Anda di halaman 1dari 7

BASIC CONFIGURATION PADA ROUTER DAN SWITCH

1.1 Tujuan
- Memahami cara konfigurasi dasar menggunakan Cisco Packet Tracer
- Mampu melakukan konfigurasi dasar pada switch dan router menggunakan Cisco Packet Tracer.
- Memahami dasar IP address

1.2 Dasar Teori


1.2.1 Packet Tracer

Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak simulasi jaringan yang dikembangkan oleh Cisco
Systems. Dengan Cisco Packet Tracer, Anda dapat membuat dan menguji jaringan dengan berbagai
perangkat jaringan seperti router, switch, server, dan lain-lain. Anda dapat mensimulasikan
pengaturan jaringan yang kompleks dan melihat bagaimana data bergerak melalui jaringan tersebut.
Packet Tracer memanfaatkan antarmuka pengguna drag and drop, yang memungkinkan pengguna
menambahkan dan menghapus perangkat jaringan simulasi sesuai dengan keinginan user.

Dalam konfigurasi dasar CLI Cisco terdapat beberapa user mode atau bisa disebut hak akses
pada router maupun switch, mode tersebut terbagi menjadi 3 yaitu:

1. User EXEC Mode yang bertanda dengan ">": pada mode ini Kita belum bisa melakukan
konfigurasi apapun.
2. Privileged EXEC Mode yang bertanda dengan "#": pada mode ini Kita dapat melihat konfigurasi
yang telah dibuat namun tidak dapat menambahkan konfigurasi.
3. Global Configuration mode yang bertanda dengan "(config)#" pada mode ini Kita baru dapat
melakukan konfigurasi dari menambahkan sampai bisa menghapusnya.

Jika Kita ingin masuk ke Privileged EXEC Mode dari User EXEC Mode maka ketikkan "enable" dan
setelah masuk ke Privileged EXEC Mode untuk masuk ke Global Configuration Mode Kita bisa
mengetikkan "configure terminal".

Apabila Kita ingin kembali pada mode sebelumnya maka Kita dapat mengetikkan command "exit".
1.2.2 IP Address
Pada konfigurasi dasar perangkat switch dan router, biasanya diperlukan Alamat IP untuk dapat
menghubungkan antara switch dan router ke end device. Maka perlu diketahui bahwa IP
adalah singkatan dari Internet Protocol, atau dalam bahasa Indonesia berarti Protokol Internet. Jadi,
IP address atau internet protocol address adalah alamat protokol internet (alamat IP) yang
mengidentifikasi segala perangkat yang terhubung ke jaringan, baik jaringan internet pada umumnya
maupun lokal.
Struktur IP address terdiri atas dua bagian yaitu bagian networkID dan hostID.
NetworkID menunjukkan ID alamat jaringan tempat host-host berada, sedangkan hostID adalah
bagian yang menunjukkan host itu berada. Sederhananya, networkID seperti nama jalan sedangkan
hostID adalah nomor rumah di jalan tersebut. Untuk memudahkan dalam pembagiannya maka IP
address dibagi-bagi ke dalam kelas-kelas yang berbeda, yaitu sebagai berikut.

● Kelas A
IP address kelas A terdiri atas 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID,
sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada
octet pertama diberikan angka 0 - 127.
● Kelas B
IP address kelas B terdiri atas 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host
ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar.
Pada oktet pertama, diberikan angka 128 – 191.
● Kelas C
IP address kelas C terdiri atas 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID,
sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil. Kelas C biasanya
digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Pada oktet pertama, diberikan angka
192 - 223.
1) Format IP Address
IP address dinyatakan dalam struktur bilangan biner yang terdiri atas 32 bit dengan bentuk
sebagai berikut.
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

Misalnya
11000000.00001010.00011110.00000010

Agar kita mudah membaca IP address, maka 32 bit bilangan itu dibagi ke dalam 4 segmen yang
masing-masing berisi 8 bit. Kedelapan bit itu bisa disebut oktet.
Selanjutnya, setiap oktet diterjemahkan ke dalam bilangan decimal. Misalnya:

11000000 = 192

00001010 = 10

00011110 = 30

00000010 = 2

Adapun nilai terbesar dari 8 bit adalah 11111111 atau sama dengan 255. Dengan demikian,
jumlah IP address seluruhnya adalah 255 x 255 x 255 x 255.

2) Jenis-jenis IP Address
● IPv4
IPv4 adalah alamat IP yang paling umum digunakan, dengan panjang 32-bit dan
empat bagian (oktet) yang dipisahkan oleh titik. Nilai setiap oktet berkisar dari 0 – 255.
Kepanjangan IPv4 yaitu Internet Protocol version 4.
Dengan kemungkinan ini, bisa disimpulkan bahwa saat ini ada sekitar 4,3 miliar alamat
IPv4 yang berbeda di seluruh dunia.
Contoh IPv4 adalah seperti berikut:
- 169.89.131.246
- 192.0.2.146
- 10.102.103.104
Karena merupakan yang paling banyak digunakan, saat ini hampir semua sistem pasti
bisa menangani routing IPv4 tanpa masalah. Selain itu, alamat IPv4 mendukung
mayoritas topologi jaringan karena prefiksnya yang sederhana. Data dalam address
packet IPv4 juga dienkripsi dengan baik untuk memastikan komunikasi yang aman antar
jaringan.

● IPv6
IPv6 adalah versi IP address yang lebih baru dari IPv4, dimaksudkan untuk
menggantikan IPv4 karena variasi IPv4 yang kini mulai terbatas.
Kalau IPv4 memiliki panjang 32 bit, panjang IPv6 mencapai 128 bit. Artinya, ada sekitar
340 undecillion (angka di belakang digit pertamanya ada 66!) alamat IPv6 yang berbeda.
IPv6 ditulis dalam rangkaian digit heksadesimal 16 bit dan huruf, dipisahkan oleh
titik dua. Jadi, pada jenis IP address ini, Anda akan menjumpai huruf dari A sampai F.
Berikut adalah contoh IPv6:

- 2001:3FFE:9D38:FE75:A95A:1C48:50DF:6AB8
- 2001:0db8:85a3:0000:0000:8a2e:0370:7334
- 2001:db8:3333:4444:CCCC:DDDD:EEEE:FFFF
Dengan IPv6, routing akan menjadi lebih efisien karena memungkinkan penyedia
layanan internet meminimalkan ukuran tabel routing. IPv6 juga menggunakan Internet
Protocol Security (IPsec), jadi Anda tidak perlu cemas dengan autentikasi, kerahasiaan,
dan integritas data.
Terlebih lagi, IPv6 tidak memiliki IP checksum sehingga pemrosesan packet menjadi
lebih efisien, dan mendukung multicast. Hasilnya, transmisi data pun bisa dikirim ke
beberapa tujuan sekaligus sehingga akan menghemat bandwidth jaringan.

Perbedaan IPv4 dan IPv6 :

- Panjang alamat IPv4 adalah 32 bit, sementara IPv6 adalah 128-bit.


- Ruang alamat pada IPv4 adalah 4,29 x 109. Sedangkan pada IPv6 menghasilkan ruang
alamat yang lebih besar, yaitu 3,4 x 1038.
- IPV4 mempunyai ukuran header 20 oktet dan IPV6 mempunyai ukuran 40 oktet.
- IPv4 terdiri dari 4 field dengan pemisah titik (.). Kemudian, IPv6 terdiri dari 8 filed
dengan pemisah titik dua (:).
- IPv4 hanya alamat numerik, sedangkan IPv6 berupa alamat alfanumerik.
- Fitur keamanan yang diberikan IPv4 bergantung pada aplikasi. Sementara, IPv6
menggunakan protokol dari IPSEC.
1.2.3 Subnet Mask
Nilai subnet mask berfungsi untuk memisahkan network ID dengan host ID. Subnet mask
diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan lokal atau
nonlokal. Untuk jaringan Nonlokal berarti TCP/IP harus mengirimkan paket data melalui sebuah
Router. Dengan demikian, diperlukan address mask untuk menyaring IP address dan paket data yang
keluar masuk jaringan tersebut.
Network ID dan host ID didalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask.
Masing-masing subnet mask menggunakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari
semua satu (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP
address.

Sebagai contoh, alamat kelas B: 170.203.93.5 bilangan biner nya adalah:


10101010 11001011 01011101 00000101
Subnet mask default untuk alamat kelas B adalah:
11111111 11111111 00000000 00000000
Bisa juga ditulis dalam notasi desimal:
255.255.0.0
1.3 Peralatan yang Digunakan
- Komputer/laptop
- Cisco Packet Tracer

1.4 Langkah Percobaan


1) Mengatur Waktu

2) Merubah Nama Perangkat (Hostname)

3) Membuat Password pada User EXEC Mode

4) Membuat Password pada Privileged Mode

5) Membuat Banner

6) Memasukkan IP Address pada Interface Jaringan


o Router

o Switch
1.5 Tugas
1) Konfigurasi Dasar

Buatlah topologi seperti gambar diatas, kemudian mengkonfigurasi masing-masing device.

Kemudian melakukan tes konektivitas antar device

Device Interface IP Address Subnet Mask Gateway

Router Gig 0/0/0 192.168.5.1 255.255.255.0 -

Switch Vlan 1 192.168.5.2 255.255.255.0 -

PC - 192.168.5.3 255.255.255.0 192.168.5.1

2) Konversi IP Address
● Desimal to Biner
- 192.168.5.1
- 10.10.5.12
- 172.19.45.32

● Biner to Desimal
- 11000000.10100000.00001010.00000001
- 00001010.00001010.00010000.00000010
- 10111001.01101011.01010000.00011001

Anda mungkin juga menyukai