Anda di halaman 1dari 12

HAND OUT 04 ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

HAND OUT

BASIC:

ENGINE CONTROL UNIT /


ENGINE CONTROL MODULE

SMK BINAAN PINTAR BERSAMA DAIHATSU


Handout ECM electrical ......... hznchaniago@gmail.com Page 1
HAND OUT 04 ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

MODE OPERASI PADA ECU/ECM


Merupakan kumpulan operasi baku yang dipetakan (mapping) pada ECU/ECM oleh pabrikan untuk mengelola kinerja
mesin menyesuaikan kebutuhan pada tiap-tiap kondisi.
Proses pemetaan ulang pada ECU/ECM untuk kebutuhan spesifik/tertentu disebut remapping. Misalnya: untuk
keperluan balapan, mengiritkan bahan bakar, atau aplikasi standar baru yang lebih efisien. Contoh aktual: proses remapping
pada semua merk produk All New Daihatsu Xenia, yang dilakukan dealer resmi pada saat kendaraan tersebut melakukan
perawatan berkala 10.000-20.000 km. Remapping ini mengganti software mode operasi yang distandarkan pada Xenia sebelum
tahun 2012 dengan software terbaru.

Jenis mode standar:

1. Mode Start
2. Mode kelebihan bensin
3. Mode Jalan/ Run Mode
a. Open Loop
b. Close Loop
4. Mode Akselerasi
5. Mode Deselerasi
6. Mode Pemutus Aliran Bensin/Fuel Cut Off
7. Mode Pemutus Aliran Bensin secara selektif
8. Mode Backup

Handout ECM electrical ......... hznchaniago@gmail.com Page 2


HAND OUT 04 ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

9. Mode Koreksi Tegangan Baterai

1. MODE START
Ketika pertama kali kunci kontak ON, ECU mensuplay tegangan 12 volt ke nilai pompa bensin selama 2 detik dengan
cara meng ground kan arus pengendali relai, akibatnya pompa bensin dapat membuat tekanan dalam sistem bahan bakar.
Jika mesin tidak berputar, tidak ada pembangkitan tegangan referensi oleh ECU, rangkaian pengendali relai pompa tidak
digroundkan untuk mematikan pompa.
Saat kunci kontak ON, sebelum mesin berputar ECU menerima sinyal untuk pembacaan-pembacaan data seperti
temperatur air pendingin, temperatur udara masuk, tekanan atmosfer MAP/BAR, atau tekanan MAF sensor dan posisi
throttle valve (TPS) untuk menentukan perbandingan campuran udara bensin yang pertama. Selama mesin berputar waktu
start ECU mengirim pulsa ke injector berdasarkan referensi rpm. Jika temperatur rendah, lebar pulsa injeksi diperpanjang
dan terjadi pengayaan campuran bensin-udara: temperature coolant naik, lebar pulsa injeksi menjadi lebih pendek, dan
campuran udara—bahan bakar menjadi kurus. Contoh: pada 94°C campuran sekitar 14.7 :1 sedangkan pada temperatur
rendah 36°C perbandingan campuran 15:1.

2. MODE PEMBERSIH KELEBIHAN BENSIN


Jika mesin banjir bensin pengemudi dapat menekan pedal gas 80% lebih, untuk mengaktifkan mode pembersih. Jika
throttle terbuka penuh dengan rpm <600 rpm (start) maka ECU memberikan pulsa injeksi dengan campuran udara bensin
20:1(miskin). Dan saat memungkinkan injektor akan menghentikan penyemprotan secara total secara total atau ECU meng
OFF kan pulsa injeksi.

3. MODE JALAN (RUN MODE)


a. OPEN LOOP
Ketika mesin dihidupkan pertama kali, system yang digunakan adalah loop terbuka. ECU tidak menggunakan sinyal
dari oksigen sensor, sebagai gantinya ECU menghitung rasio campuran udara bahan bakar dari sensor berikut: TPS, ECT,
MAP/MAF, IAT dan CKP.Sistem akan berjalan dalam loop terbuka sampai kondisi berikut ditemui:
1. Tegangan out oksigen sensor (O2 sensor) bervariasi
2. Suhu mesin sudah mencapai tempertur kerja dan oksigen sensor telah mengirimkan sinyal secara akurat ke ECU
3. Sensor coolant, ECT telah mengirimkan sinyal ke ECU dan suhu kerja mesin telah tercapai.
4. Lamanya waktu start sudah tercapai, dengan standar waktu yang telah ditetapkan dan disimpan dalam software
memori ECU dan disesuaikan dengan keadaan operasional mesin saat itu.

b. CLOSE LOOP
Ketika sinyal Oksigen sensor, Engine Coolant Temperature (ECT) sensor, dan kondisi operasional mesin
sudah bekerja sesuai dengan data pada software close loop maka ECU berubah ke Loop tertutup.berarti ECU
memeriksa dan memperbaiki rasio campuran udara-bensin berdasar tegangan sinyal dari Oksigen sensor. Bila sinyal
O2 sensor dibawah 450mV, ECU akan menaikkan lebar pulsa injector untuk memperkaya campuran. Sebaliknya jika
tegangan sinyal O2 sensor di atas 450mV, ECU mengurangi lebar pulsa injektor sehingga campuran lebih kurus
(banyak udaranya).
Pada Loop tertutup, sensor yang lain tetap bekerja sebagaimana mestinya untuk memberikan input pada
ECU. Dengan pengindraan oksigen secara konstan pada gas buang, ECU dapat mempertahankan perbandingan
campuran udara—bensin mendekati ideal 14,7:1 (dalam satuan berat).

++ SEMI LOOP TERTUTUP.


Dengan tujuan penghematan bensin, pada beberapa tipe ECU diprogramkan sub-mode loop tertutup yang
dijalankan pada saat pengendaraan di jalan raya kecepatan tinggi dengan beban mesin ringan. ECU mengatur
campuran lebih kurus dari 14,7:1.
++ Converter Protection Mode
Atau yang disebut dengan Mode perlindungan katalitik converter, ECU memonitor secara konstan
operasional mesin melalui input-input seperti oksigen sensor, dan kondisi perkiraan yang dapat menyebabkan katalitik
converter mencapai temperatur yang berlebihan. Jika ECU menemukan bahwa kondisi panas lanjut converter terjadi,
system kembali ke loop terbuka.dan memperkaya campuran bensin yang dapat mendinginkan converter.

Handout ECM electrical ......... hznchaniago@gmail.com Page 3


HAND OUT 04 ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

4. MODE AKSELERASI (Enrichment Mode)


Ketika throttle valve dibuka dengan cepat, atau akselerasi, pembukaan ini akan menyebabkan penambahan secara
simultan (terus menerus) tekanan dalam MAP Manifold Absolut Pressure/ MAF dan juga terjadi perubahan yang cepat pada
sudut throttle valve. Penyemprotan bensin harus ditambah untuk mengimbangi udara yang berlebihan, juga untuk
merespon perubahan tiba-tiba sinyal TP dan MAP/MAF lalu ECU mengatur pulsa injector yang lebih panjang agar
campuran tidak menjadi kurus.

Carilah jenis mode standar berikut:


5. MODE DESELERASI (Mode Pengurangan Kecepatan = Decceleration Enleanment Mode) 
Ketika mesin menurunkan kecepatan, campuran udara-bensin yang lebih kurus dibutuhkan guna mengurangi emisi
hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO). ECU menerima data pengurangan tekanan atau massa udara dari
MAP/MAF Sensor dan pengurangan posisi sudut katup gas (TP sensor) untuk menghitung dan pengurangan /penurunan
dalam lebar pulsa injektor. Pengurangan kecepatan mungkin sebagian, secara penuh atau pengemudi mungkin tiba-tiba
mengembalikan katup gas pada posisi akselerasi atau posisi idle, ECU akan dapat menyesuaikan dengan tepat waktu dari
segala operasional tersebut. Apabila pengurangan kecepatan sampai katup gas pada posisi tertutup, ECU
menyensor/mengindera bahwa pengemudi bermaksud agar mesin kembali ke putaran idel, penyemprotan bensin mungkin
diputus sama sekali (pengurangan kecepatan dengan pemutusan injeksi) jika mendekati putaran idle kembali
penyemprotan bensin dilakukan lagi agar putaran idle dapat dipertahankan.

Pengalaman empiris:
Pada beberapa kendaraan, jika pengendara melepas pedal gas penuh tanpa menginjak tuas rem, maka injektor tetap
menginjeksikan bahan bakar untuk mempertahankan kelembaman gerak kendaraan. Dengan demikian, kendaraan dapat
menempuh jarak lebih jauh, dengan jumlah bahan bakar lebih sedikit (hasil akhir yang dicapai adalah efisiensi bahan
bakar). Namun jika kaki pengemudi melepas pedal gas dan langsung berpindah ke pedal rem, yang berarti pengemudi ingin
memperlambat atau menghentikan kendaraan, injeksi bahan bakar akan diputus, sampai pada putaran idle kembali
(contoh: saat kemudian kaki kiri pengemudi menekan pedal kopling).
Inilah alasannya mengapa ketika mesin pada putaran idle (pemindah gigi pada posisi Netral) kemudian pedal gas ditekan
sampai di atas putaran idle, dan dilepas kembali secara penuh, kembalinya putaran mesin ke putaran idle tidak segera,
tetapi ada sela beberapa detik. Berbeda dengan sistem pada karburator yang langsung kembali ke putaran idle.

6. MODE FUEL CUTT OFF


Fuel Cut-Off Mode ( Mode Pemutusan Bensin ) 
Salah satu tujuan pemutusan bensin adalah untuk menghentikan penyemprotan bensin dari mesin selama kondisi-kondisi
pengurangan kecepatan, misalnya ketika pengemudi melepas pedal gas dan kecepatan kendaraan masih relatif tinggi,
maka ECU akan memutuskan penyemprotan bensin, misalnya saat menutun, atau jalan datar tapi pengemudi tiba-tiba tidak
menekan pedal gas.. ECU mungkin juga diprogram untuk memutuskan aliran bensin untuk alasan keamanan ketika mesin
belum mencapai putaran maksimum (speed limiter), nilai putaran maksimum ini berbeda pada setiap mesin kendaraan.
Pemutusan bensin juga terjadi ketika pengapian dimatikan “OFF”, tanpa pulsa-pulsa referensi pengapian dari CKP Sensor,
ECU tidak mengaktifkan injektor dan tidak ada bensin yang disemprotkan untuk mencegah dieseling atau run-on.   

7. MODE PEMUTUS BENSIN SECARA SELEKTIF


Selective Fuel Cut-Off  
Adakalanya pemutusan bensin selektif digunakan dalam beberapa penerapan untuk pengaturan torsi mesin dan
perlindungan mesin dari kerusakan. Dalam penerapan ini ECU dapat mematikan injektor apabila terjadi kondisi-kondisi
seperti di bawah ini; Torque management enabled (pengaturan torsi); digunakan untuk mengurangi torsi selama transmisi
berganti kecepatan. Traction Control Enabled (kontrol traksi); terjadi untuk mengurangi torsi saat pengereman. High Coolant

Handout ECM electrical ......... hznchaniago@gmail.com Page 4


HAND OUT 04 ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

Condition (kondisi sistem pendingin kurang sempurna) – melindungi mesin over heating, jika tidak ada bensin diinjeksikan
ke silinder-silinder tertentu, sedikit panas dibangkitkan akan dapat mengurangi temperatur air pendingin.

8. MODE BACKUP
Backup Mode 
Dalam mode ini ECU bekerja melalui kalibrasi data internal yang memungkinkan ECU untuk menjalankan mesin dengan
hanya melalui input-input rpm, posisi katup gas dan temperatur air pendingin untuk merubah penghitungan penyemprotan
bensin. Peristiwa ini hanya terjadi saat ECU tidak dapat menerima secara normal masukan data dari sensor yang lain,
meskipun demikian mesin masih dapat hidup meskipun engine check lamp ( MIL) menyala.

9. MODE KOREKSI TEGANGAN BATERAI


Mode Koreksi Tegangan Baterai 
ECU yang cerdas juga dapat bekerja dan menyesuaikan diri dengan tegangan baterai hal ini diesebut dengan Mode
Koreksi Tegangan Baterai, ECU akan mengoreksi kerja untuk mengimbangi variasi-variasi tegangan baterai ke pompa
bensin dan injektor, ECU mengubah lebar pulsa pembukaan injektor guna mengkoreksi tegangan yang bervariasi pada
baterai. Ketika tegangan baterai turun, pompa bensin melambat dan volume bensin turun. untuk mengimbanginya, ECU
menambah lebar pulsa injektor. Mode koreksi tegangan baterai ini selalu bekerja dengan akurat pada setiap kondisi
operasional mesin. ECU juga melakukan mode ini saat tegangan baterai rendah waktu putaran idel atau mesin distart, ECU
juga mengatur arus primer dengan penambahan waktu sudut dwell, agar kemampuan percikan bunga api pada busi tetap
stabil meskipun tegangan baterai berubah.

Handout ECM electrical ......... hznchaniago@gmail.com Page 5


HAND OUT 04 ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

MAP SENSOR

Handout ECM electrical ......... hznchaniago@gmail.com Page 6


HAND OUT 04 ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

Handout ECM electrical ......... hznchaniago@gmail.com Page 7


HAND OUT 04 ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

ELECTRONIC SPARK ADVANCE (ESA)

Adalah sebuah sub sistem penunjang pada pengapian elektronik untuk memaksimalkan
efisiensi mesin dengan melakukan penyetelan majunya saat pengapian terus-menerus. Dengan
tujuan untuk menghasilkan tekanan pembakaran tertinggi pada saat piston berada 10 derajat
setelah titik mati atas (setelah TMA/After TDC). 10 derajat setelah TMA, menjadi acuan agar
mesin mempunyai tenaga paling besar.

Handout ECM electrical ......... hznchaniago@gmail.com Page 8


HAND OUT 04 ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

Handout ECM electrical ......... hznchaniago@gmail.com Page 9


HAND OUT 04 ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

Handout ECM electrical ......... hznchaniago@gmail.com Page 10


HAND OUT 04 ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

Handout ECM electrical ......... hznchaniago@gmail.com Page 11


HAND OUT 04 ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

Handout ECM electrical ......... hznchaniago@gmail.com Page 12

Anda mungkin juga menyukai