Anda di halaman 1dari 6

NAMA : VENSI YEKA ISDIANI

NIM : 09031382126152
KELAS : SIBIL 3B

Rangkuman TCP / IP , Static Routing, Dynamic Routing

TCP/IP
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
adalah standarkomunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses
tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.
Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan
protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak
digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak
(software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah
TCP/IP stack

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an
sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan
untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar
jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik
yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan
skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang
mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu
sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini
cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan
keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin


banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini
dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet
Architecture Board(IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam
protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP
didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang
dikeluarkan oleh IETF.

TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :


1. IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node
ke node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4)
alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk
organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk
departemen. IP bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari
departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
2. TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman
data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah
jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian
melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.
3. Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang
menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.

Pengalamatan (Addressing)
Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam
sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:

• Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet
berukuran 8- bit) yang umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz . Dengan
menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun
dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat
mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier
(HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai
contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask
255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat
IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat
dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration
Protocol(DHCP) (dinamis).
• Fully qualified domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang
direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk ., di
mana mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer berada, dan
mengidentifikasikan sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN
digunakan oleh skema penamaan domain Domain Name System (DNS). Sebagai
contoh, alamat FQDN id.wikipedia.orgmerepresentasikan sebuah host dengan
nama "id" yang terdapat di dalam domain jaringan " wikipedia.org ". Nama
domain wikipedia.org merupakan second-level domain yang terdaftar di dalam
top-level domain .org , yang terdaftar dalam root DNS, yang memiliki nama "."
(titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat ketimbang
dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar komunikasi
dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses penerjemahan
ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan
server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan
menggunakan berkas hosts (/etc/hosts atau
%systemroot%\system32\drivers\etc\hosts) yang disimpan di dalam mesin yang
bersangkutan.

Format IP
Sebuah alamat IP berisi satu bagian network dan satu bagian host, tetapi
formatnya tidak sama pada setiap alamat IP. Sejumlah bit alamat dipakai disini untuk
mengidentifikasi network, dan angka dipakai untuk mengidentifikasi host, dan beragam
kelas alamat IP. Ada tiga kelas utama alamat IP yaitu kelas A, B dan C.

Kelas Network Host First Octet


A 8 bit 24 bit 0 – 127
B 16 bit 16 bit 128 – 191
C 24 bit 8 bit 192 - 223
Ketentuan kelas alamat IP :
• Jika bit pertama dari sebuah alamat IP adalah angka 0, ini menunjukan network
kelas A. Tujuh bit berikutnya menunjukan identitas network, dan 24 bit terakhir
menunjukan identitas host. Ada 128 buah network kelas , tapi didalam setiap kelas
A bisa terdapat jutaan host.
• Jika bit pertama dari dua angka alamat IP adalah 10, ini menunjukan alamat IP
network kelas B.Angka Bit pertama kelas, kemudian 24 bit berikutnya
menunjukan identitas alamat network, dan 10 bit berikutnya untuk host. Ada
ribuan angka network kelas B dan setiap kelas B dapat berisi ribuan host.
• Jika bit pertama dari tiga bit alamat IP adalah 110, ini merupakan alamat IP kelas
C. Tiga bit pertama berupa alamat kelas. 21 bit berikutnya sebagai alamat
network, dan 8 bit selanjutnya merupakan identitas host. Ada jutaan network kelas
C, dan didalam tiap kelas C ada 254 host.

Tampaknya seperti rumit, tetapi karena adanya penulisan alamat IP memakai bilangan
desimal (0-255), maka keruwetan itu tidak terlihat. Secara sederhana bisa dilihat
ketentuan pemisahan kelas network seperti berikut ini :
• Kurang dari 128 adalah alamat kelas A, byte pertama adalah bilangan network,
tiga byte berikutnya adalah alamat host.
• Dari 128 sampai 191 adalah alamat kelas B, dua byte pertama sebagai alamat
network, dan dua byte terakhir sebagai alamat host.
• Dari 192 sampai 223 adalah alamat kelas C, tiga byte pertama sebagai alamat
network, dan byte terakhir sebagai alamat host.

Static Routing
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing
statik yang diatur secara manual oleh para administrator jaringan. Jika ada perubahan,
maka administrator jaringan harus melakukan pengaturan ulang pada jaringan. Static
routing akan berfungsi secara sempurna jika routing table berisi suatu rute untuk setiap
jaringan di dalam internetwork yang mana di konfigurasi secara manual oleh
administrator jaringan.

Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut:


• Jalur spesifik ditentukan oleh administrator jaringan
• Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh administrator jaringan
• Biasanya digunakan untuk jaringan yang berskala kecil

Cara kerja routing static ada 3 bagian, yaitu :


1. Konfigurasi perangkat router dilakukan oleh administrator jaringan
2. Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
3. Administrator Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk
konfigurasi router dengan routing static dan routing statis berguna untuk
melewatkan paket data yang ada pada jaringan.
Ada beberapa parameter yang terdapat pada Routing Static, yakni :
• Destination : Merupakan alat tujuan dan network mask yang biasanya diisi
dengan 0.0.0.0/0 untuk seluruh jaringan
• Gateway : Merupakan datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
• Pref. Source : Merupakan alamat tujuan paket dan meninggalkan router
melalui alamat IP Distance (0-255) : Merupakan jarak administrator jaringan
dari perangkat router

Kelebihan Routing Static :


a. Meringankan kinerja processor router
b. Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi
routing pada saat pengiriman paket
c. Tingkat keamanan lebih baik
d. Proses routing diawasi dengan mudah
e. Proses manajemen routing dilakukan mudah.
f. Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan
membajak traffic

Kelemahan Routing Static :


a. Membutuhkan administrator dan operator yang paham akan jaringan
b. Proses edit data pada tabel routing harus dilakukan secara manual
c. Sulit diterapkan pada jaringan yang berskala besar rentan terhadap kesalahan
saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.

Dynamic Routing
Dynamic Routing atau Routing Dynamic (dinamik) adalah sebuah router yang
memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis. Dengan menggunakan lalu lintas
jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnya . Protokol Routing
mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan lain dan saling
memberikan informasi antara satu router dengan router lainnya dan juga saling
memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, Tergantung
keadaan jaringannya . Dengan cara ini , router router mengetahui keadaan jaringan
yang terakhir dan mampu meneruskan data kearah yang benar. Dengan kata lain,
routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Routing Dinamik adalah jenis routing yang bisa berubah sesuai dengan kondisi yang
diinginkan dengan parameter tertentu sesuai dengan protokolnya. Routing Dinamik
diterapkan pada PC yang berfungsi sebagai router dan dibutuhkan router lain yang
sama-sama menerapkan sistem routing dinamik, jadi tidak bisa berdiri sendiri seperti
halnya Router static.

Alur router mempelajari jalur tujuannya ada 3 metode :


1. RIP ( Routing Information Protocol )
RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing
table berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router
selanjutnya akan memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung
langsung dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu :
Host, network, subnet, rute default.
Router RIP mengkonfigurasi router dengan memberikan IP address versi
6 kepada setiap port gigabitEthernet. Tahapan untuk me-routing dengan RIP
adalah dengan memberikan penamaan seperti contoh ”ciscored”. Berbeda
dengan OSPF dan EIGRP yang menggunakan penomoran identitas routing,
Setelah itu rppoting RIP juga dilakukan pada router redistribution dengan
penamaan yang sama

2. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)


Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk
jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link
state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua
EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan
jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar. Pada EIGRP ini terdapat
dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan dengan Link state.
IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh
yang ada dan delay yang terjadi.

3. OSPF ( Open Short Path First )


Proses routing yang pertama adalah melakukan konfigurasi terhadap
router. Langkah pertama adalah dengan memberikan ip address versi 6
kepada setiap port gigabit ethernet yang terhubung dengan switch dan router
redistribution. Setelah memberikan IP pada setiap port gigabit ethernet maka
setelah itu konfigurasi routing dinamik dengan OSPF, Setelah melakukan
konfigurasi Pengujian dapat dilakukan dengan mengirimkan paket icmp dari
server menuju ke router redistribution.
OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yang telah
dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki
banyak router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat
menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF.
Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF
atau sesuatu yang disebut route redistribution – sebuah layanan penerjemah
antar – routing protocol. OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang
disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest
path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-
jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF hanya mendukung
routing IP saja.

Anda mungkin juga menyukai