ABSTRAK
Lemahnya sinyal internet di Dusun Lintang Batang, menjadi permasalahan bagi masyarakat pengguna
internet dalam mengakses informasi. Dengan antena penguat sinyal yaitu antena kathrein dapat memecahkan
masalah di daerah sinyal internet lemah baik dalam kondisi non line of sight (NLoS) maupun line of sight (LoS).
Akan tetapi diperlukan analisis lebih lanjut mengenai performansi antena kathrein. Sehingga penulis juga
menggunakan antena penguat sinyal pembanding yaitu antena wajan bolic. Dalam penelitian ini diuraikan
tentang proses analisis performansi antena kathrein dan antena wajan bolic dengan tujuan untuk memperkuat
daya tangkap sinyal internet. Berdasarkan hasil pengujian kecepatan internet menggunakan aplikasi wireshark
dengan jarak lokasi penelitian 3,1 Km dari BTS indosat pada antena kathrein di dapat nilai kecepatan parameter
dengan nilai throughput 1257 kbps, packet loss 0,7 %, delay 541 ms, jitter 51 ms dan secara keseluruhan dapat
dikategorikan bagus dengan indeks 3. Sedangkan pada antena wajan bolic di dapatkan nilai kecepatan parameter
dengan nilai throughput 1528 kbps, packet loss 0,2 %, delay 806 ms, jitter 33 ms dan secara keseluruhan dapat
dikategorikan bagus dengan indeks 3. Dengan kualitas sinyal yang baik maka dapat dilakukan aktifitas akses
internet dan fitur-fiturnya aplikasi tanpa kendala.
Kata Kunci: Antena Kathrein, Antena Wajan Bolic, Mobile Wi-fi, Wireshark
I. PENDAHULUAN frekuensi kerja 1,8 GHz - 2,3 GHz, selain itu biaya
Kebutuhan akan internet saat ini sangatlah pabrikasi yang relatif murah sehingga mudah untuk
tinggi, penggunaan jaringan internet telah digunakan direalisasikan disetiap rumah (Sumber: Facebook).
oleh berbagai lapisan umur baik generasi muda Akan tetapi diperlukan analisis lebih lanjut
sampai generasi tua. Dengan adanya internet mengenai performansi antena kathrein. Sehingga
informasi dapat diperoleh dengan mudah dimana penulis juga menggunakan antena penguat sinyal
dan kapan saja. Hal ini dapat meningkatkan pembanding yaitu antena wajan bolic, antena wajan
efektifitas dan efesiensi pengguna, akan tetapi bolic adalah sebuah antena penguat sinyal yang
perkembangan teknologi telekomunikasi yang terbuat dari wajan. Antena ini telah dirancang
semakin maju tidak dapat dirasakan oleh masyarakat bangun oleh mahasiswa sebelumnya oleh karena
yang tinggal di daerah sinyal internet lemah. Salah itu, penulis menggunakan antena wajan bolic
satu daerah dengan cakupan sinyal internet lemah tersebut untuk membandingkan kualitas sinyal,
yaitu Dusun Lintang Batang, Desa Teluk Bakung, serta kelebihan dan kekurangan dengan antena
Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu kathrein.
Raya, Kalimantan Barat. Lemahnya sinyal internet
di Dusun Lintang Batang menjadi permasalahan II. TINJAUAN PUSTAKA
bagi masyarakat dalam mengakses informasi. Penelitian sebelumnya yang berhubungan
Permasalahan ini disebabkan oleh berbagai faktor dengan antena kathrein maupun antena wajan bolic.
seperti letak BTS yang terlalu jauh maupun letak Untuk dapat dijadikan sebagai bahan masukan guna
BTS yang terhalangi bukit, pepohonan, dan gedung. ketepatan pelaksanaan diuraikan sebagai berikut:
Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan Ramadhan (2009) meneliti tentang “Internet
bantuan antena penguat sinyal. Dengan Wajan Bolic“. Membahas tentang antena
Antena penguat sinyal yang digunakan dalam wajan Bolic untuk Line of Sight (LoS) yang bekerja
penelitian ini adalah antena kathrein. Antena pada frekuensi 2,4 GHz untuk jaringan wireless
kathrein adalah antena penguat sinyal yang (Local Area Network) LAN. Antena ini
berbentuk lingkaran, berbahan dasar aluminium. menggunakan reflektor dari wajan, dengan
Antena kathrein dengan tipe polaradiasi directional waveguide dari pipa dilapisi dengan alumunium foil,
(memancar pada satu arah) mempunyai gain lebih dan penerima sinyal menggunakan wireless USB
tinggi dibandingkan Antena omnidirectional yaitu (Universal Serial Bus).
10-19 dBi. Dengan nilai gain yang tinggi, antena Nur Rachmad dan Rais Subagja (2014)
kathrein sangat baik untuk memberikan service pada meneliti tentang “Rancang Bangun Antena Omni
cakupan daerah dengan jangkauan 10-15 km. Collinear Sebagai Antena Wireless Penguat Modem
Antena ini dapat digunakan semua operator dengan
1
Wireless”. Membahas tentang implementasi antena III. METODE PENELITIAN
omni collinear dapat menjadi wawasan pengetahuan Berikut adalah diagram penelitian yang
yang baru dan menemukan teknik-teknik baru untuk ditampilkan pada gambar 1.
memperluas daerah cakupan, sebagaimana diketahui
WLAN mempunyai keterbatasan dalam coverage.
Pada proyek akhir ini membahas baimana rancang
dan bangun antena omni collinear sebagai penguat
modem wireless.
Windi Kurnia Perangin-angin (2015) meneliti
tentang “Rancang Bangun Antena 2,4 GHz Untuk
Jaringan Wireless LAN”. Membahas tentang
pembuatan sebuah antena omnidirectional dan
antena sektoral pada frekuensi kerja 2,4 GHz untuk
jaringan wireless LAN (local area network).
Parameter yang harus diperhatikan dalam
merancang antenauntuk wireless LAN yaitu
frekuensi kerja, pola radiasi, gain, polarisasi,
VSWR, return loss, bandwith, dan impedansi input.
Valian Yoga Pudya Ardhana dan Ahmad
Wilda Yulianto (2018) meneliti tentang “Analisis
Perbandingan Quality Of Service (Qos) Wifi Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
Universitas Qamarul Huda Badaruddin Terhadap
Hotspot 4G XL”. Membahas tentang pengujian Berikut adalah metodologi penelitian yang
jaringan Wifi Universitas Qamarul Huda digunakan.
Badaruddin dan membandingkan dengan hotspot 4G • Studi Literatur
XL yang ada di 7 lokasi yang sama. Pengujian ini Studi literatur dilakukan guna memperoleh
berfokus pada tiga parameter yaitu bandwidth, teori-teori pendukung serta kemungkinan
bitrate, dan buffer events. asumsi yang digunakan dan berperan sebagai
Agus Nur Wahid (2019) meneliti tentang referensi dalam mencari pendekatan secara
“Rancang Bangun Antena Dalam Peningkatan teoritis dari permasalahan yang diangkat yang
Sinyal GSM Di Desa Tebang Kacang Melalui bersumber antara lain pada buku-buku
Interface Wajan Bolic Pada Dua Tipe Horn Yang pegangan, buku-buku elektronik dan browsing
Berbeda”. Membahas tentang perancangan sebuah pada internet.
antena wajan bolic dengan tujuan untuk memperkuat • Pengumpulan data pendukung penelitian
suatu sinyal GSM agar dapat mengakses suatu a. Metode ini dilakukan dengan cara
jaringan internet. Yaitu dengan menghubungkan melakukan wawancara dan praktik di
antena wajan bolic dengan modem yang sudah lapangan guna mengumpulkan data-data
terhubung dengan laptop dengan menggunakan yang dibutuhkan dalam penulisan
kabel usb. Sehingga dapat digunakan untuk penelitian ini.
mengakses suatu jaringan internet. b. Melakukan survei lokasi untuk
Muhammad Badriansyah (2020) meneliti pengambilan data di Dusun Lintang
tentang ” Rancang Bangun Antena Helix Sebagai Batang
Penguat Jaringan Internet Mobile Wi-Fi Di Desa
• Mempersiapkan alat dan bahan yang
Sungai Ambangah”. Membahas tentang
diperlukan
perancangan sebuah antena helix dan antena ini
Mempersiapkan alat dan bahan penelitian
bertujuan memperkuat suatu sinyal dengan cara
untuk melakukan monitoring yaitu antena
kartu SD dimasukkan ke modem yang sudah
kathrein, antena wajan bolic, tiang antena,
terhubung dengan antena helix pada beberapa
kabel RG6, kabel pigtail, mobile wi-fi, laptop
ketinggian, sehingga dapat mengakses suatu internet
dan aplikasi wireshark.
dengan lancar.
• Pengambilan data lapangan
Langkah pertama yang dilakukan ialah
memonitoring data pengguna internet mobile
wi-fi yang dihubungkan dengan antena
kathrein. Langkah kedua ialah memonitoring
data pengguna internet mobile wi-fi yang
dihubungkan dengan antena wajan bolic.
Memonitoring data pada kondisi NLoS, dengan
variasi tinggi tiang antenna yaitu 6 m, 8 m dan
10 m. Data diambil dengan cara memonitoring
trafik layanan internet menggunakan aplikasi
2
wireshark pada parameter throughput, packet dan malam hari jam 18.00-19.00 WIB) selama 6 hari
loss, delay dan jitter dengan melihat perubahan dengan pembagian 3 hari menggunakan antena
kecepatan jaringan pada saat menonton kathrein dan 3 hari menggunakan antena wajan
youtube, Kemudian mengamati paket-paket bolic. Pengukuran dilakukan di dusun lintang
yang muncul/terbaca oleh aplikasi wireshark batang, desa teluk bakung, kecamatan sungai
dengan topologi yang sesuai standar TIPHON. ambawang, kabupaten kubu raya. Jarak lokasi
• Pengukuran data lapangan penelitian dengan BTS Indosat adalah 3,1 km
Setelah selesai melakukan monitoring, penulis dengan asumsi di lokasi tersebut sinyal internetnya
melakukan pengukuran menggunakan aplikasi lemah sehingga sulit untuk melakukan aktifitas yang
wireshark kemudian dibandingkan dengan data tersedia dalam aplikasi di dalam handphone.
hasil perhitungan.
• Analisis dan Perhitungan 4.1 Analisis Quality of Service Pada Internet
Menganalisis data pengukuran secara Mobile Wi-Fi
keseluruhan untuk membandingkan hasil Setelah melakukan pengukuran berdasarkan
perhitungan menurut teori yang digunakan parameter Quality of Service pada layanan internet
dengan hasil pengamatan. Kemudian dilakukan mobile wi-fi, maka data hasil pengukuran dapat
analisis untuk mengevaluasi data yang didapat, direkapitulasi dalam bentuk grafik dan tabel. Berikut
setelah itu melakukan perhitungan sesuai ini rekapitulasi pengukuran pada internet mobile wi-
dengan rumus pada parameter Quality of fi berdasarkan parameter Quality of Service.
Service (QoS), selanjutnya menganalisis untuk
mengevaluasi data yang didapat. Kemudian 4.2 Analisis Pengukuran Antena Kathrein
memberikan kesimpulan untuk kualitas Berikut ini adalah hasil pengukuran antena
jaringan. kathrein dari tanggal 22 - 24 September 2022 yang
ditampilkan dalam bentuk grafik berdasarkan
3.1 Langkah-langkah Pengambilan Data parameter throughput, packetloss, delay, dan jitter.
a) Langkah pertama yang dilakukan ialah
memonitoring data pengguna internet mobile
wi-fi yang dihubungkan dengan antena kathrein THROUGHPUT
2508
menggunakan aplikasi wireshark. Langkah
1869
632
626
584
483
363
295
252
kedua ialah memonitoring data pengguna
internet mobile wi-fi yang dihubungkan dengan
antena wajan bolic menggunakan aplikasi 22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
wireshark. Memonitoring data pada kondisi
NLoS, dengan variasi tinggi tiang antena yaitu 6 22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22
m, 8 m, dan 10 m pada saat menonton youtube. 6 meter 363 252 295
b) Setelah selesai melakukan monitoring, penulis 8 meter 483 1869 626
melakukan pengukuran pada parameter 10 meter 584 2508 632
troughput, packet loss, delay dan jitter.
Kemudian melakukan perhitungan untuk
membandingkan dengan data pengukuran. Gambar 2 Grafik Throuhput Antena Kathrein Di
c) Jika hasil pengukuran sesuai dengan standar Pagi Hari
TIPHON maka dapat ditarik kesimpulan jika
hasil pengukuran tidak sesuai maka dapat
dilakukan kembali pengambilan data dan THROUGHPUT
menganalisis dari hasil pengukuran.
962
492
437
436
331
321
278
250
162
3
mempunyai nilai-nilai yang berbeda ini disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu besarnya jumlah paket DELAY
431
data yang diterima maka akan semakin meningkat
337
292
242
198
164
132
131
125
nilai dari througput, besarnya jumlah paket data
yang hilang maka nilai throughput semakin
menurun. Sedangkan yang mempengaruhi kecilnya
22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
nilai throughput adalah pengaruh kondisi lapangan
banyaknya pepohonan di lokasi penelitian, jauhnya 22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22
jarak BTS dengan lokasi penelitian dan padatnya 6 meter 198 337 242
traffic yang dimana banyaknya pengguna pada jam- 8 meter 164 431 132
jam tersebut.
10 meter 131 292 125
1,2
0,9
0,6
1
0,4
0,4
0,2
0,1
751
441
326
302
246
231
177
173
22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22
137
6 meter 1,4 0,4 1,2
8 meter 0,6 0,4 0,9 22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
10 meter 0,2 1 0,1 22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22
6 meter 231 246 302
Gambar 4 Grafik Packet Loss Antena Kathrein Di 8 meter 441 177 326
Pagi Hari
10 meter 173 137 751
1,5
1,1
0,7
0,6
0,4
0,2
Malam Hari
33
23
19
13
13
12
4
Dapat dilihat bahwa parameter throughput pada
JITTER antena wajan bolic di pagi hari dan malam hari
mempunyai nilai-nilai yang berbeda ini disebabkan
43
30
24
22
oleh beberapa faktor yaitu besarnya jumlah paket
17
17
13
13
7
data yang diterima maka akan semakin meningkat
nilai dari througput, besarnya jumlah paket data
22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
yang hilang maka nilai throughput semakin
22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22 menurun. Sedangkan yang mempengaruhi kecilnya
6 meter 22 24 30 nilai throughput adalah pengaruh kondisi lapangan
8 meter 43 17 13
banyaknya pepohonan di lokasi penelitian, jauhnya
jarak BTS dengan lokasi penelitian dan padatnya
10 meter 17 13 7 traffic yang dimana banyaknya pengguna pada jam-
jam tersebut.
Gambar 9 Grafik JItter Antena Kathrein Di Malam
Hari
PACKET LOSS
Dapat dilihat bahwa parameter jitter pada antena
5,4
kathrein di pagi hari dan malam hari mempunyai
1,5
1,3
0,5
0,4
0,3
0,3
0,1
nilai-nilai yang berbeda ini disebabkan oleh
1
beberapa faktor yaitu pemakaian yang cukup ramai
22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
menyebabkan penurunan kecepatan internet,
besarnya tumbukan antara paket yang ada dalam 22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22
jaringan. 6 meter 1 0,3 0,5
4.3 Analisis Pengukuran Antena Wajan Bolic 8 meter 1,5 0,3 0,4
Berikut ini adalah hasil pengukuran antena 10 meter 5,4 1,3 0,1
Wajan dari tanggal 30 September - 2 Oktober 2022
yang ditampilkan dalam bentuk grafik berdasarkan Gambar 12 Grafik Packet Loss Antena Wajan Bolic
parameter throughput, packetloss, delay, dan jitter. Di Pagi Hari
6,1
1107
4,3
961
969
658
475
377
328
201
2,7
2,6
1,8
1,4
0,2
0,1
0,1
22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22 22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22 22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22
6 meter 658 475 201 6 meter 2,7 6,1 0,2
8 meter 961 328 377 8 meter 1,4 4,3 0,1
10 meter 1107 969 5133 10 meter 1,8 2,6 0,1
Gambar 10 Grafik Throuhput Antena Wajan Bolic Gambar 13 Grafik Packet Loss Antena Wajan Bolic
Di Pagi Hari Di Malam Hari
478
399
269
213
145
135
5
DELAY JITTER
988
871
57
596
42
410
37
35
253
230
30
192
187
125
20
16
8
5
22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22 22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
Gambar 14 Grafik Delay Antena Wajan Bolic Di Gambar 17 Grafik Jitter Antena Wajan Bolic Di
Pagi Hari Malam Hari
548
453
385
364
310
22
9
8
5
6
V. PENUTUP (WLAN). Pontianak: Jurnal Teknik Elektro
Hasil pengukuran antena kathrein di pagi hari Universitas Tanjungpura.
dan malam hari pada tinggi antena 6 meter, 8 meter, [3] Agus Nur Wahid, Dedy Suryadi, F. Trias
dan 10 meter untuk parameter througput bernilai Pontia Wigyarianto, dan Fitri Imansyah. 2019.
rata-rata 626 kbps, pada parameter packet loss Rancang Bangun Antena Dalam Peningkatan
bernilai rata-rata 0,9%, pada parameter delay Sinyal GSM di Desa Tebang Kacang Melalui
bernilai rata-rata 267 ms, pada parameter jitter Interface Wajan Bolic Pada Dua Tipe Horn
bernilai rata-rata 25 ms. Secara keseluruhan QoS yang Berbeda. Pontianak: Jurnal Teknik
saat menonton youtube pada standar TIPHON Elektro Universitas Tanjungpura.
dikategorikan bagus dengan indeks 3. [4] Brauna Ary Putra, M. Irfan, dan Nur Alif
Pengujian kinerja antena kathrein dalam Mardiyah. 2019. Perencanaan Antena Helix
memperoleh sinyal cukup baik, tapi untuk Pada Frekuensi 2.4 Ghz Sebagai Peneriman
memfokuskan sinyal masih kurang baik. Karena Sinyal Wi-Fi. Pontianak: Jurnal Teknik Elektro
dipengaruhi oleh bentuk reflector antena kathrein Universitas Tanjungpura.
yang berbentuk bulat mengerucut kebawah [5] Eprints Polsri. Propagasi Gelombang Radio
menyerupai ember sehingga kurang optimal dalam (Online). http://eprints.polsri.ac.id/, diakses
memfokuskan sinyal dan ukuran reflector antena pada 10 November 2022.
kathrein yang lebih kecil sehingga daya tangkap [6] Ester Nova Mastiur Purba. 2020. Rancang
gelombang elektromagnetiknya kurang optimal. Bangun Antena Wajan Bolic Dengan Gain
Hasil pengukuran antena wajan bolic di pagi Lebih Besar Atau Sama Dengan 16 dBi Untuk
hari dan malam hari pada tinggi antena 6 meter, 8 Memperkuat Sinyal Wi-Fi 2,4 Ghz. Medan:
meter, dan 10 meter untuk parameter througput Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negri
bernilai rata-rata 794 kbps, pada parameter packet Medan.
loss bernilai rata-rata 1,6%, pada parameter delay [7] I.G.N. Dharmayanal, I.P. Ardana2, dan I.M.O.
bernilai rata-rata 428 ms, pada parameter jitter Widyantara. 2017. Rancang Bangun Antena
bernilai rata-rata 20,5 ms. Secara keseluruhan QoS Yagi pada frekuensi 1800 MHz untuk
saat menonton youtube pada standar TIPHON penguatan sinyal modem. Bali: jurnal Teknik
dikategorikan bagus dengan indeks 3,5. elektro universitas udayana.
Pengujian kinerja antena wajan bolic dalam [8] M. Akbar Ghozali. 2019. Rancang Bangun
memperoleh sinyal cukup baik, dan dalam Antena Wajan Bolic Bergerak Untuk
memfokuskan sinyal lebih baik dibandingkan antena Memperkuat Sinyal Wi-Fi Berbasis Arduino
kathrein, ini dipengaruhi oleh bentuk reflector Menggunakan Android. Palembang: Jurnal
antena wajan bolic berbentuk bulat cekung yang Teknik Elektro Politeknik Sriwijaya.
dapat menangkap gelombang elektromagnetik [9] Muhammad Badriansyah, Dedy Suryadi,
menuju satu titik dan ukuran dari reflector wajan Jannus Marpaung, dan Fitri Imansyah. 2021.
bolic lebih besar sehingga daya tangkap gelombang Rancang Bangun Antena Helix Sebagai
elektromagnetiknya semakin optimal. Penguat Jaringan Internet Modem Mifi Di
Berdasarkan data hasil pengukuran dari antena Desa Sungai Ambangah. Pontianak: Jurnal
kathrein dan antena wajan bolic pada ketinggian Teknik Elektro Universitas Tanjungpura.
tiang antena 6 meter, 8 meter dan 10 meter memiliki [10] Nur Rahmad dan Rais Subagja. 2014. Rancang
nilai parameter yang berbeda ini disebabkan oleh Bangun Antena Omni Collinear Sebagai
berbagai faktor yaitu tinggi antena, jarak BTS, Antena Wireless Penguat Modem Wireless.
ukuran reflector antena, bentuk reflector antena, Jurnal ICT. Vol. 5 (IX). Hlm. 8-17.
faktor penghalang di sekitar lokasi penelitian seperti [11] Padlillah. 2019. Analisis Performansi Jaringan
pohon, kondisi cuaca yang tidak stabil, perangkat Wi-Fi UNTAN Di Area Fakultas Teknik
telekomunikasi yang digunakan, dan traffic user Universitas Tanjungpura Menggunakan
yang padat. Metode Walk Test. Pontianak: Jurnal Teknik
Elektro Universitas Tanjungpura.
REFERENSI [12] Ramadhan. 2009. Internet Dengan Wajan
[1] Adrianus Umben, Ade Elbani, Jannus Bolic. Pontianak: Jurnal Teknik Elektro
Marpaung, dan Fitri Imansyah. 2021. Analisis Universitas Tanjungpura.
Penerapan Penggunaan Antena Wajan Bolic [13] Sandhy Putra Purwokerto. 2012. Tugas Akhir
Dengan Antena Helix Dalam Mempekuat AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D3080399
Sinyal Wifi. Pontianak: Jurnal Teknik Elektro (Online). http://repository.ittelkom-pwt.ac.id/,
Universitas Tanjungpura. diakses pada 4 November 2022.
[2] Alif Farino, Fitri Imansyah, Dedy Suryadi. [14] Valian Yoga Pudya Ardhana dan Ahmad
2019. Rancang Bangun Antena Array Wilda Yulianto. 2018. Analisis Perbandingan
Mikrostrip Patch Triangular-Circular Untuk Quality of Service (Qos) Wifi Universitas
Aplikasi Wireless Local Area Network Qamarul Huda Badaruddin Terhadap Hotspot
4G XL. Jurnal SIJ. Vol. 1 (II). Hlm. 1-5.
7
[15] Windi Kurnia Perangin-angin. 2015. Rancang BIOGRAFI
Bangun Antena 2,4 GHz Untuk Jaringan MELIANI BENEDIKTA,
Wireless LAN. Depok: Fakultas Teknik UI. Lahir di Kase, 21 Mei 2000.
Memulai Pendidikan di Sekolah
Dasar Negeri 25 Pasir. Kemudian
Melanjutkan Pendidikan di
Sekolah Menengah Pertama
Usaba 08 Balai Semandang.
Kemudian Melanjutkan
Pendidikan di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Simpang Hulu. Lulus Pada
Tahun 2018. Memperoleh Gelar Sarjana Dari
Program Studi Teknik Elektro Universitas
Tanjungpura Pontianak Pada Tahun 2022.
8
ABSTRACT
The weak internet signal in the Lintang Batang hamlet, it is a problem for internet users in accessing
information. With a signal the kathrein antenna, it can solve problems in weak internet signal areas both in non-
line of sight (NLoS) and line of sight (LoS) conditions. However, further analysis is needed regarding the
performance of the kathrein antenna. So the authors also use a comparative signal amplifier bolic wok antenna.
This research describes the process of analyzing the performance of the kathrein antenna and the wok bolic
antenna with the aim of strengthening the capture power of internet signals. Based on the results of internet
speed testing using the Wireshark application with a distance of 3.1 Km from the Indosat BTS on the Kathrein
antenna, the speed parameter value can be obtained with a throughput value of 1257 kbps, 0.7% packet loss,
541 ms delay, 51 ms jitter and overall can be categorized as good with an index of 3. Meanwhile, for the bolic
wok antenna, the speed parameter is obtained with a throughput value of 1528 kbps, 0.2% packet loss, 806 ms
delay, 33 ms jitter and overall can be categorized as good with an index of 3. With signal quality which is good,
internet access activities and application features can be carried out without any problems.
9
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Pontianak 781 24
rOv1IANAA
Telepon (0561) 740186 Faximile (0561) 740186
Email f@untan.ac.id Website: http://teknik.untan.ac.id
SURATKETERANGANSELESAIPENULISAN JURNAL
Yang bertanda tangan di bawah ini Dosen Pembimbing Utama dan Dosen
Pembimbing Pendamping pada jurnal yang berjudul ANALISIS
PERFORMANSI ANTENA KATHREIN SEBAGAI PENGUAT SINYAL
MENGGUNAKAN NETWORK PACKET ANALYZER" yang ditulis oleh
mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura:
penulisan jurnalnya.