Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dizamannya perkembangan teknologi informasi sangat pesat dan salah satu


yang sangat pesat perkembangannya adalah teknologi jaringan tanpa kabel atau
wireless. Dengan teknologi wireless ini memungkinkan pentransferan informasi
dalam jarak yang jauh tanpa menggunakan media fisik berupa kabel. Teknologi
wireless ini telah demikian pesat perkembangannya sehingga banyak bagian
masyarakat yang memanfaatkannya baik dalam bidang pendidikan, sosial ataupun
bisnis. Salah satu yang memanfaatkan teknologi ini adalah layanan hotspot.

Salah satu peralatan yang berperan dalam teknologi wireless ini adalah antena.
Menurut John Krauss (2002), antena merupakan peralatan yang berfungsi
mentransmisikan ataupun menerima sinyal wireless. Antena menggantikan fungsi
kabel dengan udara sebagai medianya.Terdapat berbagai macam jenis antena
dengan berbagai dimensi yang berbeda. Setiap dimensi antena yang berbeda
memancarkan atau meradiasikan sinyal dengan kekuatan yang berbeda pada tiap
arahnya. Prinsip ini dikenal dengan istilah pola radiasi atau pattern. Pada
komunikasi antar titik dalam jaringan komputer non kabel (wireless) diperlukan
antena yang mempunyai pola radiasi direksional (spesifik kesuatu arah). Salah
antena yang dapat digunakan dalam situasi ini adalah antena helix atau sering
disebut antena helical. Antena Helix atau Helical adalah suatu antena yang terdiri
dari “conducting wire” yang dililitkan pada media penyangga berbentuk helix.
Antena helix, ditemukan oleh John Kraus (W8JK), dapat dianggap sebagai akhir
kesederhanaan genius sejauh desain antena yang bersangkutan. Antena helix
mempunyai struktur geometri yang mirip dengan pegas, dengan jarak antar lilitan,
diameter lilitan, dan jumlah lilitan yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi kebutuhan. Dengan struktur geometri yang sedemikian rupa,

1
pembuatan antena helix dirasakan sederhana dan dapat dijadikan alternatif antena
yang digunakan dalam jaringan wireless. Namun demikian masih perlu
peningkatan efektifitas atau kualitas antena dengan pemilihan material antena

2
3

yang paling baik. Oleh sebab itu munculnya kelemahan sistem wireless LAN
konvensional sehingga memunculkan ide untuk merancang antena Helix. Seiring
dengan perkembangan wireless maka perkembangan antena juga terus
berkembang. Hal ini dikarenakan antena merupakan hal utama dalam sebuah
sistem wireless. Kehandalan atau kualitas suatu antena akan mempengaruhi
kekuatan sinyal yang diterima ataupun yang dipancarkan.

Khusus untuk frekuensi di kisaran 2-5 GHz desain ini sangat mudah, dan
praktis. Kontribusi ini menjelaskan cara untuk menghasilkan heliks antena untuk
frekuensi sekitar 2,4 GHz yang dapat digunakan untuk misalnya packet radio
kecepatan tinggi (S5-PSK, 1,288 Mbit / s), 2,4 GHz wavelans, dan, satelit amatir
(AO40). Perkembangan dalam hasil Wave Lan peralatan kemungkinan mudah
untuk akses internet kecepatan tinggi nirkabel menggunakan 802.11b (alias WiFi)
standar.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam Laporan Akhir ialah bagaimana merancang


bangun antena helix untuk wireless LAN agar jarak jangkauan lebih jauh, luas dan
kecepatan gain dalam mengakses internet.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas, maka penulis membuat pembatasan masalah.


Adapun pembatasan masalah pada Laporan Akhir ini ialah :

a. Rancang bangun alat.

b. Pengukuran alat hasil rancang bangun.

c. Pengujian alat hasil rancang bangun.


4

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan alat ini adalah :

1. Mendesain antena Helix untuk wireless LAN.


5

2. Bagaimana cara pengukuran gain maksimum, return loss, impedansi,


dan pola radiasi yang akan dihasilkan oleh antena helix.

1.4.2 Manfaat

Adapun manfaat dalam pembuatan alat ini adalah :

1. Sebagai alat yang dapat digunakan untuk menambahkan jarak jangkauan,


kekuatan pada jaringan internet pada ruangan baru Laboratorium Tenik
Telekomunikasi.

2. Memajukan bidang Telekomunikasi untuk lebih mudah mengakses


internet dengan bantuan antena Helix untuk wireless LAN.

1.5 Metodologi Penulisan

Untuk mempermudah penulisan dalam penyusunan proposal laporan akhir


maka penulis menggunakan metode - metode sebagai berikut :

a. Metode Studi Pustaka

Yang merupakan metode pengumpulan data mengenai fungsi dan cara


kerja dari antena dan repeater yang bersumber dari buku internet, artikel, dan
lain-lain.

b. Metode Eksperimen

Yaitu tahapan perancangan alat yang akan dibuat terdiri dari perancangan
rangkaian dan pembuatan antena dengan menggunakan pipa galvanis.

c. Metode Observasi
6

Yaitu merupakan metode pengamatan terhadap alat yang dibuat sebagai


acuan pengambilan informasi. Observasi ini dilakukan di Laboratorium
Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya.

d. Metode Wawancara

Yaitu metode yang dilakukan dengan cara wawancara atau konsultasi


degan dosen pembimbing mengenai proyek akhir penulisan.

Anda mungkin juga menyukai