Anda di halaman 1dari 20

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kalian dapat menyajikan konsep Jenis-jenis

Teknologi Jaringan Nirkabel. Maka dari itu patut diperhatikan saran-saran berikut :

1. Dalam memahami modul ini, pahami konsep karakteristik perangkat jaringan nirkabel.
2. Setelah itu, pahamilah karakteristik teknologi jaringan nirkabel dan pahamilah kelebihan
dan kekurangan tiap-tiap karakteristik jaringan nirkabel.
3. Kemudian, pahamilah arsitektur dari jenis-jenis jaringan nirkabel.
4. Sebagai siswa, kalian dituntut untuk dapat menilai kemampuan sendiri dengan jujur, untuk
itu setelah memahami tema demi tema secara keseluruhan, kerjakan latihan-latihan
dengan tes formatif yang terdapat disetiap kegiatan belajar. Untuk melihat hasilnya,
silahkan meminta kunci jawaban tes formatif daru guru. Kalian akan mengetahui sendiri
tingkat penguasaan terhadap materi modul yang telah dipelajari.
5. Lebih lanjut dari itu, kerjakanlah ayo pecahkan masalah. Dengan mengerjakan perintah
yang ada disitu diharapkan kelian dapat memahami konsep, karakteristik dan ragam jenis-
jenis teknologi jaringan nirkabel.

Dengan petunjuk diatas, kalian diharapkan mampu memperoleh pemahaman tentang


konsep, karakteristik, jenis, dan desain perangkat jaringan nirkabel dengan mudah dan
cepat, sehingga penguasaan terhadap modul ini akan tercapai.

Bila jawaban “Tidak”


No Indikator Ya Tidak Pelajari Materi
1 Dapatkah anda menyebutkan perangkat jaringan Pelajari Sub Bab A
nirkabel?
2 Dapatkah anda menjelaskan konsep 802.11? Pelajari sub Bab B
3 Dapatkah anda menjelaskan bentuk jaringan Pelajari sub Bab C
nirkabel?
4 Dapatkah anda menjelaskan konsep channel? Pelajari sub Bab D

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 50


Pernahkah kalian mengamati antenna yang terpasang di atas rumah? Atau antenna diatas
stasiun radio? Pernahkah kalian mencari tahu mengapa pada saat anda sedang telepon
seseorang tiba-tiba panggilan terputus? Pada bab ini akan dibahas perangkat apa saja yang
membuat koneksi suatu koneksi jaringan nirkabel dapat terhubung.

Sumber: platinum-computer.com

Gambar 3.1 Perangkat-perangkat jaringan nirkabel

Pada gambar 3.1 terdapat alur kerja dari perangkat-perangkat yang berperan dalam operasi
sebuah jaringan nirkabel, bisakah kalian menjelaskan ilustrasi gambar diatas? Jika belum, mari
kita bahas perangkat-perangkat tersebut.

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 51


1. Nirkabel Access Point
Pengertian Wireless Access Point yaitu perangkat keras yang memungkinkan perangkat
wireless lain (laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi,
bluetooh atau perangkat standar lainnya. Wireless Access Point umumnya dihubungkan
ke router melalui jaringan kabel (kebanyakan telah terintegrasi dengan router) dan
dapat digunakan untuk saling mengirim data antar perangkat wireless (laptop, printer
yang memiliki wifi) dan perangkat kabel pada jaringan.

a. Fungsi Access Point


Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan
banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan. Sebagai Hub/Switch yang
bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel.

Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data/internet melalui


gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang
akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau
mW) semakin luas jangkauannya.

Gambar 3.1 Access Point

b. Penerapan Nirkabel Acces Point


Hotspot merupakan salah satu penerapan Wireless Acces Point yang paling umum,
dimana klien nirkabel dapat terhubung ke internet tanpa memperhatikan jaringan
tertentu yang telah mereka sambungkan saat itu. Di kota-kota besar atau di daerah
tertentu hotspot umumnya disediakan dalam rumah makan, perpustakaan, stasiun,

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 52


atau daerah publik lainnya yang memungkinkan banyak orang untuk dapat terus
tersambung ke jaringan internet.

2. Nirkabel Router
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses
routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack
protokol tujuh lapis OSI.

Router memiliki fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), dengan men-
setting DHCP, maka kita dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router adalah
adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address
atau koneksi internet disharing ke IP Address lain.

Gambar 3.2 Router

Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah


jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi
sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan
juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk
mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti
halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer
dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan
kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari ethernet ke token ring.

a. Fungsi - Fungsi Router


 Fungsi utama router yaitu menghubungkan beberapa jaringan untuk
menyampaikan data dari suatu jaringan ke jaringan yang lain. Namun router
berbeda dengan switch, karena switch hanya digunakan untuk menghubungkan

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 53


beberapa komputer dan membentuk LAN (local area network). Sedangkan router
digunakan untuk menghubungkan antar satu LAN dengan LAN yang lainnya.

 Router juga berfungsi untuk menstran misikan informasi dari satu jaringan ke
jaringan lain yang sistem kerjanya seperti bridge.

 Router juga berfungsi untuk menhubungkan jaringan lokal kesebuah koneksi DSL
biasa juga disebut DSL router. Router ini umumnya memilki fungsi firewal untuk
melakukan penapisan paket berdasarkan sumber serta alamat tujuan paket
tersebut, namun tidak semua router memiliki fungsi yang sama.

b. Cara Kerja Router


Fungsi utama router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah router memiliki
kemampuan routing, artinya router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute
perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang
satu network ataukah berada di network yang berbeda.

Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan
meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk
host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.

3. Antenna Pengarah
Antena ini termasuk jenis antena directional. Antena pengarah bekerja dengan
menambah gain pada arah tertentu, sehingga kekuatan radiasinya hanya kuat pada
arah tertentu saja. Antena pengarah ini cocok untuk memancarkan radiasi televisi dan
radio. Antena dengan bentuk seperti ini memang mengandung resiko yaitu pancaran ke
arah lain diluar dari arah yang dituju menjadi kecil. Namun antena pengarah akan sangat
membantu ketika melakukan komunikasi jarak jauh, sehingga tidak diperlukan stasiun
relay di berbagai arah.

a. Antena Yagi
Antena ini ditemukan oleh Dr. H. Yagi dari Tokyo Univesity pada tahun 1926. Antena
Yagi atau antena Yagi-Uda RF digunakan secara luas dan merupakan salah satu antena
desain paling sukses atau banyak digunakan untuk aplikasi RF (Radio Frekuensi)
direktif. Antena Yagi digunakan untuk menerima atau mengirim sinyal radio. Antena
ini dulu banyak digunakan pada Perang Dunia ke 2 karena antena ini amat mudah
dibuat dan tidak terlalu rumit.

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 54


Antena Yagi adalah antena directional, artinya dia hanya dapat mengambil atau
menerima sinyal pada satu arah (yaitu depan), oleh karena itu antena ini berbeda
dengan antena dipole standar yang dapat mengambil sinyal sama baiknya dalam
setiap arah. Antena Yagi biasanya memiliki Gain sekitar 3 – 20 dBd.

Sumber: Wikipedia
Gambar 3.3 Antenna Yagi

b. Antena Grid
Antena Grid adalah alat yang dipakai untuk mengirim, menerima, memperkuat signal
wireless untuk melakukan koneksi point to point, atau point to multipoint dalam
bentuk antena. Antenna Grid ditujukan untuk hostspot diluar ruangan (outdoor).
Antenna Grid terbagi menjadi 2 macam dengan frekuensi yang berbeda yaitu:

 Grid Antena 2,4 GHz


 Grid Antena 5,8 GHz

Antenna Grid memiliki jarak tembak sinyal yang cukup jauh, yakni sekitar 15 KM.
Jangkauan sinyalnya sekitar 15-25 KM jika tidak ada hambatan. Antena Grid
merupakan salah satu antena wifi yg paling populer. Sudut pola pancaran antena ini
lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya. Fungsinya adalah dimana
antena ini adalah menerima dan mengirim signal data dengan sistem gelombang radio
2,4 Mhz. Dimana data tersebut bisa dalam bentuk intranet atau internet.

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 55


Sumber: Wikipedia
Gambar 3.4 Antenna Grid

c. Antena Parabolic
Antena parabolic adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang digunakan
untuk komunikasi radio, televisi dan data dan juga untuk radiolocation (RADAR),
pada bagian UHF and SHF dari spektrum gelombang elektromagnetik. Panjang
gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif pendek pada frekuensi-
frekuensi ini menyebabkan ukuran yang digunakan untuk antena parabola masih
dalam ukuran yang masuk akal dalam rangka tingginya unjuk kerja response yang
diinginkan baik untuk menerima atau pun memancarkan sinyal.

Antena parabola berbentuk seperti piringan. Antena parabola dapat digunakan


untuk mentransmisikan berbagai data, seperti sinyal telepon, sinyal radio dan sinyal
televisi, serta beragam data lain yang dapat ditransmisikan melalui gelombang.
Fungsi antena parabola yang umum diketahui oleh masyarakat di Indonesia adalah
sebagai alat untuk menerima siaran televisi.

Sumber: Wikipedia
Gambar 3.5 Antenna Parabolic

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 56


4. Antenna Omnidirectional

Biasanya antena jenis ini digunakan pada access point (AP). Antena jenis ini mempunyai
pola radiasi 360 derajat. Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide
beamwidth) yaitu 3600. Dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat
melayani area yang luas. Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya
yang terlalu luas sehingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan
menyebabkan interferensi. Antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal
radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point
atau hotspot. Sering digunakan untuk sambungan point to multi point dan mempunyai
penguatan sangat rendah yaitu 3 - 10 dBi.

Sumber: Wikipedia

Gambar 3.6 Antenna Omnidirectional

Antenna omni-directional digunakan ketika melingkupi semua arah sekitar poros


horizontal dari antenna dibutuhkan. Antenna omni-directional sangat efektif dimana
jangkauan besar dibutuhkan disekitar titik pusat. Sebagai contohnya, menempatkan
antenna omni-directional di tengan-tengah sebuah ruanga terbuka dan besar akan
melengkapi lingkupan yang bagus. Antenna omni-directional umumnya digunakan
untuk design point-to-multipoint dengan bentuk bintang

Penggunaan diluar ruangan, antenna omni-directional harus diletakkan di atas dari


struktur (misalnya bangunan) pada pertengahan lingkup area. Contohnya, pada sebuah
kampus, antenna bisa saja ditempatkan di pusat kampus untuk lingkup area yang
terbesar. Ketika digunakan di dalam ruangan, antenna harus ditempatkan di tengah
bangunan atau lingkup area yang diinginkan, dekat dengan langit-langit, untuk

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 57


jangkauan yang optimum. Antenna omnidirectional memancarkan jangkauan area yang
besar pada pola lingkaran dan cocok untuk warehouse atau tradeshows dimana
lingkupnya biasanya dari satu sudut bangunan ke sudut bangunan lain.

Access point dan Router memiliki fungsi yang hampir


sama. Bisakah kamu menemukan dimana perbedaannya?

Institute of Electrical and Electronics


Engineers (IEEE) adalah pembuat kunci
yang baku untuk kebanyakan berbagai hal
berhubungan dengan teknologi informasi
di Amerika Serikat. IEEE menciptakan
standard nya di dalam hukum yang
diciptakan oleh FCC. Berikut adalah
empat standard IEEE yang utama untuk
LAN wireless yang adalah salah satu
digunakan atau di format draft.

1. IEEE 802.11a
Standar 802.11a dipublikasikan pada tahun 1999 yang digunakan untuk mendefiniskan
jaringan Wireless dengan frekuensi 5 GHz Unlicensed National Information
Infrastrusture (UNII). Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar 802.11 dan standar
802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps. Kecepatan ini dapat lebih cepat lagi
jika menggunakan teknologi yang tepat. Untuk menggunakan standar 802.11a,
perangkat-perangkat komputer (devices) hanya memerlukan dukungan kecepatan
komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps.

Kelebihan dari standar 802.11a adalah karena beroperasi pada frekuensi radio 5 GHz
sehingga tidak perlu bersaing dengan perangkat komunikasi tanpa kabel (cordless)
lainnya seperti telepon tanpa kabel (cordless phone) yang umumnya menggunakan
frekuensi 2,4 GHz. Standar 802.11a merupakan pilihan yang amat mahal ketika di
implementasikan. Hal ini disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 58


access point untuk mencapai kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya adalah
karena pada kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan
pada jangkauan.

2. IEEE 802.11b
Bersama dengan 802.11a, IEEE mengesahkan 802.11b, yang merupakan ekstensi
kecepatan tinggi, ke standar direct sequence awal pada pita 2.4 GHz dengan kecepatan
data sampai dengan 11 Mbps. Access point 802.11b dan radio NIC telah tersedia sejak
tahun 1999, sehingga sebagian LAN nirkabel yang dipasang saat ini adalah 802.11b yang
selalu mengalah.

Keuntungan yang biasa didapat dari 802.11b adalah kelengkapan long range-nya.
802.11b memungkinkan anda mampu mencapai jarak 300 kaki pada sebagian besar
fasilitas indoor. Kelemahan dari 802.11b adalah anda dibatasi sampai tiga Channel non-
overlapping pada pita 2.4 GHz. Standar 802.11 menetapkan 14 Channel (hanya Channel
1 sampai 11 yang tersedia di Amerika Serikat) untuk mengonfigurasi access point.

Walaupun demikian, masing-masing channel menempati kira-kira sepertiga dari


keseluruhan pita 2.4GHz saat mengirim sebuah sinyal. Sebagian besar perusahaan
hanya menggunakan channel 1, 6, dan 11 untuk memastikan access point tidak
berinteferensi satu sama lain. Hal tersebut membatasi kapasitas 802.11b sehingga
menjadikannya paling sesuai untuk mendukung aplikasi performa medium, seperti e-
mail dan surfing.

3. IEEE 802.11g
Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu menyediakan jalur
komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun, frekuensi yang digunakan pada
standar ini sama dengan frekuensi yang digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi
gelombang 2,4 GHz dan juga dapat kompatibel dengan standar 802.11b. Hal ini tidak
dimiliki oleh standar 802.11a.

Tidak seperti perangkat-perangkat pada standar 802.11a, perangkat-perangkat pada


standar 802.11g dapat secara otomatis berganti ke quadrature phase shift keying
(QPSK) untuk berkomunikasi dengan perangkat-perangkat pada jaringan Wireless yang
menggunakan standar 802.11b. Dibandingkan dengan 802.11a, ternyata 802.11g
memiliki kelebihan dalam hal kompatibilitas dengan jaringan standar 802.11b.

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 59


Kelebihan dari 802.11g adalah bahwa
standar tersebut merupakan
kompatibel terbalik dari 802.11b.
Perusahan dengan keberadaan
jaringan 802.11b biasanya dapat
meng-upgrade access point-nya
menjadi 802.11g melalui peng-
upgradean firmware sederhana.

Hal tersebut menyediakan jalur perpindahan yang efektif untuk LAN nirkabel.
Kelemahan 802.11g, seperti kemungkinan interferensi RF dan keterbatasan tiga
Channel non-overlapping, masih berlaku pada 802.11g dikarenakan pengerjaan di pita
2.4 GHz. Sebagai hasilnya, jaringan 802.11g memiliki pembatas kapasitas sebanding
dengan 802.11a.

4. IEEE 801.11n
IEEE 802.11n merupakan salah satu keluarga besar standart dari IEEE 802.11.
Sebelumnya ada 802.11a, 802.11b dan 802.11g. Masing-masing standart mempunyai
teknik modulasi, kecepatan serta sistem keamanan yang berbeda-beda. 802.11n adalah
amandemen baru yang meningkatkan atas standar 802,11 sebelumnya dengan
menambahkan multiple-input multiple-output (MIMO) dan banyak fitur-fitur baru
lainnya.

IEEE 802.11n dikeluarkan pada tahun


2009 dan baru diproduksi perangkat
maupun device nya baru-baru ini.
Standart ini secara teori mampu
mentrasferkan kecepatan data hingga
600 Mbps tetapi ketika di uji coba oleh
WiFi Alliance yaitu badan yang menguji
standart ini kecepatannya hanya
450Mbps.
Sumber: blog.3g4g.co.uk
Gambar 3.7 Infografik kecepatan 802.11n

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 60


Pada tabel dibawah ini merupakan perbandingan antar standart IEEE 802.11 yang sudah
ditetapkan dari IEEE 802.11a hingga 802.11n

Tabel 3.1 Perbandingan spesifikasi IEEE 802.11

1. Jaringan Nirkabel Ad Hoc


Definisi ad hoc network adalah desentraliasi dari jaringan nirkabel. Disebut ad hoc
network karena tidak bergantung pada infrastruktur yang sudah ada, seperti router
dalam jaringan kabel ataupun access point pada jaringan nirkabel. Dalam ad hoc
network, setiap node bertugas dalam me-routing data kepada node lain, jadi
penentuan node mana yang mengirimkan data dibuat secara dinamis berdasarkan
konektivitas dari jaringan itu sendiri.

Dalam jaringan ad hoc, tidak ada base station, dan tidak ada pengawas yang
memantau kinerja jaringan secara keseluruhan. Sensor yang digunakan di jaringan ad
hoc akan aktif dan mencoba untuk menentukan berapa banyak sensor aktif lainnya
yang berada dalam jangkauan komunikasi. Bersama-sama, sensor kemudian
mengumpulkan informasi apapun yang mereka butuhkan untuk melakukan tugas
kolektif mereka.

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 61


Sumber: Wikipedia
Gambar 3.8 Ilustrasi cara kerja Ad-Hoc

Karena perangkat genggam seperti smartphone ataupun tablet pc menjadi lebih


canggih dan diminati orang, prospek bahwa mereka dapat mengatur diri mereka
sendiri ke dalam ad hoc network juga menjadi lebih menarik.

Jaringan ad hoc dilihat dari sisi topologi jaringan merupakan kumpulan dari beberapa
node jaringan wireless multihop yang dinamis. Setiap node-nya mempunyai interface
wireless untuk berkomunikasi dengan node lainnya. Jaringan ad hoc mempunyai
infrastruktur node jaringan yang tidak permanen. Jaringan ini terdiri atas beberapa
node yang bersifat mobile dengan satu atau lebih interface pada setiap node-nya.

Sumber: Wikipedia
Gambar 3.9 Topologi Jaringan Ad-Hoc

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 62


a. Membuat jaringan Ad-Hoc
Konfigurasi ad-hoc dengan menggunakan operating system windows 7 dapat
dilakukan sebagai berikut:
1. Bukalah jendela Network and Sharing Center di Control Panel. Klik “Setup
a New Connection or Network”, maka akan ditampilkan jendela sebagai
berikut.

Sumber: Dokumen Pribadi


Gambar 3.10 Set Up a Connection or Network

2. Klik pada “Set up a wireless ad hoc (computer-to-computer) network”,


kemudian klik “Next”. Jendela “Set up an Ad hoc Network” akan tampil. Aturlah
network name, security type dan security key sesuai dengan yang diinginkan.
Beri tanda centang pada “Save this network”, kemudian klik “Next”. Klik
“Close”.

Sumber: Dokumen pribadi


Gambar 3.10 Set Up Ad-Hoc Network

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 63


3. Konfigurasi Ad-hoc selesai.

Note:

 Laptop yang telah diatur menjadi ad-hoc mode akan mem-broadcast jaringan
ad-hoc yang sudah dibuat dan akan menunggu laptop lain untuk koneksi ke ad-
hocter sebut, seperti pada tampilan di bawah ini.

Sumber: Dokumen pribadi


Gambar 3.11 Broadcast SSID adhoc_me

 Pada laptop user yang ingin koneksi ke jaringan ad-hoc, user memilih
SSID adhoc_me dan memilih “connect”. User diminta untuk memasukkan
security key yang telah diatur pada saat konfigurasi adhoc_me.

Sumber: Dokumen pribadi


Gambar 3.12 Koneksi user ke jaringan Ad-hoc

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 64


b. Keuntungan :
 Tidak memerlukan dukungan backbone infrastruktur sehingga mudah
diimplementasikan dan sangat berguna ketika infrastruktur tidak ada ataupun
tidak berfungsi lagi.

 Mobile node yang selalu bergerak (mobility) dapat mengakses informasi secara
real time ketika berhubungan dengan mobile node lain, sehingga pertukaran
data dan pengambilan keputusan dapat segera dilaksanakan.

 Fleksibel terhadap suatu keperluan tertentu karena jaringan ini memang bersifat
sementara.

 Dapat direkonfigurasi dalam beragam topologi baik untuk jumlah user kecil
hingga banyak sesuai dengan aplikasi dan instalasi (scalability).

c. Kerugian (Permasalahan) :
 Packet loss (kehilangan paket) akan terjadi bila transmisi mengalami kesalahan
(error).

 Seringkali terjadi disconnection, karena tidak selalu berada dalam area


cakupan.

 Bandwidth komunikasi yang terbatas, sehingga untuk dapat menghasilkan


koneksi yang optimal diperlukan bandwidth komunikasi yang tinggi.

 Lifetime baterai yang singkat. Karena area ad-hoc yang digunakan tidak selalu
berada dalam jangkauan terminal listrik sehingga perangkat yang terhubung
hanya menggunakan daya baterai pada saat beroperasi.

 Kapasitas kemampuan jangkauan mobile node yang terbatas dan bervariasi.


Perbedaan spesifikasi peralatan yang terhubung menyebabkan perbedaan juga
dalam penerimaan paket data.

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 65


2. Infrastuktur
Pada topologi ini semua komputer yang saling terhubung akan dikontrol ke dalam
access point. Access point itu sendiri akan terhubung langsung kepada sebuah
komputer yang berfungsi sebagai pusat pengendali. Metode akses ini sama halnya
dengan client server pada jaringan kabel.

Sumber: Wikipedia
Gambar 3.10 Mode infrastruktur

Jika komputer pada jaringan nirkabel ingin mengakses jaringan nirkabel atau
berbagi printer misalnya, maka jaringan tersebut harus menggunakan mode
infrastruktur gambar 3.11. Pada gambar tersebut access point berfungsi untuk
melayani komunikasi utama pada jaringan nirkabel. Access point mentransmisikan
data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan
pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.

Sumber : Sritrusta Sukaridhoto


Gambar 3.11 Ilustrasi cara kerja mode Infrastruktur

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 66


a. Karakteristik Jaringan Infrastruktur
Untuk penggunaan jaringan WLAN yang bekerja pada mode infrastruktur
dibutuhkan peralatan tambahan berupa Wireless Access Point (WAP) atau
dikenal dengan istilah lain Access Point (AP). Access point bekerja seperti hub
atau switch pada jaringan kabel, sehingga access point menjadi pusat dari
jaringan WLAN.

b. Kelebihan Jaringan Infrastruktur


 Dengan jaringan infrastruktur dapat berbagi koneksi internet dengan setiap
client, layanan ini yang paling banyak dan umum digunakan saat ini.

 Komputer pada jaringan LAN dan nirkabel dapat terhubung satu sama lain,
sehingga dapat digunakan untuk memperluas jaringan LAN, khususnya untuk
client yang nomaden atau berpindah-pindah.

 Jika jangkauan sinyal nirkabel tidak cukup untuk menjangkau seluruh area
kantor misalnya, maka bisa diperluas menggunakan access point untuk
memperluas coverage area jaringan nirkabel sehingga tidak perlu membuat
jaringan baru.

 Pada infrastrutktur jaringan dapat di set up seperti pada jaringan LAN, siapa
saja user yang dapat mengakses dan bagaimana autentifikasi keamanan yang
diberikan.

c. Kekurangan Jaringan Infrastruktur


 Dengan menggunakan wireless infrastructure, data rate akan lebih rendah
jika dibandingkan dengan ad-hoc maupun LAN, karena infrastructure mode
tidak point to point sebagaimana pada ad-hoc. Sedangkan jika dibandingkan
dengan LAN, media yang digunakan nirkabel adalah gelombang radio atau
udara sedangkan LAN menggunakan media kabel yang lebih cepat data rate-
nya.

 Untuk menyetel/setup jaringan nirkabel diperlukan pengetahuan dan


kemampuan routing serta manajemen server terutama jika terkoneksi
dengan sambungan internet. Karena untuk menyetel jaringan wireless
infrastructure tidak semudah menyetel jaringan ad-hoc. Bahkan jika untuk

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 67


yang advance dibutuhkan analisis jaringan wireless seperti pemiilhan channel
yang digunakan jika disekitar area tersebut ada jaringan wireless lainnya
untuk memaksimalkan sinyal dan juga transfer data wireless.

 Membangun wireless infrastructure membutuhkan perangkat access point


untuk menghubungkan dan manajemen client. Jika dibandingkan dengan ad-
hoc mode tentu jauh lebih mahal karena harus membeli perangkat access
point.

Pemahaman tentang channel sangat penting sebab hal ini berkaitan dengan kapasitas
secara keseluruhan dari WLAN. Channel merupakan sebuah bagian pada pita atau band
frekuensi radio. Ada sejumlah kecil bandwidth yang membawa data saat modulasi
frekuensi radio berada di band sebuah frekuensi. Bagian ini sangat penting agar setiap
frekuensi tidak saling bertumpuk (overlap), sehingga jaringan akan tersusun dalam
urutan data paket tertentu saat dikirimkan. Infrastruktur Wi-Fi IEEE 802.11b pada
dasarnya mempunyai jumlah channel yang sangat terbatas sekali. Pada jaringan yang
sangat padat, tidak semua channel dapat digunakan sekaligus untuk mengurangi
interferensi di infrastruktur. Berikut adalah channel pada frekuensi 2,4 MHz.

Tabel 2.1 Channel frekuensi 2,4 GHz

Channel Frekuensi (GHz)


1 2,412
2 2,417
3 2,422
4 2,427
5 2,432
6 2,437
7 2,442
8 2,447
9 2,452
10 2,457

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 68


11 2,462
12 2,467
13 2,472
14 2,484

Tidak semua channel dapat digunakan di semua Negara. Di Amerika Utara Amerika Serikat
dan Kanada hanya dapat menggunakan channel 1-11 saja. Di Eropa dapat menggunakan
channel 1-13. Jepang hanya menggunakan channel 14. Oleh karenanya sangat tergantung
pada peraturan masing-masing negara. Untuk Wi-Fi yang berbasis IEEE 802.11b yang
menggunakan modulasi Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), kita akan melihat lebar
spektrum yang digunakan 22 MHz untuk setiap stasiun yang memancar.

Modul Jaringan Nirkabel |XII SMK TKJ 69

Anda mungkin juga menyukai