Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI ANTENA

PENYUSUN:
1. Rima khaerin nisa
2. Tiya lathifah
2. Zahra reia santana

SMK NEGERI 1 KARAWANG


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi. Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Antena adalah salah satu komponen yang mempunyai peranan sangat penting dalam sistem
komunikasi. Antena merupakan daerah transisi antara saluran transmisi dan ruang bebas,
sehingga antena berfungsi sebagai pemancar atau penerima gelombang elektromagnetik. Dalam
penjalarannya dari suatu pemancar menuju penerima yang jauh jaraknya menyebabkan
gelombang elektromagnetik mengalami atenuasi, sehingga ketika diterima oleh penerima,
kekuatan sinyal sudah berkurang Untuk dapat diterima dengan baik oleh penerima maka
diperlukan suatu antena yang mempunyai faktor penguatan (gain) tinggi dan directivity yang
lebar.
Saat ini perkembangan teknologi komputer sudah semakin maju, salah satunya adalah
teknologi jaringan. Salah satu perkembangan teknologi jaringan tersebut adalah Wi-Fi (Wireless
Fidelity) atau WLAN (Wireless Local Area Network) Wi-Fi atau WLAN merupakan sebuah
jaringan tanpa kabel atau wireless networking yang menggunakan sinyal radio sebagai media
transmisinya. Merupakan cara yang cepat dan mudah untuk membangun jaringan, juga alternatif
paling ekonomis dibandingkan dengan membangun jaringan dengan menggunakan kabel. Dapat
digunakan untuk menghubungkan jaringan antar gedung yang berjarak beberapa kilometer.
Jaringan tanpa kabel ini mempunyai kelemahan, yaitu tidak boleh ada penghalang, seperti
gedung, pohon, atau burung yang terbang pun bisa mengganggu karena menghalangi sinyal.
Pemancar dan penangkap sinyal harus saling berhadapan (Line of Sight-pandangan lurus atau
mata bertemu mata). Jika ada penghalang otomatis sinyal akan terganggu, dan transfer data akan
mengalami gangguan bahkan koneksi terputus. Perangkat yang menerima transmisi radio dari
station radio lainnya di jaringan wireless dan meneruskan sinyal-sinyal tersebut ke
jaringan terakhir
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka didapatkan perumusan
masalah yang akan diangkat dalam Laporan Akhir ini adalah, Bagaimana cara membuat sebuah
antenna yang dapat memperkuat sinyal dan sekaligus meningkatkan jarak jangkauan wireless
LAN,

1.3 Pembatasan Masalah


Masalah yang dibatasi dalam pembuatan laporan ini adalah pada:
1. Rancang Bangun Antena
2. Pengukuran Antena
3. Pengujian Antena

1.4 Tujuan dan Manfaat


1.4.1 Tujuan
Adapun tujuan utama yang akan dicapai dari penulisan Laporan Akhir ini adalah untuk
memperkuat sinyal Wi-Fi dan sekaligus meningkatkan jarak jangkauan yang dapat dicapai
antena Yagi Parabolik
1.4.2 Manfaat
Antena Yagi Parabolik bermanfaat bagi pengguna dalam mendapatkan sinyal Wi-Fi yang
lebih baik dan juga dapat menjangkau jarak dari sinyal Wi-Fi yang jauh.
1.5 Metode Penulisan
Untuk mempermudah penulisan dalam penyusunan proposal laporan akhir maka penulis
menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1. Metode Studi Pustaka
Yaitu merupakan metode pengumpulan data mengenai rancang bang antena yagi untuk sinyal
2.4GHz pada sistem USB Wi-Fi adapter serta komponen-
komponen lainnya yang bersumber dari buku, intenet, artikel dan lain-lain.
2. Metode Eksperimen
Yaitu tahap perancangan alat yang akan dibuat terdiri dari perancangan Antena yagi dan
reflektor, dan merealisasikannya pada sinyal Wi-Fi. 3. Metode Observasi
4. Metode Konsultasi
Yaitu merupakan metode pengamatan terhadap alat yang dibuat sebagai acuan pengambilan
informasi. Observasi ini dilakukan di Laboratorium Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri
Sriwijaya
Yaitu metode yang di lakukan dengan cara wawancara atau konsultasi dengan dosen
pembimbing mengenai Proyek Akhir penulis
BAB II
PEMBAHASAN
TEORI ATENA

 Pengertian antena
Antena adalah suatu alat listrik yang bisa mengubah sinyal listrik menjadi gelombang
elektromagnetik lalu memancarkannya ke ruang bebas atau sebaliknya yakni menangkap
gelombang elektromagnetik dari ruang bebas dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.Antena
juga tergolong sebagai transducer karena dapat mengubah suatu bentuk energi menjadi bentuk
energi lainnya.Antena merupakan salah satu komponen atau elemen penting dalam suatu
rangkaian serta perangkat elektronika yang berkaitan dengan frekuensi radio ataupun gelombang
elektromagnetik.Perangkat elektronika tersebut diantaranya, perangkat komunikasi yang sifatnya
tanpa kabel atau wireless seperti televisi, radio, radar, WiFi, GPS, ponsel serta bluetooth.Antena
diperlukan baik bagi perangkat yang menerima sinyal ataupun perangkat yang
memancarkan sinyal.

 Jenis-jenis antenna

1. Antena omnidirectional

Antena Omni merupakan antena yang mempunyai bentuk yang menyerupai tongkat dengan
ukuran kecil. Antena ini mempunyai pola pemancar sinyal ke segala arah dengan daya yang
sama yang membentuk semacam lingkarang (360 derajat) guna menghasilkan cakupan yang luas.
Meskipun cakupannya terbilang cukup luas, tetapi jangkauannya tetaplah pendek. Omni ini
mempunya 2 frekuensi yakni 2,4 GHz dan 5,8 GHz serta mempunyai Gain antara 3-13 dBi.
Biasanya antena Omni ini banyak digunakan sebagai Hotspot di area supermarket, sekolah,
warung dan perkantorang yang menyediakan WiFi.

2. Antena yagi

Antena Yagi yaitu antena pemancar yang berbentuk seperti tulang ikan dan diciptakan oleh
Hidetsugu Yagi. Antena ini dilengkapi dengan pengarah dan pemantul yang mempunyai bentuk
batang. Antena ini juga termasuk dalam jaringan PtP (Point to Point) ini merupakan antena yang
jarang digunakan untuk sebuah jaringan. Antena Yagi mempunyai polarisasi searah, sehingga
perlu diarahkan ke antena pemancar di tempat lain dan lebih cocok digunakan sebagai mode
client. Antena Yagi mempunyai 2 frekuensi yaki 2,4 GHz dan 5,8 GHz dan Gain sampai 16 dBi.
Antena Yagi terdiri dari 3 bagian utama, diantaranya: Driven adalah titik catu dari kabel antena
dan mempunyai panjang fisik setengah panjang gelombang dari frekuensi radio yang
dipancarkan atau diterima. Director adalah bagian pengarah antena yang berukuran lebih pendek
daripada driven.Reflektor adalah bagian belakang antena yang fungsinya sebagai pemantul
sinyal dan mempunyai panjang fisik lebih panjang jika dibandingkan dengan driven.
3. Antena grid

Antena Grid adalah antena yang mempunyai bentuk fisik menyerupai jaring dan termasuk ke
dalam antena Directional yang memiliki satu arah polarisasi dan ke arah tertentu. Antena jenis ini
sering digunakan Client jarak jauh dengan menggunakan teknologi PtP (Point to Point) yang
dimana pemancar dan penerima sama-sama menggunakan antena grid. Fungsi dari antena grid
yaitu menerima serta mengirimkan sinyal data dengan menggunakan sistem gelombang radio.
Ada 2 frekuensi dari sistem gelombang radio yang dimiliki oleh antena ini yaitu 2,4 GHz dan 5,8
GHz dan Gain sampai 27 dbi. Antena jenis ini merupakan salah satu jenis antena pemancar WiFi
yang banyak digunakan dan cukup populer. Sudut pola pancaran pada grid lebih fokus pada titik
tertentu sesuai dengan pemasangannya.

4. Antena sectoral
Antena Sectoral ini hampir mirip dengan Antena Omni yang dapat menampung 5 Client
sekaligus dan digunakan dalam jaringan PtP (Point to Point). Jika pada antena omni
polarisasinya ke segala arah hingga mencapai 360 derajat, pada antena sectoral mempunyai
polarisasi dengan arah tertentu yaitu 180 derajat. Biasanya antena yang berbentuk tabung ini
dipasang secara vertikal dengan sectoral sudut sebesar 120 derajat, tetapi beberapa ada juga yang
memasangnya secara horizontal. Pada umumnya sectoral diaplikasikan oleh tower GSM HP.

5.Wajan bolik

Antena Wajan Bolik ini hampir mirip dengan Antena Parabolik, hanya saja pada bagian reflektor
paralobic-discnya menggunakan bahan wajan. Biasanya Antena Wajan Bolik banyak
diaplikasikan untuk memperkuat sinyal yang berasal dari Hotspot dengan jarak jauh dan sulit
ditangkap oleh USB Wireless Adapter.
5. antena parabolic

Antena Parabolik yaitu antena yang hampir mirip dengan Antena Grid, tetapi mempunyai
jangkauan yang lebih fokus. Antena jenis ini mempunyai Gain antara 18-28 dBi dan
diaplikasikan untuk tipe jaringan PtP (Point to Point) jarak menengah hingga jarak jauh.
6. antena 8 squad

Pada prinsipnya, jenis antena pemancar WiFi ini masih merupakan bagian dari antena jenis
sectoral. Karena pola pemancaran sinyalnya dalam satu arah ika dibuat sudut arah yang lebar.
Antena jenis ini materialnya lebih sedikit, berukuran relatif kecil serta ringan dan mempunyai
Gain sekitar 14 dBi. Biasanya antena 8 Quad banyak digunakan untuk access point ketika client
berada di dalam sebuah area.

 Cara kerja antenna


Pada dasarnya, antena terdiri dari elemen atau susunan bahan logam yang terhubung dengan
saluran transmisi dari pemancar ataupun penerima yang berkaitan dengan gelombang
elektromagnetik. Sederhananya, kita mengambil contoh pada sebuah stasiun pemancar radio
yang ingin memancarkan programnya, pertama kali stasiun pemancar tersebut harus merekam
musik atau menangkap suara si pembicara melalui microphone yang bisa mengubah suara
menjadi listrik. Sinyal listrik tersebut akan masuk ke dalam rangkaian pemancar untuk
dimodulasi serta diperkuat sinyal RF-nya. Dari rangkaian pemancar radio tersebut, sinyal listrik
akan mengalir ke sepanjang kabel transmisi antena hingga mencapai antenanya. Elektron yang
terdapat dalam sinyal listrik tersebut bergerak naik dan turun (bolak-balik) sehingga menciptakan
radiasi elektromagnetik dalam bentuk gelombang radio. Gelombang yang menyertakan program
radio tersebut, lalu akan dipancarkan serta melakukan perjalanan secepat kecepatan cahaya.Pada
saat ada orang yang mengaktifkan radionya sesuai dengan frekuensi pemancar di jarak beberapa
kilometer.Kemudian gelombang radio yang dikirimkan tersebut akan mengalir melalui antena
dan menyebabkan elekron bergerak naik dan turun (bolak-balik) pada antena yang bersangkutan,
sehingga menimbulkan energi listrik. Energi listrik ini kemudian diteruskan ke rangkaian
penerima radio, sehingga kita bisa mendengarkan berbagai program dari stasiun radio.

Karakteristik dan Parameter Kinerja Antena


Antena mempunyai beberapa karakteristik penting dalam mendukung kinerjanya. Karakteristik
atau parameter kinerja ini harus diperhatikan saat hendak membuat antena dan pada saat memilih
jenis antena yang diperlukan.
Ada 4 karakteristik/parameter kinerja antena yang dapat kalian ketahui, diantaranya:
1. Gain
Gain atau Directivity Gain adalah sebuah parameter antena yang mengukur kemampuan antena
dalam mengarahkan radiasi sinyal atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Maka dengan kata
lain, Gain ini digunakan untuk mengukur efisiensi sebuah antena, Gain ini diukur dalam bentuk
satuan decibel.
2. Keterarahan (Directivity)
Keterarahan (Directivity) adalah perbandingan antara dentisitas daya antena pada jarak sebuah
titik tertentu relatif terhadap sebuah Radiator Isotropis, yang dimaksud dengan Radiator Isotropis
adalah pemancaran radiasi antena secara seragam ke semua arah.
3. Polarisasi (Polarization)
Polarisasi (Polarization) adalah arah rambat dari medan listrik atau penyebaran vektor medan
listrik. Polarisasi antena yang dimaksud disini adalah orientasi medan listrik dari gelombang
radio yang berhubungan dengan permukaan bumi serta kecocokan struktur fisik antena dengan
orientasinya. Mengenali Polarisasi, Polarisasi ini bermanfaat untuk mendapatkan efisiensi
maksimum pada transmisi sinyal.
4. Pola Radiasi Antena (Radiation Pattern)
Pola Radiasi (Radiation Pattern) adalah penggambaran radiasi yang berkaitan dengan kekuatan
gelombang radio yang dipancarkan oleh antena atau tingkat penerimaan sinyal yang diterima
oleh antena pada sudut yang berbeda. Pada dasarnya, Pola Radiasi ini digambarkan dalam bentuk
plot 3 dimensi. Pola Radiasi Antena 3 dimensi ini dibentuk oleh 2 pola radiasi yakni pola elevasi
dan pola azimuth. Bentuk pola radiasi adalah Pola Omnidirectional Pattern yakni pola radiasi
yang serba sama dalam satu bidang radiasi dan Pola Directive yang membentuk pola berkas yang
sempit dengan radiasi yang tinggi.

 Fungsi antenna
Antena merupakan sebuah alat yang fungsinya untuk mengubah sinyal listrik ke sinyal
elektromagnetik. Kemudian antena akan meradiasikan atau melepaskan energi elektromagnetik
ke ruang bebas dan sebaliknya. Antena juga berfungsi menerima sinyal elektromagnetik atau
berperan sebagai penerima energi elektromagneti yang berasal dari ruang bebas, kemudian
mengubahnya ke sinyal listrik. Untuk radar ataupun sistem komunikasi satelit, kalian sering
menemukan sebuah antena yang menjalankan 2 fungsi tersebut. Namun, antena pada teleskop
radio hanya akan berperan sebagai penerima sinyal saja.
BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai