Anda di halaman 1dari 27

POTENSI PANAS BUMI INDONESIA

Lambok Hutasoit Ketua Umum IAGI


TA N AH KA I

EOLOG IG I L

D IN
O N E SIA

13 4 960 1

PETA SEBARAN PANAS BUMI DI DUNIA

Geothermal Fields On the Ring of Fire


Prospect Developed Fields

PROSES TEKTONIK LEMPENG & PEMBENTUKAN PANASBUMI


Modified from Geothermal Education Office, 2000

POTENTIAL RESOURCES
COUNTRY
Central America Costa Rica El Salvador Guatemala Mexico 8.800 MWe 163 MWe 151 MWe 33 MWe 976 MWe

RESOURCES

Philippines
Indonesia Japan

4.000 MWe
27.000 MWe 20.000 MWe Sumber: IGA, 2008

Some Industry Statistics (2) (Bertani, World Geothermal Congress, 2005 & PLN 2007)
Top Five Geothermal Countries by Installed Capacity (2005 & 2007)

Countries
USA
Philippines Indonesia Mexico Italy

Installed Capacity (MW)

2,544
1,931 1058 953 790

Sumber : Badan Geologi (2004)

Jumlah daerah panasbumi: 253 Total Potensi: 27.800 MWe

Panasbumi non-vulkanik

POTENSI SUMBER DAYA PANAS BUMI (27000 MW)

Peta Distribusi Lokasi dan Wilayah Kerja Pertambangan Panas Bumi

Sumber : Badan Geologi (2004)


SUMBER DAYA (MWe) LOKASI
SPEKULATIF

CADANGAN (MWe)
TERDUGA MUNGKIN TERBUKTI

HIPOTETIS

KAPASITAS PRODUKSI

SUMATRA JAWA BALI - NUSA TENGGARA SULAWESI MALUKU IRIAN KALIMANTAN

5400 2360 360 950 250 50 45 9.415

2267 1446 359 12 117 4201

5635 3135 943 853 157 10.723

15 1285 150 1450

380 1530 14 78 2.002

2 835 20 -

Total 253 lokasi

13.616

14.175

Total 857 MWe

Total : 27.800 MWe

Installed geothermal generating capacity (December 2009) in MW


Gunung Salak Kamojang Darajat Wayang Windu Dieng Lahendong Sibayak Total 375 200 260 227 60 60 15.3 1,197.30
Sumber: IGA

ENERGI NASIONAL

Geothermal Road-map by 2025 Program Pemerintah


2004 822 MW (produ ksi) 2008 2000 MW 2012 3442 MW 2016 4600 MW 2020 6000 MW (target) 2025 9000 MW ? (target)

1093 MW Existing WKP

1142 MW Existing WKP

1300 MW ? Existing WKP + New WKP

1600 MW ? New WKP

(Program Pemerintah , 2004)

INVESTASI BIDANG PANASBUMI

MANIFESTASI PANASBUMI BERUPA LAPANGAN FUMAROL

Geyser (Alor) Suhu : 100oC pH :6 Debit : 2 l/det Gas: CO2, H2S

Eksplorasi

Pengembangan

Komersial

2 tahun

2-3 tahun

25-30 tahun

TAHAPAN SUATU KEGIATAN PANASBUMI

Dari Pertamina, 2006

PROSES ESPLOITASI UAP MENJADI TENAGA LISTRIK (Dari Pertamina 2006)

TERHAMBATNYA PENGEMBANGAN PANASBUMI SESUAI PROGRAM PEMERINTAH


Aspek Regulasi: Belum sinkronnya antara satu regulasi dengan regulasi lainnya dalam implementasi pengembangan panasbumi Aspek investasi dan tekhnologi: Pengembangan Panasbumi dianggap sebagai investasi berisiko tinggi, sehingga harga listrik per Kwh menjadi tinggi Pengembangan Panasbumi membutuhkan padat modal dan tekhnologi Jangka waktu esplorasi hingga pengembangan butuh waktu cukup lama (10-15 tahun ), sehingga ada kemungkinan Investor dalam negeri kurang berminat

Lanjutan: Setelah IUP terbit, Perlu perizinan dan rekomendasi a.l:

Rekomendasi Gubernur/Bupati untuk pinjam pakai lahan untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi Izin Pinjam Pakai Lahan untuk Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi dari Kementerian Kehutanan, Rekomendasi Teknis dari Perhutani Izin Penggunaan Air Tanah dan Air Permukaan, Izin Lokasi Pembangunan Proyek dari BPN, Persetujuan AMDAL, UKL dan UPL
(Sumber: Dirjen EBTKE, 2011)

Aspek regulasi :
UU No. 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi, sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.

Potensi Panas Bumi Indonesia


Energi alternatif yang terbarukan dan lebih ramah lingkungan; Potensi Panas bumi Indonesia mencapai 40% dari potensi panas bumi dunia; Potensi yang termanfaatkan baru sekitar 1.200 megawatt (4%)

Kondisi : Lokasi sebagian besar (70%) berada di dalam kawasan konservasi dan hutan lindung; Peraturan perundangan sektor pertambangan

tidak diperkenankan di dalam kawasan konservasi

Aspek regulasi: Penggunaan Kawasan Hutan


Pasal 38 UU No.41/1999: 1) Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan hanya dapat dilakukan di dalam kawasan hutan produksi dan kawasan hutan lindung. 2) Penggunaan kawasan hutan untuk pertambangan dilakukan melalui ijin pinjam pakai oleh Menhut. Pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan dengan pola pertambangan terbuka
Sumber : Dirjen Perlindungan Hutan & Konservasi Alam Kemhut, 2011

Aspek regulasi Kehutanan untuk Sanksi yang ditetapkan


Pasal 50 ayat (3) UU No.41/1999 : Setiap orang dilarang :
a) Mengerjakan/menggunakan/menduduki kawasan hutan secara tidak sah; ... g) Melakukan kegiatan penyelidikan umum atau eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang di dalam kawasan hutan, tanpa izin Menteri;

Pasal 78 ayat (3) UU No. 41/1999 :


sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud huruf a atau g : pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp. 5 milyar rupiah
Sumber : Dirjen Perlindungan Hutan & Konservasi Alam Kemhut, 2011

KESIMPULAN
Potensi Panas bumi Indonesia mencapai 40% dari potensi panas bumi dunia (tertinggi) Total potensi tersebut adalah 27.000 MWe Installed capacity baru mencapai 1200 Mwe (4%) Hambatan: - Regulasi - Modal - Teknologi & SDM Rekomendasi: - Meninjau kembali regulasi yang ada - Pemerintah diharapkan melakukan pemboran eksplorasi - Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM

TERIMA KASIH

Airpanas Jigokudani di Nagano Jepang

Anda mungkin juga menyukai