Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW karena
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ OTEC (Ocean Thermal Energy
Convertion)”. Penulis menulis makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas besar dalam mata
kuliah Dasar Konversi Energi Listrik.
Dalam penyelesaian penulisan makalah ini, penulis mendapat arahan dan bantuan dari
banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun penulis
menyadari bahwa makalah ini memungkinkan untuk ditemukannya kesalahan atau kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan guna
perbaikan di masa mendatang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….……….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….……....3
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………………4
III.1. Kesimpulan………………………………………………………………………..13
III.2. Saran………………………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kita mengetahui bahwa Indonesia adalah Negara maritim, dimana terdapat banyak lepas
pantai yang dapat dimanfaatkan. Panas dari permukaan laut tersebut dapat dimanfaatkan sebagai
penggerak mula dari Pembangkit Listrik Tenaga OTEC (PLT OTEC). PLT OTEC dapat
dimanfaatkan karena masih banyak daerah terpencil yang belum terdistribusi listrik dari PLN.
Maka dari itu, PLT OTEC dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan dan mau
mengolahnya.
Tujuan ditulisnya makalah ini selain untuk memenuhi tugas besar pada maka kuliah
Dasar Konversi Energi Listrik, penulis berharap makalah ini dapat menjadi acuan untuk pembaca
bahwa pembangkit listrik tenaga OTEC dapat diterapkan di Indonesia karena Negara Indonesia
termasuk Negara Maritim, artinya banyak pantai atau lepas pantai yang dapat dimanfaatkan
untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga OTEC, sehingga pedesaan yang beradadi pinggir
pantai yang sulit dijangkaupun dapat memakai listrik sebagai kebutuhan sehari-hari.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Konversi energi termal lautan (Ocean Thermal Energy Conversion/OTEC) adalah metode
untuk menghasilkan energi listrik menggunakan perbedaan temperatur yang berada di antara laut
dalam dan perairan dekat permukaan untuk menjalankan mesin kalor. Seperti pada umumnya
mesin kalor, efisiensi dan energi terbesar dihasilkan oleh perbedaan temperatur yang paling
besar. Perbedaan temperatur antara laut dalam dan perairan permukaan umumnya semakin besar
jika semakin dekat ke ekuator. Pada awalnya, tantangan perancangan OTEC adalah untuk
menghasilkan energi yang sebesar-besarnya secara efisien dengan perbedaan temperatur yang
sekecil - kecilnya. Permukaan laut dipanaskan secara terus menerus dengan bantuan sinar
matahari, dan lautan menutupi hampir 70% area permukaan bumi. Perbedaan temperatur ini
menyimpan banyak energi matahari yang berpotensial bagi umat manusia untuk dipergunakan.
Jika hal ini bisa dilakukan dengan cost effective dan dalam skala yang besar, OTEC mampu
menyediakan sumber energi terbaharukan yang diperlukan untuk menutupi berbagai masalah
energi.
Siklus kalor yang sesuai dengan OTEC adalah siklus Rankine, menggunakan turbin
bertekanan rendah. Sistem dapat berupa siklus tertutup ataupun terbuka. Siklus tertutup
menggunakan cairan khusus yang umumnya bekerja sebagai refrigeran, misalnya ammonia.
Siklus terbuka menggunakan air yang dipanaskan sebagai cairan yang bekerja di dalam
siklusnya.
5
II.2. Prinsip konversi dan Operasi pada OTEC
Karena teknologi ini di tempatkan dilautan yang dalam (kira-kira dengan kedalaman 1
km), maka alat ini dilengkapi dengan berbagai peralatan agar dapat bekerja maksimal di lautan
dalam:
1. Pipa tempat masuk air dingin terletak di bagian laut dalam
2. Pipa tempat masuk air hangat terletak diatas permukaan air laut
3. Pompa berfungsi untuk memompa air hangat ke sistem
4. Alat penukar kalor berfungsi untuk menguapkan fluida
5. Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap
6. Sistem pengapung berfungsi untuk menempatkan peralatan otec.
Gambar Skema Energi Konversi Termal Lautan(OTEC)
6
Gambar Peta
Persebaran Panas Laut
Berdasarkan letak penempatan pompa kalor, konversi energi panas laut dapat
diklasifikasikan menjadi tiga tipe, konversi energy panas laut landasan darat, konversi energi
panas laut terapung landasan permanen, dan konversi energy panas laut terapung kapal. Konversi
energi panas laut landasan darat alat utamanya terletak di darat, hanya sebagian kecil peralatan
yang menjorok ke laut. Unutk konversi energi panas laut terapung landasan permanen,
diperlukan system penambat dan sistem transmisi bawah laut, sehingga permasalahan utamanya
pada system penambat dan teknologi transmisi bawah laut yang mahal. Jenis ini masih dalam
taraf penelitian dan pengembangan. Perkembangan teknologi konversi energy panas laut di
Indonesia baru mencapai penelitian, dengan jenis konversi energy panas laut landasan darat dan
dengan kapasitas 100kW, dan berlokasi di Bali Utara.
7
Gambar PLT-PL Di Pantai dan Di Laut
Berdasarkan siklus yang digunakan, OTEC dapat dibedakan menjadi tiga macam :
8
Gambar Siklus Tertutup
Gambar Ocean Thermal Energy Convertion dengan Siklus Tertutup
Laut menyerap panas yang berasal dari matahari. Panas matahari membuat permukaan air
laut lebih panas dibandingkan air di dasar laut. Hal ini menyebabkan air laut bersirkulasi dari
dasar ke permukaan. Sirkulasi air laut ini juga dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin
dan menghasilkan energi listrik.
9
OTEC dengan siklus tertutup, menggunakan fluida dengan titik didih rendah (mudah
menguap) seperti amonia untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. Air laut permukaan
yang hangat dipompakan ke dalam alat penukar panas untuk menguapkan amonia. Uap amonia
akan memutar turbin yang menggerakkan generator. Uap amonia keluaran turbin selanjutnya
dikondensasi dengan air laut yang lebih dingin dan dikembalikan untuk diuapkan kembali, dan
skilus ini terus berulang.
10
Gambar proses kerja energi panas laut (OTEC)
11
Gambar Skema Siklus Terbuka
12
BAB III
PENUTUPAN
III.1. KESIMPULAN
Wilayah perairan Indonesia sangat ideal untuk dibangun pembangkit listrik OTEC,
khususnya di pulau-pulau kecil dan terluar, Karena memiliki perbedaan suhu antara permukaan
dan dalam permukaan yang memenuhi kriteria. Beberapa wilayah yang direkomendasikan untuk
OTEC adalah kawasan Indonesia Timur, yaitu Morotai dan Papua Barat.
III.2. SARAN
Diharapkan kepada para mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
untuk ikut mewujudkan pembangkit listrik OTEC agar terciptanya energi yang efisien dan
terbarukan. Diharapkan pula kepada para mahasiswa untuk mengetahui, mempelajari dan
memahami tentang OTEC itu sendiri serta pengaruh- pengaruhnya dalam berbagai aspek.
13
Daftar Pustaka
http://armand10dma.blogspot.com/2011/08/pembangit-listrik-tenaga-panas-laut.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Konversi_energi_termal_lautan
http://armand10dma.blogspot.com/2011/08/pembangit-listrik-tenaga-panas-laut.html
http://dikaariefdarmawan.blogspot.com/2014/04/ocean-thermal-energy-conversion-otec.html
file:///C:/Users/Wahyu/Downloads/789-Article%20Text-1555-1-10-20191108.pdf
14