TUGAS PENDAHULUAN
1. Standart apa yang digunakan dalam pembuatan kabel UTP straight/cross!
2. Jelaskan langkah-langkah untuk membuat kabel straight dan cross pada UTP!
3. Apa kelebihan dari fiber optic?
I. Tujuan Praktikum
Tujuan pelaksanaan praktikum ini adalah mahasiswa dapat:
a. Mengetahui device-device jaringan
b. Mengenal jenis-jenis kabel dan tipe pengkabelan yang sering digunakan dalam
jaringan
c. Instalasi Ethernet dan koneksi jaringan dalam skala kecil
d. Memanfaatkan simulator packet tracert!
C. Topologi Star
Pada topologi star, masing-masing komputer dihubungkan secara langsung ke hub
atau switch.
`
Gambar. NIC card
B. Hub
Beberapa ciri-ciri dari perangkat hub :
- Hub sebenarnya adalah sebuah ”multiport repeater” yang menghubungkan kabel
UTP yang disusun dengan topologi star.
- Lebih di fungsikan sebagai repeater(penguat sinyal).
- Bandwidth di share, artinya jika bandwidth 100Mbps dengan 5 host maka setiap
host mendapat 20 Mbps
- Termasuk perangkat pada lapisan physical (layer 1)
- menghubungkan banyak perangkat tapi satu segmen yaitu perangkat dengan
network address yang sama
- Bersifat broadcast artinya paket data dikirimkan ke semua perangkat yang
terhubung dengan hub.
- Port tidak mempunyai alamat IP
C. Switch
Ciri dari switch adalah
- Punya banyak port
- Mengenali frame
- Dalam transmisi data memperhatikan alamat MAC/alamat hardware
- Bekerja di Layer 2 pada OSI Layer
- Port tidak mempunyai IP
Switch yang bekerja dilapisan ke-2 (lapisan data link) model OSI, yang meneruskan
data berdasarkan alamat yang dituju dari MAC address didalam frame yang diterima.
Jika layer 2 switch tidak mengenal alamat yang dituju oleh suatu frame yang diterima,
switch tersebut akan menyiarkan informasi mengenai frame tersebut keseluruh port-
port dari switch untuk menemukan tujuan frame tersebut.
D. Router
Beberapa ciri perangkat router, antara lain:
- Tidak meneruskan paket broadcast artinya router hanya meneruskan paket ke
alamat IP yang dituju. Jadi tidak broadcast/tidak kesemua perangkat
- Mampu menentukan jalur terbaik karena mempunyai table routing (best path
determination)
- Perangkat pada layer 3(lapisan network)
- Menghubungkan 2 / lebih jaringan yang berbeda yaitu perangkat dengan alamat
network yang tidaksama
- Port pada router mempunyai alamat IP
-
4. Pengkabelan
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh
karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada beberapa jenis kabel yang dikenal secara
umum, yaitu twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair), coaxial
cable dan fiber optic.
1. Thin Ethernet (Thinnet)
Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif lebih
murah dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, serta pemasangan komponennya lebih
mudah. Panjang kabel thin coaxial/RG-58 antara 0.5 – 185 m dan maksimum 30 komputer
terhubung. Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama
untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai
perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2,
dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap
lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini
juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-
58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah
jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
2. Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
3. Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
4. Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan
transceiver, kecuali untuk repeater.
5. Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
6. Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
7. Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
8. Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
9. Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
3. Twisted Pair
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted pair (STP) dan
unshielded twisted pair (UTP). STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung
pembungkus sedangkan UTP tidak mempunyai selubung pembungkus.
UTP (Unshielded twisted pair)
Beberapa macam pemasangan kabel UTP:
a. Cross Over
Pengkabelan jenis ini biaanya digunakan untuk menghubungkan peralatan sejenis.
Misal untuk menghubungkan PC dengan PC, hub dengan hub dan sebagainya.
Pin up kabel cross over sbb:
.
b. Straigh Through
Pengkabelan jenis ini biasanya diperuntukkan untuk menghubungkan peralatan yang
berbeda jenis. Misal untuk menghubungkan PC dengan hub, switch dan router, switch
dan PC dan sebagainya. Bentuk penampangnya adalah sbb :
4. Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan
harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang
menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan
pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.
III. Pelaksanaan Praktikum
Software yang dibutuhkan : simulator packet tracert
Langkah-langkah Praktikum
a. Pengenalan menu/fitur packet tracer
Perhatikan dan pahami gambar berikut
Langkah-langkahnya adalah
1. Download software aplikasi Cisco Packet Tracer
2. Pilih device yang diinginkan dengan cara drag and drop
3. Pilih End Device, lalu pilih dua PC-PT sebagai host.
4. Pilih connections, pakai kabel cross (Copper Cross-over).
5. Klik host pertama (PC0) dan pilih fast ethernet, lalu klik host kedua (PC1) dan pilih
fast ethernet. Maka pada kabel akan terlihat bulatan hijau pada ujungnya,
menunjukkan koneksi sudah benar.
6. Klik PC0, maka akan muncul jendela seperti dibawah setelah dipilih tab Desktop.
7. Pilih IP Configuration, maka akan muncul jendela baru seperti gambar dibawah.
Lalu isikan alamat IP 192.168.1.1 dan subnet masknya 255.255.255.0. Setelah itu
tutup jendela PC0.
8. Lakukan langkah 4 dan 5 untuk PC1. Berikan alamat IP 192.168.1.2.
9. Ping PC1 dari PC0 dengan cara :
- Klik PC0
- Pilih tab Desktop
- Klik Command Prompt
- Lakukan perintah, Ping 192.168.1.2
10. Lakukan ping juga dari PC1 ke PC0.
11. Jika pada kedua ping muncul tulisan Reply maka koneksi berhasil dilakukan.