Kriteria Pemasang/Mekanik.
Diharapkan untuk memasang DuFI, orang tersebut mengerti tentang kelistrikan mobil dan mesin serta mengetahui resiko dari tiap hal yang dilakukan.
Solder dan timah, penyambungan kabel akan lebih kuat dengan disolder, walaupun bisa juga jika kabel hanya disambung seperti biasa.
Kabel USB-serial untuk tuning
Multimeter
Alat pemadam kebakaran (wajib)
Wiring DuFI
Menyalakan DuFI
Setelah wiring selesai, berikutnya adalah menyalakan dufi. Putar kunci kontak ke posisi “On” (tanpa starter), maka fuel pump akan menyala beberapa detik, kemudian mati.
Ulangi beberapa kali menghidup dan mematikan kontak untuk mengetahui jika ada kebocoran bensin pada selang selang dan sambungan selang bensin. Jika fuel pump
tidak menyala, maka harus dilakukan pengecekan wiring pada relay dan fuelpump.
Lakukan pengaturan di screw butterfly valve pada throttle sehingga udara bisa masuk tanpa harus mengatur ISC, tujuannya agar mesin bisa idle walaupun idle di RPM
tinggi.
Koneksi ke DuFI
Masih pada posisi kontak On, hubungkan komputer dengan DuFI dan buka aplikasi “DuFI client” lakukan koneksi ke DuFI dan pastikan “DuFI Client” terkoneksi dan
menampilkan nilai nilai bacaan sensor.
Kalibrasi TPS
Kalibrasi TPS diperlukan agar ketika pedal gas pada kondisi tidak ditekan, penunjukan nilai pada 0%. Dan ketika pedal gas ditekan penuh menunjukan 100%.
Untuk mengkalibrasi TPS, buka top menu "Calibrate" lalu pilih "Calibrate TPS" kemudian dengan posisi pedal gas tidak diinjak tekan tombol “Get Current” pada “Closed
1 of 11
dufi_manual
Throttle ADC”. Lalu injak pedal gas hingga posisi full / wide open throttle (WOT), kemudian tekan tombol “Get Current” pada “Full Open Throttle ADC”. Setelah itu tekan
“Apply” kemudian “Burn”. Setelah kalibrasi, penunjukan TPS ketika pedal gas tidak diinjak akan menunjukan 0% sedangkan ketika WOT akan menunjukan 100%.
Injector Open Time, menunjukan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk injector untuk terbuka dari posisi awal tertutup. Nilai 0.1 - 1.0 ms biasanya cukup.
EFI Method, strategi perhitungan bensin. Gunakan selalu “Speed Density”.
Spray Mode, Gunakan “Every 2 Ignition Event Alternating”
Active VE Table, gunakan “Table 1”
Multiply VE by Map, jangan di tandai (biarkan tidak aktif)
Accel By, gunakan “TPS”
TPS AE threshold, isi dengan nilai 100 sehingga accel enrichment hanya akan aktif ketika nilai TPS Rate mencapai angka 100
MAP AE threshold, isi dengan nilai 100 sehingga accel enrichment hanya akan aktif ketika nilai MAP Rate mencapai angka 100
Cranking Cycle, isi 20.
2 of 11
dufi_manual
Cranking awal
Pastikan kondisi aki terisi penuh, karena pada tahap ini akan banyak melakukan cranking. Kebutuhan supply bahan bakar ketika cranking/starter awal dan ketika running
sangat berbeda. Ketika cranking, bensin yang dibutuhkan lebih banyak sehingga pulse width (lama injektor terbuka) harus lebih panjang. Untuk itu buka tab “Enrichment”
dan lihat nilai “Cranking Pulse Width”. Kolom temperature menunjukan suhu coolant, sedangkan “Pulse Width” menentukan berapa lama injector membuka. Berikutnya
lakukan “cranking” 1-5 kali agar mesin menyala. Jika mesin tidak menyala, naikkan nilai "pulse width" untuk menambah bensin atau turunkan "pulse width" untuk
mengurangi bensin pada suhu yang ditampilkan oleh ECT. Jika terjadi “banjir” bensin di intake, bisa dicoba masuk ke mode “Flood Clear” dengan menekan gas secara full
ketika cranking.
Jika mesin bisa menyala kemudian mati dalam beberapa detik, maka proses cranking bisa dikatakan berhasil. Tetapi jika setelah beberapa kali cranking mesin tidak
menyala, bisa dicek busi mesin, jika hitam maka bersihkan terlebih dahulu. Jika proses cranking masih belum bisa menyalakan mesin, bisa juga memanfaatkan "priming
fuel". Priming fuel adalah semprotan awal yang dilakukan ketika DuFI dinyalakan. Tabel priming dapat diakses dari Tab "Idle Compensation" -> "Priming Fuel Table".
Dengan "Priming fuel" kita bisa memancing mesin agar mudah hidup dengan beberapa kali menghidup matikan DuFI melalui Kunci Kontak sebelum cranking.
3 of 11
dufi_manual
Tuning VE Table
Setelah mesin bisa idle, ada kemungkinan mesin idle hanya sebentar kemudian mati lagi, atau bisa juga mesin bisa idle tapi ketika digas perlahan langsung mati. Hal
tersebut terjadi karena Tabel VE belum di tune sehingga mesin mendapat jumlah bensin yang kurang atau berlebih. Pada Tab "VE Table" akan terlihat pergerakan cursor
active cell dimana gerakan horizontal dari kiri ke kanan menunjukkan naiknya RPM, sedangkan gerakan vertikal dari atas ke bawah menunjukan naiknya load mesin (dari
MAP sensor).
Lakukan Editing pada active cell dengan melakukan double click pada active cell kemudian naikan atau turunkan nilainya supaya mesin dapat idle. Setelah idle dicapai,
tunggu suhu mesin agar mencapai suhu ideal mungkin perlu 10-20 menit.
Setelah suhu ideal dicapai, saatnya melakukan tuning VE table. tekan gas perlahan sambil melihat gerakan cursor active cell. Ketika dirasakan mesin akan mati ketika di
gas, tandai kursor dimana mesin akan mati, kemudian naikkan atau turunkan nilai VE pada posisi cursor active cell tadi. Lakukan berulang ulang sampai mesin dapat di
gas secara perlahan tanpa mati.
Misalkan nilai pulse width dari VE adalah 2ms, warmup enrichment multiplier 1.50, maka nilai pulse width akan menjadi 1 setengah kali lebih besar. Yaitu 2ms x 1.50 = 3ms.
Sehingga didapatkan pulse width yang lebih besar pada suhu tersebut. Warmup enrichment dapat diakses melalui Tab enrichment.
4 of 11
dufi_manual
acceleration enrichment adalah penambahan bensin ketika akselerasi terjadi, akselerasi terjadi ketika pedal gas secara tiba tiba diinjak. Ada dua pilihan akselerasi pada
DuFI, yaitu bisa dengan TPS, bisa juga dengan MAP. Pada bagian ini akan dibahas akselerasi dengan TPS.
Ketika pedal gas secara tiba tiba diinjak, maka dufi akan membaca kecepatan pembukaan tps (persen/detik). Dari kecepatan pembukaan tps tersebut, dufi akan
menambahkan pulse width tambahan ke injektor. Semakin cepat pedal gas dibuka, maka semakin besar juga kebutuhan penambahan pulse width. Jumlah penambahan
bensin dilakukan dengan parameter enrich multiplier dikali dengan "required fuel".
Pada tab dashboard, pastikan Accel by terisi oleh TPS. TPS AE threshold adalah nilai batas untuk men trigger Acceleration enrichment. Ketika kecapatan bukaan gas
berada di bawah nilai threshold, maka enrichment tidak akan di trigger.
Tuning ini digunakan untuk mengurangi atau menambah pulse width berdasarkan suhu di intake. Hampir Sama dengan warmup enrichment dimana warmup berdasarkan
ECT, sedangkan intake berdasarkan IAT.
5 of 11
dufi_manual
Atur Open percent ke nilai yg cukup besar agar lebih banyak udara yang masuk selama cranking, sehingga mesin mudah menyala. Nilai Delay ISCV akan menahan ISCV
tetap terbuka selama beberapa detik.
Idle Up AC
Ketika AC dinyalakan, mesin akan sedikit drop karena beban bertambah. Fungsi pengaturan ini akan membantu mesin menaikkan RPM mesin. Bisa diakses melalui tab
idle compensation -> Open loop AC idle Up (Idle Up IAC Open). Atur nilai ini sehingga mesin tidak drop ketika AC dinyalakan.
6 of 11
dufi_manual
Pengaturan Dashpot
Pengaturan Dashpot berfungsi untuk menahan ISCV agar tetap terbuka selama beberapa waktu ketika pedal gas dilepas, hal ini memberikan waktu kepada mesin untuk
mendapatkan udara yang cukup selama beberapa saat setelah throttle tertutup sehingga menghindari mesin yang terasa menyentak. Bisa diakses melalui "idle
compensation" -> "Idle speed control" (dashpot).
Dashpot akan ditrigger ketika pedal dilepas dengan nilai TPS dibawah "TPS Threshold" dan akan dinonaktifkan ketika TPS diatas "Disable when TPS Above". Max ISCV
open menentukan maksimum bukaan ISCV. Untuk pengaturan bukaan dashpot bisa diakses dengan menekan "Open Dashpot Table".
Untuk dashpot table, misalkan RPM pada di 1500, maka ketika pedal gas dilepas maka ISCV akan dibuka sebesar 20% selama 150 ms. Dengan setting dashpot maka
turunnya RPM akan berlangsung secara perlahan.
DuFI memulai fuel cut ketika rpm mesin diatas nilai "RPM exceed", pembacaan load mesin dibawah nilai "Load below", TPS berada dibawah nilai "TPS below",
temperature mesin diatas nilai "Coolant exceed". DuFI akan mematikan fuel cut ketika RPM mencapai nilai "Return RPM"
7 of 11
dufi_manual
Sedangkan untuk target RPM bisa di set melalui tab "Idle compensation" -> "Idle Speed control" (CL Target RPM)
8 of 11
dufi_manual
Referensi
EFI Method: Menentukan teknis perhitungan bahan bakar. Jika dipilih "speed density", maka perhitungan bahan bakar akan dihitung berdasarkan "rpm" dan "load" dari
map sensor. Sedangkan pilihan "alpha-n" akan memberikan perhitungan berdasarkan "rpm" dan "tps". Rekomendasi untuk "Efi Method" menggunakan "speed density",
karena secara perhitungan akan lebih linier ketika kendaraan melaju di turunan dimana kevacuuman bisa lebih besar dibandingkan kondisi idle. Pemilihan "alpha-n" lebih
cocok untuk mesin yang kestabilan tekanan manifoldnya sulit dicapai, yang biasa terjadi di mesin dengan CC yang kecil seperti sepeda motor 100cc.
Accel By: parameter ini menentukan sensor yang digunakan untuk mendeteksi acceleration. acceleration atau percepatan dideteksi dari kecepatan perubahan sensor.
Menginjak gas dari posisi idle ke rpm tinggi secara perlahan akan menghasilkan percepatan yg kecil, sedangkan menginjak gas dari posisi idle ke rpm tinggi secara
tiba-tiba akan menghasilkan percepatan yang besar. Jika dipilih "MAP", maka pendeteksian percepatan akan dihitung berdasarkan MAP sensor. Sedangkan jika diisi TPS,
maka percepatan akan dihitung berdasarkan nilai TPS. Rekomendasi untuk pilihan ini adalah "TPS", karena tuning dengan TPS lebih mudah dibandingkan dengan MAP.
TPS AE Threshold: Menentukan dinilai berapakah Acceleration Enrichment berdasarkan TPS harus terjadi. Pendeteksian ini berdasarkan kecepatan TPS, bukan dari
tegangan/sudut TPS. Misalkan diisi 60. maka jika terdeteksi perubahan TPS 60%/s. Maka Acceleration enrichment akan ditrigger. Sebaliknya nilai dibawah 60 %/s tidak
akan mentrigger acceleration enrichment. Degan terdeteksinya acceleration enrichment, maka bahan bakar akan ditambah ke mesin untuk kompensasi bukaan TPS yang
terjadi secara tiba-tiba.
MAP AE Threshold: Menentukan dinilai berapakah Acceleration Enrichment berdasarkan MAP harus terjadi. Pendeteksian ini berdasarkan kecepatan MAP atau load,
bukan dari tegangan atau tekanan MAP. Misalkan diisi 90. maka jika terdeteksi perubahan Load 90 Kpa/s. Maka Acceleration enrichment akan ditrigger. Sebaliknya nilai
dibawah 90 Kpa/s tidak akan mentrigger acceleration enrichment. Degan terdeteksinya acceleration enrichment, maka bahan bakar akan ditambah ke mesin untuk
kompensasi bukaan gas yang terjadi secara tiba-tiba.
Afterstart Count: Nilai ini menentukan jumlah "Afterstart enrichment" setelah proses cranking. Misalkan diisi nilai 5, maka "afterstart enrichment" akan berlangsung
sebanyak 5 kali setelah proses cranking, dimana "afterstart enrichment" terjadi berdasarkan trigger dari signal RPM. Untuk menonaktifkan "afterstart enrichment", nilai ini
bisa diisi dengan "0". "Afterstart enrichment" sendiri adalah proses penambahan bahan bakar untuk memudahkan mesin menyala setelah proses cranking berlangsung.
Priming Fuel
Priming Fuel adalah semprotan bahan bakar awal oleh injektor ketika kunci kontak On atau ketika DuFI dinyalakan. Tujuan priming fuel adalah menyemprotkan bahan
bakar untuk memudahkan mesin menyala. Priming fuel diatur berdasarkan waktu dalam ms, semakin besar waktunya, maka semakin banyak bensin yang disemprotkan.
Nilai priming fuel yang terlalu besar bisa mengakibatkan mesin sulit menyala karena busi menjadi terlalu basah. Menghidup matikan DuFI juga akan memberikan priming
fuel terjadi berkali kali. Untuk mematikan priming fuel, bisa dilakukan dengan mengisi nilainya dengan 0 (nol). Priming fuel direpresentasikan dengan bantuan tabel
berdasarkan suhu dari ECT.
Tps Adder: Jumlah presentasi TPS akan ditambah, hanya dipake untuk sistem alpha-n
Enrich Multiplier: Factor pengali penambahan jumlah bensin, hanya dipake untuk sistem alpha-n
ISC Open: nilai bukaan idle speed ketika AC menyala
9 of 11
dufi_manual
Battery correction
Digunakan untuk menambahkan pulse width injector ketika tegangan listrik turun. Pengunaan multiplier yang berlebih juga akan membuat mesin tidak stabil karena
perubahan pulse width terlalu cepat.
Dashpot setting
fungsi: membantu mesin kembali ke posisi idle setelah rpm tinggi.
cara kerja: membuka katup idle speed, kemudian menutup secara perlahan.
10 of 11
dufi_manual
Referensi
Troubleshooting
Penunjukan RPM loncat-loncat. Indikasi ada noise masuk ke dufi lewat signal RPM. Bisa dicoba dengan memperbesar nilai gap filter ke angka 7000 di tab "Advance
setting".
11 of 11