Anda di halaman 1dari 10

IP ADDRESS, IP PUBLIC, IP PRIVATE DAN

SUBNETTING/SUBNET MASK

 Ip address adalah sebuah alamat computer yang digunakan untuk berkomunikasi antar
pengirim pesan dan penerima pesan supaya dapat bertukar informasi menggunakan
layanan internet
 Sebuah ip address dibagi menjadi 3 kelas yaitu :
1. Kelas IP Address Kelas A
Kelas Ip address A terdiri dari :
10.0.0.0 – 10.255.255.255
2. Kelas IP Address Kelas B
Kelas Ip Address B terdiri dari :
172.16.0.0 – 172.16.255.255
3. Kelas IP Address Kelas C
Kelas Ip Address C terdiri dari :
192.168.0.0 – 192.168.255.255
 Ip Public adalah sebuah alamat network yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
jaringan luar yang biasanya di dapatkan dari pihak ISP (Internet Service Provider)
 Sedangkan untuk Ip Private adalah sebuah alamat network yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan jaringan local misalkan LAN dan Bluetooth
 Subnet mask / subnetting adalah sebuah Teknik yang digunakan untuk memecah sebuah
network menjadi bagian subnetwork yang lebih kecil
 Subnet mask terdiri dari kumpulan angka biner yang terdiri dari 8 oktet
Contoh dari sebuah subnet mask dari /29 :
- 11111111.11111111.11111111.11111000 = 255.255.255.248

Contoh dari sebuah subnet mask dari /28 :

- 11111111.11111111.11111111.11110000 = 255.255.255.240
 Rumus dalam menghitung Subnet adalah (2x) X adalah jumlah angka 1 dalam deret
subnet
 Rumus untuk menghitung jumlah Host adalah (2y - 2) Y adalah jumlah angka 0 dalam
deret subnet
 Rumus untuk menghitung block subnet dengan cara jumlah host (256) – dengan jumlah
subnet dari Ip address maka (256 – 248 = 8)

Contoh Soal 1 :
Disebuah lab computer mempunyai Ip Address kelas C dengan Ip Address
192.168.13.1/29 hitunglah :
a. Subnet =
b. Host =
c. Block subnet =
d. Tabel subnetting =
Jawab :
Diketahui :
Ip address kelas C : 192.168.13.1/29 kita buat terlebih dahulu susunan subnet mask nya menjadi
sebuah bilangan biner /29 berarti angka 1 dalam deret sebuah subnet berjumlah 29 dan sisa nya
adalah 0
Subnet mask nya : 11111111.11111111.11111111.11111000 = 255.255.255. 248

128 64 32 16 8 4 2 1
1 1 1 1 1 0 0 0
128 64 32 16 8 0 0 0

Lalu yang dikali kan 1 di jumlah : 128 + 64 + 32 + 16 + 8 = 248


a. Subnet : 2x = 25 = 32 Gang
b. Host : 2y – 2 = 23 – 2 = 8 – 2 = 6 Host/PC
c. Block Subnet : 256 – 248 = 8 (0, 8, 16, 24, 32, n)
d. Tabel Subnetting : (kita ambil 5 gang)
Ip Network 192.168.13.0 192.168.13.8 192.168.13.16 192.168.13.24 192.168.13.32
Ip Awal 192.168.13.1 192.168.13.9 192.168.13.15 192.168.13.25 192.168.13.33
Ip Akhir 192.168.13.6 192.168.13.14 192.168.13.22 192.168.13.30 192.168.13.38
Ip Broadcast 192.168.13.7 192.168.13.15 192.168.13.23 192.168.13.31 192.168.13.39
Contoh Soal 2 :
Disebuah lab computer mempunyai Ip Address kelas A dengan Ip Address 10.10.10.1/30
hitunglah :
a. Subnet =
b. Host =
c. Block Subnet =
d. Tabel Subnetting =
Jawab :
Ip address kelas A : 10.10.10.1/30 kita buat terlebih dahulu susunan subnet mask nya menjadi
sebuah bilangan biner /30 berarti angka 1 dalam deret sebuah subnet berjumlah 29 dan sisa nya
adalah 0
Subnet Mask nya : 11111111.11111111.11111111.11111100 = 255.255.255.252

128 64 32 16 8 4 2 1
1 1 1 1 1 1 0 0
128 64 32 16 8 4 0 0

Lalu yang dikali kan 1 di jumlah : 128 + 64 + 32 + 16 + 8 + 4 = 252


a. Subnet : 2x = 26 = 64 Gang
b. Host : 2y – 2 = 22 – 2 = 4 – 2 = 2 Host/PC
c. Block Subnet : 256 – 252 = 4 (0, 4, 8, 12, 16, 20, n)
d. Tabel Subnetting : (kita ambil 5 gang)
Ip Network 10.10.10.0 10.10.10.4 10.10.10.8 10.10.10.12 10.10.10.16
Ip Awal 10.10.10.1 10.10.10.5 10.10.10.9 10.10.10.13 10.10.10.17
Ip Akhir 10.10.10.2 10.10.10.6 10.10.10.10 10.10.10.14 10.10.10.18
Ip Broadcast 10.10.10.3 10.10.10.7 10.10.10.11 10.10.10.15 10.10.10.19
CISCO PACKET TRACER

I. Apa itu CISCO PACKET TRACER


Cisco packet tracer adalah sebuah simulator alat – alat jaringan cisco yang banyak digunakan
sebagai media pembelajaran dan pelatihan dalam melakukan sebuah konfigurasi jaringan. Tujuan
dibuat nya CPT ( Cisco Packet Tracer) adalah untuk menyediakan alat bagi siswa & pengajar
agar bisa memahami prinsip jaringan computer & membangun skill di bidang alat – alat cisco.

Cisco Packet Tracer digunakan sebagai media Latihan sertifikasi CISCO CERTIFIED
NETWORK ASSOCIATE (CCNA), software ini hanya alat bantu belajar bukan pengganti
Cisco router dan switches, Fungsi dari Cisco Packet Tracer sendiri adalah untuk membangun /
merancang sebuah jaringan dan topologi yang akan di terapkan di dunia nyata/kerja.
Ini adalah tampilan dari Cisco Packet Tracer Versi 7.3.0, pada bagian tengah yang berwarna
putih adalah halaman workshop kita untuk membangun atau merancang sebuah jaringan &
topologi, lalu pada bagian atas dan bawah disebut sebagai toolbar digunakan untuk mengakses
menu, memilih perangkat, melakukan konfigurasi, mencari error, simulasi ping, dsb.

 Primary Toolbar

Primary toolbar adalah kumpulan menu yang ada pada Cisco Packet Tracer. Dibaris pertama
pada bagian primary toolbar adalah menu – menu yang tersedia pada aplikasi Cisco Packet
Tracer.

 Secondary Toolbar

Secondary toolbar ini kita mulai masuk ke penmbuatan object seperti garis, bidang, catatan, dll.
Berikut penjelasan dari kiri ke kanan.

- Select (Esc) : untuk memilih/fokus ke object pada workspace, masuk ke perangkat


dan untuk menambahkan perangkat dari bottom toolbar ke workspace.
- Inspect (I) : untuk menampilkan ringkasan berupa tabel konfigurasi pada perangkat
(gunakan dengan mengklik tombol inspect kemudian perangkat yang ingin dilihat).
- Delete (Del) : untuk menghapus object.
- Note (N) : untuk membuat object berupa catatan.
- Line (L) : untuk menggambar object garis lurus.
- Rectangle (R) : untuk menggambar object persegi (kotak).
- Ellipse (E) : untuk menggambar object lingkaran atau lonjong (elips).
- Freeform (F) : untuk menggambar object non-geometris sesuai keinginan kita.
- Simple PDU (P) : untuk melakukan pengujian pengiriman packet dari satu perangkat
ke perangkat lainnya.
- Complex PDU (C) : sama seperti Simple PDU, tapi Complex PDU bisa dikonfigurasi
packet apa yang akan kita kirim, limitnya, dan sebagainya.
 Bottom Toolbar

Pada bottom tolbar bagian kiri atas ada indikator Time yang menunjukan sudah berapa lama
kita mengerjakan / mebuka workspace. Di sampingnya ada tombol Power Cycle (Alt + S)
untuk mereset semua perangkat pada worskspace. Di sampingnya lagi ada tombol Fast
Forward (Alt + D), sederhananya untuk mempercepat (skip) suatu proses yang pada praktik
nyatanya butuh waktu seperti booting, pembacaan table routing, dll. Dengan fast forward ini
kita bisa mempercepatnya. Misalnya saat kita mengkonfigurasi routing, router butuh waktu
beberapa detik untuk saling komunikasi bertukar table routing, dengan tombol ini kita bisa
mempercepatnya sehingga kita bisa melihat hasilnya lebih cepat dari keaadaan normal.

Di bawahnya ada perangkat-perangkat Cisco yang bisa digunakan untuk membuat simulasi
jaringan dengan cara menyeretnya ke workspace (drag and drop). Kemudian di sisi kanan ada
PDU List window, di situ tempat kita melihat status PDU yang kita buat dengan tombol PDU
di Secondary Toolbar, sukses atau gagal terkirim.

II. Konfigurasi Dasar Pada Cisco Packet Tracer


 Routing

Routing adalah sebuah proses dimana paket – paket akan dikirimkan dan diteruskan dari
jaringan 1 ke jaringan lainnya melalui sebuah Internetwork. Internetwork nama lain
dari antar jaringan, yang dapat diartikan Internetwork adalah penghubungan dua
buah segmen jaringan atau lebih menggunakan router sehingga membentuk sebuah
jaringan yang besar.

Pada konfigurasi routing terbagi menjadi 2 cara yaitu dengan menggunakan routing static
atau routing dynamic sebagai beriku penjelasan serta perbedaan diantara keduanya :

 Routing Statis / Routing Static adalah sebuah proses konfigurasi router jaringan
menggunakan tabel routing yang di konfigurasi secara manual oleh network
administrator.
Kelebihan Routing Static Kekurangan Routing Static
1. Meringankan kinerja processor router 1. Administrator harus mengetahui semua
informasi masing – masing router

2. Pertukaran informasi dari tabel isi routing 2. Hanya dapat digunakan pada skala
tidak menggunakan bandwidth jaringan yang kecil

3. Routing static lebih aman daripada routing 3. Memanagement nya cukup sulit, terlebih
dynamic jika terdapat router yang harus di konfig
manual

4. Routing static kebal terhadap serangan 4. Rentan terhadap kesalahan saat entri data
routing statis yang dilakukan secara manual
hacker dengan membajak traffic

 Sedangkan, Routing Dinamis / Routing Dinamic adalah sebuah proses konfigurasi


router jaringan yang memiliki dan membuat tabel routing nya secara otomatis,
dengan melalui lalu lintas jaringan dan juga saling terhubung dengan router
lainnya.

Kelebihan Routing Dinamic Kekurangan Routing Dinamic


1. Cocok untuk area besar/luas 1. Beban kerja router menjadi lebih berat
karena selalu memperbarui IP Table pada
setiap waktu tertentu
2. Tidak perlu mengetahui semua alamat 2. Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP
network yang ada
Table terbilang lama karena router
membroadcast ke semua router lainnya
sampai ada yang cocok
3. Administrator tidak ikut campur tangan

4. Bila terjadi penambahan suatu network baru


tidak perlu semua router dikonfigurasi, hanya
router yang berkaitan saja
Untuk konfigurasi Routing Dinamic dibagi menjadi beberapa protocol, diantaranya :

1. RIP Route
2. OSPF Route
3. IGRP/EIGRP Route
4. BGP Route

Penjelasan nya sebagai berikut :

 RIP Route (Routing Information Protocol)

RIP Route adalah protocol routing distance-vector yang masuk ke dalam kelas IGP (Interior
Gateway Protocol), menggunakan algoritma Bellman-Ford dalam menentukan jalur terbaik
ke jaringan dengan memanfaatkan hop count sebagai metrix.

Note :

- IGP ( Interior Gateway Protocol) adalah Sebuah protocol yang di desain dan dibuat
untuk digunakan didalam sebuah Autonomous System Tunggal.
- Autonomous System (AS) adalah suatu kelompok yang terdiri dari 1 atau lebih Ip
Prefix yang terkoneksi dan dijalankan oleh 1 atau lebih operator jaringan dibawah
kebijakan routing yang sama .
- Ip Prefix adalah penunjuk banyak bit dari sebuah ip address yang merupakan porsi
Network ID.
- EGP (Exterior Gateway Protocol) adalah Sebuah protocol yang di desain dan dibuat
untuk digunakan oleh router-router antar Autonomous System yang berbeda
- Hop adalah koneksi perantara dalam serangkaian koneksi yang menghubungkan dua
perangkat. Setiap kali router atau gateway adalah perangkat perantara antara dua
host, node atau jaringan yang berbeda dan jauh, itu dikenal sebagai hop.

Kelebihan RIP Route Kekurangan RIP Route


1. Menggunakan metode Triggered Update. 1. Jumlah host Terbatas
2. RIP memiliki timer untuk mengetahui 2. RIP tidak memiliki informasi tentang
kapan router harus kembali memberikan subnet setiap route.
informasi routing.

3. Jika terjadi perubahan pada jaringan, 3. RIP tidak mendukung Variable Length
sementara timer belum habis, router tetap Subnet Masking (VLSM).
harus mengirimkan informasi routing
karena dipicu oleh perubahan tersebut
(triggered update).
4. Mengatur routing menggunakan RIP tidak 4. Ketika pertama kali dijalankan hanya
rumit dan memberikan hasil yang cukup mengetahui cara routing ke dirinya sendiri
dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi (informasi lokal) dan tidak mengetahui
kegagalan link jaringan. topologi jaringan tempatnya berada.

 OSPF Route (Open Shortest Path First)

OSPF Route (Open Shortest Path First) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic
Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar
network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis.

Kelebihan OSPF Route Kekurangan OSPF Route


1. tidak menghasilkan routing loop 1. Membutuhkan basis data yang besar
2. mendukung penggunaan beberapa metrik 2. Lebih rumit
sekaligus
3. membagi jaringan yang besar mejadi
beberapa area

4. waktu yang diperlukan untuk konvergen


lebih cepat

Note :
- Routing loop adalah kondisi di mana sebuah paket terus ditransmisikan dalam
serangkaian router dan tidak pernah mencapai jaringan tujuan yang
dimaksudkan.
- Konvergen adalah waktu yang dibutuhkan oleh setiap node untuk mendapatkan
informasi satu sama lain.
 IGRP Route (Interior Gateway Routing Protocol)
IGRP Route (Interior Gateway Routing Protocol) adalah sebuah protocol distance vector
yang diciptakan untuk mengatasi kekurangan dari RIP Route, yaitu dengan meningkatkan
jumlah hop menjadi 255 dan sebagai metrix. Lalu tujuan lainnya diciptakan IGRP ini
adalah untuk memberikan routing protocol yang kuat daalam suatu Autonomous System
(AS).

Kelebihan IGRP Route Kekurangan IGRP Route


1. support = 255 hop count 1. Jumlah Host terbatas

Anda mungkin juga menyukai