Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TEKNIK PRODUKSI PANAS BUMI “SEPARATOR PANAS

BUMI”
Disusun sebagai syarat melengkapi mata Teknik Produksi Panas Bumi, Program Studi
Sarjana Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas
Trisakti.

Disusun Oleh:
1. Army Myco (071001900012)
2. Frederik Garsia Nababan (071001900036)
3. Muhammad Wisanggeni Sinung (071001900068)
4. Purwana Adi Nugraha (071001900076)
5. Ruth Leoni Clarita (071001900087)

TEKNIK PRODUKSI PANAS BUMI


PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga makalah mengenai “Desain Separator”
dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntutan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak. Proses penulisan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.
Namun demikian kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan dengan baik. Oleh karena itu kami dengan
rendah hati dan terbuka menerima masukan, saran dan usulan guna penyempurnaan
makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca

Jakarta, 23 Juni 2022

Tim Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI……………………………………………………………………... i
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN…………….…………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………….……………………………… 2
1.3 Tujuan Masalah…………………………….………………………… 2
BAB II TEORI DASAR………………………………..…………………………. 3
BAB III PEMBAHSAN……………………….………………………………….. 6
BAB IV KESIMPULAN……………….…………………………………………. 13
DAFTAR PUSTRAKA…………..……………………………………………….. 14

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
II.1 Separator Vertikal…………………………………………………………….. 9
II.2 Separator Horizontal………………………...………………………………... 9
II.3 Separator Bulat…………………………………..……………………………. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi panas bumi (geothermal) merupakan energi panas yang berasal dari dalam
bumi yang dapat diperbaharui (renewable energy) dan merupakan energi panas yang
tersimpan dalam rekahan batuan atau fluida yang terkandung dibawah permukaan
bumi. Energi ini dapat dimanfaatkan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil
yang semakin menipis. Hasil produksi dari panas bumi dapat berupa uap kering
(superheated steam), uap jenuh (saturated steam), dua fasa (brine), atau air panas Di
Indonesia, sumber panas bumi yang banyak digunakan adalah fluida dua fasa (brine)
dengan dominasi cair. Kandungan utama brine adalah larutan NaCl sebesar 80% dan
kalium, kalsium, silica, dan nikarbonat yang merupakan unsur utama lainnya.
Untuk memisahkan kedua fasa tersebut, dilakukan flashing yang biasa terjadi
di dalam reservoir saat fluida mengalir melalui formasi lapisan permeabel, pada sumur
produksi menuju wellhead,throttle valve, separator dan flasher.Untuk pembangkit yang
menggunakan satu flasher, sistem ini disebut single flash steam. Sedangkan pada
pembangkit yang menggunakan flasher bertingkat disebut multi flash steam.Keuntungan
dari banyaknya flasher yang digunakan adalah semakin besar nya energi yang
dihasilkan. Namun, flashing yang terjadi akan mempengaruhi komposisi brine yaitu
semakin pekatnya konsentrasi silica karena kehilangan sejumlah air yang berubah menjadi
uap akibat penurunan tekanan dan temperatur, dan terjadinya pelepasan gas seperti CO dan
H2S yang akan mempengaruhi pH brine.Sehingga timbul suatu masalah proses produksi
sumber energi geothermal pada sistem flash steam ini yaitu terbentuknya scaling.
Scaling didefinisikan sebagai pembentukan endapan atau kerak yang berasal dari
mineral garam terlarut dalam air pada suatu media kontak tertentu. Salah satu
penyebab terbentuknya scaling adalah adanya kandungan silica (SiO2) yang terkandung
dalam brine.Sifat - sifat yang mempengaruhi konsentrasi kelarutan silica dalam
pembentukan scale adalah temperatur, kadar garam (salinitas), dan nilai keasaman (pH).
Ketika terjadi perubahan tekanan, temperatur, dan pH pada suatu sistem, keseimbangan
ion - ion yang terkandung akan melebihi kelarutannya, sehingga terbentuk suatu endapan.
Scaling umumnya dapat dijumpai pada pipa antara daerah wellhead dengan
separator, flasher, pipa liquid setelah separator (yang kemudian dibuang ke kolam
penampungan) dan sumur reinjeksi sehingga dapat mengganggu proses operasional
pemanfaatan geothermal pada pipelines, turbin, maupun sumur injeksi. Hal tersebut terjadi

1
karena scaling dapat mengakibatkan penyumbatan pipa, sehingga mengurangi laju aliran
dan dampak jangka panjangnya harus dilakukan penggantian. Oleh karena itu kajian
tentang potensi scaling sangat diperlukan pada operasi lapangan panas bumi.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang didapat dari tugas makalah ini diantaranya, yaitu:
1. Mempelajari lebih dalam apa itu separator
2. Mencari tahu jenis - jenis separator
3. Mencari tahu kelebihan dan kekurangan dari separator
4. Mencari tahu fungsi dari separator vertikal mini 2 fasa
5. Mencari tahu serta mempelajari spesifik pada separator verikal mini 2 fasa
6. Mencari tahu trouble shooting pada separator vertikal mini 2 fasa

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah mengenai
“Separator Panas Bumi” antara lain :
1. Memahami lebih dalam apa itu separator
2. Mengetahui jenis - jenis separator
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari separator
4. Memahami kegunaan dari separator vertikal mini 2 fasa
5. Untuk mengetahui spesifikasi separator vertikal mini 2 fasa
6. Mengetahui troubleshooting pada separator vertikal mini 2 fasa.

2
BAB II
TEORI DASAR

Energi geotermal adalah panas yang diambil dari dalam bumi. Energi ini diperoleh
dalam bentuk uap atau air panas. Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2007, Panas
Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan
bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat
dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk pemanfaatan diperlukan proses
penambangan. Energi panas bumi merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang
dipercaya ketersediaannya melimpah dan ramah lingkungan. Indonesia memiliki potensi
energi terbarukan yang tersebar di beberapa wilayah yang sangat mumpuni untuk digali
dan dikembangkan, salah satunya sumber energi panas bumi. Kandungan panas bumi yang
dimiliki oleh Indonesia diyakini mencapai 40% dari total potensi panas bumi dunia.
Kelebihan utama dari energi panas bumi adalah sifatnya yang konstan selalu ada sepanjang
tahun, sehingga tidak memerlukan solusi penyimpanan energi (energy storage) karena
energi panas bumi dapat dihasilkan sepanjang waktu.
Energi panas bumi merupakan salah satu energi yang dapat diperbarui dan ramah
terhadap lingkungan, yang biasanya terdapat pada daerah yang terletak dikawasan
jalur vulkanis. Energi ini dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, yang lebih dikenal
dengan istilah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Sifat panas bumi sebagai
energi terbarukan menjamin kelangsungan operasional pembangkitan, karena fluida
panas yang digunakan sebagai penggerak turbin akan selalu tersedia.Pembangkitan energi
listrik ini memanfaatkan uap yang terkandung di dalam perut bumi, yang terjadi
akibat pemanasan air yang ada di dalamnya oleh lapisan magma dari dalam perut
bumi. Uap panas ini berupa fluida dua fasa, dimana fluida ini merupakan fluida
yang terdiri dari fase cair dan fase gas. Uap panas ini akan diambil dari perut bumi
melalui sumur produksi (well production).
Untuk memanfaatkan energi panas bumi, sumur-sumur produksi di eksplorasi
sampai ke sumber panas yang berada didalam kerak bumi(reservoir panas bumi). Pada saat
reservoir panas bumi dimanfaatkan, air dan uap panas tersebut akan dialirkan melalui
pipa reservoir menuju separator. Air dan uap panas ini dapat naik ke permukaan bumi
karena perbedaan tekanan didalam perut bumi dengan di permukaan bumi. Di dalam
separator, uap panas akan dipisahkan dengan air yang terkandung didalamnya.Uap
akan dipisahkan dan digunakan untuk menggerakkan turbin uap panas bumi.Dari

3
setiap sumur produksi, fluida dua fasa akan mengalir ke separator yang akan
memisahkan fase uap dan fase cair (brine).
Didalam sistem hidrotermal air dipanaskan secara kontak langsung dengan batu
panas. Sistem hidrotermal sendiri memiliki 2 jenis yaitu vapor dominated system dan liquid
dominated system.Pada sistem vapor dominated system ini air diuapkan dan mencapai
permukaan dalam keadaan yang relative kering, yaitu berkisar pada 400˚F (205˚C) dengan
tekanan yang dapat melebihi 8100 psig (8bar). Uap hasil dari sistem ini sangat cocok untuk
digunakan pada pembangkit listrik. Kekurangan uap hasil sistem ini terletak pada adanya
gas- gas korosif dan erosif material serta permasalahan lingkungan.
Dalam operasi normal, fluida dua fase dari sumur produksi akan mengalir ke
separator yang akan memisahkan fase uap dan fase cair.Uap dari kluster separator akan
mengalir ke scrubber, yang akan berlokasi di daerah pembangkit listrik. Di scrubber,
kondensat yang masih terbawa uap dipisahkan sehingga kualitas uap memenuhi
persyaratan turbin uap. Brine dari separator akan disuntikkan bersama dengan
kondensat dari pembangkit tenaga listrik.Dalam kondisi darurat, brine dari masing-
masing separator akan mengalir ke silincer dan selanjutnya dikirim ke kolam pendingin
untuk mengurangi suhu brine oleh konveksi alami. Brine dari kolam pendingin akan
mengalir ke kolam penampung. Setiap klusterakan memiliki satu kolam pendingin dan
kolam penampung.
Minyak dan gas bumi merupakan sumber energi yang sangat vital dan tidak dapat
diperbaharui, juga merupakan salah satu sumber devisa yang sangat berperan bagi
perekonomian dan pembangunan negara kita. Oleh karena itu semakin berkembang dan
majunya negara kita maka kebutuhan akan minyak dan gas bumi juga makin meningkat.
Industri minyak dan gas bumi di dunia pada umumnya masih memegang peranan penting
untuk bidang energi. Hal ini memacu usaha-usaha untuk mencari cadangan minyak dan gas
bumi yang baru, serta pengembangan-pengembangan dalam teknologi proses produksinya.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan minyak dan gas bumi dengan kualitas yang lebih
baik. Salah satu faktor yang harus diperhatikan untuk memperoleh produk yang berkualitas
baik adalah dengan meningkatkan kemurnian produk yang dihasilkan.Tahapan ini
merupakan salah satu proses penting dalam menghasilkan minyak dan gas bumi yang
berkualitas.
Pada tahap ini dilakukan pemisahan antara minyak, gas dan air. Dengan
menggunakan serangkaian peralatan yang dirancang khusus sesuai dengan karakteristik
fluida yang dipisahkan berdasarkan prinsip kerja separator. Untuk mengetahui karakteristik
fluida dari sumur dibutuhkan alat pembantu agar dapat mengambil sampel fluida langsung

4
dari flowline. Dalam kegiatan sampling sangat sering terjadi tumpahan minyak yang
mengotori lingkungan hal itu membuat penulis semakin tertarik untuk melakukan
perancangan separator mini agar kualitas dan kuantitas proses sampling dapat mencapai
hasil dan dampak yang lebih memuaskan.
Selain itu dalam kegiatan sampling biasanya hanya menyambil sampel 1 fasa
fluida, tetapi dengan adanya separator vertikal mini 2 fasa gas yang terbuang pada saat
dilakukan sampling minyak dapat ditampung juga.Fluida akan dipisahkan dari flowline,
kemudian akan masuk ke dalam separator vertikal mini 2 fasa dan fluida akan terpisahkan
berdasarkan densitasnya. Fluida yang telah dipisahkan berdasarkan densitasnya akan
diambil dan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan test. Separator adalah tabung
bertekanan tinggi yang digunakan untuk memisahkan liquid dan gas (dua fasa) atau gas,
minyak, dan air (tiga fasa).
Sumur-sumur panas bumi umumnya memproduksikan fluida campuran, uap dan
air, sedangkan turbin di PLTP digerakkan oleh fluida kerja berupa uap kering atau hampir
superheated (uap air). Pemisahan uap dan air ini dilakukan di separator dengan
menggunakan prinsip gaya sentrifugal dan massa jenis sehingga kotoran- kotoran ataupun
butir air dengan massa jenis yang lebih berat akan tebawa ke bawah bagian separator dan
ditampung didalam dust collector untuk selanjutnya di-drain secara otomatis ataupun
manual dan uap panas yang bersih dengan massa jenis lebih rendah akan terbawa ke atas
bagian separator dan masuk kedalam turbin uap untuk menggerakan turbin uap. Tujuan
dari pemisahan didalam separator ini adalah untuk menghidari adanya scalling, korosi,
erosi, dan vibrasi pada turbin.

5
BAB III
PEMBAHASAN

Separator adalah tabung bertekanan tinggi yang digunakan untuk memisahkan


liquid dan gas (dua fasa) atau gas, minyak, dan air (tiga fasa), dan separator juga salah satu
fasilitas utama pada lapangan panas bumi dengan jenis fluida 2 fasa luquid dominated, oleh
karena itu dilakukanlah analisa separator panas bumi meliputi spesfikasi separator dan jenis
separator.
Separator sendiri merupakan salah satu alat yang terdapat pada stasiun pengumpul.
Separator yang biasa digunakan di stasiun pengumpul akan dikembangkan dan dirancang
sebagai separator vertikal mini 2 fasa. Desain separator vertikal mini 2 fasa ini dilakukan
untuk digunakan dalam kegiatan sampling. Kegiatan sampling selama ini selalu
menggunakan alat yang cukup sederhana dan menghasilkan limbah yang cukup banyak di
sekitar sumur dan mengakibatkan kerusakan lingkungan sekitar dan perusahaan harus
melakukan upaya untuk menjaga lingkungan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan ingin
melakukan efisiensi dengan melakukan mengurangi pengeluaran. Salah satu cara yang
dapat ditempuh adalah dengan melakukan desain separator mini untuk menjadi terobosan
baru dalam mengurangi dampak tersebut. Selain itu diharapka terobosan ini dapat
digunakan untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar sumur serta dapat memberikan
data fluida yang lebih akurat.
Separator vertikal mini 2 fasa ini akan berguna untuk kegiatan sampling dari setiap sumur.
Fungsi utama dari separator :
● Memisahkan fase pertama cairan hidrokarbon dan air bebasnya dari gas atau
cairan, tergantung mana yang lebih dominan.
● Melakukan usaha lanjutan dari pemisahan fase pertama dengan mengendapkan
sebagian besar dari butiran-butiran cairan yang ikut didalam aliran gas.
● Mengeluarkan gas maupun cairan yang telah dipisahkan dari separator secara
terpisah dan meyakinkan bahwa tidak terjadi proses balik dari salah satu arah ke
arah lainnya.
Prinsip pemisahan separator ada 4 yaitu :
a. Prinsip penurunan tekanan
Yaitu prinsip pemisahan yang dilakukan dengan menurunkan tekanan gas menjadi
lebih rendah dari tekanan awalnya. Pada gambar vessel bagian tengah terlihat gelembung
gas mulai keluar dari fasa minyak akibat penurunan tekanan yang dilakukan. Sementara

6
jika tekanan terus diturunkan akan menyebabkan semakin banyak fasa gas yang terpisah
dari fasa minyak.
b. Gravity settling
Yaitu prinsip pemisahan yang dilakukan dengan memanfaatkan penurunan tekanan
yang terjadi di dalam sehingga dengan otomatis tekanan permukaan pada bagian paling
atas dari fluida di dalam botol rendah dari pada tekanan fluida dalam botol sehingga, fluida
yang memiliki tekanan lebih tinggi dari tekanan permukaan yang ada tadi akan naik keatas
dan kemudian memisah secara otomatis berdasarkan perbedaan spesific gravity dari
masing-masing fluidanya. Gas yang cenderung lebih ringan dari pada minyak dan air akan
menempati pada bagian paling atas botol, minyak yang lebih ringan dari air akan
menempati bagian tengah botol, sedangkan air yang lebih berat dari minyak dan gas akan
menempati bagian bawah botol.
c. Turbulensi aliran atau perubahan aliran
Yaitu prinsip pemisahan dengan memberikan gaya sentrifugal pada fluida sehingga
gas dan liquid akan terpisah. Prinsip pemisahan seperti ini biasanya terjadi pada inlet
separator dengan menggunakan inlet device tipe cyclone dan outlet separator dengan
menggunakan outlet device tipe sentrifugal. Prinsip pemisahan ini terjadi dengan
memanfaatkan kecepatan putaran pada alat yang akan memutar fluida dan kemudian
melontarkan fluida ke atas. Gas yang lebih ringan dari fluida cair akan terus naik ke atas,
sedangkan fluida cair yang lebih berat akan jatuh ke bawah dan keluar pada jalurnya
tersendiri.
d. Pemecahan atau tumbukan fluida pada bidang datar
Yaitu prinsip pemisahan dengan menggunakan sebuah deflector berupa plat baja
yang berfungsi untuk menumbukkan fluida yang masuk pada inlet separator. Kemudian
karena tumbukan yang terjadi, gas dan liquid akan secara otomatis terpisah karena adanya
perbedaan densitas antara gas dan liquid.
Selain itu adapun faktor-faktor yang ikut mempengaruhi pemisahan fluida
diantaranya :
1. Viskositas fluida.
2. Densitas minyak dan air.
3. Tipe peralatan dalam separator.
4. Kecepatan alir fluida.
5. Diameter dari titik air (Droplets).

7
Dalam industri perminyakan dikenal beberapa jenis separator sesuai dengan
kebutuhan yang diinginkan yaitu separator berdasarkan fasa yang dipisahkan, bentuk dan
posisinya.
1. Jenis Separator Berdasarkan Fasa Yang Dipisahkan
Hasil dari sumur produksi terdiri dari campuran antara, minyak, air, gas dan
padatan. Berdasarkan fasa pemisahan, separator dibagi menjadi dua yaitu separator dua
fasa dan separator tiga fasa.
a. Separator dua fasa, memisahkan fluida formasi mejadi cairan dan gas, gas akan
keluar dari atas sedangkan cairan keluar dari bawah.
b. Separator tiga fasa, memisahkan fluida formasi menjadi minyak, air dan gas.
Gas keluar dari bagian atas, minyak dari tengah dan air dari bawah.
Separator tiga fasa biasanya digunakan dilapangan minyak yang bertekanan low
pressure hingga medium pressure, biasanya separator tiga fasa ini digunakan untuk sumur
produksi yang lebih dominan minyak dan digunakan pada sumur produksi yang dibantu
oleh pompa. Sedangkan separator dua fasa merupakan peralatan separator yang digunakan
hanya untuk memisahkan liquid dan gas. Biasanya separator dua fasa digunakan pada
sumur produksi awal, yang lebih dominan ke gas yang mempunyai tekanan yang lebih
tinggi.
2. Jenis Separator Berdasarkan Bentuk Dan Posisinya
a. Separator Tegak (vertikal)
Separator vertikal merupakan fasilitas produksi di permukaan yang lebih sering
digunakan di lepas pantai (offshore). Tetapi separator vertikal juga digunakan di lapangan
minyak daratan (onshore). Biasanya digunakan untuk memisahkan fluida produksi yang
mempunyai GLR rendah atau kadar padatan tinggi, separator ini mudah dibersihkan serta
mempunyai kapasitas cairan dan gas yang besar. Adapaun kelebihan dan kekurangan nya
dalam separator tegak ini, yaitu kelebihan nya:
● . Pengontrolan level cairan tidak terlalu rumit.
● Dapat menanggung pasir dalam jumlah yang besar.
● Mudah dibersihkan.
● Sedikit sekali kecenderungan akan penguapan kembali dari cairan.
● Mempunyai surge cairan yang besar
Adapun kekurangan nya pada separator ini, yaitu
● Lebih mahal.
● Bagian-bagiannya lebih sukar dikapalkan (pengiriman).
● Membutuhkan diameter yang lebih besar untuk kapasitas gas tertentu

8
Gambar II.1 Separator Vertikal

b. separator horizontal
Separator datar (horizontal) Separator ini biasanya digunakan pada onshore dan
separator ini sering terjadi masalah seperti foam (minyak berbuih) sehingga membutuhkan
waktu tinggal (residence time) yang lama untuk pemisahan minyak dan air, misalnya cairan
berbusa. Dan ada pun kelebihan dan kekurangan nya pada separator horizontal ini, untuk
kelebihan nya yaitu:
● Lebih murah dari separator vertikal.
● Lebih mudah pengiriman bagian-bagiannya.
● Baik untuk minyak berbuih (foaming).
● Lebih ekonomis dan efisien untuk mengolah volume gas yang lebih besar.
● Lebih luas untuk setting bila terdapat dua fasa cair.
Dan untuk kekurangan nya pada saparator ini yaitu:
● Pengontrolan level cairan lebih rumit dari pada separator vertikal.
● Sukar dalam membersihkan lumpur, pasir, paraffin.
● Diameter lebih kecil untuk kapasitas gas tertentu.

Gambar II.2 Separator Horizontal

c. Separator Bulat (spherical)


Separator spherical adalah separator berbentuk bola yang didudukan di atas skid.
Separator ini digunakan untuk kapasitas yang terbatas, oleh karena itu umumnya digunakan

9
pada lapangan minyak yang kecil atau sebagai test unit, sehingga tidak banyak
menggunakan tempat (memakai lokasi yang luas). Sama hal nya seperti separator sebelum
nya, unruk separator bulat ini mempunya kelebihan dan kekurangan nya. untuk kelebihan
pada separator ini yaitu:
● Termurah dari kedua tipe di atas.
● Lebih mudah mengeringkan dan membersihkannya dari pada separator
vertikal, lebih kompak dari yang lain.
Dan untuk kekurangan dari separator bulat ini, yaitu:
● Pengontrolan cairan rumit.
● Mempunyai ruang pemisah dan kapasitas surge yang lebih kecil.

Gambar II.3 Separator Bulat

Untuk mendapatkan efiensiensi kerja yang stabil dengan kondisi yang bervariasi,
gas liquid separator harus mempunyai komponen pemisah sebagai berikut:
● Bagian pemisah pertama, berfungsi untuk memisahkan cairan dari aliran
fluida yang masuk dengan cepat berupa tetes minyak dengan ukuran
besar
● Bagian pemisah kedua, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan kecil
dengan prinsip gravity settling.
● Bagian pemisah kedua, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan kecil
dengan prinsip gravity settling.
● Mist extractor, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan berukuran
sangat kecil (kabut).
● Peralatan kontrol, berfungsi untuk mengontrol kerja separator terutama
pada kondisi over pressure.
3. Peralatan Separator
Peralatan pada separator terbagi menjadi dua bagian, yaitu peralatan luar
separator dan peralatan pada bagian separator. Pada dasarnya peralatan luar separator
vertical atau horizontal adalah sama dilihat dari funngsinya dan jenisnya.

10
● Manometer Separator, dipasang pada vessel bagian atas yang berfungsi untuk
mengetahui tekanan operasi separator.
● Man Hole, Man hole adalah lubang yang berguna untuk keperluan pembersihan
yang terletak pada bagian atas separator.
● Termometer, dipasang pada bagian vessel untuk mengukur temperatur operasi
pada separator.
4. Permasalahan pada Separator
Adapun permasalahan yang terjadi pada separator pada saat di lapangan seperti
minyak berbuih:
● Minyak Berbuih
Minyak berbuih disebabkan oleh adanya pengotoran air di dalam minyak.
Persoalan ini dapat diatasi apabila dalam perencanaan separator memberikan retention time
yang cukup agar butiran tersebut dapat pecah. Selain itu buih dapat mengakibatkan
masalah-masalah lain muncul, mengganggu mekanis me pengontrolan tinggi cairan,
mengambil banyak tempat pada separator, menghalangi terpisahnya gas dari cairan.
● Paraffin
Pengumpulan paraffin dapat mempengaruhi operasi separator. Collecting Plate
pada liquid section dan mesh pad pada mist extractor pad agar section cenderung akan
buntu oleh terkumpulnya endapan paraffin. Oleh karena itu dimana diketahui bahwa
ada/cenderung problem parafin, gunakan mist extractor jenis plat atau centrifugal.
● Pasir
Pasir merupakan padatan yang berpotensi untuk membuat masalah pada operasi
separator yang antara lain erosi terhadap trim valve, mengumpul di bagian bawah. Untuk
antisipasi kondisi ini dengan menggunakan trim valve dari bahan yang keras sehingga dapat
meminimalkan pengaruh pasir ada valve. Oleh karena itu masalah ini harus mendapatkan
pertimbangan dalam perencanaan.
● Emulsi
Masalah ini dapat diatasi dengan menginjeksikan bahan kimia khusus seperti zat
asam/basa untuk memecahkan emulsi pada fluida dalam flowline sebelum masuk ke dalam
separator.
5. Proses Pemisahan
Fluida yang mengalir dari sumur bisa terdiri dari gas, minyak, air dan padatan-
padatan lainnya. Pada saat fluida mencapai permukaan, dimana tekanan lebih rendah
dibandingkan dengan tekanan reservoir, kapasitas cairan melarutkan gas akan menurun
sehingga akan terpisah dari minyak, prinsip pemisahan sebagai berikut. Pemisahan cairan

11
tergantung dari efek gravitasi dan supaya terjadi proses pemisahan, maka diisyaratkan
bahwa cairan tidak saling melarutkan satu dengan yang lainnya. Juga salah satu fluida lebih
ringan dari yang lainnya. Sebagai contoh hasil destilasi seperti minyak, kerosen dan minyak
mentah tidak akan terpisah bila ditempatkan pada suatu wadah, karena mempunyai
kecenderungan melarutkan satu sama lainnya. Pada dasarnya pemisahan
separator,tergantung pada gaya gravitasi untuk memisahkan fluida, yaitu dengan
mengandalkan perbedaan densitas dari fluida. Gas jauh lebih ringan dibandingkan dengan
minyak, sehingga di dalam separator akan terpisah dalam waktu yang sangat singkat.
Sementara minyak dengan berat kira-kira 3/4 dari berat air memerlukan waktu sekitar 40
sampai 70 detik untuk terpisahkan. Perbedaan densitas antara minyak dan gas akan
menentukan laju alir maksimum cairan dalam separator.

12
BAB IV
KESIMPULAN

Dari makalah mata kuliah “Teknik Produksi Panas Bumi “ mengenai separator
pada panas bumi dapat kita simpulkan sebagai berikut :
1. Prinsip pemisahan pada separator antara lain prinsip penurunan tekanan, gravity
settling, turbulensi aliran atau perubahan aliran dan Pemecahan atau tumbukan
fluida pada bidang datar.
2. Selain itu adapun faktor-faktor yang ikut mempengaruhi pemisahan fluida
diantaranya : viskositas fluida, densitas minyak dan air, tipe peralatan dalam
separator, kecepatan alir fluida, diameter dari titik air (Droplets).
3. Separator dibagi menjadi dua jenis yaitu separator dua fasa dan separaator tiga fasa.
4. Pada separator dua fasa dibagi menjadi liquid dan gas, sedangkan pada separator
tiga fasa di bagi menjadi minyak, air dan gas.
5. Pada dasarnya pemisahan separator,tergantung pada gaya gravitasi untuk
memisahkan fluida, yaitu dengan mengandalkan perbedaan densitas dari fluida.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Azka Roby Antari, Rizki Bahar. 2016. “PERANCANGAN SEPARATOR


VERTIKAL MINI 2 FASA PADA KEGIATAN SAMPLING FLUIDA
(TINJAUAN ASPEK KEEKONOMIAN) DI PT. PERTAMINA EP ASSET 2
FIELD LIMAU”. Palembang: Politeknik Akamigas Palembang.
2. http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/244/jbptppolban-gdl-nahdakhusy-12166-3-
bab2--1.pdf
3. http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/11068/BAB%20II.pdf?s
equence=6&isAllowed=y

14

Anda mungkin juga menyukai