Anda di halaman 1dari 15

BAB III

PEMBAHASAN

Adapun langkah-langkah dalam membangun topologi dengan menggunakan


konsep VLSM di area Politeknik Negeri Lampung menggunakan Aplikasi Packet
Tracer yaitu sebagai berikut :

A. Menentukan Perangkat Jaringan


Dalam membangun topologi kita harus menentukan nama dan jumlah perangkat
yang akan dipasang dalam jaringan, seperti yang tertera pada table di bawah ini :

KOMPONEN NAMA DEVICE JUMLAH


END DEVICE PC (PERSONAL COMPUTER) 150
A. SWITCH 15
INTERMEDIARY
B. ROUTER 4
A. STRAIGHT 165
MEDIA
B. CROSS 3

Keterangan :
1. End Device
Perangkat yang memberi bentuk antar muka/interface antar pengguna dan jaringan.
Contoh : PC, Host,Printer, dll.
2. Intermediary Device
Perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan antar end device.
Contoh :Switch,Router, dan Firewall.
3. Media
Media berfungsi untuk menyediakan saluran yang dilalui pleh pesan dalam
perjalanan dari sumber ke tujuan. Contoh : wireless, fiber optic, dan kabel jaringan.

Kemudian, dalam menentukan ip address akan menggunakan konsep subnetting


dan metode VLSM dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

- Identifikasi jumlah network


- Menghitung jumlah host yang dibutuhkan
- Urutkan berdasarkan berdasarkan kebutuhan host tertinggi
- Hitung ip addess dengan menggnakan konsep subnetting berdasarkan
kebutuhan host
- Dilaranag adanya duplikasi ip address
- 0% kesalahan dalam melakukan perhitungan ip address.

1. IP Host / PC
Berdasarkan topologi jaringan, ip valid yang dibutuhkan untuk masing-masing
lantai di tiap-tiap gedung adalah 12 host, maka berdasarkan table magic subnetting,
jumlah ip yang tepat adalah menggunakan prefik /28 dengan jumlah ip di tiap-tiap
block size = 16 termasuk nework dan broadcast.
Table magic Ip Address :

Berikut merupakan cara menentukan masing-masing subnet pada


prefix /28, yaitu sebagai berikut :

Contoh alamat ip : 192.168.16.0/28

Dari ip di atas, terdidri dari 4 Octet. Masing-masing octet memiliki 8


bit/I byte yang ditulis dengan angka biner yaitu 1(porsi network) dan 0
(porsi host).

192 = octet 1 (11111111)

168 = octet 2 (11111111)

16 = octet 3 (11111111)

0 = octet 4 (11110000)

192.168.16.0/28
11111111. 11111111. 11111111.11110000
[ N ] [ n ][ h ]

Keterangan jumlah:
- N = Porsi Network = 24
- n = Porsi network yang berada pada octet 4 = 4
- h = Porsi host yang berada di octet 4 =4

1. Block size = 2^h


= 2^4
= 16 ip/block

2. ip host valid = 2^h-2


= 2^4-2
= 14 ip host valid

3. subnetmask = 256 block size


= 256 16
= 240 255.255.255.240

4. Block Net Id = kelipatan block size

Kemudian tentukan table Ip di tiap-tiap subnet pada prefix /28


berdasarkan rumus di atas :
Keterangan :
range ip host valid dari 192.168.16.1 192.168.16.238 telah di
pasang pada masing-masing lantai.

2. IP Router
Berdasarkan topologi jaringan, ip valid yang dibutuhkan untuk masing-masing
lantai di tiap-tiap gedung adalah 2 jalur router, maka berdasarkan table magic
subnetting, jumlah ip yang tepat adalah menggunakan prefik /30 dengan jumlah ip
di tiap-tiap block size = 4 termasuk nework dan broadcast.

Table magic Ip Address :

Berikut merupakan cara menentukan masing-masing subnet pada prefix


/30, yaitu sebagai berikut :

Contoh alamat ip : 192.168.16.0/30

Dari ip di atas, terdidri dari 4 Octet. Masing-masing octet memiliki 8


bit/I byte yang ditulis dengan angka biner yaitu 1(porsi network) dan 0
(porsi host).

192 = octet 1 (11111111)

168 = octet 2 (11111111)

16 = octet 3 (11111111)

0 = octet 4 (11111100)
192.168.16.0/30
11111111. 11111111. 11111111.11111100
[ N ] [ n ][h]

Keterangan jumlah:
N = Porsi Network = 24
n = Porsi network yang berada pada octet 4 = 6
h = Porsi host yang berada di octet 4 =2

1. Block size = 2^h


= 2^2
= 4 ip/block

2. ip host valid = 2^h-2


= 2^2-2
= 2 ip host valid

3. subnetmask = 256 block size


= 256 4
= 252 255.255.255.252

4. Block Net Id = kelipatan block size

Kemudian tentukan table Ip di tiap-tiap subnet pada prefix /30


berdasarkan rumus di atas :
Setelah mengetahui jumlah ip valid prefix /28 dan prefix /30, maka langkah
selanjutnya adalah menentukan alamat ip masing-masing host dan router di tiap-
tiap lantai dengan pembagian ip address sebagai berikut :

Table VLSM :

Selanjutnya merupakan cara untuk memasang dan menentukan perangkat pada


aplikasi Packet Tracer :

1. Buka aplikasi Packet Tracer, kemudian akan muncul menu-menu yang dapat
kita gunakan untuk membuat rancangan jaringan/network.
2. Selanjutnya memasang perangkat Router, PC, dan Switch pada jaringan dengan
cara memilik menu Router , PC, dan Switch kemudian drop and drag atau klik dan
tahan kearah layar utama seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar : pemasangan Router

Gambar : pemasangan PC

Gambar : pemasangan Switch

3. Selanjutnya, pemasangan kabel jaringan. Dalam praktikum kali ini kita


menggunakan 2 type kabel jaringan :

a. Type Straight : Digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan


yang berbeda jenis, seperti PC dengan Switch.
b. Type Cross : Digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan
yang sama jenis, seperti Router dengan Router.
Caranya dengan memilih menu kabel, kemudian klik, tahan dan seret ke lembar
kerja seperti pada gambar berikut :

Gambar : Pemasangan Kabel Network

4. Memberikan keterangan pada masing-masing Perangkat yang berfungsi untuk


memudahkan saat melakukan konfigurasi nantinya, seperti nomor urut lantai, ip
Address perangkat dan nama gedung. Adapun caranya dengan memilih menu note
dan menuliskan keterangan yang ingin kita buat seperti gambar berikut :

Gambar : Memberikan keterangan/note Konfigurasi

B. Konfigurasi Ip Address Perangkat

Agar computer dapat saling terkoneksi, maka perlu dilakukan konfigurasi dari
masing-masing computer, hal utama yang perlu kita konfigurasi dari sebuah
jaringan adalah Ip Address, Subnet Mask, dan Gatewar, namun masih banyak yang
lain yang perlu dikonfigurasi. Dalam praktikium kali ini ip perangkat menggunakan
ipv4 berdasarkan table ip VLSM dan ipv6.Adapun cara melakukan konfigurasi ip
pada pc pada packet tracer adalah sebagai berikut :

1. double klik salah satu pc, kemudaian pilih menu Desktop >> IP Configuration,
seperti pada gambar.
2. isikan alamat ipv4 dan subnet mask pada kolom yang tersedia. Pada pengisian
ini, ipv4 pada masing-masing lantai harus berada dalam satu network atau ip pada
3 oktet pertama harus sama. Misalkan PC 1 : 192.168.16.X, PC 2 : 192.168.16.X
sedangkan X menunjukan ip valid/ip yang bisa digunakan yang boleh berbeda atau
dikenal dengan Ip Host.
4. selanjutnya mengisikan ipv6 dengan ketentuan yang sama dengan ipv4, yaitu
dalam satu lantai berada dalam satu network yang sama, sedangkan masing-masing
lantai harus berbeda network. Dalam ipv6 4 hektet pertama merupakan network
2001:DB8B:ADAC:2000::2/64, dan ip di hektet terakhir adalah ip host yang valid
atau dapat digunakan di dalam jaringan 2001:DB8B:ADAC:2000::2/64.
Lakukan cara yang sama pada seluruh Pc, namun dengan ipv4 dan ipv6 berbeda
sesuai dengan pembagian yang ditentukan.

Gambar : pengisian ipv4 dan ipv6 pada Pc

C. Memasang Lan Card Outboard Pada Router

Pada perangkat router secara default memiliki 2 lan card/ Port yang terpasang. Jika
Router ingin terhubung dengan jaringan sekala besar yang membutuhkan koneksi
dengan banyak perangkat, maka 2 Lan Card/Port tentunya tidak akan cukup. Oleh
sebab itu kita perlu menambahkan Lan Card Jaringan sendiri, jika tidak maka
Router tidak bisa terhubung dengan perangkat lain yang jumlahnya lebih dari 2,
seperti gambar berikut :
Adapun caranya adalah sebagai berikut :

1. klik Router yang akan kita sett


2. Pilih HWIC-4ESW
3. Matikan Router,
4. klik dan drag Lan Card ke slot pada Router
5. Nyalakan kembali Router pada tombol saklar
6. Klik Config, seperti pada gambar berikut.

7. Tunggu proses hingga selesai, jika sudah klik Ok.


8. Jika di cek maka Lan Card pada Router tersebut akan bertambah, seperti pada
gambar berikut :

10. Jika kita mencoba kembali melakukan pemasangan perangkat atau kabel pada
router, maka akan berhasil.

D. Topologi Jaringan Polinela


Jika cara diatas sudah dapat kita pahami, maka langkah selanjutnya adalah
membangun topologi secara utuh. Dalam hal ini, rancangan jaringan mengacu pada
lokasi yang berada di kampus Politeknik Negeri Lampung yang terdiri dari :

1. Gedung Rektorat (Lantai 2)


2. Gedung Kihajar Dewantara (Lantai 5)

3. Gedung Analisis (Lantai 2)


4. Gedung Melati/ H (Lantai 1)

5. Gedung Sakura ( Lantai 2)


6. Gedung Pusat Pelayanan Akademik ( Lantai 3 )

7. Topologi Rancang Bagun Jaringan Area Politeknik Negeri Lampung


E. Uji Koneksi Jaringan Antar Lantai Dalam Gedung

Langakah selanjutnya yaitu melakukan uji koneki dari masing-masing lantai dari
ke tiga Gedung Rektorat, Gedung Kihajar Dewantara Dan Gedung
Analisis,Melati, Sakura dan PPPA. Adapun cara melakan uji koneksi adalah
sebagai berikut :
1. Double klik salah satu PC misal PC 1 yang berada di Gedung Rektorat Lantai 1,
kemudian pilih Command Promt, seperti pada gambar :

2. Lakukan uji koneksi dari PC 2/sumber yang memiliki ipv4 192.168.16.2/28 ke


PC 3 yang memiliki ipv4 192.168.16.3/28 dengan menggunakan perintah ping,
seperti pada gambar. Jika ping dilakuakan pada network yang sama atau Ipv4 pada
3 oktet pertama yang sama (192.168.16.X) atau berada dalam satu lantai yang sama,
maka semua ping akan mendapat jawaban Reply from atau koneksi berhasil
terhubung dengan baik. Namun, jika ping dilakukan ke lantai yang berbeda
meskipun memiliki ip 3 octet yang sama, maka jaringan tetap tidak aka terkoneksi.
Misalnya dari PC 1 gedung A lantai 1 ke Ip 192.168.16.2/28 gedung A lantai 2 PC
1 dengan Ip 192.168.16.18/28.

Begitu juga dengan ipv6 yang kan muncul pesan Repply from jika ping
dilakukan pada network yang sama atau 4 hektet memiliki ip yang sama. Mislakan
uji ping dari Pc 1 yang memiliki ipv6 2001:DB8B:ADAC:2000::2 ke PC 2
dengan ipv6 2001:DB8B:ADAC:2000::3, maka hasilnyapun akan seperti berikut:
Akan tetapi akan muncul pesan RTO (Request Time Out) atau jaringan tidak
berhasil terkoneksi jika ping dilakukan ke arah PC yang berada di network yang
berbeda atau berada di lantai berbeda mestipun berada di gedung yang sama yang
akan berlaku diseluruh gedung baik gedung Rektorat, gedung Kihajar Dewantara
dan gedung Analisis, Melati, Sakura, dan PPA. Contoh seperti gambar berikut,
dimana ping dari PC 1 ke gedung KHD lantai 1 yang memiliki ipv6
2001:DB8B:ADAC:2002::2 maka hasilnya adalah seperti berikut :

Anda mungkin juga menyukai