Oleh:
KELOMPOK XXV
1.3 Tujuan
Tujuan berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut.
1. Memahami Format IP Addressing versi 4 beserta dengan pembagian
kelasnya
2. Memahami Subnetting
3. Memahami komponen-komponen jaringan komputer
4. Memahami jenis-jenis kabel dan tipe pengkabelan yang sering digunakan
5. Memahami konsep Routing dalam jaringan komputer
6. Memahami perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing
7. Memahami protokol-protokol Routing
8. Memahami bagaimana melakukan instalasi linux CentOS
9. Memahami bagaimana melakukan instalasi DHCP Server dan DNS Server
di Linux
10. Memahami dasar-dasar konfigurasi DNS Server
11. Memahami manfaat/kegunaan DNS dan DHCP
1.4 Manfaat
1.5 Batasan Masalah
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.2 IP Private
IP Private adalah IP yang bersifat pribadi dan lokal, lokal maksudnya IP ini
hanya digunkan sebagai indentifikasi komputer pada jaringan tertutup yang bersifat
pribadi. IP private ini tidak bisa digunakan untuk mengakses jaringan internet
karena pada umumnya IP di seragamkan nilai awalnya agar sesame komputer di
jaringan tersebut adapat saling berhubungan.
2.2.3 NAT (Network Address Translation)
NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer
ke jaringan internet dengan menggunakan alamat IP. Banyak penggunaan metode
ini disebabkan karena ketersedian alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan
keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi
jaringan.
2.3 IP Subnetting
Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang
lebih kecil yang disebut “subnet.” Subnetting digunakan untuk memudahkan
pengelola jaringan komputer (system administrator, network administrator,
maupun pengguna biasa) dalam mengelola jaringan, melakukan alokasi IP Address
untuk setiap ruangan dan gedung sesuai dengan kebutuhan. Proses subnetting
sendiri dilakukan dengan menggunakan nilai CIDR seperti yang disebutkan
sebelumnya.
2.3.1 IP Subnetting Classfull dan Classless
Subnetting adalah mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP dan
me-reserve atau menyimpannya untuk mendefinisikan alamat subnet.
Konsekuensinya adalah semakin sedikit jumlah bit untuk host, jadi semakin banyak
jumlah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan host
bit.
2.3.1.1 Classfull
Classfull merupakan pengalamatan IP yang dibagi berdasar pada kelas.
Perlu kalian ketahui bahwa ada 5 kelas yang tidak sama dan itu merupakan kelas
yang menentukan ukuran jaringan. Empat bit pertama dari alamat IP yang dipakai
untuk mengidentifikasi kelas. Dari lima kelas A, B, C, D serta E. kelas A, B serta
C dipakai untuk jaringan unicast, D untuk jaringan multicast serta E disiapkan
untuk pemakaian masa depan. Bit yang digunakan untuk mengidentifikasi kelas
adalah sebagai berikut:
2.3.1.2 Classless
Classless dengan sederhana bisa disimpulkan tanpa ada kelas atau tidak
memakai kelas. Bila dihubungkan dengan pengalamatan IP, pengalamatan IP
classless bisa disimpulkan jadi pengalamatan IP tanpa mengetahui kelas dengan
cara memakai Classless-Inter Domain Rouing (CIDR) atau dapat juga di kenal
dengan arti panjang prefiks. Format pengalamatannya yaitu dengan memberi
tanda slash (/) di belakang alamat IP lalu diikuti dengan variabel panjang prefix.
Pengalokasian host/IP yang bisa memakai subnet mask yang tidak sama,
yang di dukung oleh routing protocol (RIPv2, OSPF, serta EIGRP) yang bisa
memberi info subnet, hingga bisa menghemat beberapa alamat host/IP.
Cara classless addressing (pengalamatan tanpa ada kelas) sekarang ini
mulai banyak diaplikasikan, yaitu dengan pengalokasian IP Address dalam notasi
Classless Inter Domain Routing (CIDR). Arti lain yang dipakai untuk memanggil
sisi IP address yang menunjuk satu jaringan dengan lebih khusus, dimaksud juga
dengan Network Prefix.
Umumnya dalam menuliskan network prefix satu kelas IP Address dipakai
sinyal garis miring (slash) “/”, diikuti dengan angka yang memberikan panjang
network prefix ini dalam bit. Contoh dasarnya adalah 192. 168. 0. 0/24.
3.2 Observasi
Observasi praktikum Jaringan Komputer dilakukan untuk mengetahui
bagaimana manfaat yang diperoleh setelah dilakukannya pengalamatan jaringan,
mengetahui bagaimana cara pengkabelan dan melakukan pengaturan jaringan
computer skala kecil, memahami konsep Routing dalam jaringan komputer, serta
mengetahui fungsi DHCP Server dan DNS Server pada sistem operasi Linux.
3.3 Analisis Data
Proses analis data dilakukan dengan analisi cara kerja pengalamatan
jaringan, analisi cara kerja pengkabelan, analisis cara kerja routing, serta analisis
cara kerja DHCP server dan DNS server.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pengkabelan
4.3 Routing
4.4 Instalasi Konfigurasi DHCP Server serta DNS Server berbasis Linux
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA