Rancang Bangun Antena Omni Collinear Sebagai Antena Wireless Penguat Modem Wireless
Nur Rachmad,1, Rais Subagja2
1,2
Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta
nbalistik@yahoo.com,raismtb@gmail.com
ABSTRAK
Teknologi wireless mengalami perkembangan yang sangat pesat beberapa tahun belakangan seiring dengan perkembangan
kebutuhan masyarakat terhadapat teknologi yang lebih efisien . walaupun nilai efisien tetapi kinerja jaringan sangat tergantung pada
banyak factor salah satunya adalah kebutuhan akan antena . kebutuhan terhadap antena akan semakin penting ketika user berada
diluar coverage antena wireless LAN (WLAN) accespoint standar yang bersifat omnidirectional. Kualitas system komunikasi
nirkabel yang terjalin sendiri sangat fleksibel, tergantung dari jenis dan kualitas antena yang di gunakan.Untuk meningkatkan jarak
jangkauan wireless LAN dipergunakan antena eksternal dengan gain yang lebih tinggi dari antena standart. Namun antena
konvensional (eksternal high gain) harganya relative mahal, maka dari itu diperlukan suatu relative antena dengan harga yang lebih
terjangkau. Di harapkan dengan implementasi antena omni collinear dapat menjadi wawasan pengetahuan yang baru dan
menemukan teknik-teknik baru untuk memperluas daerah cakupan, sebagimana diketahui WLAN mempunyai keterbatasan dalam
coverage dan menjadi factor pendukung yang lebih untuk dapat diimplementasikan langsung terhadap jaringan wireless. Pada
Proyek Akhir ini membahas bagaimana rancang dan bangun antena omni collinear sebagai penguat modem wireless.
Kata kunci : Wireless , Antena omni collinear
ABSTRACT
Wireless technology has developed very rapidly in recent years with the development community needs
terhadapat more efficient technologies. although the value of the network is very efficient but
performance depends on bantak one factor is the need for antena. antena needs to be increasingly
important when the user is outside the coverage antena Wireless LAN (WLAN) standards accespoint are
collinear omni. Quality wireless communication system that intertwined itself is very flexible, depending
on the type and quality of the antena is in use.To increase the distance range of your wireless LAN used
an external antena with a higher gain than a standard antena. However, the conventional antena (high gain
external) costs relatively expensive, and therefore required an antena relative to a more affordable price.
Expected with the implementation of the wifi antena could be new knowledge and insights discover new
techniques to expand the area of coverage, how to known WLAN has limited coverage and a more
supportive factor to be implemented directly on wireless networks.In this final project discusses how to
design and wake collinear omni antena amplifier as a wireless modem.
BAB I: PENDAHULUAN
-8
Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi, Vol V, No 9, Nov 2014
BAB I: PENDAHULUAN
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan proyek akhir ini
adalah sebagai berikut : Pada bab ini dikemukakan latar belakang
1. Mendesain dan membuat antena omni masalah, maksud dan tujuan, rumusan masalah,
collinear pada frekuensi 2,4 GHz pembatasan masalah, metodologi penelitian,
2. Untuk mengetahui kemampuan daya sistematika penulisan dan rencana kerja
tangkap sinyal wifi dengan antena Omni
Collinear.
3. Mengetahui efisiensi antena Omni BAB II: LANDASAN TEORI
Collinear.
Pada bab ini berisi tentang teori-teori
1.3 Perumusan Masalah pendukung yang mendasari proses perancangan dan
Dengan memperhatikan identifikasi masalah perakitan antena
diatas, maka permasalahan yang akan dipecahkan
dalam penulisan proyek akhir ini adalah :
1. Bagaimana prinsip kerja antena ? BABIII: RANCANG BANGUN ANTENA OMNI
2. Apa yang dimaksud dengan antena Omni COLLINEAR
Collinear ?
3. Bagaimana merancang antena Omni Pada bab ini akan dibahas langkah langkah
Collinear yang dapat bekerja pada perancangan dan pembuatan antena Omni collinear
frekuensi 2,4 GHz ? .
4. Bagaimana meningkatkan kemampuan BAB IV:PENGUKURAN DAN ANALISA
daya tangkap sinyal Wifi pada antena
Omni Collinear .Bagaimana menguji
kinerja antena hasil rancangan tersebut ?
-9-
Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi, Vol V, No 9, Nov 2014
Pada bab ini akan berisi mengenai data data Gambar2.2 antena omnidiretional
yang dihasilkan dari pengukuran yang dilakukan
terhadap antena dan analisa data 2 3. Antena omni collinear
Antena Omni collinear terkadang disebut
sebagai antena nondirectional, antena Omni collinear
adalah sebuah perangkat penerima yang mampu
mengirim dan menerima sinyal dari segala arah.
BAB V:PENUTUP Antena jenis ini dapat digunakan untuk menerima
sinyal siaran audio dari stasiun radio, atau
Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dan memungkinkan perangkat robot untuk dioperasikan
saran-saran yang konstruktif untuk kesempurnaan dengan menggunakan microwave atau teknologi
proyek akhir ini wireless. Handphone atau layanan telepon selular, -3-
serta koneksi internet nirkabel, menggunakan antena
Omni collinear sebagai bagian dari 01-1- proses
broadcasting sinyal stabil ke perangkat tersebut
2 4. Gelombang Elektromagnet
BAB II:LANDASAN TEORI
Gelombang elektromagnet adalah gelombang
2 1. Pengertian antena yang mempunyai sifat listrik dan sifat magnet secara
Antena mempunyai tugas menyelusuri jejak bersamaan. Gelombang radio merupakan bagian dari
gelombang elektromagnetik, hal ini jika antena gelombang elektromagnetik pada spectrum frekuensi
berfungsi sebagai penerima. Sedangkan jika sebagai radio. Gelombang dikarakteristikkan oleh panjang
pemancar maka tugas antena tersebut adalah gelombang dan frekuensi. Panjang gelombang (λ)
menghasilkan sinyal gelombang elektromagnetik. memiliki hubungan dengan frekuensi (ƒ) dan
Antena dapat juga didefinisikan sebagai sebuah atau kecepatan (ν) yang ditunjukkan pada Persamaan:[2-1]
sekelompok konduktor yang digunakan untuk
memancarkan atau meneruskan gelombang
elektromagnetik menuju ruang bebas atau menangkap [2-1]
gelombang elektromegnetik dari ruang Kecepatan (ν) bergantung pada medium.
Ketika medium rambat adalah hampa udara (free
space), maka :
[2-2]
[2-4]
-10-
Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi, Vol V, No 9, Nov 2014
[2-6]
-11-
Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi, Vol V, No 9, Nov 2014
dilakukan supaya terjadi transfer daya diterima pada stasiun penerima dapat melalui
maksimum dari sumber ke antena atau beberapa metoda atau cara.Metoda atau cara
sebaliknya. Impedansi suatu saluran (antena) tersebut adalah :
ditentukan oleh ukuran, konstruksi fisik dan 1. Terpantul balik oleh bumi (Ground
bahan serta frekuensi kerja antena tersebut Waves)
2. Terpantul balik oleh lapisan ion atau
2.5.7 Polarisasi Antena ionosfir (Sky Waves)
Polarisasi antena adalah arah medan listrik 3. Secara Langsung (Line of Sight / Surface
yang diradiasikan oleh antena. Jika arah tidak Wave)
ditentukan maka polarisasi merupakan
polarisasi pada arah gain maksimum. Polarisasi
dari energi yang teradiasi bervariasi dengan
arah dari tengah antena, sehingga bagian lain
dari pola radiasi mempunyai polarisasi yang 2.5.10 Daerah Antena
berbeda. Daerah antena merupakan pembatas dari
Polarisasi dari gelombang yang teradiasi karakteristik gelombang elektromagnetika
didefinisikan sebagai suatu keadaan yang dipancarkan oleh antena. Pembagian
gelombang elektromagnet yang daerah di sekitar antena dibuat untuk
menggambarkan arah dan magnitudo vektor mempermudah pengamatan struktur medan di
medan elektrik yang bervariasi menurut waktu. masing-masing daerah antena tersebut.
Selain itu, polarisasi juga dapat didefinisikan Gambar 2.2 menjelaskan tentang daerah-
sebagai gelombang yang diradiasikan dan daerah di sekitar antena [1].
diterima oleh antena pada suatu arah tertentu. Ruang-ruang di sekitar antena dibagi
Polarisasi dapat diklasifikasikan sebagai linear ke dalam 3 daerah, yaitu
(linier), circular (melingkar), atau elliptical
(elips).
2.5.11 VSWR
Voltage Standing Wave Ratio (VSWR)
merupakan kemampuan suatu antena untuk
bekerja pada frekuensi yang diinginkan.
Gambar 2.5 Bandwidth Antena Pengukuran VSWR berhubungan dengan
pengukuran koefisien refleksi dari antena
tersebut. VSWR sangat dipengaruhi oleh
Daerah frekuensi kerja dimana antena
masih dapat bekerja dengan baik dinamakan impedansi input. Impedansi antena penting
untuk pemindahan daya dari pemancar ke
bandwidth antena . Misalnya sebuah antena
antena dan dari antena ke penerima. Sebagai
bekerja pada frekuensi tengah sebesar fC,
namun ia juga masih dapat bekerja dengan contoh untuk memaksimumkan perpindahan
daya dari antena ke penerima, impedansi
baik pada frekuensi f1 (di bawah f sampai
antena harus match. Jika ini tidak dipenuhi
dengan f2 (di atas fC), maka bandwidth
antena tersebut adalah : maka akan terjadi pemantulan energi yang
dipancarkan atau diterima. Perbandingan level
tegangan yang kembali ke pemancar (V-) dan
[2-8] yang datang menuju beban (V+) ke sumbernya
Bandwidth yang dinyatakan dalam persen lazim disebut koefisien pantul atau koefisien
seperti ini biasanya digunakan untuk refleksi yang dinyatakan dengan simbol “Γ”
menyatakan bandwidth antena yang memiliki atau dapat dituliskan:
band sempit (narrow band).Sedangkan untuk
band yang lebar (broad band) biasanya [2-12]
digunakan definisi rasio antara batas frekuensi
atas dengan frekuensi bawah. 2.6 WLAN (Wireless Local Area Network)
Wireless Local Area Network (WLAN) adalah jaringan
2.5.9 Propagasi Gelombang Radio. komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai
media transmisi data. Informasi (data) ditransfer dari satu
komputer ke komputer lain menggunakan gelombang radio.
Merupakan proses perambatan gelombang WLAN sering disebut sebagai jaringan nirkabel atau
radio mulai saat dipancarkan dari pemancar radio jaringan wireless. Proses komunikasi tanpa kabel ini dimulai
hingga sampai pada penerima. Gelombang radio dengan bermunculannya peralatan berbasis gelombang
yang terpancar dari pemancar sampai dapat radio, seperti walkie talkie, remote control, cordless phone,
-12-
Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi, Vol V, No 9, Nov 2014
ponsel, dan peralatan radio lainnya. Lalu adanya kebutuhan sekitarnya, sehingga dapat menghasilkan
untuk menjadikan komputer sebagai barang yang mudah kecepatan transmisi yang lebih tinggi jika
dibawa (mobile) dan mudah digabungkan dengan jaringan dibandingkan dengan kabel twisted-pair
yang sudah ada. Hal-hal seperti ini akhirnya mendorong (yang sangat rentan terhadap interfensi
pengembangan teknologi wireless untuk jaringan computer dari luar kabel).
3. Isolator pelastik; untuk membantu
2.6.1 Cara kerja WLAN menfilter sinyal-sinyal interferensi dari
wireless LAN menggunakan electromagnetic luar kabel sehingga inti kabel dapat dibuat
airwaves (radio atau infrared) untuk menukarkan bebas dari sinyal interferensi dari luar.
informasi dari satu titik ke titik lainnya tanpa harus Gambar di bawah ini menunjukan gambar penampang
tergantung pada sambungan secara fisik. Gelombang kable coaxial secara umum.
radio biasa digunakan sebagai pembawa karena dapat
dengan mudah mengirimkan daya ke penerima. Data
ditransmikan dengan cara ditumpangkan pada
gelombang pembawa sehingga bisa diextract pada
ujung penerima. Data ini umumnya digunakan sebagai
pemodulasi dari pembawa oleh sinyal informasi yang
sedang ditransmisikan. Begitu datanya sudah
dimodulasikan pada gelombag radio pembawa, sinyal
radio akan menduduki lebih dari satu frekuensi, hal ini
terjadi karena frekuensi atau bit rate dari informasi yang
memodulasi ditambahkan pada sinyal carrier.
3.1 Umum
2.6.4 standar 802.11 b
Standar ini menggunakan teknik modulasi Direct Pada bab ini akan diberikan teori perancangan dan
Sequence Spread Spectrum (DSSS) dengan kecepatan pembuatan antena Omni collinear 2,4 GHz, dengan total
transmisi datanya mencapai 11 Mbps. Standar ini segmen yang akan dirancang 18 serta gain yang akan
beroperasi pada frekuensi radio dengan pita frekuensi dicapai minimal 9dBi ada beberapa hal yang perlu
2,4 GHz diperhatikan, diantaranya adalah perhitungan ½ λ
(panjang gelombang) untuk menentukan panjang tiap
2.7 Kabel coaxial segmen antena Omni collinear yang bekerja pada frekuensi
2,4 GHz dan perhitungan jumlah segmen antena yang
Coaxial (Kabel Coaxial) adalah kabel menentukan gain dari antena tersebut. Kedua parameter
tembaga yang diselimuti oleh beberapa pelindung itu sangat menentukan dalam merancang sebuah antena
(pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan Omni collinear 2,4 GHz, apabila terjadi kesalahan
isolator pelasting), dimana pelindung-pelindung dalam perancangan, maka karakteristik antena menjadi
tersebut memiliki fungsi sebagai berikut : tidak sesuai dengan apa yang sudah diharapkan. Untuk
1. Pelindung luar; ini adalah bagian dari itu diperlukan perancangan dan perhitungan yang teliti
pelindung yang keras. Pelindung luar ini sebelum membuat antena tersebut.
digunakana untuk melindungi kabel
coaxial dari benturan phisik yang keras
dan juga untuk melindungi dari gangguan
hewan-hewan pengerat (sehingga Pada bagian lain, diberikan tentang pengukuran
bahannya biasanya dibuat dari bahan yang parameter dan analisa terhadap antena Omni collinear 2,4
tidak disukai oleh hewan pengerat seperti GHz yang sudah dirancang.
tikus). Perancangan antena omni collinear dapat digambarkan
2. Pelindung berupa anyaman serat tembaga; sesuai dengan diagram alur pada gambar
untuk melindungi kabel dari EMI
(ElectroMagnetic Interference) yang
dihasilkan oleh kabel-kabel yang berada di
-13-
Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi, Vol V, No 9, Nov 2014
Flowchart
collinear 2,4 GHz, maka akan didapat hasil dari secara wireless dengan frekuensi 2,4 GHz.
antena tersebut yang tersusun dengan 18 segmen. Aplikasi yang digunakan pada antena
Omnicollinear 2,4 GHz yaitu inSSIDer Home
No Jarak (m)
Antena Antena Antena
Gambar4.5 konfigurasi pengukuran
standart Omnicollinear OmniCollinear
Pt (-dB) Pt(-dB) Gt (dB)
1 50 61 58 3 4.4 Data Hasil Pengukuran Gain
Konfigurasi pengukuran menggunakan beberapa jarak 2 0.50 Mbps 0.23 Mbps 0.74 Mbps 0.74 Mbps
antara lain 50 m, 100m dan 150m dengan keadaan LOS
tanpa pengghalang, gambar di bawah ini menggambarkan 3 0.71 Mbps 0.54 Mbps 0.77 Mbps 0.89 Mbps
cara pengukuran dari Transmit (Tx) ke Receive (Rx).
-16-
Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi, Vol V, No 9, Nov 2014
DAFTAR PUSTAKA
-17-