Anda di halaman 1dari 42

2 SKS

Mata Kuliah Wajib


Fivry Wellda Maulana
Geofisika Eksplorasi
Tektonika
Vulkanologi
Mempelajari sistem panas bumi dan metode
pendugaan panas bumi
Mempelajari gejala kenampakan panas bumi di
permukaan, jenis-jenis lapangan panas bumi
dan akumulasi sumber panas bumi, gradient
geothermal dan sistem hidrotermal, peranan
hidrokimia mataair panas dalam eksplorasi
panas bumi, survey geofisika dalam eksplorasi
panas bumi, model konsep untuk evaluasi
potensi suatu lapangan panas bumi
1. Goff, F., Janik, C.J. (2000), Geothermal Systems, Editors: Haraldur Sigurdsson, Encyclopedia of
Volcanoes, AcademicPress, pp. 817-834
2. Handbook of Geothermal Energy,Editors: Edwards, L.M., Chilingar, G.V. et al. , Gulf Publishing
Company, 1982, 613 pp.
3. DiPippo, R. (2008), Geothermal Power Plants: Principles, Applications, Case Studies and
Environmental Impact, Elsevier,Second Edition, 493 pp
4. Hochstein, M.P., Browne, P.R.L. (2000), Surface Manifestation of Geothermal Systems With Volcanic
Heat Sources,Editors: Haraldur Sigurdsson, Encyclopedia of Volcanoes, Academic Press, pp.
835-855.
5. Proceedings World Geothermal Congress 2005, International Geothermal Association, Antalya-
Turkey.
6. Rogers G.F.C. dan Mayhew Y.R. (1980),Thermodynamic and Transport Properties of Fluids,
Blackwell Publisher, 4thEdition, 24 pp.
7. Nenny Miryani Saptadji (2001): Teknik Panas Bumi, Diktat Kuliah Prodi Teknik Perminyakan.
8. Panasbumi: Energi Kini dan Masa Depan, Asosiasi Panas Bumi Indonesia 2004, 232 hal.
9. Ellis, A.J. and Mahon, W.A.J., (1977),Chemistry and Geothermal System. Academic Press, New
York.
10. Nicholson, K., (1993),Geothermal Fluids : Chemistry and Exploration Techniques, Springer-Verlag,
Berlin.
11. DSullivan M.J & McKibbin R. (1989),Geothermal Reservoir Engineering, a Manual for Geothermal
Reservoir,Engineering Course at the Geothermal Institute University of Auckland.
12. Encyclopedy of volcanoes hal 817-855
Kuliah 14 x pertemuan
Libur:
Presensi minimal 75 %
Berpakaian sesuai norma pendidikan a.l. tidak memakai
kaos tanpa kerah, celana sobek, sandal, anting (untuk
lelaki), baju ketat/terbuka pinggangnya (untuk wanita)
Tidak merokok/makan di dalam kelas
HP Silent
Kursi depan dipenuhi dahulu, baru yang dibelakangnya
Kuliah dimulai dengan kuis.
Bagi mahasiswa yang terlambat , mahasiswa ybs harus
menunggu di luar hingga selesai kuis. Tidak ada kuis
susulan.
Kehadiran <75% tidak dapat mengikuti ujian
Izin sakit, tugas, keperluan mendesak dinyatakan secara
tertulis (diketahui Pengurus Jurusan) blangko BAA
Nilai mata kuliah diperoleh dari:
Keaktifan 10 %
Pengerjaan tugas-tugas
(1, 2, 3 dan 4) 45%
UTS 20%
UAS 25%
Keaktifan merupakan fungsi dari kehadiran,
kesertaan dalam kuis, dan diskusi (tanya jawab)
Tugas diperoleh dari:

Perpustakaan (recommended)
Media cetak, elektronik, internet dll
Geothermal energy is energy obtained by
capturing the heat stored under the
surface of the earth.
The heat is believed to come from the
radioactive decay in the core of the earth
Definisi energi panas bumi?
Ada beberapa lapangan di seluruh bumi yang
memanfaatkan energi ini.
Penggunaan energi panas bumi telah memberikan
kontribusi terhadap pengembangan berbagai negara
dunia ketiga termasuk Filipina, Indonesia, Meksiko,
Tengah dan negara-negara Amerika Selatan, dan
Afrika Timur.
Negara-negara maju, seperti Italia, Islandia, Selandia
Baru, Jepang, Perancis dan Amerika Serikat
menggunakan energi panas bumi untuk menyediakan
sebagian dari kebutuhan energi mereka.
Generasi listrik panas bumi US total sekitar 2200MW,
yang equivelent empat pembangkit listrik tenaga
nuklir besar
Keuntungan
Energi panas bumi menempati urutan ketiga
dalam sumber energi terbarukan di belakang
pembangkit listrik tenaga air dan energi
biomassa.
Ini adalah sumber yang bersih, energi yang
dapat diandalkan.
Geothermal energy is on line 97% of the time,
as opposed to 65% for nuclear power plants
and 75% for coal plants
the emissions of SO2 and CO2 in geothermal
energy generation as opposed to coal and oil
Countries Installed Capacity (MW)

USA 2,544

Philippines 1,931

Indonesia 1058

Mexico 953

Italy 790
Sumber : Badan Geologi (2004)

Jumlah daerah panasbumi: 253


Total Potensi: 27.800 MWe Panasbumi non-vulkanik
POTENSI SUMBER DAYA PANAS BUMI
(27000 MW)
Sumber : Badan Geologi (2004)

SUMBER DAYA (MWe) CADANGAN (MWe)


LOKASI KAPASITAS
SPEKULATIF HIPOTETIS TERDUGA MUNGKIN TERBUKTI PRODUKSI

SUMATRA 5400 2267 5635 15 380 2


JAWA 2360 1446 3135 1285 1530 835
BALI - NUSA
360 359 943 - 14 -
TENGGARA
SULAWESI 950 12 853 150 78 20
MALUKU 250 117 157 - - -
IRIAN 50 - - - - -
KALIMANTAN 45 - - - - -

9.415 4201 10.723 1450 2.002 Total


Total
253 lokasi 857 MWe
13.616 14.175

Total : 27.800 MWe


Gunung Salak 375
Kamojang 200
Darajat 260
Wayang Windu 227
Dieng 60
Lahendong 60
Sibayak 15.3
Total 1,197.30
Sumber: IGA
ENERGI NASIONAL
Geothermal Road-map by 2025
Program Pemerintah

2004 2008 2012 2016 2020 2025

822 2000 3442 4600 6000 9000


MW MW MW MW MW MW ?
(produ (target) (target)
ksi)

1142 MW 1300 MW ?
1093 MW 1600 MW ?
Existing Existing
Existing New WKP
WKP WKP
WKP + New
WKP

(Program Pemerintah , 2004)


INVESTASI BIDANG PANASBUMI
MANIFESTASI PANASBUMI BERUPA LAPANGAN FUMAROL

Geyser (Alor)
Suhu : 100oC
pH :6
Debit : 2 l/det
Gas: CO2, H2S
2 tahun 2-3 tahun 25-30 tahun

TAHAPAN SUATU
KEGIATAN PANASBUMI

Dari Pertamina, 2006


PROSES ESPLOITASI UAP MENJADI TENAGA LISTRIK
(Dari Pertamina 2006)
Aspek Regulasi:
Belum sinkronnya antara satu regulasi dengan regulasi
lainnya dalam implementasi pengembangan panasbumi

Aspek investasi dan tekhnologi:


Pengembangan Panasbumi dianggap sebagai investasi berisiko
tinggi, sehingga harga listrik per Kwh menjadi tinggi

Pengembangan Panasbumi membutuhkan padat modal dan


tekhnologi

Jangka waktu esplorasi hingga pengembangan butuh waktu


cukup lama (10-15 tahun ), sehingga ada kemungkinan
Investor dalam negeri kurang berminat
Lanjutan: Setelah IUP terbit, Perlu perizinan dan
rekomendasi a.l:

Rekomendasi Gubernur/Bupati untuk pinjam pakai lahan untuk


kegiatan eksplorasi dan eksploitasi

Izin Pinjam Pakai Lahan untuk Kegiatan Eksplorasi dan


Eksploitasi dari Kementerian Kehutanan, Rekomendasi Teknis
dari Perhutani

Izin Penggunaan Air Tanah dan Air Permukaan,

Izin Lokasi Pembangunan Proyek dari BPN,


Persetujuan AMDAL, UKL dan UPL
(Sumber: Dirjen EBTKE, 2011)
UU No. 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi,
sumber energi panas yang terkandung di dalam air
panas, uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan
gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat
dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk
pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.
Energi alternatif yang terbarukan dan lebih ramah
lingkungan;
Potensi Panas bumi Indonesia mencapai 40% dari
potensi panas bumi dunia;
Potensi yang termanfaatkan baru sekitar 1.200
megawatt (4%)
Kondisi :
Lokasi sebagian besar (70%) berada di dalam kawasan
konservasi dan hutan lindung;
Peraturan perundangan sektor pertambangan
tidak diperkenankan di dalam kawasan
konservasi
Pasal 38 UU No.41/1999:
1) Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan
pembangunan di luar kegiatan kehutanan hanya
dapat dilakukan di dalam kawasan hutan
produksi dan kawasan hutan lindung.

2) Penggunaan kawasan hutan untuk pertambangan


dilakukan melalui ijin pinjam pakai oleh Menhut.
Pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan
penambangan dengan pola pertambangan terbuka

Sumber : Dirjen Perlindungan Hutan &


Konservasi Alam Kemhut, 2011
Pasal 50 ayat (3) UU No.41/1999 :
Setiap orang dilarang :
a) Mengerjakan/menggunakan/menduduki kawasan
hutan secara tidak sah;
...
g) Melakukan kegiatan penyelidikan umum atau
eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang di dalam
kawasan hutan, tanpa izin Menteri;

Pasal 78 ayat (3) UU No. 41/1999 :


sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud huruf
a atau g : pidana penjara paling lama 10 tahun dan
denda paling banyak Rp. 5 milyar rupiah
Sumber : Dirjen Perlindungan Hutan &
Konservasi Alam Kemhut, 2011

Anda mungkin juga menyukai