Anda di halaman 1dari 10

47

BAB IV
LAPORAN PRAKTIK KE 4
PRAKTIK ARSITEKTUR DAN PROTOKOL JARINGAN TCP/IP

1. Umum.
Protokol Jaringan adalah perangkat aturan yang digunakan dalam jaringan,
Protokol adalah aturan main yang mengatur komunikasi diantara beberapa komputer di
dalam sebuah jaringan sehingga komputer-komputer anggota jaringan dan komputer
berbeda platform dapat saling berkomunikasi. semua jenis-jenis jaringan komputer
menggunakan protokol. Aturan-aturan Protokol adalahtermasuk di dalamnya petunjuk
yang berlaku bagi cara-cara atau metode mengakses sebuah jaringan, topologi fisik,
tipe-tipe kabel dan kecepatan transfer data. Berikut adalah Jenis-Jenis Protocol
Jaringan komputer antara lain :
a. Ethernet
b. Local Talk
c. Token Ring
d. FDDI
e. ATM

2. Tujuan Praktikum.
a. Agar Basis mampu mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP Version
4.
b. Agar Basis mampu mengetahui cara setting dan konfigurasi alamat IP
Version 4.
c. Agar Basis mampu mengetahui tahapan pelaksanaan setting dan
konfigurasi TCP/IP.

3. Alat dan Bahan.


a. Laptop/PC;
b. Modul Praktik;
c. Kabel UTP Category 5;
d. Crimp tool;
e. Konektor RJ-45; dan
f. Cable Tester; dan
g. Switch/HUB.
48

4. Landasan Teori.

a. Pengalamatan IP (IP Addressing). Internet (International Network)


merupakan sebuah “jaringan raksasa” yang terdiri atas komputer-komputer yang
saling terhubung satu sama lain. Untuk dapat saling berkomunikasi, masing-
masing komputer harus mempunyai kartu jaringan. Kartu jaringan tersebut
mempunyai nomor identitas yang unik. Sebagai contoh, nomor ID kartu jaringan
adalah 00:50:FC:FE:B1:E9. ID tersebut sulit untuk diingat. Bayangkan bila untuk
berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan harus menghapalkan ID kartu
jaringan masing-masing. Untuk memudahkan hal itu, maka digunakan protokol
TCP/IP pada setiap komputer. Setiap komputer yang menggunakan protokol ini
harus memiliki nomor yang disebut sebagai alamat IP, sehingga untuk
melakukan koneksi kita tinggal menggunakan nomor IP komputer yang tentunya
hal ini lebih mudah daripada menggunakan nomor ID kartu jaringan.
Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena untuk
berkomunikasi antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap
menggunakan no ID kartu jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol
TCP/IP. Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas 32 bit dan dibagi menjadi 2 buah field,
yaitu:
1) net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.
2) host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host
pada suatu jaringan.
Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi
dituliskan menjadi 4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya
saja nomor IP 192.168.19.1 sebenarnya adalah 11000000 10101000 00010011
00000001 dimana 11000000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 192,
10101000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 168, 00010011 merupakan
bilangan binary 8 bit dari 19 dan 00000001 yang merupakan bilangan binary 8 bit
dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai dari alamat 0.0.0.0 sampai dengan alamat
255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal alamat IP yang bisa dipakai adalah
28 x28 x 28 x28 = 4,294,967,296. Untuk memudahkan pengelolaan alamat IP dari
jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh
badan yang mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di
Indonesia dengan IDNICnya menjadi sebagai berikut ini :
49

1) Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari


berupa net id dan sisanya adalah host id.
2) Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama
digunakan untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.
3) Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama
digunakan untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.
4) Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D
digunakan untuk mendukung multicast.
5) Alamat IP kelas E dimula dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini
digunakan untuk tujuan eksperimen.

Agar lebih jelas, silakan lihat tabel di bawah ini:

Selain pengelompokan alamat diatas, alamat IP juga dibagi atas Private


IP dan Public IP. Private IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan
LAN (Local Area Network) dan tidak dikenal oleh internet, sedangkan Public IP
adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan internet. Sehingga apabila
Private IP mengadakan komunikasi dengan Public IP atau internet diperlukan
suatu mekanisme yang disebut dengan NAT (Network Address Translation).
Adapun range dari Private IP pada setiap kelas adalah seperti pada tabel di
bawah ini:
50

Dalam setiap komputer yang mempunyai sistem operasi juga terdapat


sebuah IPDefault yang akan digunakan sebagai loopback, yaitu alamat IP yang
menunjuk kepada dirinya sendiri. Alamat IP ini adalah 127.0.0.1 yang biasanya
mempunyai hostname localhost. Alamat IP ini biasanya hanya dipakai sebagai
loopback saja sehingga alamat ini tidak dipakai untuk melakukan pengalamatan
kartu jaringan.

b. Konfigurasi Jaringan. Windows memberikan 2 metode untuk


mengkonfigurasi TCP/IP, yaitu:
1) Konfigurasi Otomatis. Konfigurasi ini adalah cara termudah
sebab Windows sudah memberikan Private IP Address secara otomatis
bila Lan Card sudah terinstall. Cara mengkonfigurasi TCP/IP secara
otomatis pada server, yaitu :
a) Klik Menu Control Panel > Network and Sharing Center >
Change Adapter Settings.
51

b) Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties


pada tab General pilih Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik
Properties.

c) Kemudian centang Obtain an IP Address automatically.

d) Kemudian klik OK maka konfigurasi Otomatis selesai.

2) Konfigurasi Manual. Konfigurasi manual adalah cara


mengkonfigurasi TCP/IP secara manual atau subnet mask, default
gateway, DNS server, dan WINS server secara manual. IP address pada
metode ini bersifat permanen. Adapun cara mengkonfigurasi TCP/IP
secara manual adalah:

a) Klik Menu Control Panel > Network and Sharing Center >
Change Adapter Settings.
b) Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties
pada tab General pilih Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik
Properties.
c) Klik ganda pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IP).
52

d) Klik Use the following IP address.


e) Masukan nomor alamat IP yang diinginkan.

f) Kemudian Klik OK
53

5. Langkah-langkah Praktikum.

Parktikum 1.
a. Buatlah jaringan seperti gambar di bawah ini :

b. Hubungkan dua computer dengan kabel cross kemudian berikan alamat


private dikelas C.
c. Masukan IP di computer A dengan IP 192.168.1.1/24 dan Komputer B
dengan IP 192.168.1.254/24.
d. Pada komputer A klik menu Start kemudian ambil RUN ketikan CMD Ping
ke komputer B dengan cara ping 192.168.1.254 , hasil yang didapat.

Praktikum 2.
a. Hubungkan dua computer atau lebih dengan menggunakan switch atau
hub kabel straight kemudian berikan alamat private dikelas C: (IP Addres
192.168.2.0/24)

c. Masukan IP address di setiap komputer (A,B,C dan D), komputer A


192.168.1.1/24, Komputer B 192.168.1.10/24, Komputer C 192.168.1.20/24 dan
komputer D 192.168.1.50/24.
54

d. Dari komputer A ping ke komputer B , C dan D, hasil yang di dapat:


Komputer B
Komputer C
Komputer D

6. ANALISA.

a. Cek konektivitas antara 2 host tersebut dengan perintah ping!

b. Tulis dan jelaskan output perintah di atas!

c. Koneksikan komputer-komputer dengan kabel yang telah anda buat


tersebut melalui hub/switch.

Topologi Start

1) Dengan menggunakan prosedur pada poin-poin 2, coba buat


koneksi seperti gambar di atas.

2) Cek konektivitas antara host tersebut dengan perintah ping!


55

3) Tulis dan jelaskan output perintah di atas!

4) Selanjutnya coba anda ping ke IP 192.168.1.4 , apa hasil


tampilan yang anda dapat?

5) Coba lepas kabel dari PC 2, dengan menggunakan Perintah PING,


coba anda ping ke 192.168.1.2, apa tampilan yang anda dapat?

6) Dimana letak kesalahan umum pada saat melakukan crimp kabel?

Kesalahan umum yang sering terjadi saat mengcrimping kabel


adalah selalahan dalam membuat kabel straight dalam memasukkan ke
dalam RJ 45 ada sesalahan urut-urutan kabel sehingga kabel straight
tidah dapat digunakan, kemudian kesalahan yang selanjutnya yaitu
pembungkus kabel tidak masuk ke dalam RJ 45 sehingga membuat kabel
mudah terlepas dari RJ 45 dan membuat kabel kurang maksimal dalam
penggunaan nya.
56

7. HASIL PERCOBAAN.

a. Kesimpulan. Dari hasil pengamatan maka dapat disimpulkan


bahwa:

1) Rangkaian seri adalah rangkaian listrik dimana komponen-


komponen listrik disusun secara berderet sehingga arus yang mengalir
pada tiap komponen sama. Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik
dimana komponen-komponen listrik disusun secara sejajar sehingga
tegangan pada tiap komponen sama.Rangkaian kombinasi adalah
gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel.

2) Resistor memiliki 4 cincin warna yang terdiri dari cincin A, B, C dan


D. Nilai hambatan pada resistor dapat dihitung berdasarkan kode warna
dan dapat dibaca dengan menggunakan rumus:
R = (A) (B) × 10(C) ohm

3) Arus yang mengalir pada resistor yang disusun secara seri nilainya
sama namun tegangannya berbeda. Sedangkan pada resistor yang
disusun secara paralel arus yang mengalir pada tiap-tiap resistor berbeda
namun tegangannya sama.

4) Hubungan antara R2 dengan nyala LED yaitu Semakin besar


jumlah resistor pada R2, maka nyala LED akan semakin terang. Begitu
juga sebaliknya semakin kecil jumlah resistor R2, maka nyala LED
semakin redup.

Anda mungkin juga menyukai