Anda di halaman 1dari 32

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU

(PLTB)
Kupang, Rabu 02 Desember 2020

Disampaikan pada Perkuliahan Energi Terbarukan 2


Oleh
Dr. Rusman Sinaga
Energi Angin - PLTB
• Turbin angin mendapatkan tenaga masukan dengan cara mengubah
gaya angin menjadi torsi (gaya putar) yang beraksi pada sudu rotor
• Kriteria yang harus dipenuhi: Kecepatan angin 2 hingga 17 m/s
Kestabilan angin
• Prinsip kerja PLTB adalah Mengubah energi kinetik baling-baling,dari
energi kinetik diteruskan ke generator untuk membangkitkan listrik
Tingkat Kecepatan Angin
Berdasarkan data, potensi
sumber angin dunia
diperkirakan sebesar
50,000 TWh/tahun. v +5,1
m/s dan pada h 10 m.
Toleransi 10%
Potensi
Energi Angin
di Indonesia
Nusa Tenggara Timur dengan kecepatan angin sekitar
8 - 8,6 m/s, memiliki Potensi yang sangat ideal untuk PLTB
Prinsip Kerja PLTB
1 Sudu Blade tertiup angin dan mulai berputar

Pada putaran tertentu akan terjadi penyelaan yaitu kondisi


2 dimana kecepatan angin mampu menggerakan generator

3 Gerakan generator yang menghasilkan listrik

4 Listrik masuk ke BCU (Battery Controlled Unit)

5 Simpanan listrik dapat langsung digunakan ataupun disimpan di baterai


Sumbu Vertikal

Turbin angin sumbu


vertikal memiliki sudu yang
bergerak pada sumbu
putar yang tegak lurus
Turbin dengan tanah.
Angin
Sumbu Horizontal
Turbin angin aksial atau
turbin angin sumbu horizontal
memiliki sudu yang berputar
pada sumbu putar yang
sejajar dengan tanah.
Turbin
Angin Vertikal

Savonnius Darrieus

Prinsipnya yaitu adanya selisih gaya drag pada kedua sisi rotor
sehingga menghasilkan momen gaya terhadap sumbu putar rotor
Kelebihan TASV
• Tidak membutuhkan struktur menara
yang besar.

• Tidak dibutuhkan mekanisme yaw.

• Pemeliharaan bagian-bagiannya lebih


mudah.

• TASV memiliki kecepatan awal angin


yang lebih rendah daripada TASH.
Kekurangan TASV
• Kebanyakan TASV memproduksi energi
hanya 50% dari efisiensi TASH karena
drag tambahan yang dimilikinya saat
kincir berputar.

• TASV tidak mengambil keuntungan dari


angin yang melaju lebih kencang di
elevasi yang lebih tinggi.

• Kebanyakan TASV mempunyai torsi


awal yang rendah
Turbin
Angin Aksial/
Horizontal

3 Blades Dutch
Propeller Windmill

Prinsip turbin angin aksial adalah menyerupai baling-baling yang


menangkap energi angin dan mengubahnya menjadi energi gerak
rotasi poros
Kelebihan TASH

• Dasar menara yang tinggi


membolehkan akses ke angin yang
lebih kuat di tempat-tempat yang
memiliki geseran angin

• Pitch sudu turbin dapat diubah-ubah.

• Menara yang tinggi dapat


memperoleh angin yang lebih
kencang.
Kekurangan TASH
• Konstruksi rumit

• Biaya transportasi bisa mencapai


20% dari seluruh biaya peralatan
turbin angin.

• Pondasi harus kuat


• Memiliki noise besar

• TASH membutuhkan mekanisme


kontrol yaw tambahan untuk
membelokkan kincir ke arah angin
Karakteristik Turbin Angin

Turbin angin jenis multi-blade dan Savonius cocok digunakan untuk aplikasi PLTB
kecepatan rendah. Sedangkan kincir angin tipe Propeller, paling umum digunakan
karena dapat bekerja dengan lingkup kecepatan angin yang luas.
Konstruksi
pada PLTB
Komponen PLTB
Komponen PLTB

• Kincir Angin.

Gambar 5 Jenis bentuk kincir angin


Gerak Turbin
Menghitung daya angin
Daya Total

Daya total aliran angin adalah Massa aliran udara per detik
sebanding dengan tenaga kinetik dapat dihitung dengan
aliran udara: persamaan:

Dimana:
ρ = massa jenis udara (kg/m3)
A = luas penampang turbin
(m2)
Sehingga didapatkan:
Daya Total

Dimana :
Ptot = daya total aliran udara (watt)
gc = faktor konversi (1.0 Kg/Ns2)
ρ = massa jenis udara (1.2 Kg/m3)
A = luas penampang turbin (m2)
Vi = kecepatan angin (m/s)
Daya Maksimum
Daya maksimum angin (watt) yang dapat diserap oleh sudu
rotor dapat dinyatakan dengan persamaan:
Daya nyata adalah daya yang yang dapat dimanfaatkan oleh
turbin untuk dijadikan sebuah energi baru. Daya ini dapat
dinyatakan dalam persamaan berikut:
Daya Nyata
Pada semua benda yang berputar selalu terdapat torsi, yaitu
gaya yang menyebabkan sebuah tetap dapat berputar pada
kecepatan putarnya. Besarnya torsi dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut:
Torsi Turbin

Dimana :
T = torsi (Nm)
P = daya (watt)
D = diameter poros (m)
v = kecepatan angin (m/s)
π = 3.14
Efisiensi Turbin
Contact Person:
T hank you
Dr. Rusman Sinaga, ST., M.Si.
HP: 081238233222
aganis02@yahoo.com
Electrical Department, State Polytechnic of Kupang

Anda mungkin juga menyukai