Anda di halaman 1dari 7

Nama anggota kelompok :

Eloysia Limbong
Ratna Sari Sitanggang
Bidang study : Fisika

C. ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari "proses alam yang berkelanjutan", seperti tenaga surya,
tenaga angin, arus air, proses biologi, dan panas bumi.

Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an, sebagai upaya untuk mengimbangi
pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan fosil. Definisi paling umum adalah sumber energi yang dapat
dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Dengan definisi ini, maka bahan
bakar nuklir dan fosil tidak termasuk di dalamnya.

Jenis-Jenis Energi Terbarukan

Penggunaan sumber energi yang semakin meningkat membuat manusia untuk menemukan opsi lainnya
dari sumber energi yang ada sekarang ini. Adapun jenis-jenis energi terbarukan yaitu sebagai berikut.

1. Tenaga surya

Jenis energi yang satu ini berasal dari proses penangkapan energi radiasi tenaga surya atau sinar matahari,
kemudian mengubahnya menjadi listrik, panas, atau air panas. Untuk mendapatkan aliran listrik, panas
matahari akan diserap menggunakan solar panel (panel surya) kemudian mengubahnya menjadi tenaga
listrik.Secara umum setiap pembangkit listrik tenaga surya, apakah itu rumah atau stasiun industri besar,
terdiri dari komponen berikut:

- Set panel surya – targetnya adalah mengubah sinar matahari menjadi listrik.

- Charge controller – berfungsi untuk pengisian daya baterai yang efisien atau beralih antara sumber daya
yang digunakan. Pengontrol memutuskan sumber energi mana yang akan digunakan sistem

- Baterai – diperlukan untuk menyimpan kelebihan listrik, untuk digunakan nanti di malam hari ketika panel
surya tidak beroperasi. Dalam beberapa kasus, tidak perlu menggunakan baterai, misalnya, dalam sistem on-
grid atau sistem yang menggunakan semua energy listrik dengan segera.
- AC / DC Inverter – berfungsi untuk mengubah arus DC panel surya atau baterai menjadi arus bolak-balik/AC
yang digunakan di sebagian besar peralatan rumah tangga.

Kombinasi yang tepat dari komponen diatas yang sesuai dengan tujuan sistem sangat penting. Konfigurasi
yang tepat membantu memaksimalkan kapasitas sistem dan mengurangi biayanya. Selain itu, dalam
beberapa kasus Anda tidak perlu menggunakan controller, inverter atau baterai. Misalnya, tidak masuk akal
untuk menyimpan listrik dengan baterai, ketika Anda memiliki produksi energi surya skala besar (untuk
pabrik atau pemukiman kecil), dan semua listrik ditransmisikan langsung ke jaringan public.

2. Tenaga angin

Tenaga angin merupakan pengumpulan energi yang berguna dari angin. Pada 2005, kapasitas generator
tenaga-angin adalah 58.982 MW, hasil tersebut kurang dari 1% penggunaan listrik dunia. Meskipun masih
berupa sumber energi listrik minor di kebanyakan negara, penghasilan tenaga angin lebih dari empat kali lipat
antara 1999 dan 2005.
Kebanyakan tenaga angin modern dihasilkan dalam bentuk listrik dengan mengubah rotasi dari pisau turbin
menjadi arus listrik dengan menggunakan generator listrik. Pada kincir angin energi angin digunakan untuk
memutar peralatan mekanik untuk melakukan kerja fisik, seperti menggiling gandum atau memompa air.
Tenaga angin digunakan dalam ladang angin skala besar untuk penghasilan listrik nasional dan juga dalam
turbin individu kecil untuk menyediakan listrik di lokasi yang terisolir

Komponen-komponen yang ada di pembangkit listrik tenaga angin yakni:

• Anemometer: mengukur kecepatan angin dan mengirim data ke controller

• Blades atau bilah kipas: Diputar oleh angin

• Controller: alat pengontrol yang dihidupkan dan dimatikan sesuai kecepatan angin

• Generator: Mengonversi putaran turbin menjadi listrik

• Nacelle atau rumah mesin: terletak di atas menara. Di dalamnya berisi poros putaran tinggi atau rendah,
gearbox, generator, alat pengontrol, dan alat pengereman.

• Tower atau menara: Dibuat dari pipa baja betona tau rangka besi. Semakin tinggi menara semakin besar
tenaga yang didapat.

Pada dasarnya, tidak semua energi atau daya yang dihasilkan oleh
angin dapat diubah menjadi energi listrik. Dalam hal ini, diketahui bahwa
daya maksimum ideaľ yang dapat dihasilkan oleh sebuah turbin angin
dapat dirumuskan sebagai berikut.

dengan:

p= massa jenis udara(kg/m3)

A=luas penampang turbin angin (㎡)

v= kecepatan angin(m/s)

Nilai 59,3% menyatakan efisiensi turbin angin dan sering disebut sebagai Betz limit, yaitu persentase
yang menyatakan energi kinetik maksimum angin yang idealnya dapat ditransmisikan ke turbin angin. Akan
tetapi, pada kenyataannya akibat adanya inefisiensi aerodinamis dan mekanis, semua turbin angin mempúnyai
efisiensi yang lebih rendah dari Betz limit. Inefisiensi ini umumnya dinyatakan dengan besaran koefisien daya
(Cp = power coefficient), sehingga persamaan daya turbin angin dapat dinyatakan sebagai berikut.
Turbin angin yang tersedia di pasaran saat ini umumnya mempunyai koefisien daya antara 0,3 hingga
0,45. Nilai dari Cp ini berubah terhadap kecepatan angin. Jika rotor turbin berputar terlalu lambat, maka
sebagian besar angin akan bergerak tanpa hambatan melalui celah di antara sudu-sudu rotor (blade).
Sebaliknya, jika rotor turbin berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi, karena adanya faktor-faktor
aerodinamis, maka turbin cenderung menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, untuk memperoleh daya dari turbin
angin sebesar mungkin, turbin angin dirancang untuk beroperasi pada rasio kecepatan ujung sudu-sudu rotor
(TSR = tip speed ratio) yang optimum. Dalam hal ini, TSR adalah perbandingan antara kecepatan linier ujung
sudu-sudu rotor (blade) dengan kecepatan angin, sehingga besarnya TSR dapat dinyatakan dengan persamaan
berikut.

dengan:

vtip = kecepatan linier ujung sudu-sudu rotor(m/s) tip

Karena sudu-sudu rotor berputar, maka titik pada ujung sudu-sudu bergerak melingkar terhadap poros
(pusat sudu-sudu rotor), sehingga vtip = ωR,dengan ω = kecepatan sudut putaran rotor (rad/s) dan R = jari-jari
sudu-sudu rotor (jari-jari kincir angin), sehingga persamaan di atas dapat dinyatakan juga sebagai berikut.

dengan:

f= frekuensi putaran rotor (Hz)

R=jari-jari sudu-sudu rotor(m)

Berdasarkan data empiris, setiap turbin angin mempunyai TSR optimum seperti
yang dinyatakan dengan persamaan berikut.

dengan:

n = jumlah sudu-sudu rotor


Selain itu, ketika suatu turbin angin digunakan untuk menghasilkan listrik, efisiensi gear box (ηg) dan
efisiensi generator (ηe) harus diperhitungkan. Untuk turbin angin yang besar, nilai ηg, biasanya berkisar antara
80% hingga 95%, sedangkan untuk turbin angin yang kecil, nilai ηg, berkisar antara 70% hingga 80%.
Sementara itu, untuk turbin angin yang besar, nilai ηe berkisar antara 80% hingga 95%, sedangkan untuk
turbin angin yang kecil, nilai ηe berkisar antara 60% hingga 80%.

3. Energi pasang surut

Energi ini diperoleh dari hasil pasang surut air laut. Diketahui, energi jenis ini juga dimanfaatkan di pantai
timur Amerika dan Eropa. Turbin yang dipasang tepi laut membantu mengubah energi dari pasang surut air
laut menjadi energi mekanik untuk menggiling gandum.

Generator arus pasang surut (tidal stream) menggunakan energi kinetik dari air laut untuk menggerakan
turbin, seperti halnya turbin angin yang digerakkan oleh angin. Generator jenis ini dapat dibangun di fasilitas
atau infrastruktur yang telah ada, seperti jembatan. Fitur lepas pantai tertentu seperti selat atau teluk dapat
mempercepat gerakan air laut. Bentuk turbin dapat berupa vertikal maupun horizontal, terbuka maupun
terlindung pipa, dan umumnya diletakkan dekat dengan dasar air. Ini

4. Tenaga air

Pembangkit listrik tenaga air(PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial
dan kinetik dari air un tuk menghasilkan energi listrik. Pada tahun 2015 tenaga air menghasilkan
16.6% total listrik dunia dan 70% dari seluruh energi terbarukan, dan diperkirakan akan naik
3.1% per tahun sampai 25 tahun ke depan.
Tenaga air dihasilkan di 150 negara, dan kawasan Asia-Pasifik menghasilkan 33%

tenaga air global tahun 2013. China adalah produsen tenaga air terbesar (920 TWh tahun 2013)
menyumbang 16,9% kebutuhan listrik domestik.
Ongkos listrik tenaga air relatif rendah, menjadikannya sumber yang kompetitif untuk energi
terbarukan. Pembangkitnya tidak menghabiskan air, tidak seperti pembangkit batu bara atau gas.
Ongkos listrik rata-rata untuk pembangkit berukuran lebih dari 10 megawatt adalah 3 - 5 sen
dolar AS per (kilowatt-jam. Dengan bendungan dan reservoir juga membuatnya sumber listrik
yang fleksibel karena listrik yang dihasilkan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan.
Ketika sebuah kompleks tenaga air dibangun, maka tidak menghasilkan limbah langsung dan
tingkat gas rumah kaca yang relatif lebih rendah daripada pembangkit listrik berbahan bakar
fosil.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin
yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air
tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi
pembangkit listrik yang ada menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.
Apakah semua potensi daya air dapat diubah seluruhnya menjadi
energi listrik? Energi air yang digunakan untuk menggerakkan turbin
dan generator pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA) tidak seluruhnya dapat dikonversi
menjadi energi listrik. Dengan menggunakan konsep efisiensi, maka besarnya daya yang dapat
dihasilkan oleh suatu PLTA dapat dinyatakan sebagai berikut.

dengan:
η = efisiensi PLTA

4. Energi gelombang laut

Energi gelombang laut merupakan sebuah bentuk pemanfaatan sumber energi dari alam, yaitu gerakan
gelombang laut/ombak secara vertikal maupun horizontal. Pada dasarnya gelombang dibangkitkan oleh
gangguan angin yang berhembus di atas permukaan laut.

Tetapi seperti kita ketahui, angin yang berhembus secara konstan di Indonesia tidaklah besar. Gelombang
laut yang besar di Indonesia hanya terjadi di beberapa tempat tertentu yang langsung berhadapan dengan
Samudera Hindia maupun Samudera Pasifik.

Komponen-komponen utama dari pembangkit listrik gelombang air laut adalah:

• Turbin, yang akan berputar akibat terjangan ombak.


• Generator, yang berfungsi sebagai pengubah energi mekanik atau energi gerak menjadi energi listrik.

• Piston Hidrolik yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan generator saat terkena gelombang ombak.

• Rotor, yang terdapat di dalam generator dan terhubung dengan turbin.

• Tabung-tabung beton

• Pelampung untuk mengapungkan tabung beton.

• Kolom air berosilasi (Oscillating Water Column)

• Wave Surge atau Focusing Device

Sumber Energi Terbarukan

Perlu diketahui, sumber energi saat ini berasal dari energi fosil dan energi terbarukan. Di Indonesia, masih
banyak area potensial untuk mengembangkan energi terbarukan. Adapun beberapa sumber energi
terbarukan yaitu: tenaga air, panas bumi, biomassa, tenaga surya, tenaga angin, panas laut, ombak, dan
pasang surut air laut.

Manfaat Energi Terbarukan

Penggunaan energi terbarukan mampu menyerap sumber daya serta investasi yang mana manfaatnya bisa
dirasakan hingga di masa mendatang. Berikut ini beberapa manfaat energi terbarukan yang perlu kamu tahu.

1. Meminimalisir efek pemanasan global

2. Sumber energi tak terbatas

3. Meningkatkan kesehatan masyarakat

4. Hemat sumber daya serta uang

5. Menciptakan lapangan kerja dan peluang

Anda mungkin juga menyukai