Rumusan Soal:
Jawaban:
Kekurangan IP statis:
jika terdapat alamat IP yang sama dalam satu jaringan maka akan terjadi crash atau
conflig, sehingga computer tidak dapat tersambung ke jaringan,
konfigurasi akan banyak memakan waktu jika computer yang terhubung ke jaringan
jumlahnya banyak.
IP dinamis merupakan IP yang dikonfigurasi lewat server dan bersifat tidak tetap /
berubah tergantung masa sewa.
Kelebihan IP dinamis: klien tidak perlu setting ip, karena IP terisi otomatis.
Kelemahan IP dinamis :
klien harus minta dulu ke server waktu loading sistem atau pada terhubung jaringan,
IP komputer klien selalu berubah-ubah tergantung waktu sewa,
memerlukan DHCP server.
Berdasarkan analisis kelebihan dan kelemahan di atas, maka untuk jumlah 200 host
lebih efektif menggunakan IP dinamis lewat server.
Rumusan Soal:
Perusahaan yang memiliki tiga divisi ditambah ruang direktur utama, akan
membangun jaringan komputer dengan data berikut ini:
a. Divisi Legal dan General Affair terdiri atas 3 lantai dengan jumlah host sebagai
berikut:
1) Lantai pertama 100 host
2) Lantai kedua 40 host
3) Lantai ketiga 4 host
b. Divisi Logistik terdiri atas 2 lantai dengan jumlah host sebagai berikut:
1) Lantai pertama 30 host
2) Lantai kedua 60 host
c. Divisi Keuangan terdiri atas 3 lantai dengan jumlah host sebagai berikut:
1) lantai pertama 120 host
2) lantai kedua 250 host
3) lantai ketiga 100 host
d. Ruang direktur utama 4 host
Jawaban
Pada kasus di atas, subnetting yang dilakukan menggunakan metode VLSM untuk
melakukan efisiensi alamat IP. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Divisi Legal and General Affair
Maka diperoleh
IP network : 192.168.010.000
IP range : 192.168.010.001 – 192.168.010.126
IP broadcast : 192.168.010.127
Subnet mask : 255.255.255.128
Maka diperoleh
IP network : 192.168.010.128
IP range : 192.168.010.129 – 192.168.010.190
IP broadcast : 192.168.010.191
Subnet mask : 255.255.255.192
Maka diperoleh
IP network : 192.168.010.192
IP range : 192.168.010.193 – 192.168.010.199
IP broadcast : 192.168.010.200
Subnet mask : 255.255.255.248
b. Divisi Logistik
Maka diperoleh
IP network : 192.168.010.201
IP range : 192.168.010.202 – 192.168.010.231
IP broadcast : 192.168.010.232
Subnet mask : 255.255.255.224
Maka diperoleh
IP network : 192.168.011.000
IP range : 192.168.011.001 – 192.168.011.062
IP broadcast : 192.168.011.063
Subnet mask : 255.255.255.192
c. Divisi Keuangan
Maka diperoleh
IP network : 192.168.011.064
IP range : 192.168.011.065 – 192.168.011.190
IP broadcast : 192.168.011.191
Subnet mask : 255.255.255.128
Maka diperoleh
IP network : 192.168.012.000
IP range : 192.168.012.001 – 192.168.012.254
IP broadcast : 192.168.012.255
Subnet mask : 255.255.255.000
Maka diperoleh
IP network : 192.168.013.128
IP range : 192.168.013.129 – 192.168.013.134
IP broadcast : 192.168.013.135
Subnet mask : 255.255.255.248
Berdaskan subnetting yang telah dilakukan, maka diperoleh rancangan desain jaringan
sebagai berikut.