Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH

ANTENA DAN PROPOGASI


Dosen Pengampu :
Umaisaroh,Dr.,S.ST
Prof.Dr-Ing.Mudrik Alaydrus

“ Antena Helix ”

Disusun Oleh :
Syafitri Dwi Junianti
41418010020

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2020
1. Latar Belakang

Antena merupakan salah satu elemen penting didalam terselenggaranya hubungan

komunikasi nirkabel antara dua useratau lebih yang ingin berkomunikasi. Peranan antena

sendiri tidak lepas dari perkembangan teknologi informasi, karena kini penggunaan

antena tidak hanya terbatas pada komunikasi suara saja, tetap sudah terintegrasi dengan

komunikasi data. Perkembangan komunikasi data beberapa tahun belakangan yang kian

pesat membutuhkan perkembangan perangkat fisik yang mampu menjadi jembatan

komunikasi antara satu perangkat komunikasi dengan yang lainnya. Perkembangan itu

akhirnya memunculkan konsepWideband Code Division Multiple Access (WCDMA),

sebuah jaringan yang mengunakan kode pada metode pengkanalannya.

WCDMA merupakan teknik multiple access yang berdasarkan spektral tersebar,

dimana sinyal informasi disebar pada pita frekuensi yang lebih besar daripada lebar pita

sinyal aslinya (informasi). Sistem WCDMA hanya memerlukan satu channel frekuensi

radio untuk semua pemakainya, masingmasing pemakai diberi kode yang membedakan

antara pengguna satu dengan yang lain. Skema metode akses yang digunakan untuk

penyebaran sinyal WCDMA adalah direct sequence dimanacode sequence digunakan

secara langsung untuk memodulasi sinyal radio yang dipancarkan dengan menggunakan

sinyal penebar. Namun karena pengaruh dari beberapa faktor maka sinyal yang diterima

oleh pelanggan sering kali mengalami ketidakstabilan. Upaya yang dapat Universitas

Universitas Sumatera Sumatera Utara dilakukan adalah memperkuat penerimaan sinyal

dengan memasang antena bantu dengan gain yang cukup besar.


Antena Helix adalah pilihan yang tepat dengan penguatan yang cukup besar.

Antena Helix mempunyai struktur geometri yang mirip dengan pegas, dengan jarak antar

lilitan, diameter lilitan dan jumlah lilitan yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat

memenuhi kebutuhan.Dengan struktur geometri yang sedemikian rupa, pembuatan antena

Helix dirasakan sederhana dan dapat dijadikan alternatif antena.

2. Perumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam tugas besar ini ialah:

1. Penjelasan dan spesifikasi Antena Helix

2. Simulasi pola radiasi Antena Helix

3. Tujuan Penulisan

Untuk memenuhi Tugas Besar 1 dalam matakuliah Antena dan Propagasi.


1. Antena Helix

Antena Helix atau Helical adalah suatu antena yang terdiri dari ‘conducting wire’ yang

dililitkan pada media penyangga berbentuk helix. Antena helix, ditemukan oleh John Kraus

(W8JK), dapat dianggap sebagai akhir kesederhanaan genius sejauh desain antena yang

bersangkutan. Khusus untuk frekuensi di kisaran 2-5 GHz desain ini sangat mudah, dan praktis.

Kontribusi ini menjelaskan cara untuk menghasilkan heliks antena untuk frekuensi sekitar 2,4

GHz yang dapat digunakan untuk misalnya packet radio kecepatan tinggi (S5-PSK, 1,288 Mbit /

s), 2,4 GHz wavelans, dan, satelit amatir (AO40). Perkembangan dalam hasil WaveLan peralatan

kemungkinan mudah untuk akses internet kecepatan tinggi nirkabel menggunakan 802.11b (alias

WiFi) standar. Antena helix dapat digambarkan sebagai sebuah pegas dengan reflector. Keliling

(Circumference, C) dari satu lilitan kira-kira bernilai satu kali panjang gelombang (l), jarak antar

lilitan (d) kira-kira bernilai 0,25C. Sementara ukuran reflektor (R) adalah sama dengan C atau l.

Frekuensi yang digunakan ialah 2,4GHz. Untuk mentransfer maksimum energi, kedua ujung link

harus menggunakan polarisasi yang sama, kecuali jika Anda menggunakan reflektor (pasif) di

jalan radio.
2. Simulasi Pola radiasi antenna helix dengan Matlab

1. Pertama, ketik “hx=helix” kemudian tekan enter, dan muncul nilai radius, width dll.

2. Kemudian ketik “show (hx)” dan otomatis akan keluar gambar antenna helix.
3. Lalu ketik “ hx=helix('Radius',28e-3,'Width',1.2e-3,'Turns',4) ” dan akan muncul nilai
radius, width, dll.

4. Kemudian ketik “show (hx)” dan muncul gambar dibawah ini.


5. Selanjutnya ketik “pattern(hx,1.8e9)” dan akan muncul gambar seperti dibawah ini.

6. Lalu ketik “patternAzimuth(hx,1.8e9) “


7. Ketik “patternElevation(hx,1.8e9)” dan munculah pola radiasi dari antenna helix.

8. Ketik “S = sparameters(hx,1.7e9:1e6:2.2e9,72)” dan tunggu beberapa detik.


9. Ketik “rfplot(S)” lalu enter, kemudian ketik “returnLoss(hx,1.7e9:1e6:2.2e9,72)” dan
akan muncul gambar seperti dibawah ini.
10. Dan yang terakhir, ketik “vswr(hx,1.7e9:1e6:2.2e9,72)” dan akan muncul gambar
seperti dibawah ini.
Dan di Command Windownya:

>> hx=helix

hx =

helix with properties:

Radius: 0.0220
Width: 1.0000e-03
Turns: 3
Spacing: 0.0350
WindingDirection: 'CCW'
GroundPlaneRadius: 0.0750
Tilt: 0
TiltAxis: [1 0 0]

>> show (hx)


>> hx=helix('Radius',28e-3,'Width',1.2e-3,'Turns',4)

hx =

helix with properties:

Radius: 0.0280
Width: 0.0012
Turns: 4
Spacing: 0.0350
WindingDirection: 'CCW'
GroundPlaneRadius: 0.0750
Tilt: 0
TiltAxis: [1 0 0]

>> show(hx)
>> pattern(hx,1.8e9)
>> patternAzimuth(hx,1.8e9)
>> patternElevation(hx,1.8e9)
>> S = sparameters(hx,1.7e9:1e6:2.2e9,72)

S=

sparameters: S-parameters object

NumPorts: 1
Frequencies: [501x1 double]
Parameters: [1x1x501 double]
Impedance: 72

rfparam(obj,i,j) returns S-parameter Sij

>> rfplot(S)
>> returnLoss(hx,1.7e9:1e6:2.2e9,72)
>> vswr(hx,1.7e9:1e6:2.2e9,72)

Untuk simulasi video, saya lampirkan di dalam link google drive:


https://drive.google.com/drive/folders/11bUdk1W05ib2qZdYdJobl59XwWTKTjSo

Sources:

https://teknikelektronikansp.wordpress.com/2014/01/03/antena-helix-2/

Anda mungkin juga menyukai