Anda di halaman 1dari 15

BAB 4

KOMPONEN / PERANGKAT JARINGAN

Tujuan Instruksional Umum


- Mempelajari komponen-komponen jaringan yang digunakan baik LAN kabel maupun WLAN

Tujuan Instruksional Khusus


- Memahami komponen hardware
- Memahami karakteristik dari komponen hardware dan cara kerjanya
- Memahami OS Network

4.1 Komponen / Perangkat Jaringan


Jaringan Komputer tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen
hardware dan software, yaitu :
4.1.1. Komponen / Perangkat Hardware
Yang termasuk dalam komponen hardware adalah sebagai berikut:
4.1.1.1 Personal Computer (PC)
 Tipe personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat
menentukan unjuk kerja dari jaringan tersebut.
 Komputer dengan unjuk kerja tinggi akan mampu mengirim dan mengakses data
dalam jaringan dengan cepat.  
 Di dalam jaringan tipe Client-Server, komputer yang difungsikan sebagai server
mutlak harus memiliki unjuk kerja yang lebih tinggi dibandingkan komputer-
komputer lain sebagai workstation-nya, karena server akan bertugas menyediakan
fasilitas dan mengelola operasional jaringan tersebut.
4.1.1.2 Network Interface Card (NIC),
 Setiap komputer yang terhubung ke jaringan harus terpasang NIC (Ethernet).
 Cara kerja berdasarkan Broadcast Network, setiap node menerima setiap transmisi
data yang dikirim oleh sebuah node.
 Menggunakan metoda akses CSMA/CD (Carier Sense Multiple Access/Collision
Detection) dalam pengiriman datanya.
Gambar 4.1 Network Interface Card

4.1.1.3 Kabel.

a. Thin Ethernet (Thinnet)

 Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif lebih
murah dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, serta pemasangan komponennya
lebih mudah. Panjang kabel thin coaxial/RG-58 antara 0.5 – 185 m dan maksimum
30 komputer terhubung.

b. Thick Ethernet (Thicknet)

 Dengan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan
dalam jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar, tetapi
biaya pengadaan pengkabelan ini lebih mahal serta pemasangannya relatif lebih sulit
dibandingkan dengan Thinnet.
 Pada Thicknet digunakan transceiver untuk menghubungkan setiap komputer dengan
sistem jaringan dan konektor yang digunakan adalah konektor tipe DIX.
 Panjang kabel transceiver maksimum 50 m, panjang kabel Thick Ethernet maksimum
500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung.  

c. Twisted Pair Ethernet

 Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted pair (STP)
dan unshielded twisted pair (UTP). Shielded adalah jenis kabel yang memiliki
selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak mempunyai selubung
pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau
RJ-45.
 Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola star.
Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair
umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax karena HUB
mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi.
 Saat ini ada beberapa grade, atau kategori dari kabel twisted pair. Kategori 5 adalah
yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling
disarankan. Berjalan baik pada 10Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Kabel kategori
5 dapat dibuat straight-through atau crossed.
 Kabel straight through digunakan untuk menghubungkan perangkat yang berbeda
seperti komputer ke HUB. Kabel crossed digunakan untuk menghubungkan
perangakat yang sama seperti HUB ke HUB. Panjang kabel maksimum kabel
Twisted-Pair adalah 100 m.

d. Fiber Optic 

 Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar,


dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit.
 Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan
kecepatan tidak diragukan.
 Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas
pengaruh lingkungan.

e. Repeater
 Alat yang paling sederhana pada jaringan yang berfungsi untuk memperkuat dan
memperbaiki sinyal yang melewatinya
 Fungsi : Menerima sinyal dari satu segmen LAN dan memancarkannya kembali
dengan kekuatan yang sama dengan sinyal aslinya (Jarak kedua jaringan dapat
diperjauh) dapat juga berfungsi untuk memperbesar batasan panjang satu segmen
  f. Router
Berfungsi agar data sampai ke tempat tujuan pada jaringan sesuai yang dikehendaki.
Cara Kerja:
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router
merupakan penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan
menggunakan protocol tertentu. Router pada dasarnya merupakan piranti pembagi jaringan
secara logical bukan fisikal. Router dapat memilih jalan alternatif yang terbaik (rute terbaik
untuk transportasi data.), bila memang ada beberapa jalan untuk mencapai tujuan atau bila
salah satu jalan ke tempat tujuan terputus karena sesuatu hal. Router bekerja pada lapisan
physical, data link dan network layer, sehingga tidak dapat digunakan sembarangan. Router
umumnya paling tidak terhubung ke dua jaringan., dua LAN atau WAN ke LAN dan
jaringan dari ISP ( Internet Service Provider). Beberapa modem DSL dan cable modem juga
memiliki fungsi router yang terintegrasi ke dalamnya sehingga memungkinkan beberapa
computer membentuk jaringan dan langsung terhubung ke internet. Apabila hub, bridge dan
switch merupakan networking device maka router merupakan internetworking device.

g. Switching
Mempunyai fungsi switching karena dapat menghubungkan satu jaringan ke
jaringan lain yang mempunyai sistem maupun network interface yang berbeda
h. Routing Algorithms
Router yang saling terhubung dalam suatu jaringan mempunyai algoritma routing
terdistribusi untuk menentukan jalur yang terbaik dalam pengiriman paket IP
Router, digunakan untuk menyambung 2 jaringan yang berbeda. Sebagai contohnya,
untuk menyambungkan antara LAN dengan Internet diperlukan adanya router sebagai
jembatan dari 2 jaringan tersebut. Kedudukan router biasanya diletakkan sesudah modem,
kira-kira gambarannya adalah seperti ini.
___________     ___________     ___________     ___________
|          |    |          |    |          |    |          |
| Internet |----|  Modem   |----|  Router  |----|   LAN    |
|__________|    |__________|    |__________|    |__________|
Gambar 4..2 Kedudukan modem
       
Gambar 4.3 Ruter sebagai gateway

Router yang digambarkan diatas berfungsi sebagai gateway, sekaligus firewall.

i. BRIDGE
Berfungsi menghubungkan dua buah LAN yang sejenis, sehingga dapat memiliki
satu LAN yang jauh lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa Bridge.
Bridge dapat menghubungkan beberapa jaringan terpisah, baik tipe jaringan yang sama
maupun berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet). Bridge dapat menghubungkan dua
LAN yang kedua-duanya menggunakan metode transmisi baseband atau broadbrand
ataupun LAN dengan baseband dan LAN dengan broadband atau metode akses CSMA/CD
dengan token passing dan sebagainya bergantung pada jenis Bridge yang digunakan.
Cara Kerja:
Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node atau titik yang ada pada masing-masing
segmen jaringan dan hanya memperbolehkan lalulintas data yang diperlukan melintasi
bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika
segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket paket diteruskan ke
segmen tujuan. Dengan demikian bridge juga mencegah pesan rusak agar tidak menyebar
keluar dari satu segmen.
Bridge bekerja pada lapisan physical layer dan data link layer, sehingga akan mempengaruhi
unjuk kerja LAN bila sering terjadi komunikasi sistem yang berada di LAN yang berbeda
yang terhubung oleh Bridge.
 Meneruskan paket dari satu segmen LAN ke segmen lainnya, namun lebih
fleksibel dibandingkan dengan repeater
 Dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan metoda transmisi yang
berbeda atau MAC (Medium Access Control) yang berbeda (Ethernet Baseband –
Ethernet Broadband, LAN Ethernet – LAN Token Ring)
Store And Forward, memisahkan sebagian traffic dengan cara frame yang diterima disimpan
sementara, kemudian mengirimkannya ke Workstation di LAN lain (Frame Filtering)
Bridge memiliki sifat tidak mengubah isi maupun bentuk frame yang diterimanya ,
disamping itu memiliki biffer yang cukup untuk menghadapi ketidaksesuaian kecepatan
pengiriman dan penerimaan data
 
j. Shared Medium HUB
Suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan menghubungkan beberapa
node (komputer) sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi star.
Cara Kerja:
Ketika sebuah paket tiba di salah satu port, paket itu akan disalin ke port-port yang lain di
hub. Atau dengan kata lain hub hanya menyalin data ke semua simpul yang terhubung ke
hub. Hal ini menyebabkan unjuk kerja jaringan akan lambat. Hub dengan spesifikasi
10/100Mbps harus berbagi bandwidth dengan masing-masing port. Jadi ketika hanya satu PC
yang menggunakan, akan mendapat akses bandwith yang maksimum yang tersedia. Namun,
jika beberapa PC beroperasi atau di gunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan
dibagi kepada semua PC, sehingga akan menurunkan kinerja jaringan
 Bentuk fisik seperti sebuah kotak yang memiliki banyak port (RJ45 female)
 Berfungsi sebagai Concentrator, dimana HUB hanya memperkuat sinyal listrik
yang masuk, lalu mengeluarkannya dengan kuat tegangan seperti semula (layer 1 Fisik)
 Mempunyai Domain Collision dan Broadcast Domain sama, sehingga terjadi
adanya tabrakan (Collision)
 Shared (dibagi berdasarkan jumlahBW port)
Debit Hub = Back Plane Speed/ N port
k. SWITCH HUB (SWITCH)
Switch bentuknya hampir sama dengan hub. Switch atau lebih dikenal dengan istilah
LAN Switch merupakan perluasan dari konsep bridge.
Cara Kerja:
Ada dua arsitektur dasar yang digunakan yaitu: cut-through dan store and forward.
Switch cut trough memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang,
switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.
Sedangkan Switch store and forward merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch
ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk
meneriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui
adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.
 Switch dengan spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan 10/100Mbps penuh untuk
setiap port nya. Jadi berapapun jumlah computer yang terhubung, pengguna akan selalu
memiliki bandwidth penuh.
 Bentuk fisik mirip , hanya lebih besar dibanding dengan HUB & bekerja pada
layer 2 (Data Link)
 Setiap stasion mempunyai Collision Domain masing-masing, sehingga tidak
terjadi tabrakan (membuffer data pada memory)
 Tidak sharing BW, sehingga : Debit Switch = Back Plane Speed (setiap port)
 Biasanya switch banyak digunakan untuk jaringan LAN token star.
Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk menghubungkan
kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang lain.
Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat
untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam LAN.
Gambarannya adalah seperti ini :     
Gambar 4.4 Switch Hub
 
l.Gateway
Gateway digunakan untuk interkoneksi jaringan dimana masing-masing jaringan
memiliki arsitektur yang berbeda. Jaringan yan dihubungkannya mempunyai protocol yang
berbeda mulai dari lapisan hubungan data sampai dengan lapisan aplikasi.
Gateway : Gerbang penantian menuju internet. Masing-masing client/workstation
dalam jaringan melewati gateway terlebih dahulu untuk menuju internet. Bisa digambarkan
seperti ini :

         ___________     __________________     ___________   


         |          |    |                 |    |          | 
         | Internet |----| WS1 as Gateway1 |----| WS Lain  |
         |__________|    |_________________|    |__________|  
                                  |
                                  |
                             _____|____
                            |          |
                            | WS Lain  |
                            |__________|
Gambar 4.5 Blok Diagram Gateway
Gambar 4.6 Susunan pembentuk Gateway

m. Koneksi Modem
Modem adalah suatu alat komunikasi yang merubah sinyal biner menjadi
analog untuk dikirimkan melalui saluran telepon dan disisi penerima
merubah sebaliknya.
 Konversi ke analog dikenal sebagai modulation, dan konversi sebaliknya disebut
demodulation
 Dalam terminologi modem disebut sebagai DCE ( Data Communication
Equipment) sedangkan komputernya disebut DTE (Data Terminal Equipment)
n. Firewall
Biasanya dipasang diantara internet dan router. Firewall berfungsi sebagai tembok
keamanan untuk jaringan dalam [ LAN ]. Didalamnya biasanya terdapat fasilitas,
firewall, logging, snort. etc.
Contoh router phisik multifungsi seperti itu adalah Cisco Router. Tetapi saya lebih
cenderung memakai alternatif router yaitu menggunakan Smoothwall. Karena
smoothwall hanya memerlukan komputer butut yang sudah lama tidak terpakai
dengan harddisk sekitar 300 mb, dan tentunya 2 lan card.
Smoothwall adalah distro linux khusus yang didesain untuk menangani masalah
router, firewall, dan gateway. Selain itu Router pun digunakan untuk
menyambungkan 2 LAN, yang berbeda subnet masknya. Lebih kearah Intranet.
o. Hub   
Sama seperti switch, tetapi perbedaannya adalah hub tidak memiliki faslitas routing.
Sehingga semua informasi yang datang akan dikirimkan ke semua komputer
(broadcast)

4.1.2. Komponen Software

4.1.2.1. Sistem Operasi jaringan (Network Operating System)

 Untuk mengelola suatu jaringan diperlukan adanya sistem operasi jaringan.


Sistem operasi jaringan dibedakan menjadi dua berdasarkan tipe jaringannnya,
yaitu sistem operasi client-server dan system operasi jaringan peer to peer.

  a. Jaringan Client-Server 

 Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain


didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau
menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-
server disebut dengan Dedicated Server dan server tersebut tidak dapat berperan
sebagai workstation.
 Keunggulan :

1. Kecepatan karena murni berperan sebagai server yang menyediakan


fasilitas kepada workstation akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas
jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer
(server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.

2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat


seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang
mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.

3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup
dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang
digunakan di dalam jaringan.

 Kelemahan :
1. Biaya operasional relatif lebih mahal.

2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih


untuk ditugaskan sebagai server.

3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server


mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

b. Jaringan Peer To Peer 

 Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan
tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan
sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
 Keunggulan :

1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang


dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.

2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan


client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang
memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan
fasilitas jaringan.

3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila
salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak
akan mengalami gangguan.

 Kelemahan :

1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer
setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di
jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.

2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena


setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan
juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur
keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.

4. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka


backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.

4.1.3     KOMPONEN JARINGAN DAN PROTOKOL LAYER

 Layer 1 - Physical

Network components: Protocols:

 Repeater  IEEE 802 (Ethernet standard)


 IEEE 802.2 (Ethernet standard)
 Multiplexer  ISO 2110
 ISDN
 Hubs(Passive and Active)
 
 TDR

 Oscilloscope

 Amplifier

 Layer 2 - Datalink

Network components: Protocols:

 Bridge Media Access Control:

 Switch Communicates with the adapter card

 ISDN Router Controls the type of media being used:

 Intelligent Hub  802.3 CSMA/CD (Ethernet)


 802.4 Token Bus (ARCnet)
 NIC  802.5 Token Ring
 802.12 Demand Priority
 Advanced Cable Tester
  Logical Link Control

 error correction and flow control


 manages link control and defines
SAPs

802.2 Logical Link Control

Layer 3 (Network)

Network components: Protocols:

 Brouter  IP; ARP; RARP, ICMP; RIP;


OSFP;
 Router  IGMP;
 IPX
 Frame Relay Device  NWLink
 NetBEUI
 ATM Switch  OSI
 DDP
 Advanced Cable Tester  DECnet

Layer 4 - Transport

Network components: Protocols:

 Gateway  TCP, ARP, RARP;


 SPX
 Advanced Cable Tester  NWLink
 NetBIOS / NetBEUI
 Brouter
 ATP

Layer 5 - Session

Network components: Protocols:

 Gateway  NetBIOS
 Names Pipes
 Mail Slots

 RPC

Layer 6 - Presentation

Network components: Protocols:

 Gateway  None

 Redirector

 Layer 7 - Application

Network components: Protocols:

 Gateway  DNS; FTP


 TFTP; BOOTP
 SNMP; RLOGIN
 SMTP; MIME;
 NFS; FINGER
 TELNET; NCP
 APPC; AFP
 SMB

Anda mungkin juga menyukai