Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PERFORMANSI ANTENA KATHREIN SEBAGAI PENGUAT SINYAL

MENGGUNAKAN NETWORK PACKET ANALYZER


Meliani Benedikta1), Eka Kusumawardhani2), Fitri Imansyah3), Redi Ratiandi Yacoub 4), Jannus Marpaung5)
1,2,3)
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura

Email: melianibenedikta@student.untan.ac.id, ekawardhani@ee.untan.ac.id, fitri.imansyah@ee.untan.ac.id,


redi.ratiandi.yacoub@ee.untan.ac.id, jannus.marpaung@ee.untan.ac.id

ABSTRAK

Lemahnya sinyal internet di Dusun Lintang Batang, menjadi permasalahan bagi masyarakat pengguna
internet dalam mengakses informasi. Dengan antena penguat sinyal yaitu antena kathrein dapat memecahkan
masalah di daerah sinyal internet lemah baik dalam kondisi non line of sight (NLoS) maupun line of sight (LoS).
Akan tetapi diperlukan analisis lebih lanjut mengenai performansi antena kathrein. Sehingga penulis juga
menggunakan antena penguat sinyal pembanding yaitu antena wajan bolic. Dalam penelitian ini diuraikan
tentang proses analisis performansi antena kathrein dan antena wajan bolic dengan tujuan untuk memperkuat
daya tangkap sinyal internet. Berdasarkan hasil pengujian kecepatan internet menggunakan aplikasi wireshark
dengan jarak lokasi penelitian 3,1 Km dari BTS indosat pada antena kathrein di dapat nilai kecepatan parameter
dengan nilai throughput 1257 kbps, packet loss 0,7 %, delay 541 ms, jitter 51 ms dan secara keseluruhan dapat
dikategorikan bagus dengan indeks 3. Sedangkan pada antena wajan bolic di dapatkan nilai kecepatan parameter
dengan nilai throughput 1528 kbps, packet loss 0,2 %, delay 806 ms, jitter 33 ms dan secara keseluruhan dapat
dikategorikan bagus dengan indeks 3. Dengan kualitas sinyal yang baik maka dapat dilakukan aktifitas akses
internet dan fitur-fiturnya aplikasi tanpa kendala.

Kata Kunci: Antena Kathrein, Antena Wajan Bolic, Mobile Wi-fi, Wireshark

I. PENDAHULUAN frekuensi kerja 1,8 GHz - 2,3 GHz, selain itu biaya
Kebutuhan akan internet saat ini sangatlah pabrikasi yang relatif murah sehingga mudah untuk
tinggi, penggunaan jaringan internet telah digunakan direalisasikan disetiap rumah (Sumber: Facebook).
oleh berbagai lapisan umur baik generasi muda Akan tetapi diperlukan analisis lebih lanjut
sampai generasi tua. Dengan adanya internet mengenai performansi antena kathrein. Sehingga
informasi dapat diperoleh dengan mudah dimana penulis juga menggunakan antena penguat sinyal
dan kapan saja. Hal ini dapat meningkatkan pembanding yaitu antena wajan bolic, antena wajan
efektifitas dan efesiensi pengguna, akan tetapi bolic adalah sebuah antena penguat sinyal yang
perkembangan teknologi telekomunikasi yang terbuat dari wajan. Antena ini telah dirancang
semakin maju tidak dapat dirasakan oleh masyarakat bangun oleh mahasiswa sebelumnya oleh karena
yang tinggal di daerah sinyal internet lemah. Salah itu, penulis menggunakan antena wajan bolic
satu daerah dengan cakupan sinyal internet lemah tersebut untuk membandingkan kualitas sinyal,
yaitu Dusun Lintang Batang, Desa Teluk Bakung, serta kelebihan dan kekurangan dengan antena
Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu kathrein.
Raya, Kalimantan Barat. Lemahnya sinyal internet
di Dusun Lintang Batang menjadi permasalahan II. TINJAUAN PUSTAKA
bagi masyarakat dalam mengakses informasi. Penelitian sebelumnya yang berhubungan
Permasalahan ini disebabkan oleh berbagai faktor dengan antena kathrein maupun antena wajan bolic.
seperti letak BTS yang terlalu jauh maupun letak Untuk dapat dijadikan sebagai bahan masukan guna
BTS yang terhalangi bukit, pepohonan, dan gedung. ketepatan pelaksanaan diuraikan sebagai berikut:
Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan Ramadhan (2009) meneliti tentang “Internet
bantuan antena penguat sinyal. Dengan Wajan Bolic“. Membahas tentang antena
Antena penguat sinyal yang digunakan dalam wajan Bolic untuk Line of Sight (LoS) yang bekerja
penelitian ini adalah antena kathrein. Antena pada frekuensi 2,4 GHz untuk jaringan wireless
kathrein adalah antena penguat sinyal yang (Local Area Network) LAN. Antena ini
berbentuk lingkaran, berbahan dasar aluminium. menggunakan reflektor dari wajan, dengan
Antena kathrein dengan tipe polaradiasi directional waveguide dari pipa dilapisi dengan alumunium foil,
(memancar pada satu arah) mempunyai gain lebih dan penerima sinyal menggunakan wireless USB
tinggi dibandingkan Antena omnidirectional yaitu (Universal Serial Bus).
10-19 dBi. Dengan nilai gain yang tinggi, antena Nur Rachmad dan Rais Subagja (2014)
kathrein sangat baik untuk memberikan service pada meneliti tentang “Rancang Bangun Antena Omni
cakupan daerah dengan jangkauan 10-15 km. Collinear Sebagai Antena Wireless Penguat Modem
Antena ini dapat digunakan semua operator dengan

1
Wireless”. Membahas tentang implementasi antena III. METODE PENELITIAN
omni collinear dapat menjadi wawasan pengetahuan Berikut adalah diagram penelitian yang
yang baru dan menemukan teknik-teknik baru untuk ditampilkan pada gambar 1.
memperluas daerah cakupan, sebagaimana diketahui
WLAN mempunyai keterbatasan dalam coverage.
Pada proyek akhir ini membahas baimana rancang
dan bangun antena omni collinear sebagai penguat
modem wireless.
Windi Kurnia Perangin-angin (2015) meneliti
tentang “Rancang Bangun Antena 2,4 GHz Untuk
Jaringan Wireless LAN”. Membahas tentang
pembuatan sebuah antena omnidirectional dan
antena sektoral pada frekuensi kerja 2,4 GHz untuk
jaringan wireless LAN (local area network).
Parameter yang harus diperhatikan dalam
merancang antenauntuk wireless LAN yaitu
frekuensi kerja, pola radiasi, gain, polarisasi,
VSWR, return loss, bandwith, dan impedansi input.
Valian Yoga Pudya Ardhana dan Ahmad
Wilda Yulianto (2018) meneliti tentang “Analisis
Perbandingan Quality Of Service (Qos) Wifi Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
Universitas Qamarul Huda Badaruddin Terhadap
Hotspot 4G XL”. Membahas tentang pengujian Berikut adalah metodologi penelitian yang
jaringan Wifi Universitas Qamarul Huda digunakan.
Badaruddin dan membandingkan dengan hotspot 4G • Studi Literatur
XL yang ada di 7 lokasi yang sama. Pengujian ini Studi literatur dilakukan guna memperoleh
berfokus pada tiga parameter yaitu bandwidth, teori-teori pendukung serta kemungkinan
bitrate, dan buffer events. asumsi yang digunakan dan berperan sebagai
Agus Nur Wahid (2019) meneliti tentang referensi dalam mencari pendekatan secara
“Rancang Bangun Antena Dalam Peningkatan teoritis dari permasalahan yang diangkat yang
Sinyal GSM Di Desa Tebang Kacang Melalui bersumber antara lain pada buku-buku
Interface Wajan Bolic Pada Dua Tipe Horn Yang pegangan, buku-buku elektronik dan browsing
Berbeda”. Membahas tentang perancangan sebuah pada internet.
antena wajan bolic dengan tujuan untuk memperkuat • Pengumpulan data pendukung penelitian
suatu sinyal GSM agar dapat mengakses suatu a. Metode ini dilakukan dengan cara
jaringan internet. Yaitu dengan menghubungkan melakukan wawancara dan praktik di
antena wajan bolic dengan modem yang sudah lapangan guna mengumpulkan data-data
terhubung dengan laptop dengan menggunakan yang dibutuhkan dalam penulisan
kabel usb. Sehingga dapat digunakan untuk penelitian ini.
mengakses suatu jaringan internet. b. Melakukan survei lokasi untuk
Muhammad Badriansyah (2020) meneliti pengambilan data di Dusun Lintang
tentang ” Rancang Bangun Antena Helix Sebagai Batang
Penguat Jaringan Internet Mobile Wi-Fi Di Desa
• Mempersiapkan alat dan bahan yang
Sungai Ambangah”. Membahas tentang
diperlukan
perancangan sebuah antena helix dan antena ini
Mempersiapkan alat dan bahan penelitian
bertujuan memperkuat suatu sinyal dengan cara
untuk melakukan monitoring yaitu antena
kartu SD dimasukkan ke modem yang sudah
kathrein, antena wajan bolic, tiang antena,
terhubung dengan antena helix pada beberapa
kabel RG6, kabel pigtail, mobile wi-fi, laptop
ketinggian, sehingga dapat mengakses suatu internet
dan aplikasi wireshark.
dengan lancar.
• Pengambilan data lapangan
Langkah pertama yang dilakukan ialah
memonitoring data pengguna internet mobile
wi-fi yang dihubungkan dengan antena
kathrein. Langkah kedua ialah memonitoring
data pengguna internet mobile wi-fi yang
dihubungkan dengan antena wajan bolic.
Memonitoring data pada kondisi NLoS, dengan
variasi tinggi tiang antenna yaitu 6 m, 8 m dan
10 m. Data diambil dengan cara memonitoring
trafik layanan internet menggunakan aplikasi

2
wireshark pada parameter throughput, packet dan malam hari jam 18.00-19.00 WIB) selama 6 hari
loss, delay dan jitter dengan melihat perubahan dengan pembagian 3 hari menggunakan antena
kecepatan jaringan pada saat menonton kathrein dan 3 hari menggunakan antena wajan
youtube, Kemudian mengamati paket-paket bolic. Pengukuran dilakukan di dusun lintang
yang muncul/terbaca oleh aplikasi wireshark batang, desa teluk bakung, kecamatan sungai
dengan topologi yang sesuai standar TIPHON. ambawang, kabupaten kubu raya. Jarak lokasi
• Pengukuran data lapangan penelitian dengan BTS Indosat adalah 3,1 km
Setelah selesai melakukan monitoring, penulis dengan asumsi di lokasi tersebut sinyal internetnya
melakukan pengukuran menggunakan aplikasi lemah sehingga sulit untuk melakukan aktifitas yang
wireshark kemudian dibandingkan dengan data tersedia dalam aplikasi di dalam handphone.
hasil perhitungan.
• Analisis dan Perhitungan 4.1 Analisis Quality of Service Pada Internet
Menganalisis data pengukuran secara Mobile Wi-Fi
keseluruhan untuk membandingkan hasil Setelah melakukan pengukuran berdasarkan
perhitungan menurut teori yang digunakan parameter Quality of Service pada layanan internet
dengan hasil pengamatan. Kemudian dilakukan mobile wi-fi, maka data hasil pengukuran dapat
analisis untuk mengevaluasi data yang didapat, direkapitulasi dalam bentuk grafik dan tabel. Berikut
setelah itu melakukan perhitungan sesuai ini rekapitulasi pengukuran pada internet mobile wi-
dengan rumus pada parameter Quality of fi berdasarkan parameter Quality of Service.
Service (QoS), selanjutnya menganalisis untuk
mengevaluasi data yang didapat. Kemudian 4.2 Analisis Pengukuran Antena Kathrein
memberikan kesimpulan untuk kualitas Berikut ini adalah hasil pengukuran antena
jaringan. kathrein dari tanggal 22 - 24 September 2022 yang
ditampilkan dalam bentuk grafik berdasarkan
3.1 Langkah-langkah Pengambilan Data parameter throughput, packetloss, delay, dan jitter.
a) Langkah pertama yang dilakukan ialah
memonitoring data pengguna internet mobile
wi-fi yang dihubungkan dengan antena kathrein THROUGHPUT

2508
menggunakan aplikasi wireshark. Langkah

1869

632
626
584
483
363

295
252
kedua ialah memonitoring data pengguna
internet mobile wi-fi yang dihubungkan dengan
antena wajan bolic menggunakan aplikasi 22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
wireshark. Memonitoring data pada kondisi
NLoS, dengan variasi tinggi tiang antena yaitu 6 22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22
m, 8 m, dan 10 m pada saat menonton youtube. 6 meter 363 252 295
b) Setelah selesai melakukan monitoring, penulis 8 meter 483 1869 626
melakukan pengukuran pada parameter 10 meter 584 2508 632
troughput, packet loss, delay dan jitter.
Kemudian melakukan perhitungan untuk
membandingkan dengan data pengukuran. Gambar 2 Grafik Throuhput Antena Kathrein Di
c) Jika hasil pengukuran sesuai dengan standar Pagi Hari
TIPHON maka dapat ditarik kesimpulan jika
hasil pengukuran tidak sesuai maka dapat
dilakukan kembali pengambilan data dan THROUGHPUT
menganalisis dari hasil pengukuran.
962
492
437
436
331

321

278
250
162

d) Kemudian memberikan kesimpulan dan saran


untuk setiap kualitas jaringan.
22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada Penelitian tugas akhir ini, membahas 22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22
proses pengukuran performansi antena kathrein dan 6 meter 331 321 278
antena wajan bolic dengan variasi ketinggian tiang 8 meter 162 437 250
antena 6 meter, 8 meter dan 10 meter menggunakan 10 meter 436 492 962
aplikasi wireshark pada parameter troughput, packet
loss, delay dan jitter. Pengukuran data antena
kathrein dilakukan pada tanggal 22 - 24 September
Gambar 3 Grafik Throuhput Antena Kathrein Di
dan pengukuran data antena wajan bolic dilakukan
Malam Hari
pada tanggal 30 September - 2 Oktober 2022,
pengumpulan data parameter tersebut dilakukan
Dapat dilihat bahwa parameter throughput pada
sebanyak 2 kali (pagi hari jam 10.30-11.30 WIB,
antena kathrein di pagi hari dan malam hari

3
mempunyai nilai-nilai yang berbeda ini disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu besarnya jumlah paket DELAY

431
data yang diterima maka akan semakin meningkat

337

292

242
198
164

132
131

125
nilai dari througput, besarnya jumlah paket data
yang hilang maka nilai throughput semakin
menurun. Sedangkan yang mempengaruhi kecilnya
22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
nilai throughput adalah pengaruh kondisi lapangan
banyaknya pepohonan di lokasi penelitian, jauhnya 22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22
jarak BTS dengan lokasi penelitian dan padatnya 6 meter 198 337 242
traffic yang dimana banyaknya pengguna pada jam- 8 meter 164 431 132
jam tersebut.
10 meter 131 292 125

PACKET LOSS Gambar 6 Grafik Delay Antena Kathrein Di Pagi


Hari
1,4

1,2
0,9
0,6

1
0,4
0,4
0,2

0,1

22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22


DELAY

751
441

326
302
246
231

177
173
22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22

137
6 meter 1,4 0,4 1,2
8 meter 0,6 0,4 0,9 22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
10 meter 0,2 1 0,1 22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22
6 meter 231 246 302
Gambar 4 Grafik Packet Loss Antena Kathrein Di 8 meter 441 177 326
Pagi Hari
10 meter 173 137 751

PACKET LOSS Gambar 7 Grafik Delay Antena Kathrein Di Malam


Hari
2,8
2,1
1,7

1,5

1,1
0,7

0,6
0,4
0,2

Dapat dilihat bahwa parameter delay pada antena


kathrein di pagi hari dan malam hari mempunyai
22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
nilai-nilai yang berbeda ini disebabkan oleh
22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22 beberapa faktor yaitu banyaknya pepohonan di
6 meter 1,7 0,4 0,6 lokasi penelitian, jauhnya jarak BTS dengan lokasi
penelitian, dan variasi tinggi antena sehingga bisa
8 meter 2,1 0,7 2,8
menyebabkan adanya paket data yang hilang.
10 meter 0,2 1,5 1,1

Gambar 5 Grafik Packet Loss Antena Kathrein Di JITTER


162

Malam Hari
33

23
19

13

13
12

Dapat dilihat bahwa parameter packet loss pada


4
2

antena kathrein di pagi hari dan malam hari


22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
mempunyai nilai-nilai yang berbeda ini disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu antrian paket yang tidak 22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22
melebihi kapasitas buffer disetiap node. Dan yang 6 meter 19 33 23
menyebabkan nilai packet loss tinggi yaitu 8 meter 162 4 13
terjadinya penurunan sinyal, kesalahan perangkat
keras jaringan dan juga radiasi dari lingkungan 10 meter 13 2 12
sekitar.
Gambar 8 Grafik JItter Antena Kathrein Di Pagi
Hari

4
Dapat dilihat bahwa parameter throughput pada
JITTER antena wajan bolic di pagi hari dan malam hari
mempunyai nilai-nilai yang berbeda ini disebabkan

43

30
24
22
oleh beberapa faktor yaitu besarnya jumlah paket

17

17
13

13
7
data yang diterima maka akan semakin meningkat
nilai dari througput, besarnya jumlah paket data
22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
yang hilang maka nilai throughput semakin
22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22 menurun. Sedangkan yang mempengaruhi kecilnya
6 meter 22 24 30 nilai throughput adalah pengaruh kondisi lapangan
8 meter 43 17 13
banyaknya pepohonan di lokasi penelitian, jauhnya
jarak BTS dengan lokasi penelitian dan padatnya
10 meter 17 13 7 traffic yang dimana banyaknya pengguna pada jam-
jam tersebut.
Gambar 9 Grafik JItter Antena Kathrein Di Malam
Hari
PACKET LOSS
Dapat dilihat bahwa parameter jitter pada antena

5,4
kathrein di pagi hari dan malam hari mempunyai

1,5

1,3

0,5
0,4
0,3
0,3

0,1
nilai-nilai yang berbeda ini disebabkan oleh

1
beberapa faktor yaitu pemakaian yang cukup ramai
22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
menyebabkan penurunan kecepatan internet,
besarnya tumbukan antara paket yang ada dalam 22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22
jaringan. 6 meter 1 0,3 0,5
4.3 Analisis Pengukuran Antena Wajan Bolic 8 meter 1,5 0,3 0,4
Berikut ini adalah hasil pengukuran antena 10 meter 5,4 1,3 0,1
Wajan dari tanggal 30 September - 2 Oktober 2022
yang ditampilkan dalam bentuk grafik berdasarkan Gambar 12 Grafik Packet Loss Antena Wajan Bolic
parameter throughput, packetloss, delay, dan jitter. Di Pagi Hari

THROUGHPUT PACKET LOSS


5133

6,1
1107

4,3
961

969
658

475

377
328

201

2,7

2,6
1,8
1,4

0,2
0,1
0,1
22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22 22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22 22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22
6 meter 658 475 201 6 meter 2,7 6,1 0,2
8 meter 961 328 377 8 meter 1,4 4,3 0,1
10 meter 1107 969 5133 10 meter 1,8 2,6 0,1

Gambar 10 Grafik Throuhput Antena Wajan Bolic Gambar 13 Grafik Packet Loss Antena Wajan Bolic
Di Pagi Hari Di Malam Hari

Dapat dilihat bahwa parameter packet loss pada


THROUGHPUT antena wajan bolic di pagi hari dan malam hari
1416

mempunyai nilai-nilai yang berbeda ini disebabkan


936

478

399
269
213

145
135

oleh beberapa faktor yaitu antrian paket yang tidak


101

melebihi kapasitas buffer disetiap node. Dan yang


22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22 menyebabkan nilai packet loss tinggi yaitu
terjadinya penurunan sinyal, kesalahan perangkat
22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22 keras jaringan dan juga radiasi dari lingkungan
6 meter 936 135 269 sekitar.
8 meter 213 101 399
10 meter 478 145 1416

Gambar 11 Grafik Throuhput Antena Wajan Bolic


Di Malam Hari

5
DELAY JITTER

988
871

57
596

42
410

37
35
253

230

30
192

187
125

20
16
8

5
22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22 22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22

22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22 22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22


6 meter 125 192 410 6 meter 8 42 30
8 meter 871 253 230 8 meter 35 57 20
10 meter 596 988 187 10 meter 16 37 5

Gambar 14 Grafik Delay Antena Wajan Bolic Di Gambar 17 Grafik Jitter Antena Wajan Bolic Di
Pagi Hari Malam Hari

Dapat dilihat bahwa parameter jitter pada antena


DELAY wajan bolic di pagi hari dan malam hari mempunyai
844

nilai-nilai yang berbeda ini disebabkan oleh


599

548
453

385
364

310

beberapa faktor yaitu pemakaian yang cukup ramai


201
167

menyebabkan penurunan kecepatan internet,


besarnya tumbukan antara paket yang ada dalam
22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
jaringan.
22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22
6 meter 844 453 310 4.4 Analisis Perbandingan Sebelum
8 meter 364 599 201
Menggunakan Antena Dan Sesudah
Menggunakan Antena Kathrein Maupun
10 meter 167 385 548 Antena Wajan Bolic
Analisis perbandingan sebelum menggunakan
Gambar 15 Grafik Delay Antena Wajan Bolic Di antena dan sesudah menggunakan antena kathrein
Malam Hari maupun antena wajan bolic dilakukan dengan
melakukan pengamatan dari hasil data yang telah
Dapat dilihat bahwa parameter delay pada antena diambil meliputi parameter-parameter yang telah
wajan bolic di pagi hari dan malam hari mempunyai ditetapkan sebelumnya seperti nilai troughput,
nilai-nilai yang berbeda ini disebabkan oleh packet loss, delay, jitter, dan pengujian aktifitas fitur
beberapa faktor yaitu banyaknya pepohonan di aplikasi sehingga dapat ditarik kesimpulan dari
lokasi penelitian, jauhnya jarak BTS dengan lokasi kualitas sinyal yang dihasilkan sebelum
penelitian, dan variasi tinggi antena sehingga bisa menggunakan antena mendapatkan nilai rata-rata
menyebabkan adanya paket data yang hilang. buruk dan tidak dapat melakukan aktifitas internet.
Setelah menggunakan antena kathrein mendapatkan
nilai rata-rata sedang dan dapat melakukan aktifitas
JITTER internet. Setelah menggunakan antena wajan bolic
mendapatkan nilai rata-rata bagus dan dapat
40
25

22

melakukan aktifitas internet dengan lancar.


19
12

9
8
5

Kualitas sinyal yang dihasilkan oleh antena


22-SEP-22 23-SEP-22 24-SEP-22
wajan bolic lebih baik dibandingkan dengan kualitas
sinyal yang dihasilkan oleh antena kathrein, ini
22-Sep-22 23-Sep-22 24-Sep-22 dipengaruhi oleh bentuk reflector antena wajan bolic
6 meter 12 19 40 berbentuk bulat cekung yang dapat menangkap
8 meter 8 25 22 gelombang elektromagnetik menuju satu titik dan
ukuran dari reflector wajan bolic lebih besar
10 meter 5 9 1
sehingga daya tangkap gelombang
elektromagnetiknya semakin optimal. Sedangkan
Gambar 16 Grafik Jitter Antena Wajan Bolic Di bentuk reflector antena kathrein yang berbentuk
Pagi Hari bulat mengerucut kebawah menyerupai ember
kurang baik dalam memfokuskan sinyal dan ukuran
dari reflector antena kathrein yang lebih kecil
dibandingkan reflector antena wajan bolic membuat
daya tangkap gelombang elektromagnetiknya
menjadi kurang optimal.

6
V. PENUTUP (WLAN). Pontianak: Jurnal Teknik Elektro
Hasil pengukuran antena kathrein di pagi hari Universitas Tanjungpura.
dan malam hari pada tinggi antena 6 meter, 8 meter, [3] Agus Nur Wahid, Dedy Suryadi, F. Trias
dan 10 meter untuk parameter througput bernilai Pontia Wigyarianto, dan Fitri Imansyah. 2019.
rata-rata 626 kbps, pada parameter packet loss Rancang Bangun Antena Dalam Peningkatan
bernilai rata-rata 0,9%, pada parameter delay Sinyal GSM di Desa Tebang Kacang Melalui
bernilai rata-rata 267 ms, pada parameter jitter Interface Wajan Bolic Pada Dua Tipe Horn
bernilai rata-rata 25 ms. Secara keseluruhan QoS yang Berbeda. Pontianak: Jurnal Teknik
saat menonton youtube pada standar TIPHON Elektro Universitas Tanjungpura.
dikategorikan bagus dengan indeks 3. [4] Brauna Ary Putra, M. Irfan, dan Nur Alif
Pengujian kinerja antena kathrein dalam Mardiyah. 2019. Perencanaan Antena Helix
memperoleh sinyal cukup baik, tapi untuk Pada Frekuensi 2.4 Ghz Sebagai Peneriman
memfokuskan sinyal masih kurang baik. Karena Sinyal Wi-Fi. Pontianak: Jurnal Teknik Elektro
dipengaruhi oleh bentuk reflector antena kathrein Universitas Tanjungpura.
yang berbentuk bulat mengerucut kebawah [5] Eprints Polsri. Propagasi Gelombang Radio
menyerupai ember sehingga kurang optimal dalam (Online). http://eprints.polsri.ac.id/, diakses
memfokuskan sinyal dan ukuran reflector antena pada 10 November 2022.
kathrein yang lebih kecil sehingga daya tangkap [6] Ester Nova Mastiur Purba. 2020. Rancang
gelombang elektromagnetiknya kurang optimal. Bangun Antena Wajan Bolic Dengan Gain
Hasil pengukuran antena wajan bolic di pagi Lebih Besar Atau Sama Dengan 16 dBi Untuk
hari dan malam hari pada tinggi antena 6 meter, 8 Memperkuat Sinyal Wi-Fi 2,4 Ghz. Medan:
meter, dan 10 meter untuk parameter througput Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negri
bernilai rata-rata 794 kbps, pada parameter packet Medan.
loss bernilai rata-rata 1,6%, pada parameter delay [7] I.G.N. Dharmayanal, I.P. Ardana2, dan I.M.O.
bernilai rata-rata 428 ms, pada parameter jitter Widyantara. 2017. Rancang Bangun Antena
bernilai rata-rata 20,5 ms. Secara keseluruhan QoS Yagi pada frekuensi 1800 MHz untuk
saat menonton youtube pada standar TIPHON penguatan sinyal modem. Bali: jurnal Teknik
dikategorikan bagus dengan indeks 3,5. elektro universitas udayana.
Pengujian kinerja antena wajan bolic dalam [8] M. Akbar Ghozali. 2019. Rancang Bangun
memperoleh sinyal cukup baik, dan dalam Antena Wajan Bolic Bergerak Untuk
memfokuskan sinyal lebih baik dibandingkan antena Memperkuat Sinyal Wi-Fi Berbasis Arduino
kathrein, ini dipengaruhi oleh bentuk reflector Menggunakan Android. Palembang: Jurnal
antena wajan bolic berbentuk bulat cekung yang Teknik Elektro Politeknik Sriwijaya.
dapat menangkap gelombang elektromagnetik [9] Muhammad Badriansyah, Dedy Suryadi,
menuju satu titik dan ukuran dari reflector wajan Jannus Marpaung, dan Fitri Imansyah. 2021.
bolic lebih besar sehingga daya tangkap gelombang Rancang Bangun Antena Helix Sebagai
elektromagnetiknya semakin optimal. Penguat Jaringan Internet Modem Mifi Di
Berdasarkan data hasil pengukuran dari antena Desa Sungai Ambangah. Pontianak: Jurnal
kathrein dan antena wajan bolic pada ketinggian Teknik Elektro Universitas Tanjungpura.
tiang antena 6 meter, 8 meter dan 10 meter memiliki [10] Nur Rahmad dan Rais Subagja. 2014. Rancang
nilai parameter yang berbeda ini disebabkan oleh Bangun Antena Omni Collinear Sebagai
berbagai faktor yaitu tinggi antena, jarak BTS, Antena Wireless Penguat Modem Wireless.
ukuran reflector antena, bentuk reflector antena, Jurnal ICT. Vol. 5 (IX). Hlm. 8-17.
faktor penghalang di sekitar lokasi penelitian seperti [11] Padlillah. 2019. Analisis Performansi Jaringan
pohon, kondisi cuaca yang tidak stabil, perangkat Wi-Fi UNTAN Di Area Fakultas Teknik
telekomunikasi yang digunakan, dan traffic user Universitas Tanjungpura Menggunakan
yang padat. Metode Walk Test. Pontianak: Jurnal Teknik
Elektro Universitas Tanjungpura.
REFERENSI [12] Ramadhan. 2009. Internet Dengan Wajan
[1] Adrianus Umben, Ade Elbani, Jannus Bolic. Pontianak: Jurnal Teknik Elektro
Marpaung, dan Fitri Imansyah. 2021. Analisis Universitas Tanjungpura.
Penerapan Penggunaan Antena Wajan Bolic [13] Sandhy Putra Purwokerto. 2012. Tugas Akhir
Dengan Antena Helix Dalam Mempekuat AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D3080399
Sinyal Wifi. Pontianak: Jurnal Teknik Elektro (Online). http://repository.ittelkom-pwt.ac.id/,
Universitas Tanjungpura. diakses pada 4 November 2022.
[2] Alif Farino, Fitri Imansyah, Dedy Suryadi. [14] Valian Yoga Pudya Ardhana dan Ahmad
2019. Rancang Bangun Antena Array Wilda Yulianto. 2018. Analisis Perbandingan
Mikrostrip Patch Triangular-Circular Untuk Quality of Service (Qos) Wifi Universitas
Aplikasi Wireless Local Area Network Qamarul Huda Badaruddin Terhadap Hotspot
4G XL. Jurnal SIJ. Vol. 1 (II). Hlm. 1-5.

7
[15] Windi Kurnia Perangin-angin. 2015. Rancang BIOGRAFI
Bangun Antena 2,4 GHz Untuk Jaringan MELIANI BENEDIKTA,
Wireless LAN. Depok: Fakultas Teknik UI. Lahir di Kase, 21 Mei 2000.
Memulai Pendidikan di Sekolah
Dasar Negeri 25 Pasir. Kemudian
Melanjutkan Pendidikan di
Sekolah Menengah Pertama
Usaba 08 Balai Semandang.
Kemudian Melanjutkan
Pendidikan di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Simpang Hulu. Lulus Pada
Tahun 2018. Memperoleh Gelar Sarjana Dari
Program Studi Teknik Elektro Universitas
Tanjungpura Pontianak Pada Tahun 2022.

8
ABSTRACT

The weak internet signal in the Lintang Batang hamlet, it is a problem for internet users in accessing
information. With a signal the kathrein antenna, it can solve problems in weak internet signal areas both in non-
line of sight (NLoS) and line of sight (LoS) conditions. However, further analysis is needed regarding the
performance of the kathrein antenna. So the authors also use a comparative signal amplifier bolic wok antenna.
This research describes the process of analyzing the performance of the kathrein antenna and the wok bolic
antenna with the aim of strengthening the capture power of internet signals. Based on the results of internet
speed testing using the Wireshark application with a distance of 3.1 Km from the Indosat BTS on the Kathrein
antenna, the speed parameter value can be obtained with a throughput value of 1257 kbps, 0.7% packet loss,
541 ms delay, 51 ms jitter and overall can be categorized as good with an index of 3. Meanwhile, for the bolic
wok antenna, the speed parameter is obtained with a throughput value of 1528 kbps, 0.2% packet loss, 806 ms
delay, 33 ms jitter and overall can be categorized as good with an index of 3. With signal quality which is good,
internet access activities and application features can be carried out without any problems.

Keywords: Kathrein Antenna, Bolic Wok Antenna, Mobile Wi-fi, Wireshark

9
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Pontianak 781 24
rOv1IANAA
Telepon (0561) 740186 Faximile (0561) 740186
Email f@untan.ac.id Website: http://teknik.untan.ac.id

SURATKETERANGANSELESAIPENULISAN JURNAL

Yang bertanda tangan di bawah ini Dosen Pembimbing Utama dan Dosen
Pembimbing Pendamping pada jurnal yang berjudul ANALISIS
PERFORMANSI ANTENA KATHREIN SEBAGAI PENGUAT SINYAL
MENGGUNAKAN NETWORK PACKET ANALYZER" yang ditulis oleh
mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura:

Nama Meliani Benedikta


NIM :Di021181092
Jurusan :TeknikElektro
Program Studi Teknik Elektro
Konsentrasi :Teknik Telekomunikasi

Demikian ini menerangkan bahwa mahasiswa tersebut telah menyelesaikan

penulisan jurnalnya.

Pontianak, 21 Desember 2022


Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Eka Kusumawardhani, S.T., M.T Ir. H. Fitri Imansyah, S.T., M.T.,


NIP. 199308282020122017 IPU., ASEAN Eng., ACPE
NIP. 196912271997021001

Anda mungkin juga menyukai