai untuk waktu investasi dalam kaitannya dengan waktu pendapatan,
sehingga biaya produksi jangka panjang lebih rendah daripada yang dapat dicapai dengan
mengembangkan lapangan dalam satu langkah.
Penggabungan metode pengembangan bertahap, dengan konsep pembangunan
berkelanjutan sumber daya panas bumi, hasil dengan cara yang menarik dan ekonomis untuk
memanfaatkan sumber daya panas bumi energi.

C.IV PENGEMBANGAN PANAS BUMI

REYKJAVIK, ISLANDIA-Snorri Sturlusson adalah nama pertama dalam


pengembangan panas bumi di sini. Saat itu Eslandia menggali tanah untuk kolam renang di
halaman rumahnya, menurut abad pertengahan Islandia Sagas. kolam itu, baru-baru ini
dipulihkan, masih berada di atas sebuah bukit berumput di kota Reykholt. Ini sekitar 15 kaki
(4,5 meter) di, bulat sempurna, beraspal dengan ubin basalt abu-abu dan coklat, dan ketika
disentuh mengeluarkan reaksi panas.

Imodern keturunan Sturlusson ini sedang berjuang untuk mengikuti teladannya,


terutama presiden, Ólafur Grímsson, yang perjalanan dunia memuji kebaikan tenaga panas
bumi. Dari air hangat yang memanaskan ibukota ini ke "Blue Lagoon," Islandia dihiasi
dengan upaya untuk memanfaatkan kekuatan vulkanik di bawah permukaan kasar dan sering
dan dingin.

Pulau itu sendiri pada dasarnya adalah blister basal berpori dan bercelah di kerak
bumi di mana Amerika Utara dan lempeng Eurasia yang menarik terpisah. Ini memiliki dua
ciri-ciri ahli geologi mencari tenaga panas bumi dieksploitasi, menurut perusahaan listrik
Reykjavik Energy: reservoir bawah tanah yang sangat besar dari air yang terus-menerus
diperbaharui dengan tingkat curah hujan tahunan yang berkisar setinggi 177 inci (450 cm)
lebih Islandia gletser, dan bulu dangkal magma yang panas mencapai bagian terdalam dari
waduk yang memiliki suhu lebih dari 750 derajat Fahrenheit (400 derajat Celsius).Tempat
lain selain Great Rift Valley di Afrika adalah dasar laut menyebar terlihat di darat, kata
Richard Hey dari University of Hawaii. Generasi konstan kerak baru membuat negara salah
satu yang paling aktif secara geologi di Bumi. Dan itu adalah bahwa aktivitas Islandia
mencoba untuk menyadap.

Secara historis, Islandia menggunakan panas bumi secara langsung untuk "panas
musim semi roti" yang dikenal sebagai hverabrauth. Pada tahun 1930 air dari lubang bor
dibor ke mata air panas bumi di Laugardalur, sebelah timur dari ibukota Reykjavik sekitar
dua mil (tiga kilometer) jauhnya.

C.V HASIL PRODUKSI

Lima pembangkit listrik utama panas bumi yang ada di Islandia, yang memproduksi
sekitar 26,2% (2010) listrik bangsa. Selain itu, pemanasan panas bumi memenuhi pemanasan
dan air panas persyaratan sekitar 87% dari semua bangunan di Islandia. Terlepas dari energi
panas bumi, 73,8% dari listrik bangsa dihasilkan oleh tenaga air dan 0,1% dari bahan bakar
fosil.

Konsumsi energi panas bumi primer pada tahun 2004 adalah 79,7 petajoules (PJ),
sekitar 53,4% dari total konsumsi nasional energi primer, 149,1 PJ. Yang sesuai saham untuk
tenaga air adalah 17,2%, minyak bumi adalah 26,3%, dan batubara adalah 3%. Rencana
sedang dilakukan untuk mengubah Islandia menjadi negara 100% bahan bakar fosil bebas
dalam waktu dekat. Misalnya, energi panas bumi yang melimpah Islandia telah
memungkinkan untuk mengembangkan energi terbarukan, seperti karbon dioksida. Karbon
Daur Ulang Internasional untuk proses bahan bakar metanol. Berikut ini adalah lima
pembangkit listrik terbesar di Islandia. Pada tahun 2014, sekitar 85% dari penggunaan energi
primer di Islandia berasal dari sumber asli terbarukan. Daripadanya 66% berasal dari panas
bumi.
D. DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_panas_bumi

2. Pikiran Rakyat, 5 Maret 2004

3. http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sda_panas_bumimm
4.http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/6815/bab%203_%202002her2.pdf;js
essionid=B4EC0F5DE78BE43D77C0BE839068346E?sequence=10
5. http://documents.tips/documents/geothermal-darajat.html
6. http://www.nea.is/geothermal/
7. http://www.nea.is/geothermal/direct-utilization/nr/91
8. http://www.nea.is/geothermal/sustainable-utilization/nr/77
9. http://www.scientificamerican.com/article/iceland-geothermal-power/
10. http://www.tobias-weisenberger.de/6Iceland/Introduction/Abb2.5.jpg
11. www.randburg.com
12. www.energy.rochester.edu

Anda mungkin juga menyukai