ECCS digunakan untuk mengontrol kerja mesin dengan tujuan untuk mendapatkan :
Tenaga mesin yang maksimum
Penggunaan bahan bakar yang efisien
Emisi gas buang yang ramah lingkungan
Mudah start saat dingin.
Untuk membandingkan antara teori dan kondisi nyata, dirumuskan suatu perhitungan yang
disebut dengan istilah lambda (λ). Secara sederhana, dituliskan sebagai berikut.
14,7 14,7
λ =---------------- λ = ------------ λ = 1
14,7 14,7
Artinya:
λ = 1 berarti campuran ideal
λ > 1 berarti campuran kurus (lebih banyak udara)
λ < 1 berarti campuran kaya (kekurangan udara)
B. Model baru
Pressure Intake
Fuel Tank Fuel Pump Fuel Injector
Regulator Manifold
Fuel pressure regulator berfungsi untuk mengatur tekanan kerja sistem aliran bahan bakar
agar tetap konstan, hasil tekanan yang sudah diatur tersebut disalurkan ke pipa pembagi (fuel
rail) dan seterusnya diterima secara merata oleh injektor.
Tekanan kerja berkisar antara 2.5 – 3.5 bar (lebih jelas lihat di service manual)
Pengukur udara ini merupakan unit elektronis yang terintegrasi, tanpa dapat diperbaiki atau perbaikan hanya
dilakukan dengan cara mengganti satu unit.
Dalam mengukur udara terdapat plat film tipis yang dipanasi oleh arus listrik, plat film ini mempunyai konstanta
panas yang tetap, pengaturan konstanta panas ini dilakukan oleh kontrol unit
Pada waktu udara mengalir, film akan menjadi dingin, jika film dingin maka diperlukan tegangan yang lebih besar
untuk memanaskannya agar suhu plat film konstan kembali.
Perubahan tegangan listrik yang mengalir untuk menjaga agar suhu film tetap konstan menjadi informasi ke kontrol
unit. Berdasarkan inilah kontrol unit dapat mengatur volume penyemprotan bahan bakar yang sesuai dengan
jumlah udara yang masuk ke silinder.
Sensor temperatur udara masuk (IAT) biasanya dipasangkan pada saluran masuk atau di rumah
pengukur aliran udara.Sensor ini berfungsi untuk mengukur suhu udara yang masuk kedalam
silinder mesin. Material sensor berupa thermistor yang bersifat NTC (Negative Temperature
Coeffisient). Tegangan referensi 5 Volt dari kontrol unit selanjutnya akan menjadi tegangan sinyal
yang nilainya dipengaruhi oleh suhu udara masuk
Sensor pengukur tekanan udara ditempatkan sedemikian rupa pada ruang motor dan dihubungkan
dengan kevakuman saluran masuk. Sensor ini sering disebut dengan Manifold Absolute Pressure Sensor
(MAP Sensor). MAP Sensor mengukur perubahan tekanan udara yang terjadi pada saluran masuk yang
disebabkan oleh putaran dan beban motor. Perubahan tekanan udara masuk yang terjadi akan
menyebabkan perubahan tegangan antara 0 – 5 Volt. Tegangan ini berasal dari tegangan referensi.
Perubahan nilai tahanan pada MAP sensor akan menyebabkan juga perubahan tegangan sinyal yang
dikirim ke Control Unit, sebagai contoh pada saat putaran idle tekanan udara pada saluran masuk
sebesar 20 Kpa dengan tegangan sinyal 0,5 Volt, sedangkan pada saat beban penuh tekanan udara
pada saluran masuk sebesar 110 Kpa dengan tegangan sinyal sebasar 5 Volt
TPS mendeteksi pembukaan katup throttle dan mengukurnya dan digunakan sebagai input
untuk penambahan injeksi bahan bakar saat akselerasi.
MOTOR THROTTLE
Oxygen sensor mendeteksi kepadatan oksigen dalam gas buang untuk mengatur
perbandingan bahan bakar dengan udara (koreksi).
Knocking Sensor mendeteksi ketukan/knocking pada engine sebagai dasar ECM untuk
menentukan/mengatur (memajukan/memundurkan) timing pengapian
Engine Coolant Temperatur Sensor mendeteksi suhu engine yang digunakan oleh ECM untuk menentukan
koreksi penyemprotan bahan bakar dan juga untuk mengatur waktu kerja cooling fan pada system
pendinginan(Low Speed dan High Speed)