Anda di halaman 1dari 108

NETWORK FUNDAMENTAL

BASIC TRAINING
Mempelajari dasar-dasar jaringan
dan fungsi-fungsi yang terdapat
pada MikroTik Routerboard,
features, implementasi serta
troubleshoot secara umum.
SERTIFIKASI MIKROTIK
TRAINING OUTLINE
PREREQUISITES
TCP/IP, OSI LAYER & SUBNETTING
BASIC
INTERNET PROTOCOL
Protokol pada Network Layer (Model OSI) atau protokol pada
Internetwork Layer (Model TCP/IP) untuk melakukan routing paket
data antar host-host dalam jaringan berbasis TCP/IP.
Sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan
terjadinya hubungan, komunikasi dan perpindahan data antara dua
atau lebih host.
Tugas Internet Protocol: melakukan deteksi koneksi fisik, melakukan
metode jabat-tangan (handshaking), negosiasi berbagai macam
karakteristik hubungan, mengawali dan mengakhiri suatu
pesan/session, bagaimana format pesan yang digunakan, error
detection, mengkalkulasi dan menentukan jalur pengiriman &
mengakhiri suatu koneksi.
OSI LAYER
Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat
tidak bisa saling berkomunikasi.
Sebelum ada OSI, sistem jaringan sangat tergantung kepada vendor
pemasok perangkat jaringan yang berbeda-beda.
Menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi
disebuah host berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu
software aplikasi di host lain.
Digunakan untuk menjelaskan cara kerja jaringan secara logis sehingga
terjadinya komunikasi data di dalam jaringan.
Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh
The International Standards Organization (ISO) di Eropa pada tahun
1977 sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional
yang digunakan pada berbagai lapisan.
OSI LAYER
Apabila 7 OSI Layer susah untuk dihafal, maka Layer 1, Layer 2
dan Layer 3 adalah suatu keharusan, karena dapat menunjukkan
bedanya antara Hub/bridge, Switch dan Router.
Ketiganya berada di layer yang berbeda sehingga memiliki cara
kerja yang berbeda tentunya.
PROTOCOL
Digunakan untuk
mengidentifikasikan jenis
protokol lapisan yang lebih
tinggi yang dikandung oleh
muatan IP. Field ini
merupakan tanda eksplisit
untuk protokol klien.
Jenis-jenis protokol beserta
nilai field dari masing-masing
protokol.
PORT
Mekanisme yang mengizinkan sebuah komputer untuk mendukung
beberapa sesi koneksi dengan komputer lainnya dan program di dalam
jaringan. Port dapat mengidentifikasikan aplikasi dan layanan yang
menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP. Sehingga, port juga
mengidentifikasikan sebuah proses tertentu di mana sebuah server dapat
memberikan sebuah layanan kepada klien atau bagaimana sebuah klien
dapat mengakses sebuah layanan yang ada dalam server. Port dapat
dikenali dengan angka 16-bit (dua byte) yang disebut dengan Port
Number dan diklasifikasikan dengan jenis protokol transport apa yang
digunakan, ke dalam Port TCP dan Port UDP. Karena memiliki angka
16-bit, maka total maksimum jumlah port untuk setiap protokol
transport yang digunakan adalah 65536 buah.
JENIS-JENIS PORT
Well-known Port: yang pada awalnya berkisar antara 0 hingga 255 tetapi
kemudian diperlebar untuk mendukung antara 0 hingga 1023. Port number
yang termasuk ke dalam well-known port, selalu merepresentasikan layanan
jaringan yang sama, dan ditetapkan oleh Internet Assigned Number Authority
(IANA).
Registered Port: Port-port yang digunakan oleh vendor-vendor komputer
atau jaringan yang berbeda untuk mendukung aplikasi dan sistem operasi
yang mereka buat. Registered port juga diketahui dan didaftarkan oleh IANA
tetapi tidak dialokasikan secara permanen, sehingga vendor lainnya dapat
menggunakan port number yang sama. Range registered port berkisar dari
1024 hingga 49151.
Dynamically Assigned Port: merupakan port-port yang ditetapkan oleh sistem
operasi atau aplikasi yang digunakan untuk melayani request dari pengguna
sesuai dengan kebutuhan. Dynamically Assigned Port berkisar dari 1024
hingga 65536 dan dapat digunakan atau dilepaskan sesuai kebutuhan.
PORT YANG BIASA DIGUNAKAN
ILUSTRASI PORT

GUDANG - SERVER
MAC ADDRESS
Sebuah alamat jaringan yang diimplementasikan pada Data-
Link Layer (Layer 2 Model OSI) yang merepresentasikan
sebuah node tertentu secara fisik dalam jaringan dengan
panjang 48-bit (6-byte).
Mengidentifikasikan sebuah NIC komputer, interface dalam
sebuah router, atau node lainnya dalam jaringan.
MAC terdiri atas 12 digit bilangan heksadesimal (0 s/d F), 6
digit pertama merepresentasikan vendor pembuat kartu
jaringan.
Contoh MAC Address: 00-00-0C-4F-05-50.
IP ADDRESS
Sebuah alamat jaringan yang diimplementasikan pada
Network Layer (Layer 3 Model OSI) yang
merepresentasikan sebuah host tertentu secara logic.
Terdapat 2 jenis IP Address:
- IPv4: terdiri dari 32-bit
- IPv6: terdiri dari 128-bit
IPv4
IPv4 diekspresikan dalam notasi desimal bertitik, yang dibagi ke dalam 4
buah oktet berukuran 8-bit. Terdiri dari Network ID & Host ID.
Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0-255
(2^0 s/d 2^7 ).
Aturan pengalamatan IPv4, misal IP 192.148.41.1
SUBNETTING
Dari 4 milyar IP address, tidak mungkin diberikan ke
satu internet provider saja.
Alamat IP didesain untuk digunakan secara
berkelompok (sub-jaringan/subnet).
Subnetting adalah cara untuk memisahkan dan
mendistribusikan beberapa IP Address.
Host/perangkat yang terletak pada subnet yang sama
dapat berkomunikasi satu sama lain secara langsung
(tanpa melibatkan router/routing).
SUBNETTING
Apabila jaringan dianalogikan sebuah jalan, apabila disepanjang jalan
cuma ada 8 rumah, ketua RT mengumumkan sesuatu dari rumah ke
rumah lewat jalan itu.
Apabila sepanjang jalan sudah penuh rumah butuh ada gang-gang.
Butuh ada ketua RT tiap gang untuk meminimalis transportasi saat
pengumuman dan mengatur urusan RT-nya sendiri.
NOTASI SUBNET
Subnet ditulis dalam format 32 bit (seperti IP), atau dalam
bentuk desimal (prefix Length).

Sebagai contoh, network 192.168.1.0 yang memiliki subnet


mask 255.255.255.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi
prefix length sebagai 192.168.1.0/24.
NETWORK & BROADCAST IP
Dalam kelompok IP address atau satu subnet ada 2 IP yang sifatnya
khusus, yaitu Network IP & Broadcast IP.
Network IP: identitas suatu kelompok IP/Subnet.
Broadcast IP: alamat IP yang digunakan untuk memanggil semua IP
dalam satu kelompok.
PERHITUNGAN SUBNET
Kerjakan soal di bawah ini dalam waktu 5 menit!
1. 192.168.1.100/24 2. 192.168.50.220/26
3. 192.168.170.150/28 4. 172.16.140.98/30
5. 10.10.10.10/24
Tentukan Total IP, Jumlah Host, Subnet, Network IP, Broadcast IP,
IP Range & Host Range?
TABEL SUBNETTING
PERHITUNGAN SUBNET
Contoh: Tentukan Total IP, Jumlah Host, Subnet, Network IP, Broadcast
IP & Host Range dari IP 192.168.1.100/24?
Pertama-tama kita harus mengidentifikasi IP yang sudah kita ketahui
(192.168.1.100/24) tersebut masuk ke IP Kelas A/B/C, dengan cara
melihat jumlah bit-nya (prefix). Karena prefix-nya sebanyak 24-bit maka
kita anggap IP tersebut masuk IP Kelas C.
Karena IP tersebut masuk ke IP Kelas C sehingga porsi untuk Network
ID & Host ID-nya adalah sebagai berikut:
- Network ID = oktet 1-3 = 192.168.1
- Host ID = oktet ke 4 = 100
Jadi, ketika melakukan perhitungan subnet maka yang akan menjadi kita
hitung sebenarnya adalah porsi dari Host ID. Sedangkan untuk
Network ID nilainya akan selalu sama.
PERHITUNGAN SUBNET
Total IP, untuk mencari total IP kita bisa melihat dari tabel
subnetting melalui jumlah bit (prefix) dari IP Address yang
sudah diketahui, karena prefix-nya sebanyak 24-bit maka Total
IP-nya adalah sebanyak 256 IP.

Jumlah Host, untuk mencari jumlah Host kita bisa


menghitung dari Total IP dari prefix 24 dikurangan dengan
Network IP dan Broadcast IP atau dengan persamaan:
Jumlah Host = Total IP 2
maka
Jumlah Host = 256 2 = 254 Host
PERHITUNGAN SUBNET
Subnet, untuk mencari Subnet kita bisa menghitung dari
Total Max. IP di Kelas C dikurangi dengan Total IP dari
prefix 24 atau dengan menggunakan persamaan:
Subnet = Total Max. IP di Kelas C Total IP
maka
Subnet = 256 256 = 0

Karena IP pada soal tersebut masuk IP Kelas C maka subnet dari


oktet 1-3 akan bernilai 255 (255.255.255.x) sehingga subnet yang
kita cari dari soal tersebut adalah 255.255.255.0
PERHITUNGAN SUBNET
Network IP, untuk menghitung Network IP kita bisa mencari
malalui persamaan:
Host ID / Total IP (ambil bilangan bulatnya)
100 / 256 = 0,39 (maka kita anggap hasilnya 0)
Kemudian hasil dari persamaan di atas hitung kembali dengan
menggunakan persamaan:
Network IP = (Host ID / Total IP) * Total IP
= 0 * 256
=0
Jadi Network IP-nya adalah 192.168.1.0
PERHITUNGAN SUBNET
Broadcast IP, untuk mencari Broadcast IP kita bisa
menghitung dengan persamaan:
Broadcast IP = (Network IP + Total IP) 1
= (0 + 256) 1
= 256 1
= 255

Jadi Broadcast IP-nya adalah 192.168.1.255


PERHITUNGAN SUBNET
IP Range, adalah IP dari Network IP sampai dengan
Broadcast IP. Maka IP Range-nya adalah:
192.168.1.0 192.168.1.255
Host Range, untuk mencari Host Range kita dapat
mencari jika Network IP & Broadcast IP sudah kita
ketahui. Host Range adalah IP diantara Network IP
sampai dengan Broadcast IP. Maka Host Range dari
soal tersebut adalah:
192.168.1.1 192.168.1.254
PERHITUNGAN SUBNET
Jadi IP 192.168.1.100/24:
Total IP = 256 IP
Jumlah Host = 254 Host
Subnet = 255.255.255.0
Network IP = 192.168.1.0
Broadcast IP = 192.168.1.255
IP Range = 192.168.1.0 192.168.1.255
Host Range = 192.168.1.1 192.168.1.254
SUBNETTING KELAS A & B
Pada dasarnya subnetting Kelas A & B itu sama dengan
subnetting Kelas C, hanya saja untuk prefix-nya harus kita
konversi dulu ke prefix Kelas C dengan cara menambahkan 8
bit pada prefix-nya sampai masuk prefix Kelas C.
Setelah konversi prefix-nya maka untuk Total IP harus di
kalikan dengan nilai 256 sebanyak penambahan prefix-nya.
Kerjakan soal berikut ini:
- 10.10.10.10/12
- 172.16.22.22/22
SUBNETTING KELAS A & B
10.10.10.10/12 => IP Class A, Oktet 1 = NetID & Oktet 2-4 = HostID
Konversi prefix ke Class C => 12 + 8 + 8 = 28
Total IP => 16 x 256 x 256 = 1.048.576
Jumlah Host => 1.048.576 2 = 1.048.574
Subnet => 256 16 = 240 => 255.240.0.0
10
Network IP =>
= 0, 0 * 16 = 0 => 10.0.0.0
Broadcast IP => (0 + 16) 1 = 15 => 10.15.255.255
IP Range => 10.0.0.0 10.15.255.255
Host Range => 10.0.0.1 10.15.255.254
SUBNETTING KELAS A & B
172.16.22.22/22 => IP Class B, Oktet 1-2 = NetID & Oktet 3-4 = HostID
Konversi prefix ke Class C => 22 + 8 = 30
Total IP => 4 x 256 = 1.024
Jumlah Host => 1.024 2 = 1.022
Subnet => 256 4 = 252 => 255.255.252.0
22
Network IP => 4
= 5, 5 * 4 = 20 => 172.16.20.0
Broadcast IP => (20 + 4) 1 = 23 => 172.16.23.255
IP Range => 172.16.20.0 172.16.23.255
Host Range => 172.16.20.1 172.16.23.254
IP PRIVATE
IP Address dibedakan menjadi IP Public dan IP Private.
IP Public adalah IP address yang digunakan untuk koneksi jaringan
global (internet) secara langsung dan bersifat unik.
IP Private digunakan untuk jaringan lokal (LAN).
IP ADDRESS IP RANGE TOTAL IP
10.0.0.0/8 10.0.0.0 10.255.255.255 16.777.216
172.16.0.0/12 172.16.0.0 172.16.255.255 1.048.576
192.168.0.0/16 192.168.0.0 192.168.255.255 65.536
127.0.0.0/8 adalah loopback address (localhost)
224.0.0.0/8 adalah multicst address
169.254.0.0/16 adalah link local address
LAB 1
SUBNETTING COMPETITION
MODULE 1
INTRODUCTION
ABOUT MIKROTIK
Produsen software dan hardware router.
Lokasi: Riga, Latvia (Eropa Utara).
Menjadikan teknologi internet lebih murah, cepat,
handal dan terjangkau luas.
Motto Mikrotik: Routing the World.
Founder (1996): John Trully & Arnis Reikstins.
Produk: RouterOS & RouterBoard.
PRODUK MIKROTIK
RouterOS:
Sistem operasi yang diperuntukkan sebagai network router.
Dapat diinstall di PC dan menjadikannya sebuah Router yang handal.
Sistem operasi Linux base.
File image MikroTik RouterOS bisa diunduh dari website resmi
MikroTik, www.mikrotik.com.

RouterBOARD
Built in hardware (board) yang menggunakan RouterOS sebagai
Operating Sistemnya.
Tersedia mulai low-end s/d high-end Router.
FITUR MIKROTIK
Router OS apabila diinstall pada PC/Virtual machine, akan support
driver perangkat: Ethernet, Wireless Card, V35, ISDN, USB Mass
Storage, USB 3G Modem, E1/T1.
Memiliki fitur yang melebihi sebuah router, diantaranya:
User Management (DHCP, Hotspot, Radius, dll).
Routing (RIP, OSPF, BGP, RIPng, OSPF V3).
Firewall & NAT (fully-customized, linux based).
QoS/Bandwidth limiter (fully customized, linux based).
Tunnel (EoIP, PPTP, L2TP, PPPoE, SSTP, OpenVPN).
Real-time Tools (Torch, watchdog, mac-ping, MRTG, sniffer).
PENAMAAN RouterBOARD
Secara umum detail penamaan untuk produk-produk RouterBOARD:
RouterBOARD disingkat RB.
<board name> <board features>-<built-in wireless> <wireless card
features>-<connector type>-<enclosure type>
Contoh: RB941-2nD-TC (hAP lite)
RB: RouterBOARD
9: Seri/Kelas Router
4: Jumlah Port Ethernet
1: Jumlah Wireless
2nD: Fitur Wireless 2,4 GHz
TC: Fitur Tower Case
PENAMAAN RouterBOARD
Penamaan RouterBOARD lainnya:
U : USB
A : more memory (and usually higher license level)
H : more powerful CPU
G : Gigabit (may include "U","A","H", if not used with "L")
S : SFP port (legacy usage - SwitchOS devices)
E : PCIe interface extension card
R : MiniPCI or MINIPCIe slot
Penamaan RouterBOARD lengkapnya dapat dilihat di wiki mikrotik
https://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:Product_Naming
ARSITEKTUR RouterBOARD
Arsitektur RouterBoard dibedakan berdasarkan jenis dan kinerja
processor, software/OS untuk setiap arsitektur berbeda.

Secara lengkap dapat dilihat di www.mikrotik.com/download


FIRST TIME ACCESSING
THE RouterBOARD
WinBox AND MAC-WinBox
WinBox AND MAC-WinBox
WebFig AND QUICK SET
DEFAULT SETTING RouterBOARD
RouterBoard (RB) baru, atau setelah di reset defualt, memiliki
default konfigurasi dari pabrikannya yaitu:
IP Address Ether2-4: 192.168.88.1/24.
Username admin password blank.

Informasi Lengkap: https://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:Default_Configurations


LAB 2
ACCESS TO RouterBOARD
RouterOS
COMMAND LINE INTERFACE (CLI)
Dalam kondisi tertentu remote dan konfigurasi via GUI tidak
memungkinkan dikarenakan hal-hal seperti; menginstal
RouterOS pada PC, keterbatasan bandwidth, kebutuhan
untuk running script, remote via console, dll.
Remote & konfigurasi terminal bisa dilakukan dengan cara:
Langsung pada RouterOS yang diinstal di PC.
Telnet (Non Secure Connection).
SSH (Secure Connection).
Serial Console
SSH
TELNET
RouterOS CLI PRINCIPLES
Terbagi menjadi kelompok-kelompok dalam tingkat
menu hirarki.
Terbagi menjadi item nama dan nomor.
Tersedia menu Quick Typing dengan menggunakan
tombol [Tab].
Tersedia fitur Command History yang dapat dipanggil
kembali untuk menjalankan baris perintah yang sama.
Tersedia fitur menu bantuan dengan menekan tombol
[F1].
LAB 3
CLI USE
INITIAL CONFIGURATION
(INTERNET ACCESS)
Simulasi jaringan dasar untuk koneksi internet
Setting koneksi internet menggunakan mikrotik sebagai
Network Address Translation (NAT)
Konfigurasi DHCP-Client, IP Address, DNS & Firewall NAT
WAN DHCP-client
INTERNET ACCESS TESTING
Lakukan ping dan traceroute dari RouterBOARD
LAN IP ADDRESS AND
DEFAULT GATEWAY
DNS
BASIC FIREWALL - NAT MASQUERADE
CLIENT IP CONFIG & TESTING
Lakukan konfigurasi IP Address kemudian lakukan
pengujian akses internet disisi client (PC/Laptop)
NETWORK TIME PROTOCOL (NTP) CLIENT CONFIG
Kebanyakan RB
Mikrotik tidak
memiliki battery
untuk clock internal
(kecuali RB230 dan
powerpc)
NTP untuk
sinkronisasi waktu
antar router/server
lainnya
NTP juga bisa
diarahkan ke public
NTP server seperti
asia.pool.ntp.org, atau
id.pool.ntp.org Indonesia Public NTP Server => http://www.pool.ntp.org/zone/id
FASE SINKRONISASI NTP CLIENT
Started: menjalankan NTP Client
Reached: terkoneksi dengan NTP Server
Synchronized: sinkronisasi waktu dengan
NTP Server
Timeset: mengganti waktu/tanggal lokal
sesuai waktu NTP Server
LAB 4
INITIAL CONFIGURATION
(INTERNET ACCESS)
UPGRADING RouterOS
Sebelum melakukan UpGrade/DownGrade RouterOS,
sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu Arsitektur, Versi,
Paket serta Fitur dari RouterBOARD yang kita gunakan
Fitur-fitur MikroTik selain ditentukan oleh lisensi yang
digunakan, juga ditentukan oleh versi dari MikroTik yang
terinstall
Pada RouterOS, versi MikroTik dapat dilihat dari paket yang
terinstall
Paket yang terinstall menunjukkan fitur apa saja yang
didukung oleh RouterOS.
RouterOS
PACKAGE LIST AND VERSION
PACKAGE TYPES

http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:System/Packages
ENABLE/DISABLE AND UNINSTALL PACKAGE

RouterBOARD harus di Reboot untuk mengeksekusi perintah


UPGRADE/DOWNGRADE PACKAGE
Usahakan selalu Upgrade versi terbaru, untuk Fix Bugs, New Feature
dan lain-lain
Downgrade dilakukan apabila hardware kurang mendukung terhadap
versi baru atau terdapat Bug pada versi aktifnya, sedangkan Upgrade
paket harus memperhatikan aturan level dan lisensi yang berlaku
Upgrade dan Downgrade juga harus memperhatikan kompatibilitas
terhadap jenis arsitektur hardware
Pemilihan paket sangat penting dalam melakukan
Upgrade/Downgrade, jenis & arsitektur hardware memiliki software
yang berbeda
Bila ragu, dapat di crosscheck dan didownload di
www.mikrotik.com/download.html
WAYS OF UPGRADING PACKAGE
Paket yang akan diinstall (versi lama/baru) harus diupload terlebih
dahulu ke RouterBOARD pada bagian file
Upload dapat dilakukan dengan Drag And Drop (via WinBox),
ataupun via FTP Client
Drag And Drop menggunakan protokol WinBox (TCP Port 8291)
untuk koneksi IP dan menggunakan frame untuk koneksi MAC
Address
Apabila upload menggunakan FTP, pastikan semua paket terupload
di folder utama, bukan di subfolder
Untuk mengeksekusi Upgrade, RouterBOARD harus di Reboot
WAYS OF UPGRADING PACKAGE

Reboot RouterBOARD dan


tunggu sampe proses Upgrade
selesai, kemudian login
kembali ke RouterBOARD
serta cek versi paket yang
terinstall sekarang
WAYS OF UPGRADING PACKAGE
RouterBOOT FIRMWARE UPGRADE
LAB 5
UPGRADING RouterOS
ROUTER IDENTITY
Untuk memudahkan mengenali RouterBOARD mana yang sedang
kita konfigurasi
Hal ini sangat penting jika kita mempunyai router mikrotik yang
sering kita konfigure bila jumlahnya lebih dari satu
LAB 6
ROUTER IDENTITY
MANAGE RouterOS LOGINS
Akses ke Router ditentukan oleh Menu User
Manajemen user dilakukan dengan:
Group, profil pengelompokan user, menentukan
previlage yang bisa diperoleh suatu user
User, merupakan login (username & password dari
suatu user)
Sesi user yang sedang melakukan koneksi ke router
dapat dilihat pada Menu System > Users > Active
Users
GROUP
Group merupakan pengelompokan previlage/hak akses yang akan
diberikan pada user
Ada 3 Default Previlage yang ada di MikroTik yaitu Full, Read dan
Write, namun diperbolehkan untuk Customize sendiri
USER
Masing-masing User dapat dibatasi hak aksesnya berdasarkan group
Masing-masing User juga dapat dibatasi berdasarkan IP address yang
digunakannya
MIKROTIK NEIGHBOR DISCOVERY PROTOCOL (MNDP)
MNDP memudahkan konfigurasi dan manajemen jaringan dengan
memungkinkan setiap router MikroTik untuk mendeteksi MikroTik
lainnya yang terhubung langsung
MNDP bekerja di Layer 2 (OSI Model), bekerja pada semua Non-
Dynamic Interface dan mendistribusikan informasi dasar
MNDP dapat berkomunikasi dengan CDP (Cisco Discovery
Protocol)
Disarankan untuk tidak memancarkan MNDP ke interface yang
mengarah ke jaringan public
Untuk menyembunyikan mikrotik anda agar tidak muncul pada
WinBox MNDP scan, atau muncul pada neighbors:
Disable MNDP pada menu IP Neighbors Discovery
Block Port UDP protocol port 5678 (port untuk komunikasi
MNDP) menggunakan IP Firewall Filter Rule
BLOCK MNDP
LAB 7
MANAGE RouterOS LOGINS
MANAGE RouterOS SERVICES
Enable/Disable Service yang dijalankan oleh Router
Untuk keamanan kita juga dapat mengganti/mengubah Default Port
pada masing-masing Services, serta masing-masing Service juga dapat
dibatasi berdasarkan IP address yang digunakannya
LAB 8
MANAGE RouterOS SERVICES
MANAGING CONFIGURATION BACKUPS
Konfigurasi dalam router dapat dibackup dan disimpan untuk digunakan
di kemudian hari. Ada 2 jenis backup yaitu:
Binary file (.backup) atau Backup/Restore
Tidak dapat dibaca Text Editor
Membackup keseluruhan konfigurasi Router
Create return point (dapat kembali seperti semula)
Script file (.rsc) atau Import/Export
Berupa Script, dapat dibaca dengan Text Editor
Dapat membackup sebagian atau keseluruhan konfigurasi Router
Tidak mengembalikan ke konfigurasi seperti semula, melainkan
menambahkan script tertentu pada konfigurasi utama
SAVING AND RESTORING THE BACKUP
Binary file (.backup) atau Backup/Restore
SAVING AND RESTORING THE BACKUP
Script file (.rsc) atau Import/Export
Backup dan Restore dengan Mode Script dilakukan dengan perintah
Export, akan menyimpan konfigurasi dengan bentuk Script yang
dapat dibaca dan diolah
Import, akan menjalankan perintah yang terdapat dalam Script
Import/Export dapat digunakan untuk membackup sebagian konfigurasi
Import/Export harus dilakukan melalui terminal
Export tidak menyimpan Username dan Password
SAVING AND RESTORING THE BACKUP
Export
SAVING AND RESTORING THE BACKUP
Import
DIFFERENCE BETWEEN
A BACKUP AND AN EXPORT (.RSC) FILE
EDITING AN EXPORT FILE
LAB 9
MANAGING CONFIGURATION
BACKUPS
RESETTING A RouterOS DEVICE
Reset konfigurasi MikroTik diperlukan jika:
Saat lupa Username dan atau Password
Saat konfigurasi terlalu komplek dan perlu ditata
dari nol
Reset konfigurasi dapat dilakukan dengan cara:
Hard Reset, reset secara fisik
Soft Reset, reset secara software
Reinstall (Net Install)
HARD RESET
Khusus RouterBoard memiliki rangkaian untuk reset pada board
dengan cara menjumper sambil menyalakan RB, RB akan kembali ke
konfigurasi awal/default
https://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:Reset_button
SOFT RESET
Jika kita masih bisa akses ke MikroTik, lakukan reset lewat reset menu

Keep User Configuration, reset ke backup sebelumnya


No Default Configuration, reset keseluruhan (tanpa konfigurasi
default)
Do Not Backup, reset tanpa backup konfigurasi
LAB 10
RESETTING A RouterOS DEVICE
REINSTALLING A RouterOS DEVICE
(NetInstall)
MikroTik dapat di install ulang layaknya sistem operasi yang lain
Install ulang dapat mengembalikan MikroTik ke posisi awal/default
Install dapat dilakukan menggunakan media CD dan Software
NetInstall
RouterBOARD hanya dapat diinstall ulang menggunakan Software
NetInstall
REINSTALLING A RouterOS DEVICE
(NetInstall)
RouterBOARD harus dikoneksikan dengan Laptop/PC melalui
Primary Ethernet-nya (ether1)
Laptop/PC harus menjalankan program NetInstall
RouterBOARD harus di-setting agar Booting dari Network (ether1),
dengan cara:
Setting Via Serial Console
Setting Via Terminal Console
WinBox
Tekan Tombol Reset
REINSTALLING A RouterOS DEVICE
(NetInstall)
Setting NetInstall
REINSTALLING A RouterOS DEVICE
(NetInstall)
Seting Boot Device RouterBOARD dan Setting IP PC/Laptop
REINSTALLING A RouterOS DEVICE
(NetInstall)
Cara install ulang RB941-2nD-TC hAP lite via NetInstall:
Shutdown RouterBOARD
Cabut power dari RouterBOARD
Tekan dan tahan tombol Reset
Hubungkan kembali power RouterBOARD dalam keadaan
tombol Reset masih di tekan dan tahan sekitar 15 detik
Tunggu sampai terdeteksi dan muncul perangkat RouterBOARD
kita pada NetInstall
Pilih lokasi Package dan centang Package yang akan kita install ke
RouterBOARD
Klik tombol Install dan tunggu sampai proses selesai
REINSTALLING A RouterOS DEVICE
(NetInstall)
Cara install ulang RB941-2nD-TC hAP lite via NetInstall:
LAB 11
REINSTALLING A RouterOS DEVICE
(NetInstall)
RouterOS LICENSE LEVELS
Fitur-fitur RouterOS ditentukan oleh level lisensi yang melekat pada
perangkat
Level dari lisensi juga menentukan batasan Upgrade paket
Lisensi melekat pada Storage/Media Penyimpanan (ex. Hardisk,
NAND, USB, Compact Flash)
Bila media penyimpanan diformat dengan non MikroTik, maka lisensi
akan hilang
Lisensi menentukan versi berapa dari RouterOS yang dapat
diinstall/diupgrade di suatu Hardware
L1 dan L2 mengijinkan upgrade 1 versi, L5 dan L6 mengijinkan
upgrade sampai 2 versi
RouterOS LICENSE LEVELS

https://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:License#License_Levels
RouterOS LICENSE LEVELS

Sources of additional information:


wiki.mikrotik.com, forum.mikrotik.com, mum.mikrotik.com,
Distributor and consultant support, support@mikrotik.com

Anda mungkin juga menyukai