z't'a*tt
morme, da4 Aitan . ?ry l*T *-hs @tra',
&h;7d.rar?- ' .rl,''
urtoJu4
-rt
d : i '.." :;.1,t' ";"'; : ::;:
, '
t
'i ', ',1 ,^
'li,fu?
-lnfr
\f@t flil
Steering $Ysteln
S1berp A
TEA}T Pub. No. TTM211l
r
KATA PENDAHULUAN
Training Manual ini disiapkan untuk digunakan bagi teknisi Distributor dan Dealer-Dealer
Toyota. Manual ini, Sistem Steering volume 1 1 yang merupakan program keterampilan Step 2
Toyota New TEAM. yang harus dikuasai para teknisi. Dan Manual ini juga harus digunakan oleh
instruktur bersama-sama dengan Instruction Guide.
Tidak cukup hanya sekedar "tahu" atau "mengerti" anda perlu menguasai tiap bagian, dengan
r1emikian anda dapat melakukannya. Oleh sebab itu, teori dan praktek dikombinasikan dalam
Training Manual ini. Bagian atas dari tiap halaman diberi simbol C y"ng menunjukkan halaman
teori atau simbol El yang menuniukkan halaman praktek. :
Dalam Training lvlanual ini berisi hanya point-point utama yang perlu dipelajari; dan detailnya
silahkan lihat pada buku Repair Manual.
pada Toyota
Training Manuat ini menjelaskan berbagai macam mekanisme automotif didasarkan
Corolla (AE Series). Tetapi, model-model yang sekarang selain Corolla ada kalanya
kami pilih
penielas-
untuk diterangkan mekanismenya yang tidak terdapat pada Corolla. Dengan ialan ini,
an sebanyak mungkin dapat tercakup'
untuk model
Untuk mekanisme yang tidak tercakup dalam manual ini, silahkan gunakan manual
yang revelant dan pengetahuan yang diperlukan dengan Training Manual dalam menangani
pekerjaan.
.tr
e
Manual ini dapat
Semua informasi di dalam manual ini adalah yang terbaru pada saat diterbitkan.
mengalami perubahan tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu'
program latihannya
TEAM : TEAM adalah singkatan dari "Technical Education for Automotive Mastery" yang
para teknisi
dibagi dalam tiga tahap menurul technical level dari teknisinya. Program ini memungkinkan
c memperoleh latihan yang tepat untuk kelasnya dengan cara yang sistematik untuk,membant! Tereka
mungkin'
I
memperoleh ketrampit"n o"n efisiensi kerrampilan para teknisi dalam waktu yang sesingkat
i
I
la
I
it
@ 1994 TOYOTA.ASTRA MOTOR
Hak cipta dilindungi Undang'undang. Dilarang
mereproduksi alau mengkopi Buku Pedoman ini,
baik keseluruhan maupun sebagian isinya, tanpa
izin tertulis dari PT. TOYOTA-ASTRA MOTOR'
DAFTAR ISI
Halaman Halaman
l'
SISTEM KEMUDI - Uraian
SISTEM KEMUDI
URAIAN
Sistem kemudi bertuiuan untuk memungkinkan pe- steering linkage akan meneruskan gerakan steering
ngemudi mengendalikan' arah ialannya kendaraan gear ke roda-roda dePan.
dengan jalan memutarkan roda-roda depan. Konligurasi sistem kemudi tergantung pada design
kendaraan (sistem pemindah ienaga dan suspensi
Hal ini dilakukan oleh sleering wheel, steering yang digunakan, apakah kendaraan penumpang atau
column yang meneruskan putaran steering wheel ke
komersil, dan lain-lain). Dewasa ini kesemuanya
steering gear, steering gear memperbesar gaya putar
diperliharkan cli bawah.
steering wheel agar dapat memperoleh momen
puntir yang lebih besar untuk diteruskan ke steering
linkage.
Steering wheel
Steering colurnn
.D
-b
t
Steering column
Steering gear
Steering linkage
@ xeutrucAHANNYA BAIK
Bila kendaraan membelok tajam, ia.lan berbelok-belok'
maka sistem kemudi harus dapat memular roda-roda
depan dengan taiam tetapi mudah dan lembut'
URAIAN
Bagian uiung bawah dari steering main shaft
di-
yang
steering column terdiri dari main steering shaft dengan
hubungkan dengan steering gear, biasanya
memindahkan putaran roda kemudi ke gigi kemudi'
main flexible joint atau universal ioint untuk mengurangi
dan column tube yang terpasang pada steering
pemindahan keiutan ialan dari steering gear ke steer-
shaft pada body. Bagian atas steering main shaft
ing wheel.
berbentuktirusdanbergerigi,tempatrodakemudidi peredam ben-
Sebagai tambahan pada mekanisme
pasangkan derrgan sebuah mur' kendaraan
mekanisme turan, steering main shaft pada beberapa
Steering column iuga berperan sebagai con-
yang mempunyai beberapa steering control system ;
peredam benturan yang menyerap thrust force mengunci
pada saat ter- tohnya : steering lock mekanisme untuk
terjadi dan dirasakan oleh pengemudi mengatur
main shaft :tilt steering mekanisme untuk
jadi benturan. Steering cotumn dipasang pada body
posisi roda kemudi secara vertikal' telescophie
melalui breakaway type column bracket sehingga system yang memungkinkan pengemudi
mudah pada steering
steering column dapat terlepas dengan dengan bebas
mengubah paniangnya steering shaft
saat tabral<an. yang opti-
untuk memperoleh posisi pengemudian
mal, dan sebagainYa'
-a1
-lt
I
Column tube
OHP 1
Energy-absorbing steering column dikelompokkan upper bracket dengan empat buah pen plastik.
I Ball type I
I
Seared-in pulve rized s ilicon-rubbe r type
f- Mesh type
It- Bellows type
@
Steering column tube I
CARA KERJA
Steering main
shaft (upper)
Plastic pins
Steering main
shaft (lower)
(21 Kemudian bila badan pengemudi membentur Karena bending bracket berubah bentuk dan
roda kemudi (keiutan sekunder), maka break- steering column secara keseluruhan bergeser,
away bracket akan keluar dari kapsul melepas- steering main shaft (bagian atas) iuga'bergeser
kan pen plastik. Steering column secara kese- bersama-sama dengannYa. 'o!.
@ Steering main
shaft (upper)
BreakawaY
bracket -
Steering main shaft (lower)
/
/
PENTING
SELAMA BENTURAN
BATANG KEMUDI - Mekanisme Tilt Steering
OHP 3
BATANG KEMUDI - Mekanisme Tilt Steerirg
KONSTRUKSI
Mekanisme tilt terdiri dari ratchet dan pawl dengan Pada-bagian bawah steering suppott terdapat iuga
tilt lever yang dihubungkan dengan
pawl stopper. pegas penekan untuk tetap mendorong roda kemudi
Pegas penekan menekan stopper dengan konstan ke atas.
terhadap pawl untuk menahannya.
,G
Steering support
-,{
CARA KERJA
Bila tilt lever ditarik ke depan (seperti arah panah steering support miring ke alas hingga sudut maksi-
pada gambar di bawah sebelah kanan) menyebab- mum.
kan pawl stopper akan menyetop mendorong bagian Pada saat menyetel roda kemudi sesuai dengan
belakang pawl dan menyebabkan pasak (pin) yang posisi yang diinginkan, bila tilt lever ditarik ke depan
dipasang pada pawl bergerak sepanjang lubang dan kemudian dilepaskan, pawl akan terdorong kem-
guide (slot) pada tilt lever, ini selanjutnya memisah- bali oleh pawl stopper dan terikat dengan ratchet, dan
kan pawl dari ratchet dan membebaskan pengikat- rnenguncinya pada posisi tersebut.
nya. Kekuatan pegas penahan akan mendorong
Steer!ng support
Compression spring
POSISITENGAH
BILA MIRING KE ATAS OHP 1
Pawf
Tilt lever
Pawl stopper
Tension spring
OHP 5
Tilt lever
Steering suPPort
CARA KERJA Pawl
Pin
ke
Bila tilt lever dinaikkan, maka link akan terdorong
bawah mengelilingi futcrum dan memutar sub-tilt Tilt-up
cam, lever lock shaft dan tilt cam- spring
Upper column tube
Tilt levir
Lever lock shaft
Fulcrum
/ Tilt cam (RH) Tension sPring
f Tilt cam (LH)
Pawl stopper
OHP 5
Ti|t cam Lever look shaft Bila tilt tever diturunkan ke posisi semula, pawl terdo-
rong lagi ke steering support oieh adanya tekanan
eorrr
Sub-tiltr cam oHP 5 tension spring dan pawl stopper dan upper column
tube terkunci pada posisi tersebut'
Pawl terdorong ke arah steering support oleh pawl
stopper dan tension sPring. Steering suPPort
Tilt lever
Pawl juga dihubungkan dengan tilt cam oleh pasak
yang diPasang Pada Pawl.
Bila tilt lever dinaikkan, tilt cam berputar dan pawl
tertarik dari steering support oleh lubang cam pada tilt
cam. Upper column
Bila ini teriadi, upper column tube akan bergerak ke tube
atas pada posisi top oleh adanya tekanan tilt-up
tr
gpring. Torsion sPring Pawl stopper OHp s
_a
MEKANISME MEMORI TILT
Pengemudi memiringkan roda kemudi ke atas de-
Mekanisme memori mekanis digunakan pada kenda-
raan tertentu untuk memudahkan operasi mekanis-
nganmenariktilt-up|everdantilt.up|evertidakper|u
me tilt.
dioperasikan kembali untuk mengembalikan roda
Mekanisme ini memungkinkan pengemudi me- kemudi ke Posisi semula.
ngembalikan posisi roda kemudi ke posisi semula Tension and cord
setelah dimiringkan untuk masuk dan kelu ar dart
kendaraan.
Memory cover
Tilt-up lever
Cover guide
'a' Pawl
Memory lever
KOMPONEN MEMORY TILT STEERING
(Untuk Camry & Cressida RHD) OHP 6
9
BATANG KEMUDI - Mekanisme Tilt Steering
Memory cover
Tilt-uP lever
Pawl
OHP {
OHP 6
10
BATANG KEMUDI - Mekanisme Tilt Steering
Tilt-uP lever
MERUBAH POSISI MEMORI Pada kondisi ini {dengan memory cover terkunci
pada cover guide), kalau memory cover ditarik ke kiri
Untuk merubah posisi memori, pengemudi menarik
tuas memori, lubang cam dari tuas memori mendo- |agi(diputarkekanan)ti|t-up|everjugatertarikkekiri
oleh pasak G) pada memory lever (terputarke
kanan)'
rong pasak B ke kanan.
Pada saat ini, lubang cam pada tilt-up lever mendo-
ke kiri)'
rong pasak @ pada pawl ke kanan (berputar
I
Memory lever
Memory cover
Elongate hole
OHP 7
Memory cover
OHP 7
Pasak atau pin @ Oipasang pada bagian atas tutup
memori (memory cover) dan bergerak bersama-
sama tutup memori._Lubang tengah pada tutup me-
mori dipaniangkan dan dapat digerakkan ke kiri dan
kanan.
11
BATANG KEMUDI - Mekanisme Tilt steering, Mekanisme Telescopic
l' | ''
Telescopic lever
Vr-
Sliding shaft dan sliding shaft tube disambung men-
jadi satu dan bergeser di dalam column upper
p"f,ut Cover guide
bracket. Sliding shaft, tempat terpasangnya steering
OHP 7
setelah menempatkan corumn upper bracket (ratchet) wheel dibuat alur depan main shaft dan putaran
pada posisi yang dikehendaki, bila tuas memori steering wheelditeruskan ke main shaft. sliding shaft
(memory lever) dibebaskan, column upper bracket juga bergerak maju mundur pada alur main shaft.
akan terkunci pada posisinya karena baji (pawt)
berkaitan dengan ratchet. Memory cover keruar dari
gerigipada cover guide dan kembati ke posisi Main shaft
semura.
Gerakan ini adalah ke posisi memori.
Disengaged (memory
position is recorded)
OHP 7
12
BATANG KEMUDI - Mekanisme Telescopic
Sliding shaft ttibe yang bergerak bersama sliding Penguncian roda kemudi terhadap gerakan maiu-
shaft dapat digerakkan maiu mundur tetapi tidak da- mundur dilakukan dengan mengeraskan 2 baii pe-
pd berputar karena claw @ pada sliding shaft tube ngunci yang dipasang pada column upper bracket
berada di dalam alur column upper bracket. ke permukaan bagian luar sliding shaft tube dengan
sebuah baut Pengunci (lock bolt).
Main shaft
Claw@
Column upPer bracket
Column upper bracket
PULL OUT DIRECTION
Sliding
shaft tube
Stopper Plate
Wedge locks
t-ock bolt
Lock lever
OHP 8 REFERENSI
PUSH IN DIRECNON
Mekanisme telescopic adalah tipe wedge lock
(pengunci tipe baii). Dengan tipe ini, posisi teles-
copic lever sedikit berbeda. Pemutaran baut pe-
ngunci dilakukan oleh sector gear (gigi eksentrik)'
(fp
TelescoPic
lever
Wedge locks
Sector gear
I
Lock bolt
13
BATANG KEMUDI - Mekanisme Kunci Kemudi
TIPE TOMBOL TEKAN (PUSH BUTTON TYPE) KUNCI KONTAK TIPE TEKAN (lGNlTlON KEY PUSH-TYPE)
o Pada posisi ACC, tekan tombol pembebas kunci. c Pada posisi AAC, tekan kunci kontak ke dalam.
Putar kunci kontak ke posisi lock sambil menekan kunci
@ Putar kunci kontak ke posisi lock sambil tetap mene- @
kan tombol kontak.
y''
Push button
<rO
KONSTRUKSI
Steering
Push button type dan push type ignition key cylin- main shaft
der. Assembly mempunyai bagian seperti terlihat di
bawah'
. Lock stopper
Lock bar release lever lgnition switch
Lock release
button
Key cylinder
Stopper plate
Key cylinder Key plate lgnition switch
TEKAN .
KUNCI KoNTAK TIPE OHP I
Steering column
upper bracket
Camshaft
Steering main shaft
TIPE TOMBOL TEKAN OHP 9
14
BATANG KEMUDI - Mekanisme Kunci Kemudi
CARA KERJA
OHP 10
RODA KEMUDITIDAK TERKUNCI
Main shaft
ke ACC'
@ ain kunci kontak diputar dari posisi ON
lock release lever tertahan pada bagian @ dari
camshaftsehinggakuncitidakdapatdiputarte. OHP 10
Camshaft Lock bar @ gita kunci kontak ditarik keluar dari silindernS'a,
Press
li Main shaft
Lock release
button
OHP 10
fi RODA KEMUDI TERKUNCI
OHP 10
15
BATANG KEMUDI - Mekarrisme Kunci Kemudi
@ Ain kunci kontak berada pada posisi START, ON per. Mencegah gerakan lock stopper dan lock bar
ATAU ACC, lock stopper dan lock bar terdorong ke kiri (jadi mencegah terkuncinya roda kemudi).
ke kanan oleh cam pada camshaft. Oleh sebab
itu, lock release lever turun ke dalam alur pada
lock stopper, mencegah lock stopper dan lock
bar bergerak ke kiri dan mencegah terkuncinya Lock release lever
roda kemudi pada saat kendaraan dikemudikan. Groove
ON
Lock bar ACC.--.:
Lock
spring
Steering main shaft
ACC
Lock release lever
-o,ck a",
t*'f* /tock stopper
ON pada ACC OHP 11
ACC
START
Stopper plate
OHP 11
Stopper plate
Rotor."r, Push plate (pushed down by spring)
RODA KEMUDI TIDAK TERKUNCI
(POStSt ACC, ON & START) Rotor
: Return spring
@ Bila kunci kontak dari posisi ON ke ACC (memati-
kan mesin), tuas pembebas kunci (lock release Camshaft
lever) tertekan oleh sisi kiri alur pada lock stop-
PADA POSISI ACC OHP 11
(dilihat dari Atas)
16
BATANG KEMUDI - Mekanisme Kunci Kemudi
@ Aitatunci kontak ditekan pada posisi ACC, rotor,. @ Bila kunci kontak ditarik keluar dari rotor, rnaka
dan push plate akan terdorong. Bagian atas stop- lock release lever akan terlepas dari lock stop-
per pfate akan naik ke dinding diagonal alur pada per (bergerak naik) dan lock bar masuk ke dalam
push plate dan bagian bawah push plate masuk alur main shaft, mengunci poros utama kemudi
ke dalam camshaft. Oleh karena itu, kunci kon- (steering main shaft).
tak, rotor push plate dan camshafl bebas ber-
putar bersama-sama dari posisi ACC ke lock. Steering
Main shaft Lock bar
groove
Lock release lever
Spring
Stopper plate
Rotor case
Push plate
!t
bHY/ ,$-
Z/-=-.?/-\'
-t-/
spnng
Push
Camshaft
17
KEMUDI MANUAL - UTAiAN
KEMUDI MANUAL
URAIAN
Steel balls
Roda-roda gigi pada rakitan gigi kemudi (steering
geat assembly) tidak hanya menggerakkan roda-
roda depan tetapi iuga berfungsi sebagai reduksi gigi
(reduction gear), memperkecil beban pemutaran roda
kemudi dengan jalan memperlcesar momen yang
dihasilkan. Perbandingan reduksi (Reduction ratio)
disebut dengan perbandingan gigi kemudi yang
biasanya berkisar antara 18 dan 20. Semakin besar
Worm shaft
perbandingannya maka beban pengemudian yang
diperlukan serirakin kecil tetapi pada saat belok
diperlukan putaran roda kemudi yang lebih besar.
Ada beberapa tipe sistem gigi kemudi, tetapi yang
paling umum digunakan pada kendaraan-kendaraan
sekarang adalah tipe rack pinion dan tipe recircu-
lating ball.
Model rack pinion pada urnumnya digunakan untuk
kendaraan yang berukuran kecil sampai sedang,
*, mobil penumpang dan kendaraan-kendaraan komer-
sial, sedangkan tipe recirculating ball biasanya di-
gunakan pada mobil yang berukuran sedang, mobil TIPE RECIROULATING BALL oHP 12
REFERENSI
PERBANDINGAN GIGI KEMUDI
Untuk tipe recirculating ball, perbandingan gigi
kemudi diperoleh dari hasil bagi antara banyaknya
putaran roda kemudi dan gerakan pitman arm :
Rack end
Untuk tipe rack-and-pinion perbandingan gigi
kemudi diperoleh dari hasil bagi antara banyaknya
putaran roda kemudi dan sudut belok roda depan.
TIPE RACK AND PINION OHp 12
Jumlah putaran roda kemudi (dalam derajat)
:
TIPE RACK.AND-PINION
1. KONSTRUKSI
Steering pinion pada bagian uiung bawah poros uta-
Adjusting screw
ma kemudi (steering main shaft) bersinggungan de-
ngan steering rack. Bila roda kemudi diputar maka compression spring
steering pinion akan berputar menggerakkan r,"rn"n Upper bearing
Lower bearing
Adjusting screw
Rack guide
Steering rack
pemindahan
Roda gigi kemudi tipe rack-and'pinion mempunyai @ Tahanan gesernya kecil, sehingga
meniadi sa-
momennya lebih baik dan kemudi
keuntungan sebagai berikut :
ngat ringan-
@ Konstruksinya kompak, sederhana dan ringan' rapat sehingga
Karenagearboxkeci|danracknyasendiribeker. @ natitan steering gear tertutup
tidak memerlukan Perawatan'
ja sebagai steering linkage, relay rod seperti
yangdigunakanpadatiperecircu|atrngba||tidak
diperlukan.
@ persinggungan gigi langsung, sehingga respon
pengemudian sangat taiam.
20
KEMUDI MANUAL - Tipe Rack and Pinion
d: Pitch diameter
-r-
d
d
Distance
between
each axis
RACK END
RACK CENTER
Meshing Pitch line OHP 14
Variable-gear ratio
Constant gear ratio STEERING EFFORh
,/ t,)A
,r
^
-
.so-- ----- I
rurn oil-ction !|
,f
y-
7To /1 ruRNtNG AN GLE
t,
r
/lt.
Y
-=a1'/
I n.,iltn oirection
&
RELATIONSHIP BETWEEN STEERING ANGLE OHP 14
STEERING EFFORT
21
$d KEMUDI MANUAL - Tipe Recirculating Ball
TIPE RECIRCULATING-BAIL
1. KONSTRUKSI
Kedua ujung steering worm ditopang oleh bantalan- Kemudi tipe recirculating ball keistimewaannya
bantalan. Ball nul "berjalan" pada worm dengan di- mempunyaitahanan geser yang kecil karena gesekan
landasi oleh peluru-peluru di dalam alur spiral dari antara worm dengan sector tidak terjadi secara lang-
worm dan Oi dalam mur (nut). sung tetapi melalui peluru-peluru. Konstruksi kemudi
Peluru-peluru berputar di dalam alur, dan alur terse- tipe recirculating ball memberikan preload pada
but dirancang dengan bentuk sepedi terlihat pada sector shaft dan ball nut masing-masing + 50 ke kiri
gambar dengan tuiuan supaya peluru-peluru dapat dan ke kanan (pada sudut putaran sector shall bila
bersirkulasi terus menerus di clalamrrya. kemudi pada posisi lurus)
Sector shaft dipasang pada gear housing melalui Tujuan dari preload ini adalah untuk memperoleh
bantalan-bantalan needle roller. Pada saat steering berat beban pada roda kemudi pada posisi lurus
worm diputar, bagian sector shaft bersinggungan agar pengemudian menfadi stabil dan untuk mem-
dengan gigi-gigi pada ball nut dan ball nut berjalan perbaiki respon kemudi dengan membatasi back-
disepanjang worm. Gerakan ini menyebabkan sector lash antara sector shaft dengan ball nut.
shaft berputar dan menggerakkan pitman arm.
Angular contact
ball bearing Angular contact bearing
Worm shaft
Adjusting
screw
Sector shaft
22
KEMUDI MANUAL - Tipe Recirculating Ball
Kemungkinan untuk memperingan beban pengemu- Sebaliknya roda gigi tipe perbandingan gigi varia-
dian pada saat kendaraan berialan lambat atau di- ble (variable gear ratio steering gear) dirancang se-
parkir dapat dilakukan dengan memperbesar per- demikian rupa sehingga diameter pitch dari gigi-gigi
bandingan gigi kemudi (steering gear ratio). Akan sector shaft semakin ke tengah semakin kecil (ct t
tetapi ini juga akan mengurangi respon kemudi. Ce > Ca) sedangkan iarak pitch dari gigi-gigipada ball
Pada akhirnya dipergunakanlah steering gear yang nut semakin ke tengah semakin besar (Dt <'Dz < Ds)'
mempunyai variable gear ratio, inilah ienis yang oleh karena itu, pada saat roda kemudi (demikian
paling banyak digunakan pada kendaraan dengan juga steering worm) diputar ke kiri atau ke kanan,
kemudi manual. (Constant gear ratio type biasanya maka perbandingan ini gigi kemr.rdi semakin besar,
diguhakan pada kendaraan yang menggunakan mengakibatka.n input dari putaran roda kemudi ha-
power-assisted steering ).
rus ditambah sehingga crlDr meniadi lebih besar dari
Konfigurasi constant steering gear sedemikian rupa Cs/Dg.
TURNING ANGLE OF
SECTOR GEAR
Straight ahead position
23
x;I STEERING LINKAGE - Tipe Linkage
STEERING LINKAGE
Steerirq tinkage adalah kombinasi antara batang-
batang (rod) dan lerqan-lengan (arm) yang mene- Tie rod end
ruskan gerakan sleering gear ke roda depan kiri dan
kanan. Steering linkage harus dapat dengan tepat Steering gear
meneruskan gerakan roda kemudi ke roda-roda de-
pan pada saat bergerak naik turun pada saat ken-
daraan berjalan. Ada bermacam-macam susunan
linkage dan konstruksi sambungan-sambungan
yang dirancang untuk tujuan tersebut. Ketepatan Steering knuckle Tie rod end
konstruksi sangat berpengaruh terhadap kestabilan
pengemudian. OHP 16
TIPE LINKAGE
1. STEERING LINKAGE UNTUK SUSPENSI DE. 2, STEERING LINKAGE UNTUK RIGID AXLE
PAN MODEL BEBAS SUSPENSION
Karena roda kiri dan kanan bergerak naik-turun Steering linkage untuk rigid axle type front suspen-
sendiri-sendiri, jarak antara knuckle arm bebeda- sion terdiri dari drag link, pitman arm, knuckle arm,
beda. Ini berarti, bila digunakan satu tie rod untuk tie rod dan tie rod end. Pada steering linkage untuk
menghubungkan kedua roda akan berakibat peru- rigid axle suspension gerakan vertikal dari bodi
bahan toe-in pada saat roda-roda naik turun. Sehu- kendaraan tidak merubah tread (iarak antara roda
bungan dengan hal itu maka steering linkage untuk kiri dan kanan sehingga knuckle arm kiri dan kanan
suspensi tipe bebas menggunakan dua buah tie rod. dapat dihubungkan dengan hanya sebuah tie-rod.
Keduanya dihubungkan oleh relay rod (atau rack itu Karena steering gea( diikatkan pada rangka, drag
sendiri yang bekeria sebagai relay rod pada ienis link yang menghubungkannya dengan knuckle arm
rack-and pinion). Untuk penyetelan toe-in, pada jarak dilengkapi dengan ball ioint untuk memungkinkan
antara tie rod dengan tie rod end dipasang adiusting gerakan naik-turun seiring dengan gerakan suspensi
tube. pegas-pegas daun.
Steering gear
Steering Stee.ling gear Knuckte arm
knuckle arm Pitman arm tdler arm
Tie rod
OHP 16
24
STEERING LINKAGE - Komponen-Komponer. Linkage
Relay rod
Tie rod
(adjusting tubel
Ballstud
Steering knuckle
Balljoint
5. KNUCKLE ARM
Knuckle arm meneruskan gerakan tie rod atau drag
link ke roda depan melalui steering knuckle.
Konstruksi steering knuckle dan axle hub belteda-
beda sepedi terlihat pada gambar dibawah tergan-
tung pada mobilnya; front, rear-atau four-wheel-
drive.
Balljoint
Axle hub
TIPE KENDARAAN FR
26
STEERING LINKAGE - Komponen-Komponen Linkage
7. IDLER ARM
Pivot dari idler arm dipasang pada body dan uiung
fain4ya di hubungkan dengan relay rqy' dengan
swivel joint. Arm ini memegang salah satu uiung re-
lay rod dan membatasi gerakan relay rod pada ting-
kat terlentu.
ldler arm bearing yang digunakan biasanya ienis
sliding atau torsional. ldler arm dengan torsional
bearing menggunakan bushing karel anlara poros
Axle hub dan suppoft untuk memudahkan pengembalian po-
sisi roda setelah belok. Pada saat sekarang banyak
digunakan idler arm dengan sliding bearing karena
tahanan geseknya kecil.
1F
Steering knuckle
27
STEERING LIN I(AGE - Kompo ngn-Kompone n Linkage
8. DRAG LINK :
Drag link
Pitman arm
Tie rod end
Pitman arm
Drag link
Ball seat
Clearance
Screw
plug
Cotter
pin
Sprlng reat
Knuckle arm
9. STEERING DAMPER
Peredam kemudi (Steering damper) adalah shock
absorber yang ditempatkan diantara steering linkage
dan rangka untuk meredam kejutan dan getaran dari
roda-roda yang dileruskan ke roda kemudi.
Relay rod
28
TROUBLESHOOTING - Uraian, Troubleshooting
TROUBLESHOOTING (untuk sreering Manuat)
URAIAN
Pada saat memeriksa sistem kemudi, perhatikan Oleh karena itu, sebelum,memutuskan bahwa gang-
bahwa antara sistem kemudi dengan roda-roda de- guan terdapat pada sistem kemudi, pertimbangkan
pan ada kaitannya yang sangat erat, demikian juga dan periksa semua penyebab lainnya yang nu.lngkin
dengan suspensi, poros (axle) dan rangka. Adanya ada. Ini akan banyak menghemat waktu dan tenaga.
hubungan tersebut, masalah yang dirasakan oleh
pengemudi yang sepertinya disebabkan oleh sistem
kemudi kadang-kadang kenyataannya berasal dari
yang lain, seperti suspensi dan lain-lainnya.
TROUBLESHOOTING
GERAK BEBAS RODA KEMUDI BERLEBIHAN
Pada sistem kemudi terdapat banyak sambungan menyebabkan kendaraan mengayun atau cende-
maka akan terdapat sedikit gerak bebas atau kebe- rung membelok ke salu sisi dan akan mengakibat-
basan. Akan tetapi kebebasan yang berlebihan yang kan getaran dan keausan pada ban yang tidak normal.
berasal dari bagian-bagian sistem yang longgar akan
LONGGAR
@ penrxsA BEARTNG RoDA LoNGGAR
AUS
PERIKSA BALL JOINT ATAU KING PIN
CATATAN :
29
TBOUBLESHOOTING - Troubleshooting
bearing)
Dongkrak bagian depan mobil dan periksa ke'
longgaran ini dengan menggoyangkan bagian
atas dan bawah pada tiap roda' Bila ternyata
longgar, penyebabnya kemungkinan suspension
arm bushing, ballioint atau wheelbearing longgar'
pe-
Periksa kelonggaran dengan ialan menekan
- dal rem. Bila kelonggarannya berkurang, berarti
ada bagian selain wheel bearing yang longgar'
Bila kelonggarannya hilang sama sekali, berarti
penyebabnya berasal dari bantalan roda yang
sudah aus.
30
TROUBLESHOOTI NG - Troubleshooting
KEMUDI BERAT
GESEKAN BERLEBIHAN
@ eentrsA BALL JolNr4r4ll5!xe!lN
BENGKOK/RUSAK
PERIKSA SUSPENSION ARM
TIDAK TEPAT
@ eentrsA wHEEL ALIcNMENT
CATATAN
kendaraan. Lepas- @ Uepaskan steering knuckle arm dengan linkage
@ Oongkrak naik bagian depan
kan steering gear dan steering linkage agar dapat dan gerakan knuckle arm. Bila terasa berat, ke-
memeriksa bagian-bagian satu persatu. Bila ge- mungkinan KINGPIN atau ball ioint keadaannya
rakan gigi kemudi (steering gear) berat, penye- rusak.
babnya mungkin kerusakan pada gigi kemudi' @ Caster yang terlalu besar iuga akan mengakibat-
penyetelan preload yang tidak tepat, minyak atau kan kemudi berat.
gemuk kurang, bearing atau bushingnya cacat.
31
TROUBLESHOOTI NG - Troubleshooting
MELAYANG (WANDERING)
diinginkan. Penyebab yang disebutkan pada "ke-
wandering adalah kecenderungan kendaraan untuk
bebasan yang terlalu besar pada sistim kemudi" dan
tidak mengarah ke arah pengemudian. Bila ini ter-
"Kemudi berat" dapat iuga menyebabkan terjadinya
jadi, pengemudi harus selalu mengarahkan roda
wandering.
kemudinya agar kendaraan berialan pada arah yang
TIDAK TEPP.T
PERIKSA TEKANAN BAN
LONGGAR
PERIKSA STEERING GEAR PRELOAD & BACKLASH TERLALU
KERAS
LONGGAR
SETEL ATAU GANTI
@ eentrsA BEARING RoDA GESEKAN BERLEBIHAN
AUS
@ eentrsA BALL JoINT & KINGPIN GESEKAN BERLEBIHAN
BENGKOK/RUSAK
PERIKSA SUSPENSION ARM
CACAT
PERIKSA SHOCK ABSORBER
LEMAH
PERIKSA SUSPENSION SPRING
TIDAK TEPAT
SETEL ATAU PERBAIKI
PERIKSA TINGGI KENDARMN
CATATAN
@ gita caster terlalu kecil atau negatif , aiau bila toe-
@ uinat catdtan @ pada halaman 30 in atau toe-out terlalu besar, wandering iuga akan
dan catatan O Pada halaman 31
cenderung timbu!.
@ Uinat catatan @ pada halaman 30
@ Uinat catatan @ Pada halaman 31
32
TROU BLESHOOTING - T. cubleshooting
-l
PERIKSA TEKANAN
MENGIKAT
PERIKSA REM PERBAIKI
GESEKAN BERLEBIHAN
PERIKSA BALL JOINT ATAU KINGPIN
GESEKAN BERLEBIHAN
P.ERIKSA BEARING RODA
CACAT
PERIKSA SHOCK ABSORBER
LEMAH, LENTUR
PERIKSA SUSPENSION SPRING SETEL ATAU PERBAIKI
TIDAK RATA
TIDAK TEPAT
PERIKSA TRACKING PERBAIKI
TIDAK TEPAT
@ eenrxsA FRoNT wHEEL ALIcNMENT
CATATAN
@ aita terdapat perbedaan diameter lu,ar antara @ Xendaraan iuga akaq tertarik ke salah satu sisi
roda kiri dan kanan, jumlah putaran dalam satu bila toe-in atau toe-outnya terlalu besar atau per-
putaran akan berbeda. Akibatnya kendaraan bedaan camber & caster antara roda kiri dan
akan cenderung iertarik ke kiri atau ke kanan kanannya terlalu besar.
pada saat bergerak maju.
@ gita tekanan udara antara ban kanan dan kiri ti-
dak sama, perbedaan gaya putar ban akan me-
nyebabkan kendaraan tertarik ke kiri atau ke
kanan. i
33
TROUBLESHOOTING - Troubleshooting
Yang dimaksud di sini dengan roda kemudi berayun balance dan lain-lain). Shimmy yang teriadi pada
dengan arah memutar disebabkan getaran roda de- kecepatan tinggi disebut iuga tramp atau flutter.
pan disekitar poros depan (disebabkan roda tidak
TIDAK TEPAT
TEPATKAN
TIDAK BALANCE
BERLEBIHAN
SETEL ATAU GANTI
@ eentxsA GERAK BEBAS STEERING wHEEL
LONGGAR
@ eentxsA BEARING RoDA
BENGKOK
PERIKSA SUSPENSION ARM
CACAT
PERIKSA SHOCK ABSORBER
LEMAH
PERIKSA PEGAS SUSPENSI
TIDAK TEPAT
SETEL ATAU PERBAIKI
PERIKSA TINGGI KENDARMN
TIDAK TEPAT
SETEL
@ nentxsA FRoNT wHEEL ALIcNMENT
CATATAN
O Xeausan ban yang tidak merata dapat disebab- @ Sfrimmy lebih sering disebabkan oleh caster
yang terlalu besar, tile-in atau toe-out yang ter'
kan oleh sistem kemudi atau suspensi. Bila
shimmy hilang setelah ban diganti lanjutan latu besar, camber yang terlalu besar atau cam-
pemeriksaan. ber roda kiri dan kanan yang tidak rata dapat
juga menYebabkan shimmY.
@ Lihat catatan @ pada halaman 30
@ Lihat catatan @ pada halaman 30
REFERENSI
Shimmy dibagi menjadi dua; getaran yang teriadi
pada kecepatan relatif rendah (20-60 km/iam)
dan getaran yang teriadi hanya pada kecepatan
tertentu di atas 80 km/iam: ini disebut flutter.
34
TROUBLESHOOTING - Troubleshooting
STEERING KICKBACIG.'N .
Steering kickback (disebut juga steering shock) yang rintangan pada jalan. Kickback yang kecil adalah nor-
berani bahwa roda kemudi tertumbuk karena ban- mal tetapi kickback yang berlebihan harus dicari
lingan pada saat roda dengan tiba{iba membentur penyebabnya dengan teliti.
BERLEBIHAN
(1) PERTKSA KEBEBASAN RODA KEMUDI PERBAIKAN
LONGGAR
(2) PERI(SA BEARTNG RODA
AUS
(3) PERTKSA BALL JO|NT ATAU KTNGPIN
CACAT
PERIKSA SHOCK ABSORBER GANTI
LEMAH
PERIKSA PEGAS SUSPENSI
TIDAK TEPAT
PERIKSA TINGGI KENDARAAN SETEL ATAU PERBAIKI
TIDAK TEPAT
PERIKSA WHEEL ALIGNMENT SETEL
:. ri
*""
u5*'
t
*${$
;,5;y
t
35
STEERING LINKAGE - Melepas dan Memasang Steering Linkage
SASARAN : Mengertitugas-tugas berikut berdasarkan pada Hilux steering linkage (zWD atau 4WD W/IFS
dan WRFS).
. Melepas dan pemasangan bagian-bagian steering link4ge (khususnya penggunaan SST
v
yang tepat).
. Membongkar, memeriksa, merakil dan memasang idler arm.
. Mengetahui cara memasang dan menyetel tie-rod kiri dan kanan dengan paniang yang
sama.
PERSIAPAN : . Repair Manual (untuk model yang dipakai dalam praktek).
. SST : 09610-55012 Pitman arm puller
0961 1-22012
Tie rod end Puller
09620-30010 Steering gear box replacer set
09628-62011 Ball ioint Puller
09636-20010 Upper ball ioint dust cover replacer
Tool :
Kunci momen (1.800 kg/cm, 130 ft-lb, 177 N-m).
Penggaris (mistar)
. MP Grease (Gemuk MP)
. Sealant 08826 - 00090, THREE BOND 1281 atau sekelasnya.
.tJ
a ldler arm
Pitman arm
Tie rod
(adjusting tube)
Tie rod end
(t
37
STEERING LINKAGE - Point Utama Melepas dan Memasang
Alignment marks (c) Pada waktu memasang, luruskan tanda pada pitman
arm dengan sector shaft dan pasangkan spring washer
dengan murnya.
38
STEERING LINKAGE - Point Utama Melepas dan Memasang
l-- g'--i
B',
o Tie rod end harus dimasukkan ke adjustlng tube de'
-.._' nganpan|angu|iryangsamadiujungk|r|dankanan.
o Kleman (tube clamp) harus dipasang sedemlklan rupa
sehlngga segaris dengan garls pembagl pada pipa
(tube).
c,
39
STEERING LINKAGE dan Memasang,
- Point Utama Melepaskan
Pembonokaran dan Pemasangan Braket ldler Arm
relay rod
ssT 0961 1-22012
CATATAN : Penahan debu tidak boleh rusak
PEMBoNGKARANDANPEMASANGAN
IDLER ARM BRACKET
PEMBoNGKARAN|DLERSEALT|DAKBoLEHRUSAK
(Untuk 2WD & 4WD W/IFS)
40
STEERING LINKAGE - Pembongkar;n dan Pemasangan ldler Arm Bracket
,ffi
PERAKITAN IDLER ARM BRACKET
(Untuk 2WD & 4WD W/lFS)
t
41
STEERING LINKAGE - Melepas dan Menyambung Drag Link
42
KEMUDI MANUAL - Overhaul Rack & Pinlon Steering Gear
-.. -. ,,:"llii''-
KOUPONEN.KOiIPONEN
a Oil leal-
* Pinion bearing adiu*ing screw.- \
;;;";;;_--6
\','Y
|
Reck
ReCk
I .,.i",'
boot
bOOt
*f* F-A.
Eaclgd_
EaCXgd-
i p("Sg'-ir"& q
[.?$[3]:9lil
rlnlon
Pinion shait-
snan- ;P
Lowaro"",,noY^*,
|{acx
Rack gulst rpring
guidc
I
d
tPrlng crp
clP
a ltttla I
il'""ill:.1.^,]{'"h-
.
I
|
\lllll .\ ll
..t tttl^
r-l -l housin- (\r triL//s'
sphne
Sprlng
ffin
ir
:{s?. o, \I I |r
j
Rack
-@c= i ^1"-l_"o""'€ YN l'570 (41,561 |
--.:,
l-\Dn-l
r-\-
tl , i
\r\r
I
li___.
.@'q\\
|";;;i;;-._.__N..
@f) \\\\\\\\\\\
----
i
; I '..21
\
i
I i ----- \D,a i
-\-'
Locirnut I W(h^
I
lry\g _\\\\\\
-lb, N.m
@:MomenSPesifikasi i
--
li o Kornpon"n y"ng tidak boleh digunakan lagi Ciip I
.sebelummembongkar,bersihkandahulukotoran-kotoran,
minYak dan lain-lain
.Rackhousingterbuatdaria|umunium,pastikanagar
menggunakan SST dan iepiikan pada ragum'
2. LEPASKA}T TIE-ROD
(a)Longgarkanmurpenguncidanberikantandapadatie
rod dan uiung rack'
(b) Lepaskan tie rod dan mur penguncinya
3. LEPASKAN RACK BOOT
(a) Lepaskan mur pengunci dan kleman-kleman
(b) LePaskan rack boot
cATATAN:Berhati-hatiagarrackboottidaktergores
' (c)Berikan tanda pada boot kiri dan kanan
WASHER
4. LEPASKAN RACK END DAN CLAW
atau pahat'
(a) Dengan menggunakan palu dan obeng
yang dilipat'
bnggarkan bagian claw washer
CATATAN :
' Hindarkan Pukulan Pada rack
kanan
' Beri tanda pada uiung rack kiri dan
end
(b) Dengan menggunakan SST' lepaskan rack
dan
SST 09612-10093 (09628-10020)
0961 2-24014 (0961 7-240 1 o)
(c) Lepaskan claw washer
5.LEPASKANMURPENGUNC|RACKGU|.DESPRINGcAP
mur pengunci rack
Dengan menggunakan SST' lepaskan
guide sPring caP.
ssT 0961 2'24014 (09617-24020\ :
44
A KEMUDI IIANUAL - Pemeriks;an dan Penggantian Komponen Rumah Roda Gigi
1. PERIKSA RACK
(a) Periksa kebengkokan rack, keausan gigi-gigi atau ke-
rusakan.
Kebengkokan maksimum : 0,3 mm (0,012 In)
(b) Periksa permukaan belakangnya terhadap kerusakan
dan keausan. Bila keadaannya rusak, gantilah-
CATATAN : Jangan menggunakan sikat kawat pada saat
membersihkan.
HW
(a) Panaskan pinion housing sampai di atas 80oC (1760F)'
(b) Pukul rack housing dengan palu plastik unluk melepas
/ry bearing.
!E
yang baru
SST 09631-10010 dan 09631 -12020
CATATAN : Perhatikan arah bearing
46
KEMUDI MANUAL - Membongkar Rumah Roda Gigi
g.LEPASKANPIN|oNBEAR|NGADJUST|NGscREw
ssr DenganmenggunakanSsT,|epaskanpinionbearingadjust-
ing screw.
ssT 096 12'24014 (09616'10020)
ATAS
10. LEPASKAN PINION DENGAN BEARING
alur'alurnya
CATATAN : Berhati-hati agar tidak merusak
(a)Tariksepenuhnyarackdaritpusingdan|uruskanbagian
ff
(b)Lepaskanpinionbersama.samadenganbear|ngbagian
^ilh-
atas.
tts
KEMUDI MANUAL - Pemeriksaan dan Penggantian Komponen Rumah Roda Gigi
0.5 mm
F!
47
KEMUDI MANUAL - Perakitan Rumah Roda Gigi
oHP19 --i
I
Cutout portion
Cutout portion
KEMUDI MANUAL - Perakitan Rumah Roda Gigi W
4. PASANG PINION BEARING ADJUSTING SCREW
(a) Berikan sealant pada 2 alau 3 ulir
Sealant : Part No.08833'00080, THREE BOND 1344,
LOCTITE atau sekelasnYa. ,:.':
. . .
49
KEMUDT MANUAL - Perakitan Bumah Roda Gigi
50
KEMUDI MANUAL - Perakitan Rumah Roda Gigi
51
POWER STEERING - UrAiAn
POWER STEERING
r.l9:,'
URAIAN
1. MENGAPA POWER STEERING DIBUTUHKAN
Untuk menyempurnakan kenyamanan pengemu- Oleh karena itu, agar usaha kesulitan pengemudian
dian, kebanyakan mobil-mobil modern mempunyai kecil, diperlukan beberapa macam suatu peralatan
ban yang lebar dengan tekanan rendah sehingga bantuan kemudi (steering assist device). Dengan
bidang singgung ban dengan permukaan jalan ber- kata lain, power stee:'ing yang biasarrya digunakan
tambah besar dan akibatnya tenaga yang dibutuh- pada kendaraan besar sekarang juga digunakan
kan untuk mengemudikan kendaraan menjadi ber- pada mobil-mobil penumpang yang berukuran kecil.
tambah besar.
Ada beberapa macam power steering system, tetqpi
Usaha pengemudian dapat dikurangi dengan mem- dalam manual ini kita akan bahas tipe rack-pinion
perbesar perlcandingan gigi (gear ratio) pada sistem yang paling banyak digunakan pada mobil p€flurn:
kemudi, tetapi ini akan mengakibatkan putaran roda pang yang kompak.
kemudi yang diperlukan menjadi semakin besar pada
saat kendaraan berlrelok akan menyulitkan pada
belokan tajam.
Reservoir tank
Controlvalve
Gear housing
Power cylinder
Vane pump
OHP 20
53
POWER STEERING - Uraian
2. PRINSIP POWER STEERING
Power steering mempunyai dua tipe peralatan untuk dan tekanan lluida ini bekerja menekan torak yang
memperoleh usaha pengemudian, yaitu tipe peralat- berada di dalam power cylinder dan memberikan
an hidraulis yang menggunakan tenaga mesin. Dan tambahan atau ban{uan tenaga pada pinion dan
yang lainnya menggunakan motor listrik. pada power rack. Besarnya tenaga bantuan ini tergantung pada
steering yang menggunakan tenaga mesin, Tenaga besarnya tekanan hidraulis yang bekerja pada torak.
mesin untuk menggerakkan pompa. Sedangkan Oleh karena itu bila diperlukan tenaga pengemudian
pada jenis yang menggunakan motor listrik, pompa yang besar, maka tekanan harus ditingkatkan. Va-
digerakkan oleh motor listrik yang tersendiri yang riasi tekanan fluida ini diatur oleh katup pengontrol
ditempatkan dibagian depan ruang bagasi. Kedua- (conlrol valve) yang dihubungkan dengan steering
nya bertujuan untuk membangkitkan tekanan fluida main shaft.
OHP 21
54
POWER STEERING - UTA|AN
3. PERSYARATAN POWER STEERING
untuk memperingan usaha pengemudian, tetapi pe- @ ree PENDETEKST RPM MESIN
ngurangan lersebut harus disesuaikan dengan kon-
Kebanyakan pompa power steering mengirimkan
disi pengemudian yang bervariasi. Usaha kemudi.
volume fluida yang konstan ke gear housing meski-
yang besar diperlukan pada saat kendaraan berjalan
pun kecepatan (rpm) pompa berubah ubah. Pada
lambat alau pada saat parkir kendaraan.
tipe pengindera RPM mesin (engine rpm sensing
Pada kecepatan sedang, dibutuhkan usaha kemudi
yang iebih kecil dan semakin tinggi kecepatan ken-
type) di atas kecepatan tedentu volume aliran fluida
diturunkan sehingga tekanan yang bekerja pada to-
daraan, maka usaha yang diperlukan untuk penge-
rak berkurang.
mudian semakin kecii. Pada kecepatan tinggi di-
butuhkan usaha kemudi yang lebih kecil karena
pada saat itu gesekan antara ban dengan permukaan
jalan telah berkurang.
Vane pump
Bila terjadi sesuatu yang menyebabkan pengaliran
minyak dari pompa ke gear housing terhenti, penge-
mudi masih dapal mengemudikan kendaraan secara
Gear housing
/ manual.
solenoid
valve Bila drive belt rusak atau terdapat kebocoran mi-
nyak . yang mengakibatkan minyak banyak yang
hilanj, power steering tidak akan bekerja dan usaha
pengemudian yang diperlukan menjadi lebih besar
tetapi kemudi masih tetap dapat bekerja.
Computer
55
POWER STEERING - Uraian
Control valve ditempatkan di dalam gear housing. RECIRCULATING.BALL TYPE POWER STEERING
Banyak tipe yang lelah dikembangkan tetapi untuk
power steering tipe rack and pinion biasanya meng-
gunakan rotary valve atau spool valve type. Flapper No. 1
OHP
FLAPPER VALVE TYPE
Spool valvE
56
POWER STEERING - Vane PumP
Flow
control 3. FLOW CONTROL VALVE
valve
Katup pengatur aliran (flow control valve) mengatur
volume aliran minyak dari pompa ke gear housing dan
menjaga agar volumenya tetap pada rpm pompa yang
berubah-ubah. Akan tetapi, sekarang banyak pompa
power steering yang menggunakan control spool
bersama dengan flow controlvalve untuk menurunkan
volume aliran minyak pada saat pompa mencapai
kecepatan tertentu. Jenis tersebut dikenil dengan
rpm sensing type power steering untuk memperoleh
Rotor shaft
gaya kemudi yang sesuai meskipun mobil dikemudi-
Vane
kan dengan kecePatan tinggi.
CATATAN
Minyak : ATF DEXTRON (R) atau DEXTRONS u
(Untuk vane pump type)
TOYOTA P.S FLUID EH ]
57
POWER STEERING - Vane PumP
4. PERALATAN IDLE.UP
Pompa memproduksi tekanan maksimum tekanan peralatan idle-up yang bekerja untuk menaikkan rpm
minyak, bila roda kemudi diputar sepenuhnya ke kiri mesin pada saat pompa memperoleh beban mak-
atau ke kanan, pada saat ini pompa memperoleh simum. Fungsi idle-up ini untuk menaikkan rpm; idle
beban maksimum yang akan mengakibatkan pe- mesin bila tekanan minyak pada pompa bekerla
nurunan rpm idle mesin. Untuk mengatasi masalah pada air control valve yang dipasang pada body
ini, sebagian besar kendaraan dilengkapi dengan untuk mengatur aliran udara.
I
Intake manifold tank Air controlvalve
Vacuum
0 Air
Air cleaner
Steering gear
housing Steering gear housing
Air control valve
Vane pump
OHP
OHP 24
58
POWER STEERING - Vane Purnp
S. CARA KERJA
VANE PUMP ' tht'"
Rotor berputar didalam cam ring yang diikatkan pada Pada saat rotor berputar, kapasitas ruang'"minyak
rumah roda gigi pompa (pump housing). Pada rotor akan membesar dan mengecil untuk melakukan
terdapat alur di dalam alur dipasangkan vane plate. pemompaan. Dengan kata lain, pada saat isap ruang
Keliling bagian luar rotor berbentuk lingkaran tetapi minyak membesar sehingga minyak dari reservoir
permukaan bagian dalam cam ring berbentuk oval mengalir ke ruang minyak melalui saluran isap'
dan membentuk celah antara rotor dengan cam ring. From reservoir
Vane plate menyekat celah tersebut dan membentuk Rear Plate
ruang minyak.
suction
Rotor shaft
/:
/ane Plate
control
scharge
Discharge
Cam ring OHP 25
ar
OHP 25
59
POWER STEERING - Vane Pump
FLOW CONTROL VALVE & CONTROL SPOOL
Volume p'engeluaran minyak dari vane pump akan Singkatnya, volume aliran minyak dari pompa ke gea
bertarnbah sebanding dengan kanaikan rpm mesin. housing dikurangi selama pengendaraan pad;
Besarnya gaya steerihg assist yang diberikan oteh kecepatan tinggi dan tidak ada bantuan pada powe
power torak ke gear housing ditentukan oleh volume steering.
minyak dari pompa. Bila rpm naik, maka volume Volume pengeluaran minyak dari pompa akan ber
alirannya semakin besar dan memberikan bantuan tambah bila kecepatan pompa bertambah tetap
pengemudian (steering assist) yang lebih besar,
volume aliran minyak ke gear housing dikurangi. lr
akibatnya diperlukan usaha kemudi yang lebih kecit.
berlaku pada rpm sensing tipe power steering dar
Dengan kata lain, usaha pengemudian berubah-ubah
mempunyai flow control valve dengan built-in contro
sesuai dengan perubahan rpm, ini merupakan suatu
spool.
kerugian dafam aspek stabilitas pengemudian.
Constant flow volume type
Oleh karena itu, volume aliran minyak dari pompa e /min
perlu dipertahankan konstan meskipun putaran 6
pompa berubah, dan inilah fungsi flow control valve.
@
E
Pada umumnya, bila kendaraan berjalan dengan :4
o
kecepatan tirggi, tahanan ban berkurang, dan aki-
3
batnya dibutuhkan usaha pengemudian yang lebih .92
t!
kecil. Dengan demikian, pada beberapa power
steering diberikan power assist yang lelbih kecil se-
lama kecepatan tinggi agar didapatkan pengendali-
an yang nyaman.
Engine RPM OHp 26
To gear housing
1>
Control spool
Spring'A'
Relief valve
60
POWER STEERING - Vane Pump
/u,->
tr+ d>''
To gear To gear
housing housing
Tekanan pengeluaran pompa P, dialirkan ke sebelah Tekanan pengeluaran pompa P., dialirkan ke sebelah
kanan flow control valve dan P, diatirkan ke sebelah kiri control spool. Bila pompa berputar di atas 1250
kiri setelah melewati orifice 1 dan 2. Perbedaan te- rpm, maka lekanan P, mengalahkan tegangan pe-
kanan antara P, dan P, akan semakin besar bila gas (B) dan mendorong control spool ke kanan se-
kecepatan rpm mesin ditambah. Bila perbedaan hingga volume minyak yang melalui orifice 2 akan
tekanan P, dan P, mampu mengalahkan tegangan berkurang dan menyebabkan penurunan tekanan
pegas (A) pada fbw control valve, maka flow control Pr. Akibatnya, perbedaan tekanan antara P, dengan
valve akan bergerak ke kiri. Ini akan membuka sa- P. akan bertambah. Sebagai akibatnya, flow control
luran pada sisi hisap pompa (pump suction side), valve bergerak ke kiri sehingga minyak kembali ke
sehingga minyak akan kembali ke sisi hisap pompa. sisi hisap pompa (pump suction side) dan menurun-
Dengan cara ini, volume aliran minyak ke gear housing kan volume aliran minyak yang ke gear housing.
diatur 6,6 {/menit. Dengan kata lain, bila control spool bergerak ke ka-
nan, ujung spool bergerak ke arah orifice 2 menurun-
kan volume minyak yang mengalir melalui lubang
tersebut.
61
POWER STEERTNG - Vane pump
@ eeUcENDARAAN sELAMA KEcEeATAN @ neuEF vALvE
TINGGI
(Kecepatan pompa : dl atas 2SOO rpm)
Ftow controt $ $
valve 0 $
Flow control valve
r-i>
To gear
housing
Relief valve Control spool
OHP 28 OHP 28
Spool movement
OHP 28
62
POWER STEERING - Rumah Roda Gigi (Uraian)
piston di dalam silinder tenaga (power cylinder) Sekarang ini ada tiga ienis control valve yang beFeda
ditempatkan pada rack, dan rack bergerak karena yang mengatur perubahan saluran yaitu : spool valve'
adanya tekanan minyak yang ;dihasilkan oleh vane flapper valve dan rotary valve. Pada masing-masing
pump bekerja pada power piston. Kebocoran tekan jenis tersebut, terdapat torsion bar antara controlvalve
minyak dicegah oleh seal ring pada piston. Ada iuga oil dan pinion, dan control valve bekerlanya tergantung
seal pada kedua sisi silinder unluk m€ncegah piston pada'besarnya puntiran yang diberikan pada torsion
kebocoran minYak ke bagian luar. bar.
Control valve shaft dihubungkan dengan steering Pada saat tidak ada minyak atau tekanan minyak'
wheel. Jika s'teering wheel pada posisi netral (lurus), dantorsionbarberputarsampaititiktertentu,contro|
control valve iuga berada pada posisi netral sehingga valve shaft stopper akan langsung memutar pinion
minyak dari vane pump tidak bekeria kedua ruangan dan menggerakkan rack. Dengan kata lain' sama se-
tetapa terus mengalir kembali ke reservoir tank. Jika perti pada manual steering, momen roda kemudi
steering wheel diputar ke salah satu arah, control valve shaft'
iuga diteruskan ke pinion melalui control
valve merubah saluran sehingga minyak pada ruang-
an lainnya dikeluarkan dana mengalir kembali ke
reservoir tank.
To reservoir
+
*
From van€ PumP
Seal ring
Seal ring .
Seal ring
&
OHP 29
63
powER STEERING - Rumah Roda Gigi (Tipe Katup Rotari)
Control valve (rotary valve) di dalam rumah roda gigi Bila tidak ada tekanan minyak dari vane pump, maka
(gear housing) menentukan arah aliran minyak dari torsion bar terpuntar sepenuhnya dan control vafue
pompa. Control valve shaft (yang menerima momen shaft dengan pinion gear berhubungan pada stopper
dari steering wheel) dengan pinion gear dihubungkan sehingga momen dari control valve diteruskan.lang'
oleh sebuah pasak dan berputar bersama-sama. sung ke pinion gear.
Torsion bar
valve shaft
L---Control
Control valve housing
Rotary valve
Sleeve'B'
To pump reservoir
Sleeve -A'
Return port
Sleeve'C'
Fixed pin Pinion
Hl'
A.A' Torsion bar
Rotary valve
Torsion bar
Control valve shaft
OHP 30
64
POWER STEERING - Rumah Roda Gigi (Tip€ Katup Rotari)
Rotary valve
Controlvalve shaft
Orifice X
Orifice X'
65
POWER STEERING - Rumah Roda Gigi (Tipe Katup Rotari)
@ eoslsl neteral
Port "A"
Port'C'
Chamber "D'
Port'A'
OHP 32
66
POWER STEERING - Rumah Roda Gigi (Tipe Katup Rotari)
kanan
@ Belof
To pump reservoir From vane pumP
Port'A'
Port'B'
Port'D'
Port'C'
Sleeve'C-
Chamber'D'
Sleeve'B'
Port "C'
Port'A'
'qt
tl
OHP 33
Pada saat kendaraan membelok ke kanan, torsion menyebabkan rack bergerak ke kiri dengan bantuan
bar terpuntir dan control valve berputar ke kanan. power steering. Pada saat yang bersamaan minyak
Minyak dari pompa ditahan oleh orifice X dan Y dari dari rtjang silinder kiri kembali ke reservoir tank me-
control edge untuk menghentikan aliran ke lubang C lalui sleeve C + lubang C + lubang D + ruang D'
dan D. Akibatnya minyak mengalir dari lubang B ke
sleeve B dan kemudian ke ruang silinder kanan, ini
67
powER STEERING - Rumah Roda Gigi (Tipe Katup Rotari)
@ aetok klrl
To pumP r€servolr From vane pump
s
Port'A"
Port -8"
Port'D'
Slesve'C'
Chamber'D'
Port'A'
Port'C'
Port'D'
Sleeve'C'
OHP 34
Sama halnya dengan membelok ke kanan, kendara- der kiri memberikan bantuan power steering. Pada
an memb€lok ke kiri torsion bar terpuntir dan control waktu yanb'bersamaan, minyak pada silinder kanan
shaft berputar ke kiri. Minyak yang dialirkan dari pom- mengalir kembali ke tangki bila reservoir melalui
pa ditahan pada orifice X'dan Y' dan menutup aliran sleeve B --r lubang B -r lubang D -r ruang D.
ke lubang B dan D. Akibatnya, minyak mengalir dari
lubang C ke sleeve C dan kemudian ke ruang silin-
68
POWER STEERING - Rumah Roda Gigi ftipe Katup Spool]
g
TIPE KATUP SPOOL I
Sleeve valve
Spool valve
From vane pump
\
Spiral groovo Control valve shaft
Ball
Torsion bar
Stopper Portion
Rack
OHP 35
Control valve (spool dan sleeve valve) di dalam ru- Spool valve dilempatkan di dalam sleeve vaMe dan
mah gigi (gear housing) mengatur arah aliran mi- pada bagian bawah spool valve terdapat sebuah b-
nyak dari vane pump. Control valve shaft (yang bang dan alur. Spool valve dihubungkan dengan
menerima momen roda kemudi) dan pinion gear control valve shafl oleh dua peluru dan iuga dihu'
dihubungkan oleh sebuah torsion bar. bungkan ke pinbn gear oleh 2 slide pin. Spool valve
Bila tidak ada tekanan yang diberikan oleh pompa, berputar searah dengan pinion gear tetapi bergerak
maka torsion bar terpuntir sepenuhnya dan control naik turun hanya sekitar 1 mm. Sleeve valve ditem'
valve shaft dengan pinion gear berhubungan pada patkan diantara gear housing dengan spool valve
stopper sehingga momen control shaft langsung dan diikatkan ke pinion gear oleh sleeve valve slide
diteruskan ke pinion gear. plate dan snap ring. Sleeve valve tidak dapat ber-
Alur spiralyang berisi dua peluru di buat pada bagian gerak naik turun.
bawah control valve shaft.
69
POWER STEERING - Rumah Roda Gigi (Tipe Katup Spool)
@ Poslsl Netral
Spool valve
From
vano pump
.+
To pump
reservoir
No pressure difference
To pump
reservoir
OHP 38
72
POWER STEERING - Rumah Roda Gigi (Tipe Katup Spool)
Torsion bar
* To pump reservoir
Stopper portion
Controlvalve shaft
Pinion
OHP 36
70
POWER STEERING - Rumah Hoda Gigi (Tipe Katup Spoot)
pembalasan sirkuit hidraulis dilakukan oleh gerakan
vertikal dari spool valve bekerja bersama sleeve
valve. Pada saat membelok ke kanan, tekanan di-
Uhan pada orifice X dan Y sedangkan pada waktu
membelok ke kiri ditahan pada X'dan Y'.
Passage A
Orifice X
Orifice X'
Passage C
From vane pump
Passage D <-
Orifice Y
Orifice Y'
Passage B
Sleeve valve
Spool valve OHP 37
71
POWER STEERING - Rumah Roda Gigi (Tipe Katup spool)
6} Belok Kanan
OHP S)
?
lo 6ltt- . DFP$'
!5v-E-!
v
^
^s#^
--llt'-
Lr\Y
\ A
r\
' .^'16 ' . )
-, l(7- -r,F
rF
]".**J;4q;
$5'r;*,.l I
lJLb
5l].V
73
POWER STEERING - Rumah Roda Gigi (Tipe Katup Spurl)
@ Bebk Ktrl
Controlvalve shaft
OHP 40
74
POWER STEERING - Rumah Boda Gigi (Tipe Katup Flapper)
Flapper No. 1
Flapper No.2
Worm shaft
Torsion shaft
Return port
Cylinder
From pump To reservoir
Inlet port
OHP 41
To pump reservoir
OHP 41
75
POWER STEERING - Rumah Roda Gigi (Tipe Katup Flapper)
@ ttetrat
Karena flapper No.l dan No.2 pada posisi netral,
semua saluran pada valve body terbuka dan minyak
yang ditekan dari pompa mengalir kembali ke tangki
reservoir melalui semua saluran.
Akibalnya, di dalam power silinder tidak ada tekanan
dan torak tidak bergerak.
To reservoir
No. 1 No.2
Power piston
OHP 42
Vl V.
OHP 42
76
POWER STEERING - Rumah Roda Gigi (Tipe Katup Flapper)
@ Belok Ke Kanan
To reservotr
From pump
T
o
%v" i
OHP 43
ditam-
Apabila gaya yang diberikan pada worm shatt
Bila roda kemudi diputar ke kanan :
tekanan
bah, katup V. tertutup rapat dan menaikkan
V, - tertutuP
minyak. Jadi tlapper No.2 akan mengatur tekanan
V. - tebuka gaya
dan memproduksi servo power sesuai dengan
Vr - terbuka
yang diberikan pada roda kemudi' Bila gaya bekeda
V. - terbuka sebagian
padawormsha|tdikurangi.Sudutpuntirtorsionshaft
Tekanan datam saluran akan naik seperti terlihat da- V. bertambah
torak akan berkurang. Akibatnya, celah katup
lam gambar. Tekanan minyak disebelah kanan turun'
kiri' dan tekanan di sebelah kanan power torak
akan naik dan mendorong torak ke
Vt v.
OHP 43
77
POWER STEERING - Rumah Roda Gigi (Tipe Katup Flapper)
@ eetor Ke Klrl
To reservoir
From pump
z-'J'-t
I
I
o
4u ri
?I
I
llll
ll
Power piston
OHP 44
Bila roda kemudi diPutar ke kiri : Flapper-llapper bekeria dengan arah sebaliknya
V,, - terlouka sehingga tekanan minyak pada sebelah kiri torak
V. - tertutuP akan naik dan mendorong torak ke arah kanan'
V. - terbuka sebagian
Vo - terbuka
Flapper No. 1
t)too"r No' 2
ur
Vr V.
OHP 44
7B
TROUBLESHOOTING - Uraian Troubleshooting
URAIAN
?ada saat memeriksa sistem power steering' ingatlah
sehubungan dengan hal itu sebelum menentukan
penyebab terletak pada sistem kemudi, periksa se-
bahwa ada kaitan yang erat antara power steering
dengan roda depan, suspensi, axle dan frame. Oleh
mua kemungkinan penyebab lainnya, ini akan ba-
nyak menghemat waktu dan tenaga.
karena itu, masalah yang sering dirasakan oleh pe-
ngemudi yang dianggap kesulitan timbul dirasakan
oleh slstem kemudi, kerryataannya kadang-kadang
ditimbulkan oleh PenYebab lain.
TROUBLESHOOTING
KEBEBASAN RODA KEMUDI TERLALU BESAR..... Ada pada "TROUBLESHOOTING UNTUK MANUAL
STEERING". dalam manual ini (lihat halaman 29 & 30)
KEMUDI BERAT
LONGGAR
TERLALU
BANYAK AIR BLEEDING ATAU GANTI
@ PERIKSA PEMBENTUKAN BUSA ATAU
MINYAK
EMULSIFIKASI MINYAK
TIDAK TEPAT
PERIKSA TINGGI KENDARAAN SETEL ATAU PERBAIKI
TIDAK TEPAT
SETEL
@ eentxsA ALIcNMENT
79
TROUBLESHOOTING - Troubleshooting
CATATAN :
WANDERING
KENDARAAN TERTARIK KE SATU SISI SELAMA
PENGEMUDIAN NORMAL
SHIMMY RODA KEMUDI
STEERING KICKBACK
80
POWER STEERING - Pemeriksaan Pada Kendaraan
Vane pumP
o
,81
POWER STEERING - Pemeriksaan Pada Kendaraan
. "Belt baru" adalah belt yang telah digunakan tidak lebih dari 5
2E Engine 1C Engine
\A bAl"a
82
POWER STEERING - Pemeriksaan Pada Kendaraan
ffim
lrpml
..G\ n
--
l"c I
PEMERIKSAAN TINGGI (Banyaknya) MINYAK
1.
2.
PERTAHANKAN KERATAAN KENDARAAN
BOOST FLUID TEMPERATURE
Dengan mesin pada putaran 1000 rpm, putar roda kerrudi dari
lock ke lock (posisi maksimum) beberapa kali untuk menaik-
nxL
r>,
f=r\l-
-F-
kan temperatur minyak.
Temperatur mlnyak : 8trC (176oF)
PEMERIKSAAN IDLE-UP
1. PANASKAN MESIN
2. MATIKAN AC
3. PERIKSA IDLE-UP
(a) Putar sePenuhnYa roda kemudi
(b) Pastikan bahwa rpm mesin turun pada saat pipa katup
pengontrolan/udara (air control valve) ditutup'
(c) Pastikan bahwa rpm naik pada saat pipa air control
valve dibuka.
83
dl POWER STEERING - Pemeriksaan Pada Kendaraan
$
4. MATIKAN MESIN
e/
5. ISILAH TANGKI RESERVOIR DENGAN MINYAK BARU
Minyak : ATF DEXTRON'F atau DEXTRONo II
3.PER|KSABAHWAM|NYAKDALAMTANGK|REsERvolR
(REsERvo|RTANK)TIDAKBERBUSA,KERUHDANT|-
DAKNA|KMELEB|H|MAKS|MUMPADASAATMESIN
ffi":?.H DIMATIKAN
Ukur|eve|minyakse|amamesinhidup.Matikanmesindan
ukur tinggi minYak.
Kenalkan makslmum :5 mm (0'20 In)
7 dan 8 pada
Bila ditemukan ada masalah, ulangi langkah
kelainan'
halaman 84. Perbaiki power steering bila terdapat
85
POWER STEERING - Pemeriksaan Pada Kendaraan
Lihat bahwa ada perbedaan tekanan 5 kg/cmz (71 psi, 490 kpa)
atau kurang pada putaran antara 1000 rpm dan 3000 rpm.
Bila perbedaannya terlalu besar, perbaiki atau ganti flow
control valve dari PS PUmP.
86
POWER STEERING - Overhaul Pompa Power Steering
SASARAN : Memahami konstruksi dan cara kerja vane type oil pump dengan mengikuti cara
pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan.
PERSIAPAN : . Repair Manual (untuk model yang digunakan dalam training)
. SST 09616-22010 Steering Worm Bearing Adjusting Screw Wrench (untuk 4A'F,2E
Engine)
09616-22010 Steering Worm Bearing Adjusting Screw Wrench (untuk 44-FE
Engine)
09905-00013 SnaP ring Pliers
. Tool Snap ring plier set
Palu plastik
Screw extractor set
Outside micrometer 0-25 mm (0-1 ini)
Calliper gauge (dalam) 10-22 mm (0,393-0,816 in)
Torque wrench kecil (2,8 kg/cm,2,4 in-lb 0,3 N-m)
Torque wrench (440 kg/cm,2,4 in.lb, 43 N-m)
Mistar
. Minyak ATF DEXTRON'|'atau DEXTRONQ II
KOMPONEN.KOMPONEN
4Af Englnc
Union bolt Reservoir tank (for 4A-F Engine)
480l3:1,l4l 2E, 4AGE & lC Engines
t
Pi'/
Gasket \'t-tlfi\
cA-
€D-
Suction port union
l6-.o-'.,nn
O O-ring -
W
Straight pin
Snap ring
isih :'^f SR .P;,sl lr' t:Ti
I
, ::l notlr
union'.*eor,-q\ rtow'""fl3::".\i}3;:iT (ror 4A-F
| |q
?,ffii:glrt
4A-F & 4A-FE
O Union seat
.\
controlvalve-o
127,361
4A-GE
4#
& lC Engines
Flow control sPring seat
/ r- o O'ring
snaP rins
-q Vane
Cam ring
O O-ring
Front side plate
110132.
Shaft
87
ts
;j$
POWER STEERING - Overhaul Pompa Power Steering
PENTING !
88
POWER STEERING - Overhaul Pompa Power steering
pada dudukan
(b) Pasangkan baut 10 mm untuk sementara
dan tarik dudukan keluar'
(c) Lepaskan O-ring dari dudukan
keluarkan houslng
(b) Dengan menggunakan palu plastik'
belakang dan wave washer'
(c) Lepaskan O-ring dari housing belakang'
89
I
90
POWER STEERING - Overhaul Pompa Power Steering
Hr,gr,l
N{ panjang vane Plate.
Tinggi minlmum : 8,00 mm (0,3150 in)
Tebal minimum : 1,77 mm (0,0697 In)
Panfang minimum : 14,97 mm (0,5894 In)
lnscribed mark
91
POWER STEERING - Overhaul Pompa Power Steering
(b, Periksa kebocoran aliran pada control valve
Tutup salah satu lubang dan liupkan udara yang ber-
tekanan [4-5kg/cm2 (57-71 psi, 392-490 kpa)l ke dalam
lubang lainnya dan pastikan bahwa udara tidak keluar
dari lubang yang satu.
Compressed air
92
"fi)
POWER STEERING - Overhaul Pompa Power Steering
PERAKITAN POMPA POWER STEERING
1. LAP]SI SEMUA BAGIAN YANG BERGESEKAN DENGAN
MINYAK POWER STEERING SEBELUM DIRAI(IT
2. PASANG FRONT SIDE PLATE DAN ROTOHJ.KE PUMP
SHAFT
(a) Pasang pasak yang pendek pada plate depan.
PENTIN G
Hatl-hatilah agar tidak merusak O-ring dan oll seal.
93
8 POWER STEERING - Overhaul t ompa Power Steering
94
powER STEERING - Overhaul Pompa Power steering
95
POWER STEERING: Overhaul Pompa Power Steering
96
)rrrr^- Overhaul
POWER STEERING A.,arharrl
Rumah Gigi Pou,ef Stoeflng
97
POWER STEERING - Overhaul Rumah Gigi Power Steering
Pressure tubes
\
I va,""
\
oft.T
a-
fi
Upper bearing
O Teflon ring
cap
O Teflori
Clamp
r\
t\
t '-
t'
Rack boot
.t-W&xpr. :
Rac*enq
Rack end
I
*'4 qF.'U
Kffi
tE-6i;Eil
(z. i--g$lrl;"S;siiiil
^qi*':::
lo73o 157,7211
Pr*d:ff'$-,'N#il1
-.[--fufffi \
E lT 1"_\A
Tie rod ond lsTo I
fI ..i Rack :/at ffi-€rtscap
b:Y'iln-K(@>.;illl:
a Rack
oo-rins q
-cm (tt-lb, N.m : Momen Spesifikasi \
o Komponen yang tidak boleh digunakan lagi' @S-
* Komponen yang dilapisi perekat \b)
r Kencangkan dengan SST V
j&
98
POWER STEERING - Overhaul Rumah Gigi Power Steering
'/-
OHP 48, 49
j I
PENTING !
99
Dengan menggunakan SST, lepaskan rack end'
(b)
ssT 09612-10093 (09628-10020)
0961 2-2401 4
(0961 7-240101
(c) Berilah tanda pada rack end kiri dan kanan'
(d) Lepaskan washer.
NUT
LEPASKAN RACK GUIDE SPRING CAP LOCK
guide spring cap
Dengan mengEunakan SST, iepaskan rack
lock nut.
SST 0961 7'12020 (untuk Toyota Type)
09617'12030 (untuk KoYo tYPe)
11. LEPASKANSELFLocK|NGNUTDANLowERBEAR|NG
(a) Dengan menggunakan SST untuk menahan control
valve, lePaskan self-locking nut'
ssT 09616-00010 i
TOYOTA
(b) Lepaskan lower bearing dan spacer'(untuk
tYPe)
(DUST COVER)
12. LEPASKAN PENUTUP DEBU
100
POWER STEERING - Overhaul Rumah Gigi Power steering
PENTING !
keluar ka'
Jangan mencoba memaksa control valve
rena itu akan merusaknya'
101
j:t:t.
i
I
ssT 09631-10021
I
(c) Tarik cylinder end stopper keluar'
PENTING !
102
POWER STEERING - Overhaul Rumah Gigi Power Steering
for Toyota type (b) Dengan menggunakan batang kuningan, lepaskan oil
seal.
(c) Lapisi bibir oil seal yang baru dengan minyak power
steering.
(d) Dengan menggunakan kunci socket 24 mm dan batang
sambungan (extension bar), dorong oil seal yang baru
ke dalam bushing.
for Koyo type (c) Dengan menggunakan SST, press keluar upper
bearing.
ssT 09630-24013 (09620-24010)
09620-3001O (09631-OOO2O)
(d) Dengan menggunakan SST, press masuk upper bearing
yang baru seperti pada gambar.
SST : Sama seperli (c)
;\
lr'-'
104
POWER STEERING - Overhaul Rumah Gigi Power Steering
ffi
6.a. (Untuk TlPe ToYota)
MENGGANTI TEFLON RING DANO'RING
(a) Lepaskan tef lon ring dan O-ring'
PENTING !
105
't
:
POWER STEERING - Overhaul Rumah Gigi Power Sleering
PENTING !
e
106
POWER STEERING - Overhaul Rumah Gigi Power Steering
(b) Pasang tef lon ring yang baru pada ssT dan kembangkan
ssT 09631-20070
107
8 I
Soacer
vFevv' \/ t
Closed side i'
PASANG RACK
(a)Pasang SST pada rack.
QATATAN : Bila perlu, bersihkan gigi-gigi rack dengan skrap.
ssT 09631-16020
108
POWER STEERING - Overhaul Rumah Gigi Power steering
(c)Pasangoi|sea|denganmendorongnyakeda|amsilinder
dengan arah sePerti Pada gambar'
PENTING !
tepat' ll'
Untuk pemasangan baglan'baglan dengan
hat gambar
109
POWER STEERING - Overhaul Rumah Gigi Power Steering
6. TEST KERAPATAN
(a) Pasang SST pada union dari rumah silinder (Cylinder
housing).
ssT 09631-12070
(b) Berikan kevakuman 400 mm Hg (15,75 in Hg, 53,3 kpal
sekitar 30 detik.
ssr (c) Pastikan bahwa tidak ada perubahan kevakuman
7.a. (Untuk Tipe Toyota)
PASANG CONTROL VALVE KE DALAM HOUSING
t^
q Spacer
PASANG OIL SEAL DAN SNAPRING
(a) Dengan menggunakan SST, pasang oil seal yang baru-
R\)\
\-<
ssT 09612-?2011
\. A
Bearing
(b) Dengan menggunakan Snap ring plier, pasang snap
g-* ring.
- Nut
110
POWER STEERING - Overhau.l Rumah Gigi Power Steering
$
Sealant: Part No. 08833-OO08o, THREE BOND 1344, LOC'
f tTE 242 atau sekelasnYa.
qtt
(b) Pasang rack housing caP
Momen : 600 kg/cm (43 ft-lb' 59 N'm)
POWER STEERING - Overhaul Rumah Gigi Power Steering
112
POWER STEERING - Overhaul Rumah Gigi Power steering w
14. MEMASANG RACK GUIDE SPRING CAP LOCK NU.T
(a) Oleskan sealant pada 2 atau 3 ulir mur pengunci (lock
nut). :::
br'
--'-=st
vV
,ctawwasher
-,
t (c) Periksa kembali total Preload
15. PASANG CLAW WASHER DAN RACK END (Baglan ufung
rack)
Fulcrum (a) Pasang claw washer Yang baru
(b) Dengan menggunakan SST, Pasang rack end dan ken-
cangkan.
ssr 09612-100e3 (09628-10020)
0961 2-24013 (0961 7 -24010)
Momen : 730 kg/cm (53 ft.lb,72 N-m)
CATATAN : Gunakan kunci momen dengan paniang fulcrum
34 cm (13,39 in)
(c) Dengan batang kuningan dan palu, lipatkan claw washer.
113
POWER STEERING - Overhaul Rumah Gigi Power Steering
114
POWER STEERING - Progressive Power Steering
Power cylinder
115
POWER STEERING - Progressive Power Steering
@ seeeD SENSoR
Ihnnn
speed sensor.
Voltage Sinyal output dari power steering computer merubah
E
()
g,
duty ratio dari 250 Hz pulsa signal sesuai dengan
3
a,
lrwn"nlr*t
lspeed is highl
Pulse count kecepatan kendaraan. Jad i sinyal dibangkitkan de ngan
is high
E
o tegangan (arus) rata-rata yang berubah'
o
cc Kecepatan rendah + low duty ratio -r low vottage
In speedometer
(Rotating magnetsl
I|tnnnnnr (current)
Kecepatan tinggi -r high duty ratio + hi$h vottage
(current)
Reed switch ... Turned on and off rePeatedlY bY
the rotation of the magnets-
116
POWER STEERiNG - Progressive Power Steering
r
;
i
@) KATUP SOLENOID
pada ru-
Katup solenoid (solenoid valve) dipasang
mah gigi (gear housirq) dan digunakan untuk meru-
bah ukuran saluran minyak yang menghubungkan
bypass Pada Power cYlinder.
spobl pada katup solenoid. akan tertarik bila
katup
menerima sinyal output dari power steering
compu-
ter.
Duty ratio dari sinyal output berubah bila.kecepatan
yang di-
kendaraan bet'ubah, merubah tegangan
ken-
bangkitkan dalam coil sesuai dengan kecepatan
pada spool
daraan. Oleh karena itu, besarnya tarikan
dan ukuran saluran minyak berubah-ubah sesuai
dengan kecePatan kendaraan'
KecePatan rendah :
Gaya magnet rendah "'gerakan spool kecil
KecePatan tinggi :
Gaya magnet kuat........."""'gerakan spool
besar
Solenoid valve
At low sPeed
"M
At high sPeed
t tl
117
TOYOTA