Anda di halaman 1dari 5

Rumus daya Pgenerator I : V.

: 4,96 . 0,3
: 1,488 w
Dari perhitungan diatas didapatkan daya listrik dari (Pgenerator) sebesar 1,488 w.
Selanjutnya adalah menghitung koefisien daya turbin dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (2.12) sebagai berikut :
𝑃𝑡
𝐶𝑝 =
𝑃𝑤
𝑃𝑡
=1
2
.𝜌 . 𝐴 . 𝑣 3
1,488
=1
2
.1,2 . 0,072 . 5,23 . 0,5
1,488
=
3,037
= 0, 4899
Sehingga didapatkan koefisien daya (Cp) sebesar 0,4899.
Selanjutnya untuk mendapatkan Tip Speed Ratio (TSR) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (2.25)
𝜔. 𝑟
TSR =
𝑣
2𝜋𝑛 . 𝑅
=
60 . 𝑣
2 . 3,14 . 508,33 . 0,12
=
60 . 5,2
383,077
=
312
= 1,227
Sehingga didapatkan perhitungan Tip Speed Ratio ( TSR ) sebesar 1,227
𝐿
𝐶𝐿 = 1 2
𝜌𝑣 𝐴
2

𝐷
𝐶𝐷 = 1
𝜌𝑣 2 𝐴
2

dimana: CD = Koefisien Gaya Hambat


CL = Koefisien Gaya Angkat
𝜌 = Densitas Fluida (kg/m3)
A = Luasan Acuan (m2)
c = Panjang Chord (m)
v = Kecepatan Fluida Relatif Terhadap Obyek (m/s).
𝑃𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟
𝐻𝑃 = 𝜂
𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟

Dimana BHP = Brake Horse Power (watt)

Pgenerator = Daya Motor Listrik (watt)

𝜂generator = Effisiensi Generator Listrik (%)


b. Efisiesi
𝐵𝐻𝑃
𝜂= × 100%
𝑃𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡

Dimana η = Efisiensi (%)

BHP = Brake Horse Power (watt)

Pinput = Daya Masukan (watt)

1. Pengertian angin.
Angin adalah udara yang bergerak karna adanya perbedaan dari tekanan bumi, angin
sendiri akan bergerak dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah. Terjadinya angin
adalah ketika matahari memanaskan udara dan kemudian menimbulkan terjadinya
peristiwa udara naik dan membentuk angin, terjadinya peristiwa angin juga karna adanya
pemanasan oleh matahari.
2. Energi angin
Energi angin adalah sesuatu yang bisa mengerakan suatu benda atau mengubah menjadi
energi yang bisa menghasilkan energi listrik yaitu dengan cara menggerakan sudu kincir
angin atau sudu turbin, yang kemudian terhubung ke poros turbin dan
menghubungkannya ke generator yang kemudian mengubahnya menjadi energi listrik.
3. Turbin angin
Turbin angin adalah suatu sistem konversi energi angin yang menghasilkan energi listrik
dengan proses mengubah energi kinetik angin menjadi mekanis rotor yang kemudian
memutar generator.
4. Jenis-jenis turbin angin.
a. TASV (turbin angin sumbu vertikal)
Kelebihan : - mampu menggunakan aliran angin dari segala arah
- Perawatannya lebih mudah
- Biaya pembuatan lebih terjangkau
- Blade / sudu, lebih sederhna
Kekurangan: - efisiensi yang dihasilkan rendah
- Nilai cp yang diihasilkan rendah
b. TASH (turbin angin sumbu horizontal)
Kelebihan : - towernya yg tinggi memnungkinkan untuk mendapatkan angin
- Memiliki efisiensi yg tinggi
Kekurangan: - membutuhkan sistem pengereman
- Diperlukan pengawasan berkala.
5. Naca Airfoil.
a. Naca airfoil adalah suatu aerodinamika yang diangap sangat efektif dalam membantu
mengerakan sudu” turbin dan naca airfoil sendiri menghasilkan gaya angkat(lift), dan
juga juga memberikan gaya hambat(drag) pada turbin angin.
b. Penelitian naca harus sangat teliti karna ada beberapa faktor yang juga
mempengaruhi pada bagian leading edge (depan) ini berfungsi sebagai mengalirkan
udara berhembus dengan lurus ke bagian trailing edge (belakang).
c. Jika pada bagian thicknes (ketebalan) terlalu besar akan menyebabkan gaya yang
dihasilkan adalah drag, dan juga chamber line (lengkungan) jika nilai pada chamber
terlalu besar akan menyebabkan gaya yang bekerja adalah gaya drag, dan gaya lift
akan sedikit karna disebabkan lengkungan yang nilai kecil, karna untuk
menghasilkan gaya angkat yg besar sebagai alat untuk tumpuan angin yg mengalir.
6. Gaya lift
Gaya lift atau yang biasa disebut gaya angkat, adalah suatu gaya yang mengangkat suatu
benda keatas yang terjadi karna tekanan dibawah lebih besar dari pada tekanan diatas
benda.
7. Gaya drag
Gaya drag adalah gaya yang menghambat pergerakan sebuah fluida (cairan atau gas)
dimana gaya tersebut mempunyai arah yang sejajar. Dengan sumbu kecepatan aliran
terhadap luas penampang dari suatu benda yang berlawanan dengan arah aliran tersebut.
8. Turbin angin darrieus.
Turbin angin darrieus adalah turbin yang konvensional, dengan menggunakan bilah lurus
yang sangta cocok sebagai energi alternatif. Turbin angin darrieus memiliki kelebihan
atau kemampuan untuk menghadapi angin dari segala arah, selain itu juga sangat mudah
untuk membangun karna desain dan manufaktur yang sederhana.
9. Bahan Fiberglass.
Bahan yg digunakan adalah serat fiberglass dengan memilih bahan ini karna tahan
terhadap benturan dan juga dalam pembuatan tidak terlalu sulit. Dan juga bahan
terjangkau dipasaran, kelemahan dari fiberglas ini adalah menimbulkan bau yang sangat
menyengat, dan juga bila terkena tangan akan membuat kulit gatal,panas dan terkelupas,
untk takaran yang digunakan adalah resin : 100 ml, katalis 1 ml.
10. Kalibrasi instrumen.
1. Anemometer.
memasang alat rangkaian pada turbin
mengatur kecepatan angin yang akan digunakan
melakukan kalibrasi pada kecepatan sudu ditentukan oleh kecepatan angin.
2. Multitester.
Memastikan jarum penunjuk meter sudah tepat mengarah ke angka nol.
Masang probe pada konektor min dan plus.
Memutar selektor ke skala ohm-meter.
Memasang probe positif ke negatif supaya terjadi short circuit.
Memastikan arah penujuk jarum sudah mengarah ke nol pada skala ohm-meter.
3. Tachometer
Memasang magnet dibagian poros turbin, sehingga menimbulkan aliran listrik jika
dijalankan .
Mengatur putaran rpm yang dibutuhkan.
Jika poros berputar, megnet yang dipasang akan memberikan arus listrik pada bagian
meter.
11. KECEPATAN ANGIN TERHADAP PUTARAN (RPM).
a. Seiring bertambahnya kecepatan angin, maka putaran yang dihasilkan juga akan
meningkat, tetapi seiring bertambahnya jumlah sudu putaran yang dihasilkan
semakin berkurang, dikarenakan faktor yang mempengaruhi adalah berat sudu,
karna berat sudujuga menjadi suatu beban ketika berputar.
b. Semakin bertambahnya jumlah sudu pada turbin membuat jarak antar sudu
semakin berkurang, dengan semakin berkurangnya jarak antar sudu menyebabkan
angin yang masuk ke bagian dalam sudu semakin berkurang dan menyebabkan
efisiensi putaran yg dihasilkan semakin berkurang.
c. Pada penelitian turbin, disini juga terjadi suatu turbulensi yaitu gerak yang tidak
beraturan, dan turbulensi ini juga berlawanan arah dengan putaran turbin yang
juga menyebabkan efisiensi turbin berkurang, tetapi disini saya tidak bisa
membuktikan karna penelitian ini hanya meneliti jumlah sudu bukan tentang
analisis aliran yang terjadi pada turbin.
d. Penambahan jumlah sudu mengakibatkan masa/beban yang diterima oleh turbin
saat berputar akan meningkat atau biasanya disebut momen inersia,dari jumlah
sudu yg membedakan adalah massa, masa turbin akan bertambah seiring dengan
bertambahnya jumlah sudu, sehingga turbin 4 sudu memiliki beban putar yg lebih
tinggi dari pada 2 sudu, 3 sudu, yg kemudian menyebabkan 4 sudu memiliki
putaran terkecil.
12. KECEPATAN ANGIN TERHADAP DAYA WATT TURBIN ANGIN.
a. Seiring bertambahnya kecepatan angin, daya yang dihasilka juga singifikan
semakin naik, tetapi proses pertambahan daya yang dihasilkan tidak naik secara
lurus tetapi berbentuk parabolik, yang disebabkan karna terjadinya suatu
pembebanan, karna nilai daya yang didapat adalah dari VOLT x ARUS, pada saat
mengukur arus terjadi suatu pembebanan.
b. Dengan penambahan jumlah sudu daya yang dihasilakn berbanding negatif, hal ini
disebabkan, beban saat berputar juga semakin tinggi, saat beban berputar semakin
tinggi daya yang dihasilkan juga semakin berkurang.
13. KECEPATAN ANGIN TERHADAP CP.
a. Seiring bertambahnya jumlah sudu Cp yang dihasilkan semakin berkurang pada
titik tertentu.
b. Seiring bertambahnya putaran angin, nilai cp yang dihasilka naik dari kecepatan
angin 4,2 m/s – 5,2 m/s, tetapi pada saat titik tertinggi yaitu 5,2 m/s cp mengalami
penurunan, terjadinya penurunan disebabkan nilai cp yang sudah mencapai titik
tertinggi, yg sebenarnyacp turbin turbin ini masih bisa menghasilkan nilai tinggi,
tetapi batas yg terjadi hanya membatasi 0,3 A, yg kemudian menyebabkan nilai
efisiensi menurun pada titik 5,2 – 7,2 m/s.
c. Pada penelitian ini juga saya ingin membuktikan bahwa, prototype ini mampu
menghasilkan energi, jika pada penelitian ini hanya membuktikan jumlah sudu yg
paling optimal untuk didapat, mungkin data yg didapat akan berbanding lurus
seperti putaran,
d. Cp merupakan perbandingan antara daya/atau output dengan daya arus
angin/input. Daya juga dipengaruhi putaran turbin, semakin tingi putaran semakin
tinggi daya, dengan penambahan jumlah sudu berpengaruh negatif terhadap
koefisien daya, hal ini juga disebabkan semakin banyak jumlah sudu semakin
tinggi momen inersianya, sehingga mengakibatkan nilai cp 4 sudu semakin
rendah.
14. CP dan TSR
a. semakin bertambahnya jumlah sudu cp yang dihasilkan semakin menurun karna
pengaruh momen inersianya.
b. seiring bertambahnya jumlah sudu tsr yg dihasilkan semakin menurun, tetapi tsr
sebanding dengan nilai putaranm semakin bertambah kecepatan putaran maka
nilai yang dihasilkan akan semakin naik,
15. CL – CD.
a. Berdasarkan nilai cl – cd, menunjukan bahwa pada turbin angin vertikal darrieus
ini lebih dominan gaya drag yang dihasilkan dibandingkan dengan gaya lift.
b. Naca 4415, lebih mengunakan gaya drag.
c. Nilai cl mengalami minus karna disebabkan tekanan dibawah bagian turbin yang
terlalu besar yg menyebabkan nilai cl menjadi minus.
16. NILAI RESULTAN
Peningkatan nilai total gaya resultan tidak terjadi secara signifikan, secara
keseluruhan turbin dengan 2 sudu memiliki nilai total gaya resultan tertinggi
sedangkan nilai total gaya resultan 4 sudu memiliki nilai total gaya resultan terendah.
Nilai resultan dengan daya pada turbin berbanding lurus. Semakin tinggi nilai gaya
resultan maka daya pada turbin juga semakin tinggi, oleh karna itu penambahan
jumlah sudu belum tentu turbnin akan berputar lebih cepat karna semakin banyak
jumlah sudu momen inersianya semakin tinggi.

Anda mungkin juga menyukai