Tujuan
Peserta didik dapat menjelaskan prosedur pengalamatan jaringan dengan tepat
Peserta didik dapat melakukan pengalamatan jaringan dengan tepat
Kelas B
IP address Kelas B memiliki rentang alamat :
128.0.0.0 – 191.255.255.255
subnetmask default Kelas B:
255.255.0.0
default maximal Host Kelas B :
65.534 host
secara default pada alamat IP address kelas B, 16 bit pertama digunakan untuk
alamat network dan 16 bit berikutnya digunakan untuk alamat host.
Kelas C
IP address kelas C memiliki rentang alamat :
192.0.0.0 – 233.255.255.255
subnetmask default kelas C :
255.255.255.0
default maximal host Kelas C
256 host.
secara default pada alamat IP address kelas C, 24 bit pertama digunakan
untuk alamat network dan 8 bit berikutnya digunakan untuk alamat host.
Kelas D
IP address kelas D memiliki rentang alamat :
244.0.0.0 – 239.255.255.255
4 bit pertama alamat kelas D selalu di set ke nilai biner 1110
kelas D digunakan sebagai alamat multicasting yaitu alamat yang digunakan
untuk menyampaikan satu paket ke banyak penerima.
Kelas E
IP address kelas E memiliki rentang alamat :
224.0.0.0 – 254.255.255.255
4 bit pertama kelas E selalau di set ke dalam nilai biner 1111
alamat IP address kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat
“eksperimental” atau percobaan yang di cadangkan untuk digunakan pada masa
depan.
Untuk pembagian IPv4, pengalamatan ini dibagi menjadi 2 sifat yaitu, IP private
dan IP public.
IP private hanya bersifat local dan tidak bisa digunakan untuk mengakses
internet & penggunaannya bebas.
tiap kelas memiliki 1 slot yang berfungsi sebagai IP privat lihat list di bawah
ini.
Kelas A : IP 10.x.x.x
Kelas B : IP172.16.x.x sampai 172.30.x.x
Kelas C : IP 192.168.x.x
Untuk menentukan berapa bit bernilai 0 yang dibuang dapat dilakukan dengan
menghitung berapa banyak blok yang tersedia dalam dalam alamat tersebut, yang
kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16.
(8 - a) x 16 = …… bit
Contoh : FF02::2 (hanya terdapat 2 blok alamat yaitu blok FF02 dan blok 2). Maka,
jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 bit.
Pada IPv4 notasi dotted decimal format direpresentasikan dengan menggunakan
angka prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 memiliki angka prefiks tetapi
tidak mendukung subnet mask. Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP dimana
bit-bit tersebut memiliki nilai yang tetap atau merupakan bagian dari sebuah rute atau
subnet identifier.
Contoh : 3FFE:2900:D005:F28B::/64, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap
prefix alamat, sementara 64 bit sisanya dianggap interface ID.
Contoh soal :
Enam buah jaringan Kelas-C dengan Nomor Network 192.168.8.32,
192.168.8.33, 192.168.8.34, 192.168.8.35, 192.168.8.36 dan 192.168.8.37, yang
masing-masing memiliki 254 Host, akan digabungkan membentuk suatu
Supernet. Tentukan Supernet ID (Address), Host Range dan Supernet Broadcast
untuk Supernet tersebut !
Supernet ID (Address), Host Range dan Subnet Broadcast untuk gabungan
jaringan tersebut, yaitu :
Supernet Address : 192.168. 8 . 0
(alternatif lain : 192.168.16.0; 192.168.24.0; 192.168….0; …; 192.168.248.0)
Broadcast Add: 192.168.15.255
Catatan : Yang dibentuk hanya sebuah Supernet.
Supernetmask : 255 . 255 . 248 . 0
Supernet ID: 192.168.8.0 192.168.8.1
.
.
.
192.168.15.254
Broadcast 192.168.15.255
H o s t Range : 192 . 168. 8. 1 – 192 . 168. 8 . 255 = 255
192 . 168. 9. 0 – 192 . 168. 9 . 255 = 256
192 . 168. 10. 0 – 192 . 168. 10 . 255 = 256
192 . 168. 11. 0 – 192 . 168. 11 . 255 = 256
192 . 168. 12. 0 – 192 . 168. 12 . 255 = 256
192 . 168. 13. 0 – 192 . 168. 13 . 244 = 245 +
————————————————————— 1524 host
Supernet Broadcast : 192 . 168. 15 . 255
Host-range yang tersedia : 2046 IP-Address.
Host-range digunakan hanya : 6 x 254 = 1524 IP-Address.
Hasil dari proses Supernetting ini mengubah komposisi antara bit Network
dengan bit Host, dengan demikian hal ini akan mempengaruhi nilai Network
Address, Broadcast Address dan Subnetmask Jaringan.