Sumber: platinum-computer.com
Pada gambar 3.1 terdapat alur kerja dari perangkat-perangkat yang berperan dalam operasi
sebuah jaringan nirkabel, bisakah kalian menjelaskan ilustrasi gambar diatas? Jika belum, mari
kita bahas perangkat-perangkat tersebut.
51
1. Nirkabel Access Point
Pengertian Wireless Access Point yaitu perangkat keras yang memungkinkan perangkat
wireless lain (laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi,
bluetooh atau perangkat standar lainnya. Wireless Access Point umumnya dihubungkan
ke router melalui jaringan kabel (kebanyakan telah terintegrasi dengan router) dan
dapat digunakan untuk saling mengirim data antar perangkat wireless (laptop, printer
yang memiliki wifi) dan perangkat kabel pada jaringan.
52
atau daerah publik lainnya yang memungkinkan banyak orang untuk dapat terus
tersambung ke jaringan internet.
2. Nirkabel Router
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses
routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack
protokol tujuh lapis OSI.
Router memiliki fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), dengan men-
setting DHCP, maka kita dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router adalah
adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address
atau koneksi internet disharing ke IP Address lain.
53
beberapa komputer dan membentuk LAN (local area network). Sedangkan router
digunakan untuk menghubungkan antar satu LAN dengan LAN yang lainnya.
Router juga berfungsi untuk menstran misikan informasi dari satu jaringan ke
jaringan lain yang sistem kerjanya seperti bridge.
Router juga berfungsi untuk menhubungkan jaringan lokal kesebuah koneksi DSL
biasa juga disebut DSL router. Router ini umumnya memilki fungsi firewal untuk
melakukan penapisan paket berdasarkan sumber serta alamat tujuan paket
tersebut, namun tidak semua router memiliki fungsi yang sama.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan
meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk
host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
3. Antenna Pengarah
Antena ini termasuk jenis antena directional. Antena pengarah bekerja dengan
menambah gain pada arah tertentu, sehingga kekuatan radiasinya hanya kuat pada
arah tertentu saja. Antena pengarah ini cocok untuk memancarkan radiasi televisi dan
radio. Antena dengan bentuk seperti ini memang mengandung resiko yaitu pancaran ke
arah lain diluar dari arah yang dituju menjadi kecil. Namun antena pengarah akan sangat
membantu ketika melakukan komunikasi jarak jauh, sehingga tidak diperlukan stasiun
relay di berbagai arah.
a. Antena Yagi
Antena ini ditemukan oleh Dr. H. Yagi dari Tokyo Univesity pada tahun 1926. Antena
Yagi atau antena Yagi-Uda RF digunakan secara luas dan merupakan salah satu antena
desain paling sukses atau banyak digunakan untuk aplikasi RF (Radio Frekuensi)
direktif. Antena Yagi digunakan untuk menerima atau mengirim sinyal radio. Antena
ini dulu banyak digunakan pada Perang Dunia ke 2 karena antena ini amat mudah
dibuat dan tidak terlalu rumit.
54
Antena Yagi adalah antena directional, artinya dia hanya dapat mengambil atau
menerima sinyal pada satu arah (yaitu depan), oleh karena itu antena ini berbeda
dengan antena dipole standar yang dapat mengambil sinyal sama baiknya dalam
setiap arah. Antena Yagi biasanya memiliki Gain sekitar 3 – 20 dBd.
Sumber: Wikipedia
Gambar 3.3 Antenna Yagi
b. Antena Grid
Antena Grid adalah alat yang dipakai untuk mengirim, menerima, memperkuat signal
wireless untuk melakukan koneksi point to point, atau point to multipoint dalam
bentuk antena. Antenna Grid ditujukan untuk hostspot diluar ruangan (outdoor).
Antenna Grid terbagi menjadi 2 macam dengan frekuensi yang berbeda yaitu:
Antenna Grid memiliki jarak tembak sinyal yang cukup jauh, yakni sekitar 15 KM.
Jangkauan sinyalnya sekitar 15-25 KM jika tidak ada hambatan. Antena Grid
merupakan salah satu antena wifi yg paling populer. Sudut pola pancaran antena ini
lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya. Fungsinya adalah dimana
antena ini adalah menerima dan mengirim signal data dengan sistem gelombang radio
2,4 Mhz. Dimana data tersebut bisa dalam bentuk intranet atau internet.
55
Sumber: Wikipedia
Gambar 3.4 Antenna Grid
c. Antena Parabolic
Antena parabolic adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang digunakan
untuk komunikasi radio, televisi dan data dan juga untuk radiolocation (RADAR),
pada bagian UHF and SHF dari spektrum gelombang elektromagnetik. Panjang
gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif pendek pada frekuensi-
frekuensi ini menyebabkan ukuran yang digunakan untuk antena parabola masih
dalam ukuran yang masuk akal dalam rangka tingginya unjuk kerja response yang
diinginkan baik untuk menerima atau pun memancarkan sinyal.
Sumber: Wikipedia
Gambar 3.5 Antenna Parabolic
56
4. Antenna Omnidirectional
Biasanya antena jenis ini digunakan pada access point (AP). Antena jenis ini mempunyai
pola radiasi 360 derajat. Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide
beamwidth) yaitu 3600. Dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat
melayani area yang luas. Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya
yang terlalu luas sehingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan
menyebabkan interferensi. Antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal
radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point
atau hotspot. Sering digunakan untuk sambungan point to multi point dan mempunyai
penguatan sangat rendah yaitu 3 - 10 dBi.
Sumber: Wikipedia
57
jangkauan yang optimum. Antenna omnidirectional memancarkan jangkauan area yang
besar pada pola lingkaran dan cocok untuk warehouse atau tradeshows dimana
lingkupnya biasanya dari satu sudut bangunan ke sudut bangunan lain.
1. IEEE 802.11a
Standar 802.11a dipublikasikan pada tahun 1999 yang digunakan untuk mendefiniskan
jaringan Wireless dengan frekuensi 5 GHz Unlicensed National Information
Infrastrusture (UNII). Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar 802.11 dan standar
802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps. Kecepatan ini dapat lebih cepat lagi
jika menggunakan teknologi yang tepat. Untuk menggunakan standar 802.11a,
perangkat-perangkat komputer (devices) hanya memerlukan dukungan kecepatan
komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps.
Kelebihan dari standar 802.11a adalah karena beroperasi pada frekuensi radio 5 GHz
sehingga tidak perlu bersaing dengan perangkat komunikasi tanpa kabel (cordless)
lainnya seperti telepon tanpa kabel (cordless phone) yang umumnya menggunakan
frekuensi 2,4 GHz. Standar 802.11a merupakan pilihan yang amat mahal ketika di
implementasikan. Hal ini disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak
58
access point untuk mencapai kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya adalah
karena pada kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan
pada jangkauan.
2. IEEE 802.11b
Bersama dengan 802.11a, IEEE mengesahkan 802.11b, yang merupakan ekstensi
kecepatan tinggi, ke standar direct sequence awal pada pita 2.4 GHz dengan kecepatan
data sampai dengan 11 Mbps. Access point 802.11b dan radio NIC telah tersedia sejak
tahun 1999, sehingga sebagian LAN nirkabel yang dipasang saat ini adalah 802.11b yang
selalu mengalah.
Keuntungan yang biasa didapat dari 802.11b adalah kelengkapan long range-nya.
802.11b memungkinkan anda mampu mencapai jarak 300 kaki pada sebagian besar
fasilitas indoor. Kelemahan dari 802.11b adalah anda dibatasi sampai tiga Channel non-
overlapping pada pita 2.4 GHz. Standar 802.11 menetapkan 14 Channel (hanya Channel
1 sampai 11 yang tersedia di Amerika Serikat) untuk mengonfigurasi access point.
3. IEEE 802.11g
Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu menyediakan jalur
komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun, frekuensi yang digunakan pada
standar ini sama dengan frekuensi yang digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi
gelombang 2,4 GHz dan juga dapat kompatibel dengan standar 802.11b. Hal ini tidak
dimiliki oleh standar 802.11a.
59
Kelebihan dari 802.11g adalah bahwa
standar tersebut merupakan
kompatibel terbalik dari 802.11b.
Perusahan dengan keberadaan
jaringan 802.11b biasanya dapat
meng-upgrade access point-nya
menjadi 802.11g melalui peng-
upgradean firmware sederhana.
Hal tersebut menyediakan jalur perpindahan yang efektif untuk LAN nirkabel.
Kelemahan 802.11g, seperti kemungkinan interferensi RF dan keterbatasan tiga
Channel non-overlapping, masih berlaku pada 802.11g dikarenakan pengerjaan di pita
2.4 GHz. Sebagai hasilnya, jaringan 802.11g memiliki pembatas kapasitas sebanding
dengan 802.11a.
4. IEEE 801.11n
IEEE 802.11n merupakan salah satu keluarga besar standart dari IEEE 802.11.
Sebelumnya ada 802.11a, 802.11b dan 802.11g. Masing-masing standart mempunyai
teknik modulasi, kecepatan serta sistem keamanan yang berbeda-beda. 802.11n adalah
amandemen baru yang meningkatkan atas standar 802,11 sebelumnya dengan
menambahkan multiple-input multiple-output (MIMO) dan banyak fitur-fitur baru
lainnya.
60
Pada tabel dibawah ini merupakan perbandingan antar standart IEEE 802.11 yang sudah
ditetapkan dari IEEE 802.11a hingga 802.11n
Dalam jaringan ad hoc, tidak ada base station, dan tidak ada pengawas yang
memantau kinerja jaringan secara keseluruhan. Sensor yang digunakan di jaringan ad
hoc akan aktif dan mencoba untuk menentukan berapa banyak sensor aktif lainnya
yang berada dalam jangkauan komunikasi. Bersama-sama, sensor kemudian
mengumpulkan informasi apapun yang mereka butuhkan untuk melakukan tugas
kolektif mereka.
61
Sumber: Wikipedia
Gambar 3.8 Ilustrasi cara kerja Ad-Hoc
Jaringan ad hoc dilihat dari sisi topologi jaringan merupakan kumpulan dari beberapa
node jaringan wireless multihop yang dinamis. Setiap node-nya mempunyai interface
wireless untuk berkomunikasi dengan node lainnya. Jaringan ad hoc mempunyai
infrastruktur node jaringan yang tidak permanen. Jaringan ini terdiri atas beberapa
node yang bersifat mobile dengan satu atau lebih interface pada setiap node-nya.
Sumber: Wikipedia
Gambar 3.9 Topologi Jaringan Ad-Hoc
62
a. Membuat jaringan Ad-Hoc
Konfigurasi ad-hoc dengan menggunakan operating system windows 7 dapat
dilakukan sebagai berikut:
1. Bukalah jendela Network and Sharing Center di Control Panel. Klik “Setup
a New Connection or Network”, maka akan ditampilkan jendela sebagai
berikut.
63
3. Konfigurasi Ad-hoc selesai.
Note:
Laptop yang telah diatur menjadi ad-hoc mode akan mem-broadcast jaringan
ad-hoc yang sudah dibuat dan akan menunggu laptop lain untuk koneksi ke ad-
hocter sebut, seperti pada tampilan di bawah ini.
Pada laptop user yang ingin koneksi ke jaringan ad-hoc, user memilih
SSID adhoc_me dan memilih “connect”. User diminta untuk memasukkan
security key yang telah diatur pada saat konfigurasi adhoc_me.
64
b. Keuntungan :
Tidak memerlukan dukungan backbone infrastruktur sehingga mudah
diimplementasikan dan sangat berguna ketika infrastruktur tidak ada ataupun
tidak berfungsi lagi.
Mobile node yang selalu bergerak (mobility) dapat mengakses informasi secara
real time ketika berhubungan dengan mobile node lain, sehingga pertukaran
data dan pengambilan keputusan dapat segera dilaksanakan.
Fleksibel terhadap suatu keperluan tertentu karena jaringan ini memang bersifat
sementara.
Dapat direkonfigurasi dalam beragam topologi baik untuk jumlah user kecil
hingga banyak sesuai dengan aplikasi dan instalasi (scalability).
c. Kerugian (Permasalahan) :
Packet loss (kehilangan paket) akan terjadi bila transmisi mengalami kesalahan
(error).
Lifetime baterai yang singkat. Karena area ad-hoc yang digunakan tidak selalu
berada dalam jangkauan terminal listrik sehingga perangkat yang terhubung
hanya menggunakan daya baterai pada saat beroperasi.
65
2. Infrastuktur
Pada topologi ini semua komputer yang saling terhubung akan dikontrol ke dalam
access point. Access point itu sendiri akan terhubung langsung kepada sebuah
komputer yang berfungsi sebagai pusat pengendali. Metode akses ini sama halnya
dengan client server pada jaringan kabel.
Sumber: Wikipedia
Gambar 3.10 Mode infrastruktur
Jika komputer pada jaringan nirkabel ingin mengakses jaringan nirkabel atau
berbagi printer misalnya, maka jaringan tersebut harus menggunakan mode
infrastruktur gambar 3.11. Pada gambar tersebut access point berfungsi untuk
melayani komunikasi utama pada jaringan nirkabel. Access point mentransmisikan
data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan
pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.
66
a. Karakteristik Jaringan Infrastruktur
Untuk penggunaan jaringan WLAN yang bekerja pada mode infrastruktur
dibutuhkan peralatan tambahan berupa Wireless Access Point (WAP) atau
dikenal dengan istilah lain Access Point (AP). Access point bekerja seperti hub
atau switch pada jaringan kabel, sehingga access point menjadi pusat dari
jaringan WLAN.
Komputer pada jaringan LAN dan nirkabel dapat terhubung satu sama lain,
sehingga dapat digunakan untuk memperluas jaringan LAN, khususnya untuk
client yang nomaden atau berpindah-pindah.
Jika jangkauan sinyal nirkabel tidak cukup untuk menjangkau seluruh area
kantor misalnya, maka bisa diperluas menggunakan access point untuk
memperluas coverage area jaringan nirkabel sehingga tidak perlu membuat
jaringan baru.
Pada infrastrutktur jaringan dapat di set up seperti pada jaringan LAN, siapa
saja user yang dapat mengakses dan bagaimana autentifikasi keamanan yang
diberikan.
67
yang advance dibutuhkan analisis jaringan wireless seperti pemiilhan channel
yang digunakan jika disekitar area tersebut ada jaringan wireless lainnya
untuk memaksimalkan sinyal dan juga transfer data wireless.
Pemahaman tentang channel sangat penting sebab hal ini berkaitan dengan kapasitas
secara keseluruhan dari WLAN. Channel merupakan sebuah bagian pada pita atau band
frekuensi radio. Ada sejumlah kecil bandwidth yang membawa data saat modulasi
frekuensi radio berada di band sebuah frekuensi. Bagian ini sangat penting agar setiap
frekuensi tidak saling bertumpuk (overlap), sehingga jaringan akan tersusun dalam
urutan data paket tertentu saat dikirimkan. Infrastruktur Wi-Fi IEEE 802.11b pada
dasarnya mempunyai jumlah channel yang sangat terbatas sekali. Pada jaringan yang
sangat padat, tidak semua channel dapat digunakan sekaligus untuk mengurangi
interferensi di infrastruktur. Berikut adalah channel pada frekuensi 2,4 MHz.
68
11 2,462
12 2,467
13 2,472
14 2,484
Tidak semua channel dapat digunakan di semua Negara. Di Amerika Utara Amerika Serikat
dan Kanada hanya dapat menggunakan channel 1-11 saja. Di Eropa dapat menggunakan
channel 1-13. Jepang hanya menggunakan channel 14. Oleh karenanya sangat tergantung
pada peraturan masing-masing negara. Untuk Wi-Fi yang berbasis IEEE 802.11b yang
menggunakan modulasi Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), kita akan melihat lebar
spektrum yang digunakan 22 MHz untuk setiap stasiun yang memancar.
69
dengan menggunakan beberapa AP, misalnya pada topologi EBSS.
3. Antena Pengarah
Antena ini termasuk jenis antena directional. Antena pengarah bekerja
dengan menambah gain pada arah tertentu, sehingga kekuatan radiasinya
hanya kuat pada arah tertentu saja. Antena pengarah ini cocok untuk
memancarkan radiasi televisi dan radio.
B. Standarisasi IEEE
1. 802.11a
Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar 802.11 dan standar 802.11b
pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps. Kecepatan ini dapat lebih cepat
lagi jika menggunakan teknologi yang tepat.
2. 802.11b
Keuntungan yang biasa didapat dari 802.11b adalah kelengkapan long
rangenya. 802.11b memungkinkan anda mampu mencapai jarak 300 kaki
pada sebagian besar fasilitas indoor.
3. 802.11g
Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu
menyediakan jalur komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun,
frekuensi yang digunakan pada standar ini sama dengan frekuensi yang
digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi gelombang 2,4 GHz dan juga
dapat kompatibel dengan standar 802.11b.
4. 802.11n
Standart ini secara teori mampu mentrasferkan kecepatan data hingga 600
Mbps tetapi ketika di uji coba oleh WiFi Alliance yaitu badan yang menguji
standart ini kecepatannya hanya 450Mbps.
70
C. Bentuk Jaringan Nirkabel
1. Ad Hoc
Definisi ad hoc network adalah desentraliasi dari jaringan wireless,
disebut ad hoc network karena tidak bergantung pada infrastruktur
yang sudah ada, seperti router dalam jaringan kabel ataupun Access
Point pada jaringan nirkabel.
2. Infrastruktur
Pada topologi ini semua komputer yang saling terhubung akan
dikontrol ke dalam Access Point.
D. Nirkabel Channel
Channel merupakan sebuah bagian pada pita frekuensi radio. Ada
sejumlah kecil bandwidth yang membawa data saat modulasi frekuensi
radio berada di band sebuah frekuensi. Bagian ini sangat penting agar
setiap frekuensi tidak saling bertumpuk (overlap), sehingga jaringan akan
tersusun dalam urutan data paket tertentu saat dikirimkan.
71
Pada saat anda sedang mengakses internet dan melihat di dekat anda terpasang sebuah
access point, apa yang anda pikirkan? Mengapa access point tersebut bisa terpasang disitu?
Hanya asal saja, atau memang sudah direncanakan demikian? Tentunya dalam merancang
koneksi nirkabel, kita tidak bisa asal dalam memasang titik-titik yang akan kita berikan access
point. Oleh karena itu, kita perlu rencana dalam merancang sebuah koneksi nirkabel. Hal ini
bukan tanpa sebab. Jika kita asal dalam merancang koneksi nirkabel, akan terjadi banyak
gangguan seperti interferensi/gangguan, sinyal hilang, dan sebagainya pada saat kita
mengggunakan jaringan tersebut. Oleh karena
Sumber: www.connectworld.net
76
Survey lapangan dapat dilakukan dengan mengunjungi tempat (sites) dan melakukan
observasi bahwa lintasan radio yang akan dibangun bebas dari rintangan (line of sight, LOS)
Gangguan potensial terhadap interupsi lintasan radio di masa yang akan datang seperti
pepohonan, perencanaan bangunan atau perumahan perlu juga dipertimbangkan.
Tujuan dari survey lapangan adalah memetakan lokasi tertentu dengan menentukan
penempatan peralatan nirkabel yang disesuaikan dengan sifat, interferensi, serta jangkauan
frekuensi radio agar dapat mengimplementasikan jaringan nirkabel dengan baik. Site survey
merupakan langkah yang sangat penting dalam mengimplementasikan jaringan nirkabel.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam melakukan kegiatan site survey antara lain:
77
Sumber: web.norat.com
4. Memperkirakan Noise
Telepon, pemancar video, bluetooth, alat monitor bayi, dan bahkan microwave ovens
bersaing dengan jaringan data nirkabel untuk penggunaan sangat terbatas 2,4 GHz
band. Sinyal tersebut, serta jaringan nirkabel lokal lainnya, dapat menimbulkan
masalah besar terutama untuk sambungan nirkabel link jarak jauh. Berikut ini adalah
beberapa langkah yang dapat anda gunakan untuk mengurangi penerimaan sinyal
yang tidak diinginkan.
78
a. Meningkatkan penguatan antena pada kedua sisi dari sambungan point-to-
point. Antena tidak hanya untuk menambah penguatan sambungan, tetapi
mereka cenderung meningkat arah penangkapan sinyal dan menolak noise yang
ada sekitar sambungan. Dua parabola dengan penguatan tinggi yang diarahkan
satu sama lain akan menolak noise dari arah yang berada di luar jalur sambungan.
c. Gunakan channel terbaik yang ada. Ingat bahwa kanal 802.11b/g lebarnya 22
MHz, tetapi hanya dipisahkan oleh 5MHz. Lakukan site survey, dan pilih saluran
yang sedikit sekali gangguannya. Ingat bahwa penggunaan frekuensi nirkabel
dapat berubah sewaktu-waktu karena orang menambahkan perangkat baru
(cordless telepon, jaringan lain, dll). Jika sambungan anda tiba-tiba kesulitan
mengirimkan paket, anda mungkin perlu melakukan sebuah site survey lagi dan
memilih kanal yang lain.
79
Setelah memahami beberapa item dalam membangun sistem nirkabel, hal yang penting
lainnya adalah masalah topologi jaringan nirkabel yang optimal. Jaringan nirkabel mempunyai
sedikit perbedaan pada tipe topologinya. Langkah selanjutnya adalah memilih topologi yang
akan digunakan pada jaringan nirkabel yang akan dibuat. Pada jaringan nirkabel terdapat 3
macam topologi yaitu IBSS, BSS, dan ESS.
Sumber: www.pintarkomputer.com
Gambar 4.4 topologi IBSS
Topologi IBSS mirip dengan model point to point dan juga point to multipoint pada
jaringan kabel LAN namun bedanya tidak adanya sebuah terminal (access point)
seperti halnya switch pada LAN yang berfungsi untuk membuat perangkat-perangkat
nirkabel klien saling terhubung. Kelemahan lain adalah karena tidak adanya access
point maka nirkabel client tidak bisa mengatur prioritas dari perangkat mana yang
harus didahulukan. Hal ini menyebabkan tabrakan atau collusion yang tentu dapat
membuat komunikasi jadi lambat.
80
2. Basic Service Sets (BSS)
BSS adalah kumpulan dari perangkat nirkabel yang terhubung satu sama lain dengan
perantaraan sebuah perangkat access point. Perangkat access point berfungsi sebagai
terminal pusat, semua klien nirkabel harus terhubung dahulu dengan access point
sebelum berkomunikasi dengan klien yang lain. Pada klien WLAN harus beroperasi
menggunakan mode Infrastructure Basic Service Set, jika tidak maka tidak bisa
berkomunikasi dengan access point. BSS lebih bagus dari topologi IBSS.
Sumber: www.pintarkomputer.com
Gambar 4.5 topologi BSS
Sumber: www.pintarkomputer.com
Gambar 4.6 topologi ESS
81
User dapat melakukan roaming ke sel yang lain dengan cukup mudah tanpa
kehilangan sinyal. Extended service set (ESS) memperkenalkan kemungkinan
melakukan forwarding dari sebuah sel radio ke sel yang lain melalui jaringan kabel.
Kombinasi access point dengan jaringan kabel akan membentuk Distribution System
(DS)
Pada sub bab ini akan dibahas frekuensi 2,4 GHz yang merupakan frekuensi yang paling
banyak digunakan oleh perangkat-perangat nirkabel saat ini. Sebenarnya frekuensi 2,4 GHz
masih dibagi lagi menjadi beberapa frekuensi yang lebih spesifik. Frekuensi 2,4 GHz dibagi
lagi menjadi beberapa channel, yang menentukan satuan terkecil dari frekuensi 2,4 GHz tadi.
Jika diperhatikan, antara satu channel dengan channel lainnya terpisah 0,005 GHz, kecuali
antara channel 13 dan channel 14 yang terpisah 0,014 GHz. Setiap channel memiliki
rentang channel sebesar 22 MHz atau 0,022 GHz. Ini mengakibatkan sinyal dari sebuah
channel masih akan dirasakan oleh channel lain yang bertetangga. Misalnya sinyal pada
channel 1 masih akan terasa di channel 2, 3, 4 dan 5. Karena rentang frekuensi yang saling
overlapping (menutupi) maka penggunaan channel yang berdekatan akan mengakibatkan
gangguan interferensi. Hal ini mirip yang terjadi pada pemancar Radio FM, suatu frekuensi
station radio tidak boleh berdekatan dengan frekuensi station radio lain, karena siaran radio
mereka akan saling mengganggu jika frekuensi yang mereka gunakan berdekatan. Secara
lengkap gambaran interferensi yang akan terjadi antar channel dapat dilihat pada gambar
berikut:
82
Sumber: www.pintarkomputer.com
Berdasarkan gambar di atas, kita bisa melihat bahwa interferensi channel akan terhindar jika
kita menggunakan aturan +5 atau -5 dengan frekuensi yang sudah digunakan. Sebagai
contoh, channel 6 tidak akan overlapping dengan channel 1 atau channel 11.
Contoh penerapan aturan +5 atau -5 ini misalnya pada saat kita akan mengkonfigurasikan
sebuah access point, ternyata disekitar kita sudah ada access point milik orang lain. Sebelum
menentukan channel yang akan kita gunakan di access point kita, cari tahu terlebih dahulu
channel yang digunakan oleh access point tetangga kita. Pengguna bisa menggunakan
aplikasi netstumbler untuk mesin Windows ataupun Airodumping untuk mesin Linux. Jika
ternyata tetangga kita menggunakan channel 8 pada access point-nya, maka channel yang
dapat digunakan pada access point adalah channel 3 atau channel 13.
Media yang digunakan dalam pertukaran data pada jaringan nirkabel berbeda dengan yang
ada pada jaringan kabel. Pada jaringan nirkabel media yang digunakan adalah gelombang
radio dengan menggunakan frekuensi radio tertentu, dengan media pertukaran data yang
berupa gelombang radio ini tentu kita tidak dapat sepenuhnya mengontrol sebagaimana
pada kabel. Interferensi atau gangguan yang ada pada nirkabel lebih banyak karena
menggunakan media publik yang dapat digunakan oleh siapa saja.
83
kata lain, perbandingan antara sinyal kepada noise, Signal To Noise Ratio (SNR) harus
setinggi mungkin. Untuk memperoleh SNR yang tinggi, ada dua kondisi yang harus penuhi
sekaligus yaitu:
a. Sinyal yang diterima oleh pesawat penerima harus lebih tinggi dari sensifitas
penerima.
b. Level noise di input penerima harus lebih rendah dari sinyal yang masuk. Noise
didefinisikan sebagai “segala sesuatu yang bukan sinyal yang kita inginkan”.
a. Link Budget - daya pancar yang cukup, sensifitas penerima, dan penguatan antena yang
cukup untuk mengatasi loss di kabel coax dan free space.
b. Line Of Sight - jalur LOS harus tanpa hambatan/penghalang dari ujung ke ujung.
c. Fresnel Zone - harus cukup daerah yang bebas tidak ada halangan.
d. Installation - pastikan antena dipasang dengan aman dan benar, arah yang benar,
konektor yang diisolasi tahan air, menggunakan konektor dan coax yang baik.
84
3. Meminimalisasi Interferensi Dan Noise
Kita biasanya tidak punya kemampuan mengatur/mengontrol sumber noise atau
interferensi. Beberapa sumber noise adalah :
b. Manmade noise – sinyal RF yang diambil dari antena. Termasuk oven microwave,
telepon cordless dan indoor WI-FI serta beberapa peralatan medical/kedokteran.
d. Interferensi jaringan lain – interferensi yang disebabkan oleh jaringan nirkabel lain
yang bekerja pada band yang sama.
e. Interferensi jaringan kita sendiri – terjadi jika kita menggunakan frekuensi yang sama
lebih dari satu kali, menggunakan channel yang tidak mempunyai cukup
jarak/spasi antar channel atau menggunakan urusan frekuensi hopping yang tidak
benar.
f. Interferensi dari sinyal out of band – disebabkan oleh sinyal yang kuat di luar
frekuensi band yang kita gunakan, misalnya, pemancar AM, FM atau TV, pager.
85
Site Survey
Site Survey RF merupakan proses yang dilakukan oleh surveyor. Tujuannya
adalah memetakan lokasi tertentu dengan menentukan penempatan
peralatan nirkabel yang disesuaikan dengan sifat, interferensi, serta jangkauan
(coverage) frekuensi radio agar dapat mengimplementasikan jaringan nirkabel
dengan baik.
Kondisi Channel
Perangkat WLAN bekerja dengan gelombang elektromagnetik, sehingga
perangkat ini akan beroperasi pada frekuensi tertentu. Karena akan digunakan
oleh pengguna secara luas, maka frekuensi yang dipilih adalah frekuensi yang
sudah digratiskan yaitu frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz.
Interferensi
Untuk mengatasi interferensi pada frekuensi ada beberapa cara yang dapat
dilakukan yaitu:
1. Memaksimalkan Level Sinyal yang Diterima
2. Meminimalisasi Interferensi Dan Noise
3. Strategi Mengalahkan Interferensi
86
Dikehidupan sehari-hari kita tentunya sering melihat antena yang terpasang di atap rumah
dan kabel yang menghubungkan perangkat elektronik kita. Pernahkah kita mencari tahu
sistem kerja bagaimana antena bisa menangkap sinyal? Apa saja yang mencakup pemasangan
antenna? Bagaimana cara pemasangan atau fungsi kabel yang menghubungkan agar suatu
informasi dapat tersampaikan? Pada bab ini kita akan membahas pertanyaan-pertanyaan
diatas tentang pemasangan perangkat jaringan nirkabel.
Sumber: www.elutions.net
91
Antena merupakan suatu alat yang digunakan untuk merubah sinyal frekuensi yang tinggi
dalam suatu saluran transmisi (kabel atau waveguide) ke dalam gelombang propagasi di
udara. Berikut ini adalah kategori umum dari antena :
Omni-directional
Semi-directional
Highly-directional
Radiasi dari antena dipole sama-sama dalam semua arah di setiap sumbu axis-nya,
tetapi radiasinya tidak terlalu panjang dari kawatnya sendiri. Gambar bagian samping
dari radiator antena dipole seperti gelombang radiasi pada gambar 5.2. Gambar ini
92
juga mengilustrasikan bentuk antena dipole ”gambar 5.3” dalam bentuk-bentuk
radiasinya jika digambarkan dari samping seperti antena yang tegak lurus.
93
2. Antena semi-directional
Antena Semi Directional terdiri dari bermacam-macam bentuk dan jenis. Beberapa
tipe antena Semi Directional yang sering digunakan bersama wireless LAN adalah
antena Patch, Panel dan Yagi. Pada Gambar 2.6 menunjukkan contoh antena Semi
Directional.
Antena Semi directional sering memancarkan dalam bentuk hemispherical atau pola
lingkup silinder seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5.7.
Selanjutnya pada Gambar 5.8 menggambarkan hubungan antara dua bangunan yang
menggunakan antena semi directional.
94
Gambar 5.8 Hubungan point-to-point menggunakan antena semi-directional
3. Antena Highly-directional
Antena highly directional memiliki daerah pancaran sinyal yang terbatas dari tipe
antena apapun dan mempunyai gain yang besar dari ketiga group antena tetapi
antena jenis ini mempunyai beamwidth yang sangat terbatas dan harus ditujukan
secara akurat satu sama lain. Pada Gambar 5.8 menunjukkan bentuk pola radiasi
antena highly directional.
Antena highly directional secara khusus berbentuk cekung atau berbentuk piringan
satelit. Contoh dari antena highly directional, yakni antena parabolic dan antena grid,
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.9. Antena jenis ini cocok untuk jarak jauh
dan untuk hubungan wireless point-to-point dan memancarkan pada jarak hingga 25
mil (42km)
95
1. Untuk dapat menentukan antena yang cocok, kita harus memahami konsep yang terkait
dengan antena.
a. Polarisasi
Polarisasi atau Peng-kutuban adalah orientasi fisik dari antena pada posisi
horizontal dan vertical. Bagian electric paralle dengan element pancaran elemen
antena merupakan bagian logam dari antena yang melakukan pekerjaan
memancar. Jadi, bila antena-nya vertical, maka kutubnya vertical.
96
Gambar 5.12 Polarisasi Gambar 5.13 Polarisasi Vertical
Horizontal
b. Gain
Antena merupakan sebuah perangkat pasif. Dengan bentuk fisik yang sesuai,
antena dapat mempengaruhi faktor penguatan. Penguatan antena dihasilkan
dari pemusatan pancaran sinyal radio frekuensi. Antena gain ditetapkan dalam
satuan dBi, yang berarti decibel direferensi ke sebuah radiator isotropic. Radiator
isotropic merupakan sebuah lingkaran yang memancarkan kekuatan yang sama ke
semua arah secara simultan. Antena tidak bersifat menguatkan, tetapi bertugas
membentuk daerah radiasi untuk memperpanjang atau memperpendek jarak
penyebaran gelombang yang berjalan. Penguatan antena yang lebih tinggi akan
menyebabkan gelombang dapat disebarkan lebih jauh.
c. Beamwidth
Beamwidth antena biasanya dipahami sebagai lebar beam saat daya setengah.
Puncak intensitas radiasi ditemukan dan lalu ujung kedua puncak yang
melambangkan setengah daya intensitas puncak ditemukan. Jarak bersiku di
antara ke dua ujung daya setengah di definisikan sebagai beamwidth. Setengah
daya yang diekspresikan dalam decible adalah -3dB, sehingga beamwidth
setengah daya kadang-kadang dirujuk sebagai beamwidth 3dB. Beamwidth
horisontal maupun vertikal biasanya dipertimbangkan. Dengan asumsi bahwa
sebagian besar daya yang dipancarkan tidak dibagi-bagi ke dalam sidelobe, gain
kedepan akan berbanding terbalik dengan beamwidth. Pada saat beamwidth
berkurang, gain ke depan bertambah.
97
Tabel 5.14 Beamwidth di tiap tipe antena
d. Propagasi
Propagasi gelombang radio dapat diartikan sebagai proses perambatan
gelombang radio dari pemancar ke penerima. Transmisi sinyal dengan media non-
kawat memerlukan antena untuk meradiasikan sinyal radio ke udara bebas dalam
bentuk gelombang elektromagnetik (em). Gelombang ini akan merambat melalui
udara bebas menuju antena penerima dengan mengalami peredaman sepanjang
lintasannya, sehingga ketika sampai di antena penerima, energi sinyal sudah
sangat lemah.
Line of Sight
Komunikasi LOS paling banyak digunakan pada transmisi sinyal radio di atas
30 MHz yakni pada daerah VHF, UHF, dan microwave. Pemancar FM dan
TV, menggunakan propagasi ini. Untuk mengatasi jarak jangkau yang
pendek, digunakan repeater, yang terdiri dari receiver dengan sensitivitas
tinggi, transmitter dengan daya tinggi, dan antena yang diletakkan di lokasi
yang tinggi.
Sumber: Sritrusta Sukaridhoto
Gambar 5.17 Gambar Propagasi Line of Sight
2. Aksesori Antena
a. RF Connector
RF konektor adalah spesifikasi tipe dari device koneksi yang digunakan untuk
mengkoneksikan kabel ke evice atau device ke device. Secara umum konektor N,
F, SMA, BNC, & TNC (atau derivatives) digunakan untuk RF konektor dalam
wireless LAN. Ada beberapa tipe konektor yang digunakan untuk instalasi WLAN,
yaitu:
Sumber: amazon.com
Gambar 5.18 Konektor N-Female
Sumber: amazon.com
Gambar 5.20 Konektor SMA-Male
Sumber: amazon.com
Untuk menyambungkan card WLAN yang terpasang konektor SMA untuk coax
kecil, ke kabel coax LMR atau Heliax yang diameter-nya lebih besar. Biasanya
dibuatkan kabel penghubung dengan konektor yang berbeda (N & SMA). Kabel
ini di kenal sebagai pig tail.
Sumber: amazon.com
Gambar 5.22 Kabel Pig Tail
b. RF Cable
Dibawah ini ada beberapa kriteria yang harus di pertimbangkan dalam memilih
kabel yang cocok untuk jaringan wireless anda.
Panjang pendek kabel yang dibutuhkan.
Rencanakan untuk membeli kabel yang pre-cut length dengan konektor pre-
installed. Meminimalkan kemungkinan terburuk antara konektor dan kabel.
Carilah kabel lowest loss yang tersedia pada keterangan range harga. Tabel 5.2
mengilustrasikan loss yang dikenali dengan menambahkan kabel pada
wireless LAN.
Belilah kabel yang mempunyai impedansi yang sama dengan semua
komponen wireless LAN anda.
Respon frekuensi dari kabel, seharusnya di pertimbangkan sebagai factor
pengambilan keputusan yang sangat utama dalam pembelian. Dengan 2.4
GHz wireless LAN, kabel yang dihitung setidaknya 2.5 GHz. Dengan 5 GHz
wireless LAN, kabel yang dihitung setidaknya 6 GHz.
Sumber: wireless.udata.com
Gambar 5.23 RF Amplifier
d. RF Attenuator (Peredam RF)
RF Attenuator adalah peralatan yang menyebabkan loss (dalam dB) dapat diukur
secara teliti dalam sebuah sinyal RF. Sementara sebuah amplifier akan menaikkan
sinyal RF, maka sebuah attenuator akan mengurangi hal itu. RF attenuator
tersedia untuk fixed-loss atau variabel loss. Seperti variabel amplifier, variabel
attenuator mengijinkan administrator untuk mengkonfigurasi banyaknya loss
yang disebabkan dalam sinyal RF dengan tepat. Gambar 5.24 menampilkan
sebuah contoh dari fixed-loss RF attenuator dengan konektor BNC (kiri) dan
konektor SMA (kanan). Gambar 5.24 menampilkan contoh dari RF step
attenuator.
Sumber: wireless.udata.com
Gambar 5.24 fixed-loss RF attenuator Gambar 5.25 RF Step Attenuator
Gambar 5.26 menunjukkan beberapa tipe dari lighting arrestor. Pertama pada
sebelah kanan, melangsir arus transient ke tanah dengan karakteristik fisik dari
lighting arrestor itu sendiri selama mengijinkan sinyal RF yang cocok untuk
melewatkannya.
Sumber: wireless.udata.com
f. RF Splitter
RF Splitter adalah peralatan yang mempunyai konektor single input dan konektor
multiple output. RF splitter digunakan untuk tujuan membagi sinyal single menjadi
sinyal RF multiple independen. Splitter dapat digunakan untuk menyimpan track
dari power output dalam link wireless-LAN. Dengan menyertakan power meter ke
salah satu output dari splitter dan RF antena pada salah satu sisinya, maka seorang
administrator dapat memonitor secara aktif output setiap saat.
Sumber: wireless.udata.com
Gambar 5.27 Splitter
Pointing adalah proses pengarahan antena stasiun bumi menuju posisi satelit sehingga
didapat sinyal yang maksimum. Untuk dapat melakukan pointing maka perlu adanya
pengaturan sudut azimuth dan elevasi, sudut azimuth adalah sudut yang menghasilkan
dengan memutar sebuah sumbu yang tegak lurus dengan bidang horizontal searah putaran
jarum jam , dengan titik utara sejati sebagai titik referensi (nol perhitungan). Sedangkan sudut
elevasi sudut yang dihasilkan dengan memutar sebuah sumbu sejajar dengan bidang
horizontal, dengan bidang horizontal sebagai titik fererensi (nol perhitungan).
Sumber: Wikipedia
Sumber: Wikipedia
Diperlukan kecermatan pada saat melakukan pengarahan antena (pointing). Para teknisi
pointing pada umumnya memiliki bakat berupa insting yang tajam untuk menentukan arah
antena. Alat bantu seperti kompas dan GPS atau software RMW, hanya berfungsi sebagai
petunjuk awal. Berikut adalah urutan langkah dalam proses pointing antena.
2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS (kompas secara
umum lebih akurat – GPS lebih banyak digunakan untuk menentukan koordinat
lokasi untuk dipetakan di dalam perhitungan link budget di software RMW), arah
ini kita anggap titik tengah arah (center beam)
3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu
per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam
width antena untuk setiap sisi. Misalnya antena 24 db, biasanya memiliki beam
width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center
beam adalah 6 derajat.
5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless AP/CPE tidak memiliki utility grafis
untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb. (kecuali statistik dan PER)
melalui console maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio
standar 802.11b/g yang memiliki utility grafis (saat ini sudah jarang karena pada
umumnya interface yang tersedia berbasis web, kecuali Mikrotik)
7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila
diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke
vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi,
syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di
kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena
juga harus dibalik menjadi vertical)
A. Macam-macam Antena
1. Omni-directional
Antena omni-directional umumnya digunakan untuk desain point-to-multipoint
dengan menggunakan topologi star. Sinyal dari suatu antena omni-directional
radiasinya 360 derajat. Penguatan tertinggi, terlihat saat tekanan berada di
puncak bagian donat.
2. Semi-directional
Antena semi directional terdiri dari bermacam-macam bentuk dan jenis.
Beberapa tipe antena semi directional yang sering digunakan bersama wireless
LAN adalah antena patch, panel. Antena semi directional sering memancarkan
dalam bentuk hemispherical atau pola lingkup silinder.
3. Highly-directional
Antena highly directional memiliki daerah pancaran sinyal yang terbatas dari
tipe antena apapun dan mempunyai gain yang besar dari ketiga group antena
tetapi antena jenis ini mempunyai beamwidth yang sangat terbatas dan harus
ditujukan secara akurat satu sama lain.
2. Aksesori antena
Pada antena terdapat aksesori yang merupakan komponen yang menyusunnya.
Aksesori tersebut antara lain: RF Connector, RF Cable, RF Attenuator, RF
Amplifier, Lighting Protector, RF Splitter.
C. Pointing Antena
Pointing adalah proses pengarahan antena stasiun bumi menuju posisi satelit
sehingga didapat sinyal yang maksimum. Untuk dapat melakukan pointing maka
perlu adanya pengaturan sudut azimuth dan elevasi.
Pada saat mengoperasikan pc kita dan ingin terkoneksi pada suatu jaringan wifi ada langkah-
langkah yang harus kita ketahui pada saat mengatur setting dari properties jaringan tersebut.
Untuk mengatur access point kita juga perlu memperhatikan dengan cermat langkah-langkah
dalam mengatur setting access point. Jika kita salah mengatur setting access point, atau ada
poin yang terlewat maka konfigurasi juga akan gagal, sehingga access point tidak dapat
terkoneksi dengan klien. Pada bab ini kita akan mempelajari tiap langkah dalam
mengkonfigurasi jaringan nirkabel pada klien dan accest point.
2. Klik pada ikon Network Wireless Connection pada taskbar, akan ditampilkan nama
jaringan yang tersedia. Pilih WIFI klik tombol connect.
4. Apabila proses telah selesai akan ditampilkan PC klien telah terhubung dengan
jaringan Wifi.
8. Apabila pada access point mengaktifkan DHCP server maka pilih obtain an IP address
automatically. Pilihan ini akan menggunakan alamat IP yang disediakan dari DHCP
server dari access point. Klik OK untuk menyetujui pengaturan alamat IP.
9. Sedangkan apabila pada access point tidak mengaktifkan DHCP server, maka harus
memberikan alamat IP statik dengan memilih use the following IP address. Masukkan
alamat IP yang satu kelas dengan alamat IP AP. Klik Ok untuk menyetujui
pengalamatan IP.
Sumber: Dokumen pribadi
Gambar 6.8 Mengisi alamat dan Subnet Mask
10. Apabila pada access point mengaktifkan DHCP server maka akan dapat melihat IP yang
diberikan oleh access point pada klien dengan cara klik kanan pada jaringan coba pilih
status, pada kotak dialog Wireless Network Connection Status, klik tombol details.
11. Pada kotak dialog Network Connection Details akan ditampilakan alamat IP yang
diberikan oleh DHCP server dari access point.
13. Apabila antara access point dengan PC klien belum terhubung, maka harus
mengaktifkan terlebih dahulu Network Discovery dan File Sharing yang ada pada PC
klien. Untuk mengaktifkan Network Discovery dan File Sharing adalah klik kanan pada
ikon jaringan dan pilih Open Network and Sharing Center.
15. Pada bagian Network discovery, pilih Turn on network discovery dan pada bagian File
Sharing, pilih Turn on File and printer sharing dan kemudian klik Save Changes untuk
menyimpan perubahan yang sudah dilakukan.
16. Apabila PC klien telah terhubung dengan jaringan Wifi, maka PC dapat berkomunikasi
dan bertukar data dengan semua PC yang juga terhubung dengan jaringan Wifi.
Untuk melakukan konfigurasi jaringan nirkabel mode infrastruktur, semua PC yang akan
dihubungkan dengan jaringan nirkabel harus memiliki wireless adapter atau untuk laptop
sudah dilengkapi dengan wireless adapter dan diperlukan juga perangkat access point. Access
point berfungsi seperti hub atau switch pada jaringan kabel, sehingga access point akan
menjadi pusat dari jaringan nirkabel. Alat dan bahan yang diperlukan dalam konfigurasi access
point antara lain:
Untuk memulai konfigurasi access point ini, lakukan langkah-langkah berikut secara
sistematis:
1. Pasang antena pada access point, pastikan pemasangan benar dan terpasang dengan
sempurna.
2. Hubungkan perangkat access point dengan LAN card yang terpasang pada PC dengan
menggunakan kabel UTP dengan konektor RJ45.
5. Tombol power.
6. Sama seperti mengkonfigurasikan access point lainnya, langkah awal yang perlu
dilakukan adalah menyamakan address antara access point dengan sebuah laptop
sehingga alamatnya berada pada satu network. Pada access point yang digunakan
tertera IP 192.168.0.254 dan netmask 255.255.255.0.
Setelah itu nyalakan access point. Perhatikan adaptor yang digunakan, apakah
voltage-nya sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada label access point atau
tidak. Jika tidak, maka sebaiknya jangan menyalakan access point tersebut dengan
adaptor yang tidak sesuai. Setelah itu koneksikan access point dengan laptop dengan
menggunakan kabel straight. Buka sebuah web browser pada laptop, kemudian
ketikkan alamat IP default dari access point tersebut yaitu 192.1680.254 lalu tekan
enter pada keyboard. Setelah itu akan muncul sebuah kotak dialog Authentication
Required. Isikan username dengan admin dan isikan password dengan admin.
Kemudian Klik OK.
9. Setelah itu menuju ke tab wireless setting, dimana nama dari jaringan menggunakan
nama default dari access point yaitu TP-LINK_57335F. Klik Next.
11. Konfigurasi diatas merupakan pengaturan cepat pada access point. Untuk
menentukan IP yang bisa digunakan pada jaringan adalah caranya sebagai berikut.
Dengan memilih setting DHCP.
Start IP Address: Merupakan alamat IP awal DHCP server.
End IP Address: Merupakan alamat IP akhir DHCP server.
Address Lease Time: Merupakan jumlah waktu perangkat terhubung dengan
jaringan menggunakan IP DHCP server. Jumlah waktu dalam hitungan menit.
Default Gateway: Merupakan alamat IP gateway.
Default Domain: Merupakan nama domain dalam jaringan.
Primary DNS: Merupakan alamat IP DNS primer, alamat IP DNS disediakan
oleh ISP.
Secondary DNS: merupakan alamat IP dari server DNS lain apabila ISP
menyediakan dua server DNS.
DHCP Server: Apabila di pilih Disable maka DHCP server akan dinonaktifkan. Semua
PC klien yang terhubung dengan jaringan melalui access point harus menggunakan
alamat IP Static. Sedangkan apabila di pilih Enable maka DHCP server akan diaktifkan.
Semua PC klien yang terhubung dengan jaringan melalui access point dapat
menggunakan alamat IP otomatis yang telah disediakan oleh DHCP server.
Untuk login tidak perlu diubah.
Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide
Gambar 6.20 DHCP Settings
12. Setelah selesai akan muncul halaman dari pengaturan yang sudah dilakukan. Apabila
tidak ada perubahan lagi pada pengaturan, klik System Tools > Reboot.
13. Sistem access point akan restart dalam beberapa saat yang diindikasikan oleh
persentasi seperti gambar berikut.
IP yang bisa digunakan adalah mulai dari 192.168.0.100 hingga 192.168.0.199 lalu klik
save. Untuk menguji apakah jaringan nirkabel bisa digunakan, maka perlu laptop lain
untuk terhubung dengan jaringan tersebut. Pilih jaringan TP-LINK_3F56B7. Setelah itu
tunggu hingga tersambung.
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 6.23 Menghubungkan ke jaringan yang sudah dibuat
Untuk melihat apakah tersambung dengan jaringan maka lihat properties pada
jaringan tersebut.
Sumber: www.acsata.com
Seorang hacker dapat melakukan beberapa tindakan yang tujuannya adalah untuk
memperoleh hak akses secara paksa dari suatu WLAN. Beberapa metode yang digunakan
hacker antara lain:
1. Serangan Pasif
Serangan pasif menggunakan akses yang bukan haknya dan tidak melakukan
perubahan content atau isi paket data. Serangan pasif berupa penyadapan atau
penganalisaan lalu lintas jaringan (traffic) yang sering disebut traffic low analysis.
Terdapat dua jenis serangan pasif, yaitu:
Sumber: teknologi.news.viva.co.id
Gambar 7.1 Ilustrasi penyadapan
Penyadapan atau eavesdropping, dimana penyerang melakukan pemonitoran
transmisi serta isi dari pesan. Sebagai contoh, seseorang mencoba mendengarkan
transmisi antara dua workstation wireless dan base station.
2. Serangan Aktif
Penyerang yang sebenarnya tidak berhak atas akses jaringan akan melakukan
modifikasi data, aliran data, atau file. Serangan ini mudah sekali dideteksi, akan tetapi
tipe ini sangat sulit untuk dihindari. Serangan aktif dapat berupa kombinasi dari
keempat serangan aktif, yaitu masquerading, replay, modifikasi pesan, dan DoS.
3. Jamming Attack
Merupakan metode yang dapat mematikan supply tegangan pada suatu jaringan.
Contohnya:
Sumber: wnss.sv.cmu.edu
Gambar 7.4 Ilustrasi Jamming Attack
4. Man in the middle attack
Peningkatan keamanan dengan teknik enkripsi dan authentikasi masih dapat ditembus
dengan cara mencari kelemahan operasi protokol jaringan tersebut. Salah satunya
dengan mengeksploitasi Address Resolution Protocol (ARP) pada TCP/IP
sehingga hacker yang cerdik dapat mengambil alih jaringan wireless tersebut.
Teknik ini digunakan untuk menyeleksi semua user yang akan melakukan koneksi ke access
point sehingga user yang tidak memenuhi syarat yang ada dalampengaturan access point
tersebut tidak dapat melakukan koneksi. Teknik ini juga membantu menyaring client mana
saja yang bisa masuk ke jaringan setelah proses Open System Authentication dan Shared Key
Authentication.
Dibawah ini merupakan urutan pengamanan menggunakan MAC pada konfigurasi access
point TP-LINK TL-WA701ND.
Allow: Mengijinkan perangkat yang tidak ada dalam daftar untuk mengakses access
point.
Deny: Menolak perangkat yang tidak ada dalam daftar untuk mengakses access point.
Klik add new untuk memasukkan daftar perangkat yang diijinkan/ditolak mengakses
access point.
4. Setelah itu ganti status menjadi enable pada MAC filtering, lalu add new. Berikut
merupakan tampilan pengisian/format add new Mac Filtering.
Pada prinsipnya terdapat dua level enkripsi WEP, 64 bit dan 128 bit. Semakin tinggi bit
enkripsi, semakin aman jaringannya, namun kecepatan menjadi menurun. Untuk
menggunakan WEP, kita harus memilih bit enkripsi yang diinginkan, dan masukkan
passphrase atau key WEP dalam bentuk heksadesimal. WEP menggunakan urutan nilai
heksadesimal yang berasal dari enkripsi sebuah passphrase.
Ketika fasilitas WEP diaktifkan, maka semua perangkat wireless yang ada di jaringan
harus dikonfigurasi dengan menggunakan key yang sama. Hak akses dari seseorang
atau sebuah perangkat akan ditolak jika key yang dimasukkan tidak sama.
Sumber: TPLINK TL-WA701ND User Guide
Gambar 7.12 Autentifikasi WEP pada AP
Berikut adalah penggunaan mode keamanan WPA pada access point TPLINKWA701ND
a. WPA/WPA2 Personal
WPA2 personal menggunakan Pre-Shared Key sebagai password-nya, namun bisa di
sadap dengan metode dictionary attack/brute force attack. Karena itu WPA2
personal ini tidak cocok digunakan untuk sistem pengamanan perusahaan besar.
Group Key Update Period: Menentukan group key update. Nilai dapat berupa 0
atau sekurang-kurangnya 30. Masukkan 0 untuk menonaktifkan update. Nilai yang
digunakan menggunakan satuan detik.
b. WPA/WPA2 Enterprise
Sebelum masuk ke WPA2 enterprise, berikut ini sedikit penjelasan mengenai WPA2.
WPA2 merupakan sertifikasi produk yang tersedia melalui wi-fi alliance. Update dari
WPA2 ini diantaranya adalah WPA2 Enterprise dan WPA2 Personal. Untuk WPA2
enterprise ini memiliki 3 bagian utama yang terlibat, diantaranya adalah suppicant
(client), authenticator dan authentication server. WPA2 enterprise menggunakan
802.1 x sebagai passwordnya dengan protocol EAP (contohnya EAP-TLS dan EAP-TTLS).
Version: Pada pilihan version, tentukan pilihan jenis WPA/WPA2. Terdiri dari tiga
pilihan, yaitu : Automatic, WPA, dan WPA2.
802.1x adalah standar yang terkait dengan port level security yang diratifikasi IEEE.
Ratifikasi ini pada awalnya dimaksudkan untuk menstandarisasi keamanan pada port
jaringan kabel, tetapi juga dapat diaplikasikan pada jaringan nirkabel. Extensible
Authentication Protocol (EAP) adalah protokol keamanan (MAC address layer). Layer kedua
yang berada di tahap otentikasi pada proses keamanan menyediakan layer ketiga dan
terakhir dari keamanan untuk jaringan nirkabel. Dengan menggunakan 802.1x saat piranti
membutuhkan akses ke access point, maka langkah-langkah berikut tampak pada EAP:
Pada otorisasi dari RADIUS server, klien diizinkan untuk mengoneksikan dan
mentransmit data.
a. EAP-MD5
EAP-MD5 menitikberatkan pada MD5 hash dengan username dan kata kunci untuk
melewatkan informasi autentikasi pada RADIUS server. EAP-MD5 tidak menawarkan
pembangkitan key management atau dynamic WEP key, dengan demikian static WEP
key perlu digunakan.
c. EAP-TLS
Microsoft mengembangkan EAP-TLS yang diuraikan dalam RFC 2716. Sebagai ganti
kombinasi username/password. EAP-TLS menggunakan sertifikat X.509 untuk
menangani autentikasi. EAP-TLS mengandalkan transport layer security untuk
melewatkan informasi PKI ke EAP. Seperti LEAP, EAP-TLS menawarkan hal sebagai
berikut:
Pembangkitan dynamic one-time WEP key
Autentikasi mutual
d. EAP-TTLS
Wireless access point mengidentifikasi dirinya pada klien dengan serifikat klien, tetapi
kini pengguna mengirim kredensial mereka dengan username/password. EAP-TTLS
selanjutnya melewatkan sejumlah kredensial dengan mekanisme challenge-response
yang ditetapkan oleh administrator (PAP, CHAP, MS-CHAPv1. MSCHAPv2, PAP/Token
card, atau EAP).
Internet telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari sebagai salah satu media
komunikasi dalam bisnis maupun untuk privat. Tetapi di balik itu masih banyak lubang
kelemahan sistem di internet yang bisa dimanfaatkan oleh para hacker untuk tujuan
tidak baik. Beberapa metode yang digunakan hacker antara lain: Serangan pasif,
serangan aktif, jamming attack dan Man in the midde attack.
A. MAC Filtering
Teknik ini digunakan untuk menyaring semua station yang akan melakukan
koneksi ke access point sehingga station yang MAC address tidak terdapat
dalam pengaturan access point tersebut tidak dapat melakukan koneksi.
Intinya adalah, radio wireless bisa kita jadikan sebagai station (menerima) dan sekaligus bisa
kita jadikan sebagai acess point (mengirim). Memang dalam teori seperti ini, kita anggap
sepele, namun pada prakteknya dilapangan, hal ini sangatlah bermanfaat besar.
Sumber: www.sylbek.eu
Kelemahan WDS
b. Kinerja. Seperti aliran lalu lintas menunjukkan frame mengalami pergi terus
menerus ke udara tiga kali, karena menggunakan teknologi CSMA/CA dan
kenyataan bahwa suatu kartu PC (dan suatu saluran) digunakan, keluaran end to
end akan mencapai maksimum sekitar sepertiga nilai yang dapat dicapai.
4. Konfigurasi WDS
a. Masuk ke halaman manajemen TP-LINK wireless router. Jika anda tidak yakin
tentang bagaimana melakukan ini, silakan klik di sini.
b. Masuk ke Wireless -> Wireless Setting. Periksa Aktifkan WDS (Aktifkan WDS
bridging). Maka halaman akan menampilkan seperti dibawah ini.
c. SSID di atas halaman adalah nama jaringan nirkabel lokal router ini. Anda dapat
nama apapun yang anda suka.
e. SSID akar AP dan BSSID (MAC Address) akan diisi secara otomatis. Kemudian
silahkan masukan pengaturan keamanan nirkabel dan saluran nirkabel untuk
mencocokkan orang-orang di AP root. Klik Save.
g. Klik DHCP-> Halaman DHCP Settings. Pilih Nonaktifkan DHCP Server, dan klik
tombol Save.
i. Silakan pergi ke Sistem Tools -> Halaman Reboot untuk reboot unit.
j. Periksa apakah anda bisa mendapatkan internet ketika terhubung ke router kita
jaringan. Jika tidak, disarankan untuk daya siklus AP akar utama dan router kami
dan mencoba internet. Dua perangkat bisa kompatibel dalam mode bridge WDS
jika internet masih tidak bekerja setelah power bersepeda mereka.
Suatu perangkat yang dipasang di titik-titik tertentu dalam jaringan untuk memperbarui
sinyal-sinyal yang di transmisikan agar mencapai kembali kekuatan dan bentuknya yang
semula, guna memperpanjang jarak yang dapat di tempuh. Ini di perlukan karena sinyal-sinyal
mengalami pelemahan dan perubahan bentuk selama transmisi.
Repeater merupakan alat yang dapat menerima sinyal digital dan memperkuatnya untuk
diteruskan kembali. Repeater juga dapat memperjauh jarak transmisi data. disamping itu,
repeater dapat memperkecil noise pada sinyal transmisi yang datang.
Repeater dimana access point berkomunikasi satu sama lain dan juga dengan wireless clients
atau Station (STA). Wireless repeater, sebuah device yang mengirim dan menerima sinyal
untuk memperluas area jangkauan. Kekurangan repeater adalah bisa mengurangi
performansi LAN nirkabel. Repeater harus menerima dan mengirim setiap frame pada kanal
radio yang sama, mengakibatkan terjadinya penggandaan jumlah traffic pada jaringan. Hal ini
terjadi jika digunakan banyak repeater.
Sumber: www.pintarkomputer.com
Bridge, komunikasi dua arah antara access point Wireless Distribution System satu dengan
access point lainnya (antar access point) akan tetapi tidak membolehkan wireless clients atau
Station (STA) untuk mengaksesnya. Pada bridge terdapat 2 mode yaitu:
Sumber: kb.netgear.com
Gambar 8.12 Bridge Point to Multipoint
Wireless Distribution System (WDS) adalah suatu sistem perluasan jaringan nirkabel, dimana
dengan Wireless Distribution System memungkinkan kita bisa membangun infrastruktur
wireless tanpa harus membangun backbone kabel jaringan sebagai interkoneksi antar bridge.
Dalam WDS terdapat 2 mode yang dapat digunakan yaitu:
1. Repeater
Suatu perangkat yang dipasang di titik-titik tertentu dalam jaringan untuk
memperbarui sinyal-sinyal yang di transmisikan agar mencapai kembali kekuatan dan
bentuknya yang semula, guna memperpanjang jarak yang dapat di tempuh.
2. Bridge
Bridge, komunikasi dua arah antara access point Wireless Distribution System satu
dengan access point lainnya (antar access point) akan tetapi tidak membolehkan
wireless clients atau Station (STA) untuk mengaksesnya. Pada bridge terdapat 2 mode
yaitu:
a. Bridge Point to Point
Dalam mode ini, anda dapat menggunakan router broadband ini sebagai bridge
jaringan nirkabel dan mengijinkan semua komputer yang terhubung ke port LAN
kedua Access Point router nirkabel tersebut untuk berkomunikasi dengan satu
sama lain.
b. Bridge Point to Multipoint
Pada wireless mode Bridge Point to Multi Point Access Point 1, Access Point
2, dan Access Point 3 dapat terhubung satu sama lain. Pada mode Bridge
Point to Multi Point yang kita lakukan ini Access Point 1 akan bertindak
sebagai setral dari ketiga Access Point.
1. Multipath
Diartikan sebagai karangan dari sinyal utama yang ditambahkan dengan duplikat atau
echo gelombang bidang yang disebabkan pantulan dari gelombang jauh objek antara
pemancar dan penerima. Delay antara sinyal utama sesaat datang dan sinyal direfleksi
terakhir datang disebut sebagai delay spread.
163
Sumber: Sritusta Sukaridhoto
Gambar 9.1 Multipath
a. Downfade
Pada saat gelombang RF tiba di penerima, banyak gelombang pantul yang tiba
dalam waktu yang sama dari arah yang berbeda. Kombinasi dari amplitudo
gelombang ini adalah aditif RF terhadap gelombang yang utama. Gelombang yang
dicerminkan jika tidak pada satu fase dengan gelombang utama, dapat
menyebabkan amplitudo sinyal akan berkurang saat diterima, seperti
digambarkan di Gambar 9.2. Kejadian ini biasanya dikenal sebagai downfade dan
harus dipertimbangkan dengan seksama ketika pelaksanaan suatu survei
penglihatan dan antena pemilihan yang sesuai.
164
b. Korupsi
Sinyal hilang yang ada kaitannya dengan multipath dapat terjadi sebagai hasil yang
sama dari gejala yang menyebabkan amplitudo berkurang, tetapi untuk tingkat
yang lebih besar. Gelombang pantul tiba atau tidak pada satu fase penerima
dengan gelombang yang utama, seperti digambarkan di Gambar 9.3, dapat
menyebabkan gelombang tersebut berkurang di amplitudonya.
c. Nulling Sinyal
Kondisi yang dikenal sebagai kondisi nulling batal terjadi ketika satu atau lebih
gelombang pantul tiba di penerima out-of-phase dengan gelombang yang utama
dengan amplitudonya. Seperti digambarkan di Gambar 9.4, kapan gelombang
pantul menuju out of-phase dengan gelombang yang utama di penerima, kondisi
dapat dibatalkan atau "null" keseluruhan dalam sinyal RF, mencakup gelombang
yang utama.
165
Sumber: Sritusta Sukaridhoto
Gambar 9.4 Nulling Sinyal
d. Upfade
Upfade adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan ketika multipath
menyebabkan sinyal RF menjadi semakin kuat. Upfade, seperti digambarkan di
Gambar 9.5 terjadi pada sinyal yang dipantulkan yang datang di penerima dengan
sinyal utama. Sama halnya dengan sinyal yang berkurang/turun, semua
gelombang ini aditif pada sinyal utama. Selain itu multipath tidak menyebabkan
sinyal yang menjangkau penerima lebih kuat daripada yang dipancarkan sinyal
ketika sinyal meninggalkan alat pemancar. Jika multipath terjadi demikian maka
dapat membuat aditif pada sinyal utama, total sinyal yang menjangkau penerima
akan menjadi lebih kuat dari sinyal yang terjadi tanpa adanya multipath.
Penting dipahami bahwa sinyal RF yang diterima tidak lebih besar daripada sinyal
yang ditransmisikan pada free space (istilah ini sering disebut sebagai path loss).
Path loss merupakan akibat dari hilangnya amplitudo pada sinyal pada saat
ditransmisikan pada ruang terbuka.
166
Sumber: Sritusta Sukaridhoto
Gambar 9.5 Upfade
a. Access point nirkabel bekerja dengan lambat dan tidak seperti biasanya.
Kebanyakan access point nirkabel bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan beberapa
peralatan rumah tangga seperti oven mikrowave, telepon nirkabel dan monitor
mengeluarkan sinyal dengan frekuensi yang sama sehingga dapat mengganggu
jaringan. Solusinya adalah perlu mematikan atau menjauhkan peralatan-peralatan
elektronik tersebut.
167
Pada frekuensi 2,4 GHz juga terdapat beberapa channel Wi-Fi yang bisa digunakan.
Namun, pada praktiknya umumnya hanya tiga channel saja yang bisa digunakan
yaitu 1, 6, dan 11. Penggunaan channel yang sama seperti yang digunakan oleh
jaringan lain mungkin saja
terjadi sehingga tumpang
tindih dan menyebabkan
access point bekerja dengan
sangat lambat. Solusinya
adalah bisa menggunakan
channel yang lain sehingga
jalur koneksinya akan berjalan
lebih lancar. Penyebab lain
lambatnya kinerja access point
nirkabel adalah penggunaan
set default dari vendor pada
masing-masing jaringan
(channel yang digunakan pasti
sama)
Sumber: www.lifehacker.com
b. Tidak Dapat Mengakses Menu/Fitur yang Ada pada Access Point Nirkabel.
Solusinya adalah dapat mengatur kembali peralatan access point sehingga kembali
ke default awal dan dapat mengakses segala fitur yang ada pada access point.
Pada berbagai peralatan access point biasanya terdapat tombol reset di bagian
belakang, di dekat port LAN dan colokan daya, yang bisa digunakan untuk
mengatur kembali peralatan.
Salah satu faktor yang menyebabkan sinyal access point nirkabel kurang bagus
adalah jangkauan antena yang tidak maksimal. Solusinya adalah bisa mengganti
antena pada access point nirkabel dengan jenis antena yang memberikan
jangkauan sinyal lebih jauh, atau menggunakan repeater yang berfungsi sebagai
perelai dan penyebar sinyal dari AP nirkabel ke komputer klien.
b. Manusia
Tubuh manusia sebagian besar terbuat dari air dengan persentase 45-75%,
tergantung usia dan tingkat kebugaran. Air bisa menghambat kecepatan Wi-Fi.
Selain itu, kelembaban bisa mempengaruhi kecepatan Wi-Fi juga.
c. Pengaturan Keamanan
Pada beberapa router low-end, pengaturan keamanan bisa mempengaruhi
kinerja. Beberapa tahun terakhir, WPA (Wireless Protected Access) dan protokol
WPA2 menggantikan WEP (Wireless Encryption Protocol) tua dan kurang aman.
Namun, pada perangkat yang lebih kuat umumnya memiliki hardware yang
dirancang khusus untuk WPA dan enkripsi WPA2. Alhasil, protokol keamanan kuat
tak memperlambat kecepatan Wi-Fi router high-end.
Gambar 9.10 Pengaturan keamanan dengan WEP dan WPA
d. Firmware Lama
Memperbarui firmware router bisa meningkatkan kinerja dan memberi satu atau
dua fitur baru. Kapanpun ketika router bermasalah, periksa apakah firmware tak
bermasalah. Terkadang, ada sedikit bug dan produsen router telah telah memiliki
perbaikannya.
e. Noise/Sinyal Pengganggu
Noise yang merupakan pengganggu yang terberat dalam dunia Wi-Fi. Noise atau
interferensi adalah sesama sinyal gelombang radio juga yang beroperasi pada
frekuensi, interval dan area yang sama, akibatnya device client akan mengalami
error saat menerjemahkan kode informasi yang sama. Ibaratnya saat kita
berbicara dengan teman kita di tempat sepi dibandingkan berbicara di tempat
yang ramai.
1. Gambar dibawah ini adalah contoh dari setting backup dan restore pada access point
TP LINK TL-W701ND.
2. Setelah klik backup, lalu akan muncul kotak dialog untuk menyimpan hasil konfigurasi
access point dalam bentuk file. Format dari file backup berekstensi (.bin).
3. Untuk melakukan restore, klik tombol pilih file. Lalu pilih file backup setelah itu klik
restore.
Memperbarui perangkat lunak serta firmware access point harus secara teratur. Access
point merupakan perangkat lunak yang biasanya menyertai perangkat nirkabel dan akan
selalu diperbarui secara reguler oleh vendor peralatan tersebut. Beberapa vendor telah
menyediakan pembaruan firmware terbaru pada situs web resmi sehingga dapat
mengunduh dan melakukan pembaruan dengan lebih mudah. Setelah melakukan
pembaruan, biasanya perlu mereset peralatan access point untuk mengembalikannya ke
nilai default.
Upgrade firmware memberikan hasil yang sangat memuaskan, yaitu DHCP server dapat
berfungsi dengan baik dan tersedianya fasilitas tambahan/baru yaitu perangkat wireless
sekarang fungsinya menjadi tiga jenis:
Pada Gambar 9.17 merupakan update firmware access point TPLINK TL-W701ND, caranya
adalah dengan klik menu tab system tools lalu pilih firmware upgrade, setelah berhasil
masuk pada halaman tersebut lalu klik tombol Choose File dan pilih file update yang
sebelumnya sudah diunduh melalui web TPLINK. Setelah selesai klik Upgrade, lalu tunggu
proses update hingga selesai.
C. Update Firmware
Access point merupakan perangkat lunak yang biasanya menyertai perangkat
nirkabel dan akan selalu diperbarui secara reguler oleh vendor peralatan tersebut.
Beberapa vendor telah menyediakan pembaruan firmware terbaru pada situs web
resmi sehingga dapat mengunduh dan melakukan pembaruan dengan lebih
mudah.