Anda di halaman 1dari 3

Laporan Kuliah Lapangan Chevron Geothermal

Lapangan Darajat, Garut, Jawabarat, Indonesia


Mochamad Andika Pratama
270110140010
Kelas B

Pada hari Rabu, 21 Desember 2016, mahasiswa geologi UNPAD


dalam rangka melaksanakan kuliah lapangan untuk bidang Panas Bumi
mendapat kesempatan untuk mengunjungi salah satu perusahaan Panas
Bumi Chevron yang berada di daerah Garut, yaitu lapangan Panas Bumi
Darajat. Keberangkat dari Kampus Unpad pada pukul 05.45 dan sampai di
lapangan sekitar pukul 10.00.

Chevron adalah salah satu produsen energi panasbumi terbesar di


dunia dan memiliki operasi yang besar di Indonesia. Energi panasbumi
dihasilkan dari panas yang berasal dari dalam perut bumi. Energi ini
mampu menghasilkan listrik yang andal tanpa efek gas rumah kaca. Dua
anak perusahaan Chevron mengoperasikan fasilitas energi panasbumi di
Pulau Jawa. Chevron Geothermal Indonesia, Ltd mengelola Darajat dan
Chevron Geothermal Salak, Ltd., mengoperasikan Salak. Operasi Darajat
memasok uap panas bumi ke pembangkit yang mampu menghasilkan
listrik berkapasitas 270 megawatt. Seluruh listrik yang dihasilkan dari
operasi Darajat dijual langsung ke perusahaan jaringan listrik nasional.
Chevron memiliki 95 persen kepemilikan operasi di Darajat. Chevron
mengembangkan operasi Salak, salah satu operasi panasbumi terbesar di
dunia. Lapangan ini memasok uap ke enam unit pembangkit listrik tiga
di antaranya merupakan milik perusahaan dengan total kapasitas
operasi mencapai 377 megawatt.

Energi panas bumi ( uap bertekanan tinggi) adalah sumber energi


yang dihasilkan dari air tanah yang berasal dari air meteorik maupun air
tanah itu sendiri yang terpanaskan olehm magma yang berada di perut
bumi. Daerah sekitar gunung berapi biasanya paling banyak
menghasilkan energi panasbumi. Jika keadaannya tepat, yaitu terdapat
batuan penyekat di mana terdapat air dan uap, maka terjadilah reservoar
seperti reservoar minyak bumi dan gas alam yang dapat diproduksi
dengan membor sumur. Uap tersebut naik ke permukaan bumi dengan
kekuatan yang sangat dasyat ketika tekanan atmosfir berkurang dan uap
mengembang. Pengembangan uap tersebut akan menggerakan turbin,
yang kemudian menggerakan generator, yang kemudian menghasilkan
tenaga listrik. Uap tersebut akan dicairkan kembali dimenara pendingin
cairan tersebut diinjeksikan kembali kedalam tanah dan siklus energinya
akan berdaur ulang.

Indonesia dikenal sebagai negeri yang memilik banyak gunungapi.


Lebih dari 200 gunung berapi terdapat di sepanjang pulau Sumatera,
Jawa, Bali dan kepulauan bagian timur Indonesia. Dalam jaringan ini
terdapat potensi energi panas bumi dalam jumlah yang melimpah ruah
sekitar lebih dari 20.000 MW. Jumlah ini setara dengan enam milyar barel
minyak bumi, cukup besar untuk memenuhi 10% dari permintaan tenaga
listrik nasional tahun-tahun mendatang. Kabupaten Garut tercatat
memiliki potensi sumber daya alam panas bumi Darajat dengan "reserve"
energi panas bumi sebesar 350 MW.

Kabupaten Garut memiliki potensi energi panas bumi cukup besar


yang diperkirakan mencapai total 1045 MW(Mwe). Sumber energi panas
bumi dapat dimanfaatkan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sebagai energi terbarukan, panas bumi dapat diandalkan sebagai pasokan
jangka panjang. Disamping pembangkit tenaga listrik, energi ini dapat
dimanfaatkan untuk pengeringan hasil pertanian, pengawetan hasil
perikanan dan pariwisata. Pengusahaan secara komersial pemanfaatan
langsung baru sebatas untuk terapi dan rekreasi seperti di Cipanas,
sedangkan pemanfaatan tidak langsung untuk pembangkit listrik baru
dikembangkan di daerah Darajat (350 MW). Hal ini tentu saja menjadikan
peluang untuk pengembangan di masa mendatang.
Struktur geologi yang berkembang di daerah lapangan panas bumi
Darajat didapatkan dari hasil interpretasi penginderaan jauh, adalah
sesar sesar sejajar, antara lain adalah sesar Gagak, Cipandai, Ciakut,
Kandang, dan Cibereum.

Reservoir pada system panas bumi darajat di identifikasi terdiri dari


lava dan batuan intrusive yang diatasnya terdapat lapisan piroklastik.
Batuan reservoir memiliki porositas dan permeabilitas yang sangat
bergantung pada jenis litologinya, litologi reservoir bersifat brittle
sehingga permeabilitas dan porositas pada reservoir merupakan
permeabilitas dan porositas sekunder, yaitu rekahan. Reservoir pada
system panas bumi darajat ditutupi oleh clayrock yang didapatkan dari
data geofisika dengan metode magnetotelluric atau micro-earthquake.
Adanya clayrock sebagai penutup juga ditandai dengan adanya nilai
resistivitas yang tinggi dan mineral mineral alterasi seperti smektit dan
epidot. Pada batuan reservoir, karakteristik permeabilitas dilihat dari
adanya rekahan dalam batuan yang didapatkan dengan metode FMS dan
XRMI, juga di bantu dengan data core untuk perhitungan tekanan dan
temperature.

Lampiran Foto

Sumur bor panas bumi

Core Storage

Anda mungkin juga menyukai